Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 13 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sulaiman
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh intensitas emisi karbon terhadap biaya ekuitas perusahaan dengan tingkat pengungkapan emisi karbon sebagai variabel moderasi. Populasi dalam penelitian ini adalah semua perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia BEI pada tahun 2011-2015. Metode purposive sampling digunakan dalam menentukan sampel penelitian ini. Sebanyak 16 perusahaan yang telah listing di BEI masuk dalam sampel penelitian. Kontribusi yang diberikan dalam penelitian ini dibandingkan penelitian sebelumnya adalah adanya tambahan sampel penelitian yang lebih besar dan adanya tambahan tingkat pengungkapan emisi karbon sebagai variabel moderasi dalam model penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa intensitas emisi karbon dan tingkat pengungkapan emisi karbon sebagai variabel moderasi tidak berpengaruh secara signifikan terhadap biaya ekuitas perusahaan di Indonesia.
The object of this research is to find out the effect of carbon emision intensity on cost of equity capital with the level of carbon emission disclosures as a moderation variable. Population data in this research are companies that listing on Indonesian Stock Exchange in 2011 2015. Purposive sampling method is used to determine the sample of this research. Sixteen companies that have been listed on Indonesian Stock Exchange are included in this research sample. Contribution of this research compared with previous research are the existence of larger research samples and added the level of carbon emission disclosures as moderation variabel in research model. The results show that carbon emission intensity and the level of carbon emission disclosure as moderation variable have insignificant effect to cost of equity capital in Indonesia.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2017
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Idris Hadi
Abstrak :
Pelabuhan Semayang merupakan kawasan di Kota Balikpapan yang berfungsi sebagai salah satu simpul stuktur ruang kota yang dapat memberikan kemudahan akses dan ketersediaan layanan angkutan laut kepada masyarakat dari satu pulau atau antar pulau. Peningkatan aktivitas kapal di pelabuhan tidak hanya berdampak positif dalam mendukung kegiatan ekonomi dan sosial di kota pesisir, namun juga telah berdampak negatif dalam menghasilkan emisi karbon gas buang dari hasil pembakaran bahan bakar minyak kapal. Akumulasi dari emisi karbon di atmosfer dapat mendorong peningkatan suhu global dan perubahan iklim yang ekstrim sehingga berdampak buruk terhadap keberlangsungan hidup manusia dan lingkungan. Karena itu diperlukan penelitian ini untuk menganalisis perilaku masyarakat yang beraktivitas di dalam dan luar kawasan pelabuhan dalam merespon pencemaran emisi karbon gas buang kapal serta bagaimana usulan solusi terhadap masalah utama yang dihadapi masyarakat dalam memaksimalkan upaya nya dalam mengurangi resiko/dampak buruk perubahan iklim akibat pencemaran emisi karbon gas buang kapal tersebut. Dengan menggunakan teknik analisis triangulasi terhadap data yang didapatkan maka penelitian dengan metodologi kualitatif ini telah menghasilkan kesimpulan bahwa masyarakat di dalam dan di luar pelabuhan belum seluruhnya menjalankan upaya untuk merespon pencemaran emisi karbon gas buang kapal. Hal ini disebabkan karena adanya masalah utama yang menghambat perilaku dari masyarakat tersebut yaitu rendahnya pengetahuan dan kesadaran dari masyarakat terhadap dampak buruk yang dapat diakibatkan pencemaran emisi karbon gas buang kapal. Karena itu diharapkan adanya pembinaan secara resmi dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan kepada masyarakat di kawasan pelabuhan untuk ikut berpartisipasi dalam merespon pencemaran emisi karbon yang dihasilkan oleh kapal di pelabuhan. Pembinaan tersebut berisi program edukasi/pemberian informasi, peningkatan kapasitas/pelatihan tanggap darurat emisi karbon dan apresiasi. Perilaku masyarakat secara kolaboratif dalam merespon pencemaran emisi karbon di pelabuhan ini diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan laporan pemerintah Indonesia atas kontribusi nasional yang ditetapkan (Nationally Determined Contribution-NDC) dalam hal pengendalian perubahan iklim dunia. ......Semayang Port is an area in Balikpapan City that functions as one of the city's spatial structure nodes that can provide easy access and availability of sea transportation services to the public from one city to another on one island or between islands. Increased ship activities in the harbor not only have a positive impact on supporting economic and social activities in the coastal city but also hurt generating carbon emissions from the combustion of ship fuel oil. The accumulation of carbon emissions in the atmosphere can drive an increase in global temperatures and extreme climate change, which adversely affects the sustainability of human life and the environment. Therefore, this research is needed to analyze the behavior of people who are active inside and outside the port area to the pollution of ship exhaust carbon emissions and how to propose solutions to the main problems faced by the community in maximizing response efforts to the risk of climate change due to pollution of ship exhaust carbon emissions. By using a triangulation analysis technique of the data obtained, this qualitative methodology research has resulted in the conclusion that the community inside and outside the port has not optimally carried out efforts to ship exhaust carbon emission pollution. This is due to the main problem that hampers the low knowledge and awareness of the community about the adverse effects of ship exhaust carbon emissions at the port on the sustainability of life and the environment. Therefore, it is expected that there will be official guidance efforts to the community inside and outside the port by the Ministry of Environment of the Republic of Indonesia along with regulators and port operators in the form of a systematic special education program that contains information provision, capacity building/emergency response training for carbon emissions and appreciation for behavior efforts that can be used as material for the Indonesian government's report on the national contribution set as an effort to control world climate change (Nationally Determined Contribution-NDC).
Jakarta: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siahaan, Ryan Hot Boy
Abstrak :
Studi ini mensimulasikan kelayakan pemasangan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) terhubung ke jaringan utilitas di rooftop apartemen terintegrasi moda transportasi di Prumjatimulya, Bekasi Timur. Simulasi sistem PLTS 154 kWp terhubung ke jaringan dilakukan dengan perangkat lunak PVsyst. Studi ini dilakukan untuk mengevaluasi aspek teknis, ekonomi dan lingkungan dari sistem PLTS. Hasil studi menunjukkan bahwa sistem memasok listrik ke apartemen sebesar 221,37 MWh/tahun selama masa umur pakai (25 tahun) dengan Performance ratio 81,23%. Levelized Cost of Electricity (LCOE) dari PLTS menjadi Rp 923 /kWh, Profitability Index sebesar 1,15, Net Present Value (NPV) sebesar Rp 318.441.255 dan Internal Rate of Return sebesar 7,60%. Dari aspek lingkungan, sistem ini akan menyimpan emisi karbon sebesar 3479,718 tCO2 selama umur pakai sistem, dimana per 1 kWp yang dibangkitkan oleh sistem akan menyimpan emisi karbon sebesar 22,61 tCO2/kWp. Dapat disimpulkan bahwa perencanaan PLTS on-grid 154 kWp layak untuk dilaksanakan ......This study simulates the feasibility of installing a PV on-grid on the rooftop of an integrated transportation apartment in East Bekasi. Simulation of the 154 kWp PV Plant connected to the network was carried out using the PVsyst software. This study was conducted to evaluate the technical, economic, and environmental aspects of the PV Plant. The results show that the system supplies electricity to the apartment by 221.37 MWh/year during the service life (25 years) with a performance ratio of 81.23%. The Levelized Cost of Electricity (LCOE) of the solar PV is IDR 923 /kWh, Profitability Index (PI) is 1.15, Net Present Value (NPV) is IDR 318,441,255 and Internal Rate of Return is 7.60%. From the environmental aspect, this system will save carbon emissions of 3479,718 tCO2 during the life of the system. It can be concluded that the 154 kWp PV on-grid planning is feasible.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ratu Talita Leticia Miranti
Abstrak :
Secara global, emisi gas rumah kaca dari kapal yang berlayar ini dapat menghasilkan emisi CO2 yang setara 940 juta metrik ton emisi CO2 rumah kaca pertahun. International Maritime Organization (IMO) mengembangkan strategi awal untuk mengurangi tingkat emisi green house gas (GHG) dari kapal yaitu IMO GHG Strategy, untuk mengukur ketercapaian tersebut diukur melalui nilai Energy Efficiency Design Index yang dilakukan dalam penelitian ini. Penelitian ini dilakukan untuk melakukan komparasi antara besarnya tingkat emisi CO2 dari kapal jenis bulk carrier, oil tanker, container, general kargo, dan chemical tanker berbendera Indonesia dan tingkat emisi CO2 dari kapal berbendera Singapura dengan jenis kapal yang sama. Dari penelitian ini didapat bahwa pada baseline exsisting condition Kapal Indonesia persentase terbesar dicapai oleh kapal kontainer sebesar 31,85%. Sedangkan untuk Kapal Singapura, persentase terbesar dicapai oleh kapal General Kargo sebesar 29.17%. Sementara itu, dampak terbesar pengurangan emisi dicapai oleh keadaan penggunaan bahan bakar Methanol dengan penambahan instalasi Scrubber yang mampu menciptakan GHG Rating Score A pada 18% kapal Indonesia dan 34% Kapal Singapura. Sebagaimana yang dilakukan Singapura, optimalisasi pengurangan emisi dapat didukung oleh kebijakan pemerintah seperti pemberlakuan pajak karbon ......Globally, greenhouse gas emissions from sailing ships can produce CO2 emissions equivalent to 940 million metric tons of greenhouse gas emissions per year. The International Maritime Organization (IMO) developed an initial strategy to reduce the level of green house gas (GHG) emissions from ships (IMO GHG Strategy), to measure this achievement through the value of the Energy Efficiency Design Index carried out in this study. This study was conducted to make comparisons between the levels of CO2 emissions from bulk carriers, oil tankers, containers, general cargo, and chemical tankers with Indonesian flagged and the level of CO2 emission from Singapore flagged vessels with the same type of vessels. From this study, it was found that in the baseline existing condition of Indonesian ships, the largest percentage was achieved by container ships (at 31.85%). Meanwhile, for Singapore Ships, the largest percentage was achieved by General Cargo ships (at 29.17%). The greatest impact of reducing emissions was achieved by the condition of using Methanol fuel with the addition of Scrubber installations which were able to create a GHG Rating Score A on 18% of Indonesian ships and 34% of Singaporean ships. Beside that, as it was done by Singapore, optimizing emission reductions can be supported by government policies with the implementation of a carbon tax
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Idhar Muhtar
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis secara langsung jumlah jejak karbon yang dihasilkan oleh limbah makanan dari rumah makan di kota Ternate. Analisis ini menggunakan variabel bebas yaitu jumlah piring yang disampling dan berat dari limbah makanan yang dihitung pada setiap kategori yang ada. Serta, variabel terikat, yaitu variabel yang dipengaruhi oleh variabel bebas dalam hal ini adalah emisi CO2 yang dihasilkan dari sampah makanan. Penelitian ini menggunakan metode literatur sebagai bahan pertimbangan, serta perhitungan dari jejak karbon menggunakan faktor emisi yang sudah ditetapkan oleh penelitian terdahulu. Dari hasil penelitian yang didapatkan bahwa komposisi limbah makanan yang di rumah makan pada kota Ternate didominasi oleh makanan pokok dalam hal ini nasi sebesar 38%, daging 35%, dan sayuran 13% dengan hasil rata-rata limbah makanan secara keseluruhan adalah 89,77 g/piring/hari. Jejak karbon yang dihasilkan sebesar 55,3 kg CO2eq/piring/tahun dan sekitar 75,2% total jejak karbon diakibatkan karena limbah makanan kategori pokok. ......This undergraduate thesis aims to directly analyze the amount of carbon footprint produced by food waste from restaurants in the city of Ternate. This analysis uses the independent variables, namely the number of plates sampled and the weight of food waste calculated for each category. Also, the dependent variable, namely the variable that is influenced by the independent variable in this case is CO2 emissions generated from food waste. This study uses the literature method as a consideration, as well as the calculation of the carbon footprint using emission factors that have been determined by previous studies. From the results of the study, it was found that the composition of food waste in restaurants in the city of Ternate was dominated by staple foods in this case rice by 38%, meat 35%, and vegetables 13% with an overall average yield of food waste was 89,77 g/plate/day. The carbon footprint produced is 55,3 kg CO2eq/plate/year and about 75,2% of the total carbon footprint is caused by food waste in the main categories.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Teguh Yudono Adhi
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan menganalisa dampak jumlah kunjungan wisatawan mancanegara terhadap emisi CO2 di tujuh negara Asia Tenggara (Indonesia, Kamboja, Malaysia, Filipina, Singapura, Thailand dan Vietnam) pada periode 1995-2011 menggunakan metode panel data model fixed efect. Variabel-variabel yang digunakan pada penelitian ini antara lain emisi CO2 sebagai variabel terikat, sedangkan jumlah kunjungan wisatawan mancanegara, PDB per kapita, populasi, energi baru terbarukan serta efisiensi energi sebagai variabel bebasnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jumlah kunjungan wisatawan mancanegara tidak memberikan dampak signifikan pada peningkatan emisi CO2, sedangkan PDB per kapita dan populasi memberikan dampak yang signifikan dalam meningkatkan emisi CO2. Sementara itu efisiensi energi memberikan dampak signifikan dalam menurunkan emisi CO2, sedangkan variabel energi baru terbarukan tidak memberikan dampak signifikan dalam jumlah total tetapi memberikan dampak signifikan untuk menurunkan emisi CO2 dalam proporsi terhadap total energi yang dikonsumsi. ...... This study aims to analyze the impact of the number of tourist arrivals to the emission of CO2 in seven Southeast Asian countries (Indonesia, Cambodia, Malaysia, Philippines, Singapore, Thailand and Vietnam) during 1995-2011 using data panel fixed-effect models. The variables in this study are CO2 emissions as the dependent variable, while the number of tourist arrivals, GDP per capita, population, renewable energy and energy efficiency as the independent variable. The results showed that the number of tourist arrivals had no impact on the increasing of CO2 emissions, while GDP per capita and population had significant impact on the increasing of CO2 emissions. Meanwhile energy efficiency had a significant impact on reducing CO2 emissions while renewable energy showed insignificant impact as the total amount of renewable energy but had significant impact on decreasing CO2 emissions in renewable energy proportion of the total energy consumed.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2016
T44871
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Riberu, Benedicta Vanesa Vanda
Abstrak :
FAO memperkirakan bahwa sepertiga dari makanan yang diproduksi terbuang atau hilang begitu saja setiap tahunnya dan jelas berdampak pada lingkungan khususnya emisi karbon yang dihasilkan. Tidak dapat dipungkiri, permasalahan terkait emisi karbon sudah seharusnya menjadi perhatian namun hingga saat ini belum banyak penelitian yang mengangkat tema tentang jejak karbon di Indonesia. Skripsi ini bertujuan untuk mengetahui komposisi dari limbah makanan yang dihasilkan dan menghitung jejak karbon yang dihasilkan dari limbah makanan di wilayah Universitas Indonesia. Penelitian ini menggunakan metode literatur sebagai pertimbangan, serta perhitungan jejak karbon menggunakan faktor emisi yang sudah ditetapkan berdasarkan Life Cycle Assessment dari penelitian terdahulu. Dalam perhitungannya, penelitian ini menggunakan berat sampah makanan edible hasil sampling sampah yang dilakukan di kantin kantin di Universitas Indonesia dengan total sampel sebanyak 2214 piring. Dari hasil penelitian didapatkan bahwa komposisi limbah makanan yang ada di Universitas Indonesia didominasi oleh makanan pokok seperti nasi (33%), sayuran terutama sayuran hijau (31%) dan daging (15%) dengan hasil rata-rata limbah makanan secara keseluruhan adalah 28,18 gram/orang/hari. Jejak karbon yang dihasilkan akibat limbah makanan ini rata rata sebesar 25,90 kg CO2.eq/orang/tahun dan sekitar 55% dari total jejak karbon di diakibatkan karena limbah makanan kategori daging. ......FAO predicts that one third of food become wasted and lost every year. Food that has been wasted will have an impact to environment, especially the emitted carbon. It is undeniable that problem about emitted carbon should have been discussed more frequently. But apparently, there is still few researches about it in Indonesia. This undergraduate thesis aims to study the composition of food waste produced and calculate the carbon footprint produced from food waste in the University of Indonesia. This research uses the literature method as a consideration, as well as the calculation of carbon footprints using emission factors that have been determined based on the Life Cycle Assessment of published research. In its calculations, this study used edible food waste samples, samples carried out in the cafeteria canteen at the University of Indonesia with a total sample of 2214 plates. From this research, it is found that the composition of food waste in Universitas Indonesia is dominated by staple food, such as rice (33%), vegetables, especially green vegetables (31%), and meat (15%) with the overall average of food waste yield 28,18 grams/person/day. The average carbon footprint resulted from this food waste is 25,90 kg CO2.eq/person/year and about 55% of the total carbon footprint is caused by meat food waste.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nadya Hafiyya Sabara
Abstrak :
Aktivitas manusia tidak terlepas dari kebutuhan bahan bakar, terutama pada sektor transportasi yang terus meningkat seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk. Emisi karbon dioksida yang dihasilkan sektor transportasi, industri, dan rumah tangga dengan terbatasnya ruang terbuka pada wilayah perkotaan seperti DKI Jakarta akan menyebabkan regulasi karbon terganggu hingga berdampak pada efek rumah kaca. Tujuan penelitian berikut adalah untuk mengetahui valuasi ekonomi karbon dioksida pada vegetasi tingkat pohon yang berada di Hutan Kota Srengseng melalui estimasi serapan karbon dioksida dengan metode non-destruktif dan menganalisis kemampuan Famili Fabaceae sebagai famili yang unggul di Hutan Kota Srengseng dalam menyerap karbon dioksida beserta valuasi ekonominya. Diperoleh bahwa total valuasi ekonomi karbon pada tegakan pohon yang dimiliki hutan kota sebesar US$ 5.407,57 atau Rp77.760.804/ ton CO2-e dari serapan karbonnya yaitu 1.502,10 ton/ha. Terbukti juga Famili Fabaceae memiliki valuasi ekonomi karbon paling unggul dibandingkan famili lainnya di hutan kota dengan harga rerata US$138,72 atau Rp1.994.847/ ton CO2-e dari serapan karbon dioksida sebesar 38,53 ton/ha. ......Urban activities are inseparable from the demand for fossil fuel use, particularly in the transportation sector that continues to increase along with the population growth. Carbon dioxide emissions are produced by the sector of transportation, industry, and households regardless of the limited open space in urban areas at the same time will cause carbon regulation in DKI Jakarta to be disrupted and impact the greenhouse effect. This study aims to determine the economic valuation of carbon dioxide on tree stands vegetation by its carbon dioxide uptake and to analyze the sequestration ability of Fabaceae tree stands compared with the other families in Srengseng City Forest, West Jakarta. Result shows that the total economic value of carbon owned by the urban forests’ tree stands was US$ 5.407,57 or Rp.77.760.804/tonne CO2-e from its 1.502,10 tonnes/ha carbon sequestration or 16.523,12 tonnes. It is also proven that the Fabaceae family has the most prominent carbon economic valuation in urban forests with average price of US$ 138.72 or Rp.1,994,847/tonne CO2-e from carbon dioxide absorption of 38.53 tonnes/ha.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hidayat Chusnul Chotimah
Abstrak :
ABSTRAK
Pemerintah Cina telah memberikan komitmen untuk menurunkan emisi karbon di mana sebelumnya Cina menolak untuk membatasi tingkat konsumsi energinya untuk kebutuhan industrialisasi dan pengembangan ekonomi. Proses industrialisasi di Cina pada akhirnya telah mengakibatkan kerusakan lingkungan yang mengancam populasi penduduk. Oleh sebab itu, Pemerintah Cina menetapkan langkah-langkah strategi untuk menjaga keamanan energinya dengan menyelaraskan pada kebijakan perubahan iklim dan ekonominya. Hal ini dilakukan untuk mencapai penurunan emisi karbon yang dilakukan melalui konservasi energi dan pengembangan ekonomi hijau yaitu dengan mengembangkan energi terbarukan seperti energi nuklir, hydropower, tenaga angin, tenaga surya dan sumber-sumber energi alternatif lain yang belum ditemukan. Tindakan yang diambil Pemerintah Cina tersebut dilakukan berdasarkan pada norma internasional yaitu rezim climate change yang kemudian membentuk identitas Cina sebagai negara yang bertanggung jawab dalam upaya menurunkan emisi karbon global. Melalui norma internasional tersebut Cina melakukan interaksi dalam struktur lingkungan global untuk mendapatkan pengetahuan-pengetahuan terkait isu perubahan iklim sehingga mendorong Cina untuk berkomitmen menurunkan emisi karbon global melalui strategic instrumental dan resources instrumental.
Depok: Departemen Ilmu Hubungan Internasional FISIP UI, 2017
320 UI-GLOBAL 19:1 (2017)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Juhans
Abstrak :
ABSTRAK
Kabupaten Karawang dilewati oleh Jalan Nasional Rute 1 atau yang dikenal dengan nama Jalur Pantai Utara (Pantura). Jalan nasional ini menghubungkan kota besar seperti DKI Jakarta dan kota-kota besar di Jawa Barat yaitu, Cirebon dan Bandung dengan Kabupaten Karawang. Hal ini menjadikan jalan nasional di Kabupaten Karawang memiliki volume lalu lintas yang tinggi. Dinamika arus kendaraan pada jalan nasional berbanding lurus dengan jumlah karbon yang terdapat pada jalan tersebut. Untuk itu penelitian stok karbon penting untuk mengetahui sejauh mana kontribusi jalur hijau jalan yang berada di sepanjang jalan nasional ini dalam menyerap gas rumah kaca khususnya CO2. Metode indeks vegetasi digunakan sebagai metode yang efisien untuk mengestimasi nilai stok karbon. Indeks vegetasi yang memiliki nilai korelasi paling tinggi dengan sampel di lapangan adalah EVI, sehingga EVI merupakan indeks vegetasi yang cocok untuk digunakan pada penelitian ini. Hasilnya estimasi nilai stok karbon jalur hijau jalan nasional Kabupaten Karawang sebesar 9.046 ton/ha dan daya serap karbonnya mencapai 33.170 ton/ha. Sementara total rata-rata emisi karbon yang dihasilkan oleh kendaraan yang melewati jalan nasional tersebut mencapai nilai 65.868 ton per harinya. Sebagian besar segmen jalan nasional di Kabupaten Karawang mampu menyerap dengan baik emisi karbon yang dihasilkan oleh kendaraan yang melewati jalan tersebut.
ABSTRACT
Karawang regency passed by the National Road or Route 1, known as the North Shore Line (coast). This national road connects major cities such as Jakarta and major cities in West Java, namely, Cirebon and Bandung with the Karawang regency. This makes the national road in the Karawang regency has a high traffic volume. The dynamics of the flow of vehicles on national roads is directly proportional to the amount of carbon contained in the road. For the study of carbon stocks is important to know the extent of the contribution of the green belt road that is along the national road is to absorb greenhouse gases, especially CO2. Vegetation index method is used as an efficient method to estimate the carbon stock. Vegetation index that has the highest correlation with the value of the samples in the field is EVI, so the vegetation index EVI is suitable for use in this study. The result is the estimated value of stock-carbon green belt national road Karawang regency of 9.046 tonnes / ha and absorption of carbon reaching 33.170 tonnes / ha. While the average total carbon emissions produced by vehicles passing through the national road reaches the value of 65.868 tons per day. Most of the national road segments in the Karawang regency are able to absorb the carbon emissions produced by vehicles passing through the road.
2016
S64128
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>