Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 11 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ginting, Erni Farida
"Penelitian ini bertujuan mencari tahu kaitan antara perilaku sosial warga guyub Bugis di Jakarta Utara dan bahasa daerahnya, yang difokuskan. pada usaha untuk mendeskripsikan serta mengeksplanasikan tingkat pemertahanan dan penggeseran bahasa daerah guyub yang bersangkutan. Teori yang dijadikan kerangka acuan dalam tesis ini adalah teori yang dikemukakan oleh Dorian (19B1). Kajian ini menggunakan metode kuantitatif dan kualitatif. Data-data kebahasaan yang dimanfaatkan dalam penelitian ini diperoleh dari penyebaran kuesioner.
Di dalam penelitian ini dibicarakan faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat pemertahanan dan penggeseran bahasa daerah guyub Bugis. Secara khusus, dalam telaah ini dipaparkan kecenderungan pemakaian bahasa Bugis yang ditinjau dan variabel-variabel seperti situasi dan topik pembicaraan, Dalam uraian tesis ini dijabarkan pula kecenderungan sikap guyub Bugis terhadap bahasa daerahnya maupun bahasa daerah yang lain. Masalah status diglosik guyub ini turut pula dipersoalkan di dalamnya.
Hasil penelitian ini mengungkapkan bahwa telah terjadi proses pemertahanan dan penggeseran bahasa di kalangan guyub Bugis di Jakarta Utara. Pemertahanan bahasa terjadi di kalangan responden usia dewasa, sementara penggeseran bahasa dialami oleh responden usia muda. Pemertahanan bahasa dan penggeseran bahasa di kalangan guyub Bugis ini dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti tempat lahir, kawin campur, situasi, dan faktor subjektif. Melalui penelitian ini diketahui pula bahwa terdapat dua sikap yang berbeda di antara guyub Bugis terhadap bahasa daerahnya. Kelompok pria merupakan kelompok yang bersikap positif terhadap bahasa Bugis, sedangkan kelompok wanita cenderung bersikap negatif terhadap bahasa daerahnya. Sikap mereka terhadap bahasa daerah lain beragam, sebagian bersikap positif dan sebagian lagi sebaliknya. Dari penelitian ini pula terungkap bahwa guyub Bugis di Jakarta Utara berada dalam situasi diglosik versi Fishman, yakni masyarakat bilingual dengan diglosia.

The aim of this research is to find out the relation between the social behaviour of Bugis people domiciling in North Jakarta and their traditional language, which is focused on the effort to describe and to explain the level of their traditional language maintenance and language shift. The theoretical frame work offered by Dorian (1981) has been employed in this study. The study has been conducted by employing both quantitative and qualitative methods. The data used in this research comes from the questionnaires.
I have discussed the factors that influence the level of the Bugis traditional language maintenance and shift. As of previous, mainly I talked about the preference of most Bugis in using their language, viewed from some variables such as situation and topic of conversation. I also tried to explain the attitudinal tendency of Bugis about their own language and other traditional languages. Moreover, the level of diglossia of Bugis also counts here.
The result of this research has found that Bugis people in North Jakarta are in the process of both maintaining the language as well as shifting it. Those who maintain the language are mostly member of the older generation, and those who tend to shift it are of the younger generation. The factors that influence the language maintenance and language shift are place of birth, cross-cultural marriage, situation, and subjective factors. I also noticed that there are two different language attitudes among Bugis regarding their tradtional language. Male group can be assumed as those who have a positive attitude to the language, but in contrast female group are those who have a negative attitude to their traditional language. About the attitude of other languages, it seems that both groups show various preferences, some are quite positive while others are negative. Another result of this research also shows that the Bugis are in the Fishman's type of diglossic situation, namely bilingual society with diglossia."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2004
T11145
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Bagus Aprilianto
"Penelitian ini membahas tentang dinamika yang terjadi dalam implementasi Rencana Induk Jakarta 1965-1985 di wilayah Cilincing selama kurun waktu 1967-1984. Dengan menggunakan metode penelitian sejarah, penelitian ini menjelaskan bagaimana proses kelahiran Rencana Induk Jakarta 1965-1985, mengapa terjadi dinamika dalam implementasi Rencana Induk Jakarta 1965-1985 di wilayah Cilincing selama tahun 1967-1984 serta dampaknya terhadap masyarakat Cilincing dan pengembangan tata ruang kota Jakarta. Penelitian ini juga menggunakan teori kutub pertumbuhan (growth pole) yang dicetuskan oleh Francis Perroux dan pendekatan strukturis yang dicetuskan oleh Christopher Lloyd. Dalam penelitian ini didapatkan kesimpulan bahwa dinamika yang terjadi dalam implementasi Rencana Induk Jakarta 1965-1985 selama kurun waktu 1967-1984 membuat wilayah Cilincing bertransformasi sebagai kutub pertumbuhan baru yang terikat dengan kutub pertumbuhan utama yang berada di Pelabuhan Tanjung Priok. Cilincing yang menjadi kutub pertumbuhan baru membuat terjadinya berbagai pembangunan tata ruang kota yang menciptakan ketidaksesuaian antara proyeksi penggunaan wilayah yang diatur dalam Rencana Induk Jakarta 1965-1985 dengan realita di lapangan.

This research discusses the dynamics that occurred in the implementation of the 1965-1985 Jakarta Master Plan in the Cilincing area during the 1967-1984 period. Using historical research methods, this research explains the birth process of the Jakarta Master Plan 1965-1985, why dynamics occurred in the implementation of the Jakarta Master Plan 1965-1985 in the Cilincing area during 1967-1984 and its impact on the Cilincing community and the development of Jakarta's urban planning. This research also uses the growth pole theory which was initiated by Francis Perroux and the structural approach intiated by Christopher Lloyd. In this research, it was concluded that the dynamics that occurred in the implementation of the Jakarta Master Plan 1965-1985 during the 1967-1984 period made the Cilincing area transform into a new growth pole that was tied to the main growth pole at Tanjung Priok Port. Cilincing, which has become a new pole of growth, has resulted in various urban spatial developments that have created a mismatch between the projected use of the area regulated in the Jakarta Master Plan 1965-1985 and the reality on the ground."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Pasaribu, Ratna
"Semakin meningkatnya kasus HIV/AIDS di Indonesia sudah sampai pada tahap yang rnengkhuatirkan sedangkan obat yang bisa menyembuhkan sampai saat ini belum ditemukan. Khususnya DKI Jakarta saat ini menduduki peringkat pertama. Jakarta Utara yang merupakan salah satu daerah DKI Jakarta yang paling padat dan merupakan daerah pelabuhan memiliki mobilitas penduduk yang cukup tinggi dan marak dengan pelacuran sangat rentan untuk tempat berkembangriya HIV/AIDS. Berdasarkan pertimbangan inilah maka sejak Mei 1996 telah ditamukan program intervensi dengan pendekatan community-based yang bertujuan untuk memandirikan masyarakat dalam melakukan pencegahan HIV/ AIDS di Kecamatan Cilineing dengan sasaran tahap pertama adalah Kelurahan Cilineing.
Penelitian ini bertujuan untuk melihat sejauh mania dampak program intervensi tersebut terhadap pengetahuan, sikap dan praktek pencegahan HIV/AIDS. Dengan menggunakan rancangan penelitian kuasi eksperimen dimana Kelurahan Cilincing sebagai daerah intervensi dan Kelurahan Rorotan sebagai daerah kontrol. Total sampet 400 kepala keluarga berusia 15-49 tahun dimana 200 kepala keluarga dari daerah intervensi dan 200 kepala keluarga dari daerah kontrol, keluarga ini diwawancarai langsung ke nunah dengan menggunakan kuesioner. Data yang terkumpul dialah secara univariat, bivariat dan multivariat dengan menggunakan uji t, tabulasi silang dan regresi logistik.
Hasil analisis menunjukkan peningkatan terjadi namun tidak bermakna secara statistik baik pada kelompok responden pengetahuan pencegahan HIV/IAIDSnya sedang ( P = 0,862) dan kelompok responden pengetahuan pencegahan HIV/AIDS tinggi (P = 0,625). Karakteristik yang berhubungan secara bermakna pada kelompok yang pengetahuan pencegahan HIV/AIDSnya sedang adalah lama pendidikan responden (P 0,003) dan media informasi (P = 0,000).
Pada Kelompok responden pengetahuan pencegahan HIV/AIDSnya tinggi tidak ditemukan adanya peningkatan yang bermakna (P = 0,625). Variabel yang menunjukkan hubungan bermakna adalah pendidikan (P = 0,000) dan lama membaca (P=0,006). Bagi responden yang sikapnya negatif terhadap pencegahan HIV/AIDS tidak ditemukan adanya peningkatan yang bermakna (P=0,129). Variabel yang berhubungan secara bennakna adalah pendidikan (P= 0,002) dan media informasi (P=0,000).
Peningkatan sikap pada kelompok responden yang memiliki sikap yang positif terhadap pencegahan HIV/AIDS tidak secara bermakna (P = 0,666) dan tidak ada veriabel yang menunjukkan hubungan yang bermakna. Peningkatan praktek pencegahan pada kelompok yang pencegahan HIV/AIDSnya buruk tidak terjadi secaca bermakna dimana nilai P = 0,095. Variabel yang menunjukkan hubungan yang bermakna adalah lama pendidikan responden (P = 0,003) dan media informasi (P = 0,000). Bagi kelompok responden yang praktek pencegahan HIV/AIDSnya baik tidak ditemukan adanya peningkatan yang bermakna dimana ditemukan nilai P = 0,231. Variabel yang menunjukkan hubungan yang bermakna adalah lama membaca dan umur responden.

The increasing of HIV/AIDS cases in Indonesia is now arrived on terrible condition meanwhile the medicine to cure is not found yet. Especially DKI Jakarta now take the first place on HIV/AIDS cases in Indonesia. North Jakarta as the part of DKI Jakarta is the highest population and harbor area which has the high population mobility and a lot of prostitution areas where the place of HI /AIDS could be well transmitted. Based on this condition since May 1996 the intervention program was organized which purpose to enable the community to prevent HIV/AIDS transmitting by themselves in Kecamatan Cilincing with the started area was Kelurahan Cilincing.
The objective of the study was to know the impact of intervention program on the community knowledge, attitude and practice about HIV/ AIDS prevention. The study used quasi-experiment design where Kelurahan Cilincing was the intervention area and Kelurahan Rorotan was the control are. The number of total samples were 400 households which were 200 households came from the intervention area and 200 households from control area. The households were interviewed door to door by using questioner. The collected data was analyzed by using t-test, cross -- tabulation and logistic regression.
The result showed the impact of program intervention was not statistically significant even the group with sufficient (P=0,862) and high (P=0,625) knowledge about IIIVIAIDS prevention. The variables those are showed significant relationship in group with sufficient knowledge about HIVIAIDS prevention were length of education (P= 0,003) and media of information factors (P= 0,000). The variables those are showed significant relationship with high knowledge about HIV/AIDS prevention were length of education (P=0,000) and length of reading factors (P= 0,006).
Respondent group with negative attitude to HIV/AIDS prevention was not significantly improved (P=0,129) and the variables those are showed the significant relationship were length of education (P- 0,002) and media of information factors (P= 0, 000). The group with positive attitude to HIV/AIDS prevention was not significantly improved (P= 0,666) and there was no variables which was significant relationship.
The improving of group with worse HIV/AIDS prevention was not statistically significant (P= 0,095). The variables those are showed significant relationship were length of education (P=0,003) and media of information factors (P= 0,000). For the group with good HIV/AIDS prevention was not significantly improved (P= 0,231) and no variables were significantly relationship."
Depok: Universitas Indonesia, 1999
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siboro, Jules
"Di Indonesia, keberhasilan pembangunan yang telah dilakukan, tidak diragukan lagi, khususnya selama PJP I. Sjahrir menyatakan bahwa dari tahun 1969 hingga tahun 1988 telah terjadi peningkatan yang nyaris fantastis dari persediaan perkapita dari jumlah barang dan jasa yang ada dalam masyarakat Indonesia. Peningkatan itu dapat dilihat pada Tabel 1 (Lampiran .2).
Zulkarnain Djamin menyatakan, pada waktu kita mulai membangun dahulu, penghasilan rata-rata per jiwa rakyat Indonesia hanya sekitar 70 dollar Amerika setahun. Sekarang penghasilannya sudah diatas 600 dollar Amerika. Diukur dari produksi nasional pada harga konstan, selama 25 tahun terakhir ini perekonomian kita telah tumbuh dengan rata-rata lebih dari 6 % setiap tahun. Tidak banyak negara yang berhasil mencapai pertumbuhan (ekonomi) dalam jangka waktu yang cukup panjang. Pada tahun 1970 ada 60 orang diantara kita yang hidup miskin dari setiap 100 orang penduduk. Jumlah penduduk miskin ini sangat besar, yaitu : sekitar 70 juta jiwa. Saudara-saudara kita yang miskin ini terus bertambah kecil jumlahnya dari tahun ketahun. Pada tahun 1990 tinggal 15 orang yang masih hidup miskin dari setiap 100 orang penduduk. Namun, karena penduduk kita besar jumlahnya maka jumlah penduduk yang masih hidup miskin itu masih besar juga jumlahnya sekitar 27 juta jiwa.
Memang tidak dapat dipungkiri bahwa selama Indonesia melaksanakan pembangunan, sejak diletakkannya landasan yang kuat dalam pembangunan dengan dimulainya pelaksanaan Repelita I (1969/70-1973/74) hingga Repelita V (1989/90-1993/94), banyak sudah hasil-hasil yang telah di capai dan telah dapat dinikmati oleh masyarakat Indonesia. Namun disamping-itu masih banyak juga ditemukan dampak negatif atau kekurangan-kekurangan, sehingga merupakan tantangan atau kendala untuk tahapan pembangunan selanjutnya.
Beberapa diantara kekurangan-kekurangan atau dampak negatif dari pembangunan yang telah dilakukan (dengan Trilogi Pembangunan sebagai Strategi, Dasar atau Landasan Pembangunan sejak Repelita I), yang terlihat saat ini adalah kesenjangan ekonomi, pengangguran dan kemiskinan. Penduduk miskin di Indonesia hingga tahun 1993 sebanyak 25,9 juta jiwa, Dimana diantaranya 8,7 juta di perkotaan dan 17,2 juta di pedesaan. Namun terlihat bahwa persentase penduduk miskin di perkotaan hampir sama dengan di pedesaan (13,4% kota dan 13,8% desa), tetapi penurunan jumlah penduduk miskin di desa lebih cepat daripada di kota.
Dari lima faktor atau penyebab kemiskinan yang dinyatakan oleh Robert Chamber, salah satu diantaranya adalah : Isolasi. Isolasi (karena tidak berpendidikan, tempat tinggal yang jauh terpencil atau diluar jangkauan komunikasi) menopang kemiskinan, pelayanan dan bantuan pemerintah tidak sampai menjangkau mereka, serta menutup kemungkinan masuk dalam daftar penerima kredit. lsolasi memperkuat kerentanan. Isolasi berarti kurang hubungan dengan para pemimpin politik atau bantuan hukum, serta tidak tahu apa yang dilakukan penguasa."
Depok: Universitas Indonesia, 1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hukom, Grace A.D.
"Dampak Program JPS bagi proses pemberdayaan perempuan diangkat sebagai masalah utama tesis ini karena banyak fakta menunjukkan bahwa situasi krisis sangat berisiko bagi perempuan dan anak-anak, sementara intervensi JPS hanya menjadikan perempuan sebagai objek dari distribusi bantuan. Penelitian ini merupakan studi kasus tentang masyarakat penerima manfaat pada Program JPS yang dilakukan World Vision dengan dukungan CIDA yang dilakukan di wilayah Kelurahan Cilincing dan Kalibaru. Analisis kasus dilakukan dengan menelusuri siklus manajemen proyek dan berbagai dokumen. Analisis jender yang dilakukan pada kelompok masyarakat penerima manfaat bertujuan untuk mendapatkan informasi atau data mengenai peran jender yang melekat pada laki-laki dan perempuan dalam kelompok masyarakat di wilayah Cilincing dan Kalibaru.
Temuan lapangan menunjukkan bahwa Program JPS yang merupakan pendekatan sosial untuk memberdayakan masyarakat yang terkena dampak krisis dilakukan dalam jangka waktu pendek dan lebih menjawab kebutuhan pangan dan kesehatan masyarakat penerima manfaat saja. Dengan kata lain, program itu hanya menjawab kebutuhan praktis jender seperti makanan, gizi ibu dan anak, sanitasi lingkungan. Penelitian ini juga menemukan bahwa pola bantuan JPS yang berjangka pendek dan menggunakan pendekatan dari atas ke bawah membuat pelaksana program JPS tidak peka lagi terhadap strategi pemenuhan kebutuhan yang telah dimiliki setiap individu. Pendekatan itu tidak lagi mengkategorikan mereka yang paling terkena dampak krisis, tetapi memberi bantuan kepada keluarga. Pelaksana JPS tidak menyadari bahwa dalam keluarga telah terjadi pembagian kerja sesuai dengan peran masing-masing, akses dan kontrol pada sumber daya yang ada. Akibatnya, intervensi bantuan justru menambah beban peran perempuan."
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2000
T14625
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Teluk Jakarta merupakan kawasan perairan pesisir yang terletak di utara kota
Jakarta. Kawasan pesisir merupakan tempat pemukiman padat penduduk yang
banyak menyumbang bahan pencemar dari kegiatan di daratan maupun di perairan
laut. Teluk Jakarta, khususnya Muara Kamal dan Cilincing banyak dijadikan
sebagai lokasi budidaya kerang hijau (Perna viridis L.). Tingginya tingkat
pencemaran dapat membahayakan manusia yang mengonsumsi kerang hijau dari
perairan tersebut. Penelitian bertujuan untuk mengetahui kondisi pencemaran
bakteri Escherichia coli dan koliform di kerang hijau pada musim peralihan I di
Muara Kamal dan Cilincing, Teluk Jakarta. Penghitungan bakteri dilakukan pada
sampel kerang hijau yang diambil pada bulan Mei 2010 di perairan Muara Kamal
dan Cilincing dengan metode membran filter. Hasil penghitungan bakteri E. coli
maupun koliform pada daging kerang menunjukkan bahwa perairan Muara Kamal
dan Cilincing tidak layak dijadikan lokasi budidaya kerang hijau. Kepadatan
bakteri E. coli dan koliform pada daging kerang yang berasal dari bagan budidaya
di kedua lokasi tersebut terbukti melebihi baku mutu berdasarkan Standar
Nasional Indonesia (SNI) dan Malaysia Food Act and Regulations. Hasil analisis
bakteri di daging kerang menunjukkan bahwa rata-rata kepadatan bakteri E. coli
dari perairan Muara Kamal dan Cilincing masing-masing 28 ribu dan 665 ribu kali
lebih tinggi dari nilai yang diijinkan berdasarkan SNI. Sedangkan kepadatan
koliform pada daging kerang dari Muara Kamal dan Cilincing masing-masing 462
ribu dan 9,1 juta kali lebih tinggi dari nilai baku mutu Malaysia Food Act and
Regulations."
Universitas Indonesia, 2010
S31606
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maria Herlina Limyati
"ABSTRAK
Bekal pendidikan perlu dimiliki oleh semua orang agar dapat bertahan
hidup di jaman modem ini. Tidak semua orang mendapatkan kesempatan yang
sama untuk menempuh pendidikan, salah satunya adalah kelompok disadvantaged
children atau anak-anak yang kurang bemntung. Di Indonesia, pengertian
disadvantaged children dapat dilihat dengan kriteria keluarga pra sejahtera. Bekal
pendidikan sangat penting bagi anak-anak ini agar dapat bertahan hidup dan
memperbaiki taraf hidup mereka sehingga tidak hidup selamanya dalam
kemiskinan.
Dalam pendidikan, motivasi menjadi unsur yang penting untuk
dikembangkan karena dapat menolong siswa untuk terns bersemangat dalam
belajar. Siswa yang kurang bemntung pada dasamya memiliki semangat belajar yang tinggi, tetapi tertinggal dalam hal stimulasi pendidikan dan kondisi lain,
seperti kesehatan, nutrisi, perhatian dan sikap orang tua twhadap pendidikan.
Penelitian ini bertujuan memperoleh gambaran mengenai motivasi belajar
pada siswa yang kurang beruntung di daerah Cilincing, Jakarta Utara. Daerah ini
merupakan salah satu daerah IDT. Alat ukur yang dipakai adalah skaia motivasi
belajar yang disusun berdasarkan karakteristik motivasi belajar dari Woolfolk
(1993). Jumlah sampel penelitian ini adalah 105 orang, terbagi dalam 3 kelompok
kelas dari kelas 4 sampai kelas 6 SD dengan usia antara 9-14 tahun. Rumus yang
digunakan untuk uji validitas dan reliabilitas adalah rumus Pearson's Product
Moment dan koefisien alpha Cronbach. Metode pengolahan data dilakukan
dengan menggunakan rumus frekuensi, nilai rata-rata, dan one wayANOVA.
Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa taraf motivasi belajar pada
siswa kelompok ini berada antara - ISD sampai + 1 SD, atau bertaraf sedang.
Dilihat juga ada perbedaan nilai rata-rata skor motivasi belajar yang bermakna
pada perbandingan kelas 4, 5, dan 6. Pada uji perbedaan nilai rata-rata keenam
aspek motivasi belajar ditemukan bahwa ada lima aspek yang menunjukkan
perbedaan nilai rata-rata yang bermakna berbeda, sedangkan satu aspek, yaitu
aspek kebutuhan untuk berprestasi tidak menunjukkan perbedaan yang bermakna
dan aspek ini juga memiliki nilai rata-rata yang tertinggi. Saran untuk penelitian
selanjutnya adalah perbaikan alat ukur pemilihan sampel dengan kriteria v
lebih spesifik, penambahan jumlah sampel, dan perbandingan dengan kelompok
anak disadvantaged lainnya."
1999
S2374
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pamuka Prasetya Primantara
"Pembangunan Infrastruktur khususnya Jalan Tol mempunyai peranan penting terhadap pengembangan perkotaan. Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis dan mengevaluasi kebijakan pemerintah saat Pandemi Covid-19, yaitu PPKM. Objek penelitian ini yaitu Jalan Tol Cibitung – Cilincing. Metode yang digunakan yaitu analisis deskriptif dilengkapi dengan metode analisis kuantitatif dan kualitatif, dengan melakukan deskripsi melalui sumber data konstruksi dan operasional, lalu dilengkapi dengan analisis di komponen biaya konstruksi bulanan dari Maret 2020 sampai dengan Juli 2021, serta melakukan wawancara, dan melakukan perbandingan antara proyeksi lalu lintas rencana tahun 2020, dan 2021 dan realisasinya saat pengopersian jalan tol Agustus 2021 – Agustus 2022. Hasil dari penelitian ini akan memberikan gambaran aspek dan komponen biaya apa saja yang paling terdampak akibat kebijakan PPKM dan penyelesaian pembangunan serta operasional Jalan Tol Cibitung – Cilincing melalui prinsip multidisiplin ilmu dan perkotaan.

Infrastructure development, specifically toll roads, has an important role in urban development. This research was conducted to analyze and evaluate government policies during the Covid-19 Pandemic, PPKM. The object of this research is the Cibitung – Cilincing Toll Road. The method used during the research was descriptive analysis, also completed with quantitative and qualitative method, it is conducting descriptions through construction and operational data sources, then complemented by analysis of the monthly construction cost components from March 2020 to July 2021, as well as conducting interviews, and making comparisons between the projected traffic plans for 2020, and 2021 and its realization during the operation of the August 2021 - August 2022 toll road. The results of this research will provide an overview of which aspects and cost components are most affected by the PPKM policy and the completion of the construction and operation of the Cibitung - Cilincing Toll Road through the multidisciplinary and urban principle."
Jakarta: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andianto Mahdi Prasasya
"Laut telah menjadi bioma yang belakangan ini dikaitkan dengan kunci keberlanjutan masa depan – melihat dari bagaimana laut menyediakan sumber daya maupun keterjangkauan yang laut tawarkan terhadap perkembangan industri maupun ekonomi antropogenik manusia. Eksploitasi, reklamasi, dan intervensi manusia terus dilakukan atas nama keberlanjutan dalam istilah – istilah seperti “blue economy”. Padahal, pada kenyataannya manusia justru meninggalkan lebih banyak emisi daripada apa yang selama ini disadari, ataupun justru menimbulkan dampak yang menghilangkan keberlanjutan golongan yang tidak beruntung (seperti nelayan tradisional). Riset ini akan mengeksplorasi dan mereimajinasi potensi spasial oceanic noise pollution sebagai salah satu substansi emisi tak kasat mata dan tak terdengar dari pencarian keberlanjutan antropogenik terhadap laut. Memberikan konteks pengguna nelayan tradisional Cilincing sebagai protagonis bagi bioma laut, nantinya penelitiannya ini akan menginterpolasikan pendefinisian ruang eksisting nelayan Cilincing terhadap laut atas adanya bentuk respon redemptive dari kondisi ekstrem dan semi-distopik oceanic noise pollution.

The sea becomes a biome that is associated with being a key to sustainability in the future life of humans – considering how the sea provides abundant resources and/or affordance towards the anthropogenic industrial and economic development. For the sake of ‘sustainability’, human exploit, force reclamation, and/or interfere the nature under the umbrella terms such as ‘blue economy’ and such. However in reality, humans have left much more anthropogenic footprints than what is visible to the eye, nor ironically demolishing the extant sustainability of the unfortunate community (e.g. traditional fishermen). This research will explore and reimagine the spatial potential of the oceanic noise pollution as the unheard and unseen substantive emission of the anthropogenic quest of sustainability. With the given context of the Cilincing’s traditional fishermen as the protagonist of the sea biome, this research will further interpolate the existing architectural – spatial definition of Cilincing’s traditional fishermen towards the sea biome as a redemptive response towards the extreme and quasi-dystopic case of the oceanic noise pollution."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Handini
"ABSTRAK
Program Penyediaan dan Pengelolaan Air Bersih di Departemen Kesehatan bertujuan untuk meningkatkan pengamanan kualitas air bagi berbagai kebutuhan dan kehidupan manusia untuk seluruh penduduk, baik berada di perdesaan maupun di perkotaan. Salah satu kebijakan yang telah ditetapkan adalah Penyuluhan Penyehatan Air.
Untuk mengukur tingkat keberhasilan penyuluhan penyehatan air yang telah dilakukan pada pemakai sarana air bersih dan tercapai sesuai dengan yang diharapkan, maka perlu dilakukan evaluasi terhadap pengetahuan, sikap dan prakteknya.
Fokus penelitian ini adalah penyuluhan dengan jenis peneiitian pra eksperimen, dengan kategori Static Group Comparison, yang bertujuan untuk membandingkan dua kelompok.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui adanya hubungan antara penyuluhan penyehatan air yang telah diberikan oleh petugas sanitasi puskesmas dengan pengetahuan, sikap dan praktek tentang air bersih penjaja air keliling di Kecamatan Cilincing. Penyuluhan diberikan tahun 1996.
Pengumpulan data primer dilakukan pada bulan Mei 1999 dengan menggunakan kuesioner sebagai instrumen. Responden penelitian ini adalah kelompok penjaja air keliling yang telah mendapat penyuluhan dan penjaja air keliling yang tidak mendapat penyuluhan. Daerah penelitian di Kecamatan Cilincing, Jakarta Utara. Sampel diambil secara purposif.
Sebagai kesimpulan dari hasil penelitian adalah pengetahuan, sikap dan praktek penjaja air keliling yang telah mendapat penyuluhan penyehatan air menunjukkan hasil yang berbeda dengan pengetahuan, sikap dan praktek penjaja air keliling yang tidak mendapat penyuluhan.
Disarankan pada petugas sanitasi puskesmas agar meningkatkan kegiatan penyuluhan secara berkesinambungan dengan memperhatikan media dan metode yang digunakan di lapangan.

ABSTRACT
Correlation between the Water Sanitation Education and Knowledge, Attitude & Practice of Traditional Water Seller's (so Called "Tukang Gerobak Air") in Subdistrict Cilincing, North Jakarta, 1999.Department of Health's water supply and water management program aims to enhance water quality assurance for all kind of human needs in life and for all people, for urban as well as rural communities. One of the programmed policy is water health education.
In order to measure the level of success of the health education on water sanitation given to the users of clean water facilities, evaluations on the user's knowledge, attitude and practices were conducted. The focus of this study is health education and its methodology uses pre-experiment design in static group comparison.
The objectives of this study is to know the correlation between the water sanitation education and knowledge, attitude and practice of traditional water sellers (so called "tukang gerobak air") in Subdistric Cilincing, North Jakarta 1999.
The primary data were collected in May 1999 by using questioner as an instrumentation. The respondent in the study was one group of traditional water seller have received the health education program and one group of traditional water seller have not yet received the education. Area of study was taken in Subdistrict Cilincing, North Jakarta. The sampling method was purposive.
The result of this study shown that knowledge, attitude, and practice are significantly different between traditional water seller have received health education on water sanitation and those who have not yet received. It is advised that supervisors of clean water program should improve education activities periodically with improvement on facilities and methods used at site.
"
1999
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>