Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 8 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Bianca Marie Louise
Abstrak :
ABSTRAK
Penelitian ini membahas persidangan sebagai dramaturgi legal yang di dalamnya terjadi kontestasi wacana dan proses konstruksi realitas. Teori yang digunakan adalah teori dramaturgi dari Goffman dan kriminologi konstitutif dari Henry dan Millovanovic. Metode yang digunakan adalah directed content analysis dimana teori menjadi dasar untuk melakukan indentifikasi dan analisis data. Objek penelitian yang diidentifikasi adalah video-video dokumentasi persidangan Jessica Kumala Wongso yang ada di internet. Penelitian ini menemukan adanya kekerasan simbolik dalam kontestasi wacana dan adanya implikasi negatif dari dramaturgi legal.
ABSTRACT
This bachelor thesis is discussing about trial as a legal dramaturgy in which discourse contestation and the construction of reality process take place. The Goffman dramaturgy theory and constitutive criminology theory by Henry and Millovanovic are being used in this research. This research uses directed content analysis method where the theory becomes the basis for identifying and analyzing data. The objects of this research are the documentation videos of Jessica Kumala Wongso 39 s trial on the internet. This study found a symbolic violence in discourse contestation and the negative implications of legal dramaturgy.
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Astera Khirana
Abstrak :

Tesis ini mengkaji bagaimana obsesi fans terhadap Momoiro Clover Z berpengaruh terhadap sikap ofensif mereka terhadap Momoka Ariyasu dan penggemarnya. Dengan menggunakan teori dramaturgi dari Goffman serta konsep phantasm dan simulacra dari Klossowski, penelitian ini menjelaskan bagaimana fans berimajinasi dan berfantasi, didasari dengan citra dari Momoiro Clover Z menurut penggemarnya berdasarkan team performance, serta kehausan fans akan sosok panutan. Hal ini menimbulkan perilaku obsesif yang berperan penting pada bagaimana partisipan pada serial utas Nanka FutsÅ« ni Ariyasu Kirai ni Nattekita wa bersikap ofensif terhadap Ariyasu yang dituduh sebagai pengkhianat. Pada diskusi lanjutan, obsesi terhadap Momoiro Clover Z tidak lagi berperan penting pada serial utas, akan tetapi lebih dipengaruhi oleh unsur hiburan dari diskusi. Komunitas yang terbentuk pada serial utas Nanka FutsÅ« ni Ariyasu Kirai ni Nattekita wa tidak memiliki tujuan pasti dan berubah-ubah, membuktikan bahwa mereka adalah komunitas yang bersifat cair.


This thesis examined how fans’ obsession towards Momoiro Clover Z is influencing their hatred towards Momoka Ariyasu and her fans. Using Goffman’s Dramaturgy and Klossowski’s phantasm and simulacra, this research was able to find how fans recreate imagination and fantasy about their idols, based on how Momoiro Clover Z’s image is represented through their “team performance” as idol and fans’ thirst for role model, resulting in obsessive attitude. This obsession then plays a pivotal role on how participants in Nanka FutsÅ« ni Ariyasu Kirai ni Nattekita wa address their hatred towards Ariyasu. In later discussion, obsession towards Momoiro Clover Z was no longer important, replaced by the entertaining factor of the discussion. The community formed in Nanka FutsÅ« ni Ariyasu Kirai ni Nattekita wa was aimless and kept changing, showing that they were a community in liquid form.

2019
T54791
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ied Sabilla
Abstrak :
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pertunjukan komunikasi kepemimpinan seorang kepala daerah. Dengan menggunakan pendekatan dramaturgi, peneliti melakukan pengamatan berperan serta didukung dengan wawancara mendalam dan penggunaan data-data sekunder untuk melakukan studi dokumen. Hasil penelitian menunjukan bahwa kepala daerah melakukan komunikasi kepemimpinan secara berlapis, mulai dari keterampilan pengembangan strategi hingga pengunaan keterampilan dalam konteks situasi organisasi yang lebih kompleks. Kemampuan komunikasi dipertunjukan dalam peran yang berbeda-beda berkisar pada fungsi administratif pimpinan, fungsi manajerial, hingga politik. Kerja sama antara tim dalam organisasi dengan tim profesional dalam perannya sebagai tenaga ahli dapat membawa pemimpin mewujudkan figur kepemimpinan yang kuat sementara pemanfaatan teknologi memberikan kontribusi perubahan terutama dalam organisasi pemerintahan karena penyebaran informasi-informasi pembangunan dapat dilakukan melalui beragam kanal dan dengan memanfaatkan media sosial.
ABSTRACT
This research aims to understand the performance of leadership communication of a regional head. By applying dramaturgical approach, researcher conducted participant observation method completed with indepth interview and used of secondary data to do the document studies. The results show that regional head as a leader, implements leadership communication that consist of layered expanding skills from strategy development to the use of the skills in more complex organizational situation. Communication skills shown in some different roles such as administrative, manajerial to politic function. The cooperation between internal team in an organization with professional team or specialist can create a strong leadership figure while the use of technology gives contribution to the governmental organization change because the dissemination of development informations can be socialized through various channels and by utilizing social media.
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2016
T46305
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sinta Lusiyani
Abstrak :
Instagram merupakan media sosial yang populer di kalangan generasi milenial. Salah satu fitur Instagram yaitu multiple account berfungsi untuk mengakses lebih dari satu akun secara bersamaan. Kemudian fitur ini memunculkan akun kedua atau second account. Jika pada akun pertama identik dengan menampilkan foto atau video yang lebih tertata dan diatur, sebaliknya di akun kedua menampilkan foto atau video yang menonjolkan jati diri sesungguhnya. Penulisan ini berdasarkan pada teori dramaturgi, pengelolaan kesan, dan presentasi diri dari Goffman. Penulis tertarik membahas bagaimana pengguna akun kedua Instagram tanpa sadar juga melakukan pencitraan diri berdasarkan panggung depan dramaturgi, layaknya pencitraan diri yang dilakukan pada akun Instagram utama. Dalam konteks panggung depan dramaturgi pada kedua akun Instagram tersebut hanya dibedakan pada penerima atau khalayaknya.
Instagram is a popular social media among millennials. One of Instagram's features is that multiple accounts function to access more than one account simultaneously. Then this feature brings up a second account. If the first account is identical to displaying photos or videos that are more organized and organized, the opposite on the second account shows photos or videos that showcase who you really are. This writing is based on dramaturgy theory, impression management, and self-presentation from Goffman. The author is interested in discussing how the users of the second Instagram account unknowingly also do self-imaging based on the dramaturgy front stage, like self-imaging done on the main Instagram account. In the context of the front stage dramaturgy on the two Instagram accounts only differed from the recipient or the audience.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2019
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Abstrak :
Media massa sebagai media informasi publik menjadi media promosi bagi artis untuk mendapatkan popularitas dan keuntungan secara finansial. Seringkali artis menuntut dirinya sendiri untuk kooperatif dengan wartawan, awak media yang akan menampilkan realitas simbol-simbol yang diterimanya pada saat melakukan wawancara. Bagaimana artis memahami citra dirinya yang ditampilkan di media massa, bagaimana artis mempersiapkan penampilan citra dirinya di hadapan wartawan (back stage region), bagaimana artis menampilkan citra dirinya di hadapan wartawan (front stage region), dan bagaimana artis memahami popularitasnya di publik sebagai dampak dari pemberitaan yang dibingkai wartawan di media massa (out stage region) menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini. Untuk mengungkapkan pengelolaan kesan artis dalam media massa, penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan teori dramaturgi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa yang paling mempengaruhi citra diri artis adalah orang-orang sekitar yang berinteraksi dengan dirinya, karena interaksi tersebutlah yang akan menjadi realita. Realita tersebut harus mampu dibingkai artis menjadi bagian dari citra dirinya. Sebelum berhadapan dengan wartawan untuk diwawancara, artis melakukan beberapa persiapan untuk menampilkan citra diri yang positif di hadapan wartawan. Artis memahami sepenuhnya makna popularitas bagi dirinya. Citra diri yang ditampilkan oleh artis, jika dibingkai secara positif oleh wartawan dalam berita di media massa, maka akan memberi kesan positif juga oleh publik. Jika sebaliknya, maka publik juga yang akan menolaknya. Berita di media massa membawa dampak popularitas yang besar bagi artis. Artis membutuhkan popularitas untuk dapat bertahan dalam menjalankan profesinya. Selain itu, artis juga mendapatkan berbagai keuntungan baik secara materi maupun immateriil sebagai dampak dari popularitas yang diperolehnya. Artis selalu berupaya memelihara hubungan baik dengan wartawan sebagai mitra kerjanya.
384 JKKOM 3:1 (2015)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Nike Maharani
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk melihat praktik dramaturgi yang dilakukan melalui presentasi diri oleh pengguna aplikasi kencan daring Bumble. Studi-studi terdahulu mengatakan bahwa praktik dramaturgi dan presentasi diri pada aplikasi kencan daring merupakan bentuk dari penciptaan kesan yang dilakukan dengan hanya menampilkan sisi terbaik individu sebagai wujud pribadi yang ideal, sehingga pengguna seperti memiliki dua kehidupan yang berbeda. Namun, peneliti melihat bahwa studi-studi terdahulu masih kurang dalam membahas proses dramaturgi melalui presentasi diri yang dilakukan secara dinamis, serta berusaha menyesuaikan diri mereka sebagai pasangan ideal di kalangan pengguna aplikasi kencan daring. Argumen yang dibawakan oleh penelitian ini adalah bahwa praktik dramaturgi sebagai strategi presentasi diri dilakukan secara terus menerus oleh pengguna aplikasi kencan daring untuk mengkonstruksikan dirinya sebagai pasangan ideal dalam masyarakat kontemporer di Indonesia. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian virtual ethnography untuk mengamati secara deskriptif penggunaan dan interaksi yang terjadi dalam aplikasi Bumble. Metode penelitian ini dilakukan dengan teknik pengumpulan data observasi partisipatif dan wawancara mendalam. Informan dalam penelitian ini adalah pengguna aplikasi kencan daring Bumble yang tergolong ke dalam usia 18-29 tahun. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa praktik dramaturgi pada aplikasi Bumble dilakukan melalui foto, deskripsi bio, serta ruang percakapan. Beberapa bentuk kesan yang diciptakan oleh individu adalah sosok yang ramah dan berpendidikan, memiliki gaya hidup sehat, penggunaan foto profil yang cantik, hingga memanipulasi status perkawinan. Terdapat strategi Ingratiation dan Self-Promotion pada praktik dramaturgi yang diterapkan individu untuk mendapatkan pasangan. Kesan tersebut memiliki kesinambungan dengan pandangan pengguna terhadap pandangan pasangan ideal, diantaranya meliputi aspek sikap, fisik, keselarasan hidup, hingga pekerjaan. ......This study aims to look at dramaturgical practices carried out through self-presentation by users of the online dating application Bumble. Previous studies say that the practice of dramaturgy and self-presentation on online dating applications is a form of creating an impression that is done by presenting only the best side of the individual as an ideal personal form, so that users seem to have two different lives. However, the researchers saw that previous studies were lacking in discussing dramaturgical processes through dynamic self-presentation, as well as trying to adapt themselves as ideal partners among online dating application users. The argument presented by this study is that the practice of dramaturgy as a self-presentation strategy is carried out continuously by online dating application users to construct themselves as ideal partners in contemporary society in Indonesia. This study uses a qualitative approach to 1 the type of research virtual ethnography to observe descriptively the use and interactions that occur in the Bumble application. This research method was conducted using participatory observation data collection techniques and indepth interviews. The informants in this study were users of the online dating application Bumble who were aged 18- 29 years. The results of this study indicate that dramaturgy practices in the Bumble application are carried out through photos, bio descriptions, and conversation spaces. Some forms of impression created by individuals are those who are friendly and educated, have a healthy lifestyle, use beautiful profile photos, and manipulate marital status. There is a strategy Ingratiation and Self-Promotion on dramaturgical practices applied by individuals to get a partner. This impression has continuity with the user's view of the ideal partner, including aspects of attitude, physique, life harmony, and work.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Elanca Arter
Abstrak :
Multiple alter account merupakan sebuah fenomena yang ditemukan dalam sosial media Instagram dimana satu individu dapat memiliki lebih dari satu akun sosial media yang masing-masing dari akun tersebut memiliki karakteristik yang berbeda-beda. Penelitianpenelitian sebelumnya cenderung lebih menjelaskan keberadaan akun alter sebagai saluran ekspresi alter ego dari individu dan berperan sebagai panggung belakang dalam perspektif dramaturgi, namun kurang menjelaskan mengenai proses pembentukkan identitas yang terjadi melalui interaksi dalam multiple alter account. Penelitian ini berusaha menggambarkan dinamika dramaturgi yang ditemukan dalam penggunaan multiple alter account oleh remaja generasi Z, dimana multiple alter account tersebut memberikan panggung untuk menyusun narasi identitas diri yang jamak pada remaja generasi Z. Penelitian ini menemukan bahwa dalam penggunaan multiple alter account, dramaturgi masih ditemukan dalam upaya para remaja generasi Z dalam membentuk identitas diri namun dengan batasan panggung yang kabur dan juga adanya proses filterisasi audiens yang menjadi ciri khas fenomena ini. Identitas yang ditemukan pun jamak jumlahnya dan dapat dibagi ke dalam dua wujud yaitu multiple identities dan juga blended identity. ......Multiple alter accounts is a phenomenon found in Instagram where one individual can have more than one Instagram account, each of which has different characteristics. Previous studies tend to explain the existence of alter accounts as channels of alter ego expressions within the dramaturgy framework, but doesn’t explain about the process of identity construction that occurs through interactions in multiple alter accounts. This study attemps to discuss the dynamic dramaturgical process found in the use of multiple alter accounts by Gen Z youth, in which it presents multiple stages for these youths to constructs multiple narratives on their own identity. This study found that in the use of multiple alter accounts, dramaturgy is still found in the efforts of Gen Z youth in forming their own identity but with blurred stage boundaries and also audience filtering process that characterizes this phenomenon. The identites found on the Gen Z youth can be divided into two forms, which are multiple identities and blended identities.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yohana Parida Kristina
Abstrak :
Penelitian ini membahas proses pembentukan pertunjukan Raminten Cabaret Show dengan memahami dramaturgi, dramaturgi queer, dan peran artefak media dalam pertunjukan. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan metode studi kasus dan paradigma konstruktivisme. Berdasarkan wawancara mendalam dan diskusi kelompok, ditemukan bahwa Raminten Cabaret Show membentuk pertunjukan dengan melakukan dramaturgi pada praktik pertunjukan queer, yaitu drag queen, impersonator, lip-synch, dan mimesis, dalam kesatuan pertunjukan kabaret. Pertunjukan dramaturgis diatur melalui penampilan wajah personal, pengelolaan impresi, pengaturan versi diri dalam wilayah interaksi, serta interaksi penampil dan penonton. Penampil menggunakan artefak media, seperti sepatu hak tinggi, rambut palsu, kostum, riasan wajah dan aksesoris sebagai wajah personal dan tirai dramaturgi. Karakteristik queer atau keunikan dalam pertunjukan Raminten Cabaret Show terdapat pada komersialisasi pertunjukan queer sebagai kuasa, lokalisasi nilai dalam pertunjukan, dan jarak lokal-global dalam konteks, praktik, dan istilah. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa 1) pertunjukan Raminten Cabaret Show terbentuk melalui proses dramaturgi pada seni pertunjukan berkarakteristik queer, 2) dalam proses ini, artefak media berperan signifikan sebagai katalis bagi simbol dan karakteristik queer dalam transformasi panggung dramaturgi pertunjukan, 3) keunikan dalam proses pembentukan pertunjukan membentuk Raminten Cabaret Show sebagai seni pertunjukan queer di Indonesia. ......This study focuses to explain the formation process of Raminten Cabaret Show’s performance by understanding the dramaturgy, queer dramaturgy, and role of media artifacts in the performance. This study is a qualitative research with case study method and constructivist paradigm. Based on in-depth interviews and group discussions, this study discovers that Raminten Cabaret Show forms its performance by performing dramaturgy in queer practices, such as drag queen, lip- synch, impersonator, and mimesis, inside a cabaret performance. Dramaturgical performances are arranged through personal front, impression management, layers of selves management in dramaturgy regions, and interaction between artists and audiences. The artists use media artifacts; heels, wig, costumes, make-up, and accessories, as their personal front and dramaturgy curtain. Queer characteristics or uniqueness in Raminten Cabaret Show’s performance is located in the commercialization of queer performance as a power, localization of values, and the gap between local-global context, practice, and terms. This study concludes that 1) Raminten Cabaret Show’s performance is formed through dramaturgical process of queer performing arts, 2) in this process, media artifacts played a significant role as catalysts for queer symbols and characteristics in the dramaturgy stages transformation, 3) the uniqueness inside the formation process of the performance formed Raminten Cabaret Show as a queer performing arts form in Indonesia.

Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library