Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 9 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Wita Pribadi
Abstrak :
Siapa yang tidak mengenal penyakit malaria? Bagi mereka yang lahir sebelum tahun tiga puluhan pasti pernah menderitanya paling sedikit satu kali dalam hidupnya. Penyakit ini disebabkan oleh parasit Plasmodium golongan Protozoa dan dapat ditularkan melalui gigitan nyamuk Anopheles. Saat ini penyakit malaria masih merupakan masalah kesehatan di Indonesia, bahkan di banyak negara tropis lainnya di seluruh dunia. GBHN 1993 mencantumkan, bahwa salah satu sasaran umum di bidang kesejahteraan rakyat adalah peningkatan derajat kesehatan melalui peningkatan kualitas dan pelayanan kesehatan yang makin menjangkau seluruh lapisan masyarakat. Kesadaran masyarakat untuk hidup sehat dan bersih ber-orientasi kepada kepedulian lingkungan agar terus dibina sehingga tumbuh dan berkembang menjadi sikap dan budaya bangsa. Perhatian khusus diberikan kepada golongan masyarakat berpenghasilan rendah di daerah kumuh perkataan, daerah pedesaan, daerah terpencil, dan kelompok masyarakat yang hidupnya masih terasing, serta daerah pemukiman baru. Upaya perbaikan kesehatan masyarakat terus ditingkatkan antara lain melalui pencegahan dan pemberantasan penyakit menular, penyehatan lingkungan pemukiman, perbaikan gizi, penyediaan air bersih, dan pelayanan kesehatan ibu dan anak. Salah satu penyakit menular yang masih merupakan masalah di Indonesia adalah penyakit malaria. Sehubungan dengan hal tersebut, maka saya memilih judul : " Masalah Penyakit Malaria dan Upaya Penanggulangannya Menjelang Tahun 2000 ". Hadirin yang terhormat, Marilah kita menengok dahulu sejarah penyakit malaria. Penyakit malaria diperkirakan berasal dari Afrika, tempat asal muasal manusia. Fosil nyamuk ditemukan di lapisan geologis yang berumur 30 juta tahun dan tidak dapat disangsikan lagi bahwa nyamuk itu menyebarkan infeksi ke daerah yang beriklim panas di seluruh dunia, lama sebelum sejarah dimulai. Malaria mengikuti migrasi manusia ke pantai Mediteranian, ke Mesopotamia, jazirah India dan Asia Tenggara. Demam musiman dan intermiten diketahui dari buku-buku agama dan kedokteran orang Assyria, Cina dan India tetapi belum dipastikan berhubungan dengan malaria. Penyakit ini biasanya dihubungkan dengan kutukan Tuhan ataupembalasan iblis. Mitologi Cina menggambarkan tiga iblis, yang satu dengan membawa palu, yang lain membawa ember berisi air dingin dan yang ketiga dengan tungku api. Mereka melambangkan kelainan sakit kepala, menggigil dan demam. Tahun 2700 sebelum Masehi, buku kedokteran Cina, Nei Ching, menguraikan gejala seperti malaria dan hubungannya antara demam dan pembesaran limpa. Hippocrates yang hidup di Yunani pada abad ke 5 sebelum Masehi merupakan dokter pertama yang merinci gambaran klinis beberapa jenis penyakit malaria. Ia juga merupakan orang pertama yang tidak percaya pada tahayul itu dan mengamati hubungan antara timbulnya penyakit dengan musim atau ternpat tinggal penderita. Air rawa dan uap rawa adalah faktor penyebabnya dan mulai diperbincangkan pengaruh musim dan topografi pada penyakit malaria. Hal ini merupakan permulaan dari epidemitologi malaria. Mulai saat itu, dilakukan drainase di Yunani kuno terutama di Roma untuk rnengurangi genangan air, dan "membersihkan udara dari aliran air yang beracun". Oleh karena itu, nama penyakit malaria berasal dari kata "mal" - buruk, dan "aria" udara. Epidemi malaria berulang kali berlanjut di Yunani, Italia, dan negara lain selama berabad-abad. Selama hampir 1.500 tahun pengetahuan tentang malaria tidak bertambah. Baru pada tahun 1880, Laveran menemukan parasit malaria di bawah mikroskop dan Ross kemudian membuktikan bahwa malaria ditularkan oleh nyamuk Anopheles. Hadirin yang mulia, Keadaan malaria di seluruh dunia cukup mengkhawatirkan dan makin memburuk. Jumlah penduduk yang tinggal di daerah dengan risiko tinggi kena malaria adalah 2100 juta. Di negara-negara yang tidak termasuk program pemberantasan malaria secara global - yaitu di Afrika sebelah selatan gurun Sahara - di antara 500 juta penduduk, 275 juta orang terinfeksi; tiap tahunnya lebih dari 100 juta orang dengan gejala klinis dan mengakibatkan lebih dari 1 juta yang meninggal dunia. Angka-angka ini merupakan 80% kasus penyakit malaria di seluruh dunia. Negara-negara yang melakukan upaya pembasmian malaria dalam 20-35 tahun terakhir, adalah negara-negara di Asia dan di Amerika Selatan. Jumlah kasus di daerah ini sekarang kurang lebih 5 juta per tahun, tetapi menurut perkiraan, angka sebenarnya hampir empat kali lipatnya. Kira-kira 80% kasus ditemukan di Asia (kecuali di Cina) yang situasinya sedang memburuk, terutama di jasirah 1ndocina yang mempunyai masalah resistensi parasit.
Jakarta: UI-Press, 1993
PGB 0112
UI - Pidato  Universitas Indonesia Library
cover
Duncan, David F.
New York: Macmillan, 1988
614 DUN e
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Abstrak :
Buku ini berisi mengenai panduan mengenali gejala AIDS dan pencegehannya.
Edinburgh: Churchill Livingstone , 1994
R 614.599 3 LEA
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
Snyder, Mariah
New York: Springer, 2002
610.73 SNY c
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Yumidiansi Fachrurrozie
Abstrak :
Di dalarn GBHN tahun 1999 - 2004 ditetapkan arah kebijakan pembangunan dibidang kesehatan antara lain meningkatkan dan memelihara mutu lembaga dan pelayanan kesehatan melalui pemberdayaan Sumber Daya Manusia, sarana , prasarana medik dan sarana penunjang secara berkelanjutan. Sarana penunjang dibidang kesehatan salah satunya adalah laboratorium kesehatan yang terdiri dari pelayanan laboratorium klinik dan pelayanan laboratorium kesehatan masyarakat dalam upaya mendukung, penyembuhan, pemulihan juga peningkatan kesehatan dan pencegahan penyakit.
Sejak berdiri tahun 1998 sampai saat ini Laboratorium Kesehatan Daerah (LKD) belum beroperasi secara reguler. Pemeriksaan hanya dijalankan pada kegiatan - kegiatan insidentil seperti pelayanan kesehatan haji, pemeriksaan rujukan spesimen dari Puskesmas atau bila terjadi Kejadian Luar Biasa (KLB) suatu penyakit yang memerlukan pelayanan penunjang laboratorium. Belum optimalnya operasional LKD karena masih kurangnya sumber daya, sarana dan prasarana sehingga belum dapat memberikan pelayanan prima. LKD juga belum mempunyai visi dan rnisi serta struktur organisasi LKD menjadi Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) awal tahun 2001.
Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran tentang organisasi LKD Kabupaten Musi Rawas, merumuskan visi dan mini , mengetahui faktor eksternal dan internal yang berpengaruh dalam pengembangan LKD Kabupaten Musi Rawas dengan pendekatan kualitatif. Penelitian dilaksanakan di Dinas Kesehatan dan Kesejahteraan Kabupaten Musi Rawas dan LKD Kabupaten Musi Rawas pada bulan Mei - Juni 2001 Penelitian ini dilakukan dengan wawancara mendalam terhadap Kepala Subdin Kesmas , Kadinkes, Kasi Rujukan, dokter klinik (Puskesmas).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor eksternal mempunyai peluang antara lain : Peningkatan pengeluaran rata - rata perbulan, peningkatan pendidikan dan adanya dukungan Pemda sedangkan ancamannya adanya pemasok, pesaing lebih unggul dan keadaan sosial, politik yang kurang stabil, belum berorientasi pelanggan dan lain - lain. Faktor internal mempunyai kekuatan : gedung sendiri, adanya pola tarif pelayanan dan kelemahannya adalah SDM secara kuantitas maupun kualitas masih kurang, manajemen mutu belum dilaksanakan. Gambaran LKD Kabupaten Musi Rawas memiliki karakteristik ekstemal dan internal yang hampir berimbang dimana LKD terletak pada sel V Strategi yang dianjurkan adalah Hold and Maintenance dengan strategi intensif yaitu market penetration dan product development.
Melihat hasil ini LKD disarankan untuk melaksanakan strategi Market Penetration yaitu meningkatkan mutu pelayanan, pemasaran aktif dan menerapkan konsep mutu sedangkan untuk Product development adalah meningkatkan Sumber Daya Manusia, menambah produk pelayanan, meningkatkan sarana dan prasarana. Kemudian ditindak lanjuti dengan membuat rencana kegiatan pertahun dari tahun 2002 - 2006.
Strategic Planning for Development of Regional Health Laboratory of Musi Rawas Regency, year 2002 - 2006It is stipulated within the State Guidelines 1999 - 2004 the development policy in health sector such as improving and maintaining the institution and health service through empowerment of human resources, medical facilities, infrastructure and supporting facilities in a sustainable manner. One of the supporting facilities in health sector is health laboratory that consists of clinic laboratory service and public health laboratory service and disease prevention.
Since its establishment in 1998 until now the Regional Health Laboratory (RGL) has not operated regularly. The test is only conducted incidentally such as service for hajj or pilgrimage health, specimen referral test from Community Health center or if there is Extraordinary Event of a disease that needs the laboratory supporting service_ The below optimum operation of the RGL is due to lack of human resources, facilities and infrastructure that it cannot provide excellent service. The RGL also has the vision and mission and organization structure to become Official Technical Implementation Unit (OTIU) at the beginning of 2001.
This research is intended to obtain description regarding the RGL organization of Musi Rawas Regency, formulate to vision and mission, to identify external and internal factors that affect the development of RGL of Musi Rawas Regency with qualitative approach. The research is performed in Health and Welfare Office of Musi Rawas Regency and RGL of Musi Rawas in May - June 2001. This research is performed within-depth interview towards the Head of Sub Office of Public Health, Head of Health Office, Section Head of Referral; clinic doctors (Community Health Center).
The result of research indicates that the external factor that have the opportunity among others: increase of monthly per capita income rate, improvement of education and support of the local Government, while the threat is the lack of supplier, more competitive competitor and the lack of stability in the social and political life, the lack of customer oriented attitude etc. The internal factors which are strength factors are the own building, the existence of rate standard and the weaknesses are the lack of quantity and quality of human resources, quality management has not implemented. From the description of Musi Rawas Regency RGL, we know that it has more or less balanced internal and external characteristics in which the RGL is located in V cell. The strategy suggested is Hold and Maintenance with intensive strategy namely market penetration and product development.
Having considered this RGL it is suggested to be implemented market penetration namely improvement of service quality, active marketing and application of quality concept and product development strategy namely to improve human resource quality, to add service product, improve facilities and infrastructure stipulated in annual planning activities.
2001
T1870
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Heinz Mehlhorn, editor
Abstrak :
Arthropods are well known vectors for the spread of diseases. Thus their invasion from foreign countries and their spreading close to human dwellings must be blocked everywhere (in donor and receptor countries) using safe and effective measures. This book presents reviews on examples of such arthropod-borne emerging diseases that lurk on the fringes of our crowded megacities. The following topics show that there is an ongoing invasion of potential vectors and that control measures must be used now in order to avoid disastrous outbreaks of mass diseases.
Berlin: [, Springer], 2012
e20410721
eBooks  Universitas Indonesia Library
cover
Abstrak :
Great health care presents successful practice management strategies to deliver dependable, quality health care, at the lowest possible cost. The text focuses on the treatment of chronic diseases such as diabetes, obesity, asthma, osteoporosis, and congestive heart failure.
New York: Springer, 2012
e20410727
eBooks  Universitas Indonesia Library
cover
Abstrak :
This text focuses on contemporary injury research methods. It covers recent developments in theories, methods, concepts, and techniques in injury research and includes quantitative, qualitative, experimental and observational methods from multiple disciplines.
New York: Springer, 2012
e20410728
eBooks  Universitas Indonesia Library
cover
B. Paryono
Abstrak :
Penelitian ini dilatarbelakangi karena Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan Pemberantasan Penyakit Menular (BBTKL PPM) Jakarta didalam menyelenggarakan pelayanan laboratorium kesehatan, masih ditemukan keluhan-keluhan dari pelanggannya. Seperti hasil pemeriksaan laboratorium yang tidak tepat waktu, belum memadainya peralatan laboratorium yang berakibat tidak optimalnya kualitas pelayanan yang diberikan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui persepsi/penilaian dan harapan pelanggan terhadap kualitas pelayanan yang diterapkan BBTKL PPM Jakarta, serta tingkat kesesuaian berdasarkan kesenjangan (gap) antara penilaian dan harapan pelanggan. Penelitian ini dirancang dengan menggunakan Model Servqual yang dikemukakan oleh Zeithaml, Parasuraman dan Berry, yaitu metode untuk mengukur kualitas pelayanan berdasarkan persepsi dan harapan pelanggan yang memiliki 5 dimensi yaitu Tangibles, Reliability, Responsiveness, Assurance, dan Empathy. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif dengan jenis data kuantitatif. Data yang dikumpulkan terdiri atas data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dengan menggunakan kuesioner dan observasi di lokasi penelitian. Sedangkan data sekunder diperoleb melalui berbagai kepustakaan. Analisis data diperoleh dari pengisian kuesioner oleh responden yang dilakukan dengan program SPSS. Berdasarkan hasil dari tingkat kesesuaian terdapat 15 indikator yang tidak memenuhi atau tidak memuaskan responden yaiW 1. kelengkapan peralatan yang digunakan dalam menunjang pelayanan, 2. standar peralatan yang digunakan untuk pemeriksaan laboratorium, 3. kebersihan gedung, tempat parkin dan toilet yang tersedia, 4. Lokasi kantor, 5. kesiapan dan kecepatan pelayanan, 6. respon petugas pelayanan dalam menangani keluhan pelanggan, 7. ketentuan tarif atau biaya pemeriksaan, 8. kemampuan petugas dalam memberikan pelayanan yang dijanjikan, 9. kehandalan petugas dalam membantu menyelesaikan masalah, 10. jadwal pelayanan, 11. ketepatan waktu hasil pemeriksaan laboratorium, 12. pengetahuan atau wawasan petugas dalam memberikan solusi terhadap keluhan pelanggan, 13. jaminan dari hasil pemeriksaan laboratorium, 14. perhatian petugas pelayanan terhadap keinginan dan kebutuhan pelanggan dan 15. sikap profesionalisme petugas pelayanan dalam memenuhi keinginan dan kebutuhan pelanggan. Dari hasil temuan penelitian tersebut, dapat disimpulkan bahwa secara keseluruhan kualitas pelayanan yang diterapkan BBTKL PPM Jakarta tidak memenuhi harapan atau tidak memuaskan pelanggan karma sebagian besar indikator menunjukkan tingkat kesesuaiannya dibawah 100 %. Untuk dapat meningkatkan kualitas pelayanan disarankan : BBTKL PPM Jakarta harus berupaya memperbaiki kinerja pelayanan yang berorientasi kepada pelanggan, memberikan pendidikan dan pelatihan kepada petugas pelayanan agar dapat meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan dalam menjalankan tugas sehari-hari terutama dalam menangani keluhan dan masalah yang dihadapi pelanggan.
The background to do this research by Major Bureau on Environmental Health Technique on Contagious Disease Prevention (BBTKL PPM) Jakarta which is to carry out medical laboratory service, it still finds complaints from its customers. For example, non-timely results from laboratory examination, lack of laboratory equipment that causes less optimum on service quality. The objective of this research is to find customers perception / evaluation and expectation to service quality which has been applied by BBTKL PPM Jakarta and match level is based on gaps between customer's evaluation and expectation. The research is designed to use SERVQUAL Model which proposed by Teithaml, Parasurainan and Berry, the method to measure the service quality which based on customer's perception and expectation in five dimension which are Tangibles, Reliability, Responsiveness, Assurance, and Empathy. Used the research method is descriptive with quantitative data. Gathered data includes of primary and secondary. The primary data is gathered with using questionnaire and observation on study site. While, secondary data is gathered from certain references. Gathered data analysis of questionnaire which filled by respondents performed on SPSS program. Based on the extent of suitability, there are 15 indicators that do not meet or not satisfy the respondents, they are : 1. the completeness of equipments used in supporting the service, 2. standard of equipments used in the laboratory examination, 3. sanitation of the building, parking area and available toilets, 4. location of the office, 5. readiness and promptness of the service, 6. response of service personnel in handling the customer's complaints, 7. pricing and cost of examination, S. competence of personnel in providing the promised service, 9. reliability of personnel in supporting the problem solving, 10. schedule of service, 11- punctuality of laboratory examination result, 12. knowledge or insight possessed by the personnel in providing the solution to the customer's complaints, 13. guaranteed of the laboratory examination result, 14. attention paid by the service personnel to ward the customer's desire and need, and 15. professionalism attitude of service personnel in satisfying the customer's desire and need. Based on the results of the research, it can be concluded that as a whole, the quality of service, which applied at BBTKL PPM Jakarta, cannot meet or satisfy the customer's desire and need because most of indicators showed the extent of suitability below 100%. In order to improve the quality of service, it is recommended that: BBTKL PPM Jakarta should make various efforts to improve the customer-oriented performance of service, and to provide the education and training for the services personnel so their can improve their knowledge and skill in performing their daily duties, especially in handling the complaints and problems faced by the customers.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2006
T21953
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library