Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 20 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Adi Asmono
Abstrak :
RS Kanker Dharmais telah mengembangkan paket Sistem Informasi Manajemen yang dibeli dari sebuah perusahaan software Australia yang dibeli nama Sistem Informasi ParaMedic, yang dirancang dapat mencakup hampir seluruh kegiatan di rumah sakit, dan sudah mulai dioperasikan sejak mulai dibukanya RS; yaitu pada tahun 1993. Dari penelitian yang dilakukan dibeberapa unit kerja di RS Kanker Dharmais diketahui bahwa pemanfaatan Sistem Informasi ParaMedic masih belum seperti yang diharapkan, dalam arti masih ada beberapa unit kerja yang belum sepenuhnya memanfaatkan sistem tersebut contohnya Bagian Keuangan, Sub Bagian Kepegawaian, serta Sub Bagian Laporan dan Pelayanan Informasi, dan ada juga unit kerja yang menggunakan Sistem Informasi lain yang belum terintegrasi dengan Sistem Informasi ParaMedic contoh Instalasi Labotatorium Patologi Klinik. Disamping itu pemanfaatan SIM-RS ParaMedic untuk keperluan Billing masih mengalami berbagai kendala. Sehubungan dengan permasalahan tersebut, maka penelitian ini bertujuan untuk menelaah proses pemanfaatan Sistem Informasi Rumah Sakit, mengenali permasalahan yang ada, serta sekaligus mencari cara pemecahan masalah yang tepat. Penelitian ini merupakan studi deskriptif dengan mengadakan pendekatan kualitatif. Metoda kualitatif dilakukan dengan mengadakan wawancara mendalam (indepth interview) terhadap petugas yang berkaitan dengan pengelolaan dan pelaksanaan Sistem Informasi Manajemen RS Kanker Dharmais. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa dibalik keunggulankeunggulan yang dimiliki, Sistem Informasi ParaMedic juga mempunyai beberapa kelemahan sehingga belum bisa memenuhi kebutuhan pengguna sistem, baik dari segi kecepatan mengakses data, kemampuan dalam menampilkan infomasi, serta pelaporan tentang hasil pemeriksaan medis. Oleh karena itu diusulkan adanya pengembangan Sistem Informasi Manajemen RS Kanker Dharmais dalam rangka mendukung kebutuhan operasional pada masa sekarang dan masa yang akan datang.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Thomas Peter Budisusetija
Abstrak :
Pembiayaan rumah sakit di Indonesia menghadapi masalah keterbatasan dana, sebagai akibat dari perkembangan dan perubahan lingkungan yang cepat. Upaya mengatasi masalah ini diarahkan dengan mengembangkan manajemen keuangan, dan salah satu proses terpenting dalam manajemen keuangan adalah perencanaan anggaran. Sesuai dengan tujuan dan fungsi suatu anggaran, yang akan menjadi sarana menunjang upaya mencapai efisiensi dan efektivitas dalam penggunaan sumber daya berupa uang. Penelitian diselenggarakan untuk memberi masukan pada manajemen mengenai masalah - masalah yang dihadapi dalam pelaksanaan proses perencanaan anggaran. Penelitian ini merupakan penelitian operasional, sebagai suatu cara untuk mencari solusi atas masalah yang dihadapai (problem solving). Berdasar data yang diperoleh dengan melakukan wawancara dan metoda Delphi, didapatkan bahwa masalah yang dihadapai dalam proses perencanaan anggaran terutama adalah masalah organisasi dan sumber daya manusia sebagai pelaksana. Masalah lain terkait dengan kondisi dasar RSKD sebagai rumah sakit pemerintah yang dikelola Yayasan, sehingga rumah sakit masih menggunakan berbagai sistem yang digunakan rumah sakit pemerintah. Alternatif pemecahan masalah yang dapat diajukan dalam kondisi demikian, akan merupakan alternatif yang bersifat sebagai langkah antara, dengan tujuan untuk meningkatkan keterlibatan seluruh jajaran didalam proses. Dengan harapan bahwa dengan menggunakan pola partisipasi didalam proses akan dapat diciptakan suatu kondisi dimana anggaran dilihat sebagai suatu hal yang penting bagi organisasi. Sehingga pada saat rumah sakit menyelenggarakan pembenahan sistem - sistem lain yang terkait akan dapat dikembangkan sistem yang menunjang kebutuhan rumah sakit secara keseluruhan.
Budgetary Process Evaluation in "Dharmais" Cancer Hospital, JakartaHospital growth and its quick changing environment has caused the emergence of financial problem due to fund shortage. Financial management methods were used to help these hospitals in dealing with the problem and one of the most important step in financial management is the Budgetary process. This process will help any organizations in achieving efficient and effective use of resources. This research were designed to evaluate current method of preparing a budget in "Dharmais" Cancer Hospital, and the result will help the management in choosing alternative step in developing the process. As the objective of a Budget for every organizations are to use limited resources efficiently and effectively. Results shows that Dharmais Cancer Hospital, are facing organizational and man power problem in the budget preparation process, as well as other problems that are related to the hospital's basic conditions. With these results, the alternative would serve as a side step in the overall development of a better budgetary process. This alternative was choosers after considering the limitation encountered in the hospital, and to give an opportunity for the management to develop all the needed supporting system in the budgetary process. While at the same time create a condition, where all parties concerned will have the same perception as to the importance of a budget to the organization.
Depok: Universitas Indonesia, 1996
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lanawati Suleman
Abstrak :
Dengan adanya era globalisasi, masyarakat Indonesia semakin sadar akan pelayanan jasa rumah sakit, sehingga rumah sakit semakin dituntut untuk dapat memberikan pelayanan yang cepat, tepat dan bermutu. Kondisi persaingan antara rumah sakit yang satu dengan rumah sakit yang lain menjadi semakin ketat. Oleh karena itu bukan hanya pelayanan medis saja yang penting, tetapi unit penunjang medispun menjadi hal yang penting pula. Salah satu unit penunjang adalah rekam medis. Rekam medis sangatlah penting, karena fungsi utamanya adalah membantu keputusan klinis, yaitu dalam membuat diagnosa dan pengobatan. Komunikasi di antara dokter dalam mengobati pasien melalui rekam medis tersebut, bahkan rekam medis memuat pengetahuan yang dibutuhkan oleh mahasiswa dan resident yang bertugas di suaturumah sakit. Di dalam rekam medis juga tercermin kualitas pelayanan rumah sakit dan data - data yang dibutuhkan untuk perencanaan rumah sakit Rumah Sakit Kanker "Dharmais" merupakan satu - satunya rujukan kanker di Indonesia. Sesuai dengan misinya tersebut, maka rekam medis yang merupakan hal yang penting bagi riset epidemiologi dan aspek medikolegal. Jadi dalam rekam medis banyak informasi yang tersedia dan akan sangat sulit untuk mendapatkan informasi dari pencatatan yang tidak baik Penelitian ini dilaksanakan dengan melakukan riset responden melalui teknik wawancara mendalam dan berperan serta. Tujuan penelitian adalah untuk mendapatkan masukan dari Direksi, manajemen dan para dokter untuk meningkatkau kualitas dan kuantitas pencatatan resume pasien rawat inap, mengingat resume media merupakan ringkasan dari seluruh pencatatan atas tindakan yang dilakukan kepada pasien. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tujuan akan tercapai melalui pembentukan komite rekam media yang selanjutnya dengan wewenang dan tanggung jawab terhadap rekam medis akan melakukan perubahan dokumentasi yang telah ada Jadi pencatatan resume media pasien rawat inap akan menjadi lebih baik terlebih dengan bantuan dari dokter umum yang beitugas sebagai dokter ruangan.
As a consequence of globalization, Indonesian s peoples becomes aware with health care. Nowadays the competition among the hospital becomes greater and greater, it makes the hospital are expected to give good quality, exactly and rapidly services. Clinical service units are important and clinical support are too, such as : medical record. Medical record is very important, the function is primarily to assist clinical decision making in diagnosis and treatment. They serve as an important means of communication of information between the medical team treating the patient. Also the medical record provides a discipline which plays an essential role in education of medical students, residents or junior doctors. For the planning of the health care and epidemiological researches needed the information from medical record. "Dharmais" Cancer Hospital is initially National Cancer Hospital in Indonesian. The mission is built to approach effectiveness and qualified health service purposes, including preventive, curative and rehabilitative of cancer. Based on that mission, medical record plays an important role in epidemiological research and they provide evidence for medico - legal. So, there are much more information being available and it is too difficult to retrieve information from unorganized notes. This study through in - depth interview were designed to get suggestion from management hospital and clinical team. The aim of study is assist to improve quality and quantity in - patient medial record, especially discharged summary. It is written by the physician and other health care specialists and should always be problem oriented. Discharged summary is a brief of clinical information, such as : diagnosis, treatment, prognosis etc. As a result of the study indicates that Medical Record Committee is needed to designed new document standards and change medical record system. And also general practitioner should help to write the discharged summary. Finally, medical record will be gain the benefit.
Depok: Universitas Indonesia, 1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Amalia Ananda Sari
Abstrak :
ABSTRAK
Praktik kerja profesi di Rumah Sakit Kanker Dharmais Periode Juli-Agustus Tahun 2017 bertujuan untuk memahami tugas dan tanggung jawab apoteker dalam pengelolaan rumah sakit, serta melakukan praktik pelayanan kefarmasian sesuai dengan ketentuan perundang-undangan dan etika yang berlaku, memiliki wawasan, pengetahuan, keterampilan dan pengalaman praktis untuk melakukan praktek kefarmasian di rumah sakit, memiliki gambaran nyata tentang permasalahan praktek kefarmasian serta mempelajari strategi dan kegiatan-kegiatan yang dapat dilakukan dalam rangka pengembangan praktek kefarmasian. Praktik kerja profesi di Rumah Sakit Kanker Dharmais dilakukan selama tujuh minggu dengan tugas khusus yaitu Analisis Resep Pada Pasien Rawat Jalan Di Rumah Sakit Kanker Dharmais Jakarta Barat Periode Bulan Juli 2017. Tujuan dari tugas khusus ini yaitu menganalisis kelengkapan dan kesesuaian resep terkait aspek farmasetik meliputi bentuk sediaan dan aturan pakai dan menganalisis kelengkapan dan kesesuaian resep terkait aspek klinik meliputi alergi interaksi efek samping dan kesesuian dosis.
ABSTRACT
Internship at the Cancer Hospital Dharmais Period July-August 2017 aims to understand the duties and respons ibilities of pharmacists in pharmacy management, as well as to practice pharmaceutical services in accordance with applicable laws and ethics, have the insight, knowledge, skills and practical experience to undertake pharmaceutical practices in pharmacies can also have the insight of pharmaceutical practice issues and learn strategies and activities that can be undertaken in the course of pharmaceutical practice development. Internship at the Cancer Hospital Dharmais was conducted for four weeks with special assignment Prescription Analysis In Outpatients at the Cancer Hospital Dharmais Period July The purpose of this special assignment is analyzing the completeness and suitability of recipes related to pharmaceutical aspects including dosage forms and use rules and analyzing the completeness and fitness of prescribed prescriptions of clinical aspects including allergies interactions side effects and dose suitability
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2018
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Ayi Djembarsari
Abstrak :
ABSTRAK Saat ini rumah sakit tidak dapat hanya mengandalkan pendapatan dari pembayaran tunai saja. Pembayaran secara kredit dapat ditempuh dalam upaya meningkatkan pendapatan rumah sakit, tetapi apabila tidak dikelola dengan hati-hati rumah sakit akan gagal dan harus menyediakan dana tambahan yang akan menambah besarnya modal yang harus disediakan. Masalah dalam penelitian ini diidentifikasi saat residensi dimana diketahui bahwa piutang pasien rawat inap jaminan perusahaan mengambil bagian terbesar dari piutang yang terjadi serta cenderung meningkat dari tahun ke tahun. Keadaan tersebut disebabkan oleh lemahnya penagihan piutang pasien rawat inap jaminan perusahaan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui model penagihan untuk pasien rawat inap jaminan perusahaan Untuk memperoleh model yang sesuai dilakukan analisis terhadap faktor-faktor yang ada didalarn dan diluar rumah sakit, psosedur penagihan yang saat ini berjalan dan dibandingkan dengan teori yang ada. Metodologi penelitian yang dipakai pada penelitian ini adalah kualitatif analitik yang berupa suatu telaahan kasus dengan pendekatan pemecahan masalah. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa untuk mendapatkan hasil penagihan yang maksimal, rumah sakit harus mempunyai kesepakatan yang jelas dengan pihak penjamin. Upaya penagihan piutang harus sudah dimulai pada saat pasien masuk rumah sakit dan sebaiknya dilakukan secara berkala selama pasien dirawat sehingga diharapkan pada saat pasien lepas rawat tidak ada piutang atau piutang yang ada dapat ditekan. Karena kegiatan tersebut melibatkan beberapa bagian yang ada di rumah sakit, untuk pelaksanaannya perlu dibentuk suatu tim yang berada dibawah koordinasi Direksi rumah sakit. Impelmentasi dari model penagihan piutang pasien rawat inap jaminan perusahaan ini diharapkan dapat meningkatkan pendapatan rumah sakit sehingga rumah sakit dapat meningkatkan kinerjanya.
ABSTRACT Account Receivable Collecting System for Inpatient Deposit on Company's Account in "Dharmais" Cancer HospitalRecently hospitals cannot just depend on cash payment only. Credit payment can be arranged in order to increase the hospital revenue, however the system should be managed properly, otherwise the hospital will have to provide more capital as it should be. This research identified that the main problem comes from Account Receivable Inpatient on Company?s Account and tend to increase from year to year. This condition is due to the difficulties in collecting payment from Inpatient on Company?s Account. This study is designated to develop a system by analyzing condition internal and external hospital factors, existing collecting procedure and benchmarking with the theory. Qualitative analysis is used in this research by using problem solving approach. This research implies that to get a maximum payment collection, the hospital has to have mutual commitment with the company. Account receivable collection effort has to be started when the patient admitted to the hospital and it should be done regularly while the patient is in the hospital so that when the patient is discharged there would be no more account receivable or at least living some small part of the account receivable payment. Because all the activities will involve some departments in the hospital, the implementation of this system should be coordinated by a governing board. Implementation of the Account Receivable Collecting System for Inpatient Deposit on Company's Account is hopefully could increase the hospital revenue so the hospital could improve its performance.
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Retnowati Suryo
Abstrak :
Gaya kepemimpinan adalah suatu cara yang digunakan oleh seorang pemimpin dalam mencapai tujuan organisasi serta individu di dalam organisasi. Dengan mengetahui profil gaya kepemimpinan para manajer di rumah sakit diharapkan dapat dijadikan asupan dalam pemecahan masalah interpersonal, konsultasi karier dan pelatihan, pembentukan kinerja, serta tujuan organisasional lainnya. Penelitian dilakukan di rumah sakit Kanker Dharmais dengan 40 responden yang terdiri dari 24 orang manajer laki-laki dan 18 orang manajer perempuan berusia 29 tahun - 55 tahun berasal dari ketiga fungsi unit yaitu Pelayanan Medis dan Penelitian, Penunjang Medis dan Pendidikan, Umum dan Keuangan dengan tingkat jabatan Manajer Menengah dan Manajer Bawah. Latar belakang pendidikan dari responden dibagi menjadi dua kelompok yaitu Medis dan Non Medis. Sebagai alat pengumpulan data digunakan tes baku dan tes manajemen yang digunakan di Fakultas Psikologi Universitas Indonesia yaitu "Edward's Personal Preference Schedule" (EPPS) dan "Management Style Diagnostic Test" (MSDT). Berdasarkan analisa bivariat diperoleh hasil bahwa tidak terdapat hubungan antara usia, jenis kelamin, latar belakang pendidikan, fungsi unit serta tingkatan jabatan para manajer tersebut dengan gaya kepemimpinannya baik yang dominan, supporting maupun sintesis . Terdapat hubungan yang signifikan secara statistik antara tingkatan jabatan dengan gaya suportif (p value 0,0418). Berdasarkan analisa multivariat diketahui bahwa 60% dari responden yang diteliti ternyata memiliki gaya birokrat (bureaucrat). Gaya ini merupakan gaya sintesis sebagai adaptasi gaya kepemimpinan individual manajernya dengan gaya yang dibutuhkan oleh organisasi. Sisanya memiliki gaya "developer" 20%, gaya "deserter" 12,5% dan "missionary" 7,5%. Keempat gaya kepemimpinan tersebut merupakan gaya yang tidak berorientasi pada tugas dimana skor "Task Oriented" lebih kecil daripada 2 (TO < 2). Munculnya keempat gaya tersebut di RSKD membuktikan bahwa gaya kepemimpinan lebih dipengaruhi oleh situasi pekerjaan daripada karakteristik personal manajer. Besarnya peran Pemerintah dalam pengelolaan RSKD mengurangi fungsi Yayasan "Dharmais" serta tidak berkembangnya karakteristik individual yang positif terhadap kemajuan RSKD. Dalam mengantisipasi globalisasi di tahun mendatang, sebaiknya RSKD berorientasi pada tugas dengan mengembangkan gaya "benevolent autocrat" yang sudah ada sebagai gaya individual sebagian manajer RSKD. Caranya ialah dengan memperjelas uraian tugas, tanggung jawab dan wewenang jabatan struktural dan fungsional, meningkatkan koordinasi kinerja, serta memperbesar pendelegasian wewenang untuk pekerjaan yang rutin. Mengurangi campur tangan Perintah dengan membuat ketentuan mengenai hak, tanggung jawab dan wewenang Yayasan "Dharmais" dalam pengelolaan RSKD serta merealisir program rumah sakit swadana. Berdasarkan analisa kualitatif diketahui bahwa tidak terdapat perbedaan kebutuhan antara manajer perempuan dengan manajer laki-laki. Kebutuhan yang menonjol pada responden pada saat ini adalah kebutuhan "achievement" untuk kelompok kebutuhan Tiga Serangkai Manajemen, kebutuhan "autonomy" pada kelompok kebutuhan Pimpinan - Bawahan, kebutuhan "exhibition" pada kelompok kebutuhan Penentu Antar Pribadi, kebutuhan "Order" untuk kelompok kebutuhan Faktor-faktor Tugas. Supaya kita dapat meningkatkan kemampuan dan koordinasi para manajer, maka harus memahami gaya kepemimpinan serta kebutuhan-kebutuhan psikologis mereka.
Analysis Of Middle And Lower Manager Leadership Style At The "DHARMAIS" Cancer HospitalLeadership style is a form of procedure used by a leader to achieve the objectives of the organization and the individuals within that organization. Knowing the profile of the leadership style, hospital managers are expected to use it as a reference to solve interpersonal problems, for career consultation and training, the establishment of the work ethics, or other organizational issues. The research was conducted at the "Dharmais" Cancer Hospital using 40 respondents which consist of 24 male and 18 female middle and lower level managers, age 29-55 years, coming from the three functional units namely, Medical Service and Research, Medical Support and Education, General and Finance. Their academic background is divided into 2 groups : medic and non-medic. For the data gathering instrument, the research employs the standard test and the management test used by the Faculty of Psychology of the University of Indonesia, namely the Edward's Personal Preference Schedule (EPPS) and the Management Style Diagnostic Test (MSDT). Based on the bivariate analysis there is no relation between age, sex, background education, functional units and the level of managerial position of the respondents with a dominant, supporting or synthetic leadership style . There is a statistical significant relation between the manager's level of position and the supporting style (p value = 0,0418). Based on the multivariate analysis 60% of the respondents have the bureaucratic style. This style belongs to the synthetic style as an adaptation of the manager's individual style with the style needed by the organization. The rest have a developer style (20%), the deserter style (12,5%) and the missionary (7,5%). -These four leadership styles- are not task oriented where the Task Oriented score is smaller than 2 (TO < 2). The emergence of these four styles at the Dharmais Cancer Hospital (RSKD) shows that the leadership style is more influenced by the work situation rather then the personal characteristics of the manager. The extent of the government?s role in the management of the RSKD limits the function of the Dharmais Foundation and puts restraint on a positive characteristics of the individual towards the advancement of the hospital. To anticipate globalization impacts in the near future, it is advisable that the RSKD focuses it self on the task of developing the already existing "benevolent autocratic" style as a personal style for some of the present RSKD managers. This could be done by providing a more distinct and detailed job description, responsibilities and authority for structural and functional positions, along with the enhanced coordination of performance and more delegation of authority for routine tasks. There should also be an effort to increase the Foundation's autonomy by limiting the government?s intervention by more explicit rules and regulations on the rights and responsibilities of the Dharmais Foundation in managing the RSKD and put into realization the program for self-funding hospital. Based on the qualitative analysis, there is no difference in needs between female and male managers. The prevailing concern of the respondent in the fulfillment of the achievement need from the Triad Management Needs groups , the need for autonomy of the Boss-Subordinate group, the need for exhibition in the Interpersonal Determinant needs group, and the need for order in the Task Factors need group. To enhance the ability and the coordinator of the managers, one must understand their leadership style and their psychological needs.
Depok: Universitas Indonesia, 1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nelly Wulansari
Abstrak :
Sejak tahun 1999, RS Kanker "Dharmais" telah menggunakan Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian (SIMKA). Sistem informasi ini merupakan paket sistem informasi yang dibuat oleh Departemen Kesehatan R.I. Namun walaupun telah ada SIMKA, RSKD masih mengalami beberapa masalah dalam menangani data kepegawaiannya, antara lain adanya duplikasi data, data yang tidak akurat dan juga data yang tidak lengkap. Sehubungan dengan permasalahan tersebut, maka penelitian ini bertujuan untuk melakukan evaluasi terhadap pemanfaatan SIMKA di RSKD untuk mengenali penyebab masalah tersebut dan mencarai cara pemecahan masalah yang tepat. Penelitian ini dimulai dengan menentukan komponen-komponen yang berpengaruh dalam pemanfaatan SIM secara umum dan membobot derajat kepentingan komponen-komponen tersebut dengan menggunakan metode Proses Hirarki Analitik (PHA). Hasil pembobotan tersebut selanjutnya dijadikan dasar untuk melakukan evaluasi terhadap kondisi/kinerja komponen-komponen SIMKA di RSKD. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa seluruh komponen dalam pemanfaatan SIMKA di RSKD berada dalam kondisi yang lemah. Dengan hasil ini maka disarankan untuk melakukan perrbaikan terhadap seluruh komponen SIMKA itu sendiri dengan melibatkan semua pihak terkait. Dan hal yang paling mendasar adalah membangun pemahaman akan pentingnya arti SIMKA bagi rumah sakit.
Since 1999, Dharmais Cancer Hospital has been using Human Resources Management Information System called SIMKA. This system is made by Ministry of Health of Republic of Indonesia. Nevertheless, Dharmais Cancer Hospital still have some problems of taking it human resources datas in hand, such as, duplication datas, inaccurate datas and also uncompleted datas. In accordance with that problems, this study is to aim at evaluating the utilization of SIMKA in Dharmais Cancer Hospital. This evaluation means to find the sources of those problems and also find its solution. The step of the research began with ascertaining the components of a Management Information System in general and then make the rank of those components by using Hierarchical Analytical Process Method. The result of this step will be used as the foundation in evaluating the condition of the component in accordance with the utilization of SIMKA at Dharmais Cancer Hospital. Results show that all of the components of the utilization of SIMKA at Dharmais Cancer Hospital laid in weak conditions. With these results, the recommended solution is totally improvement of all components of SIMKA by involving all related parties in hospital. And the most importance thing is to developed the perception of how important SIMKA is to the hospital.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2004
T14123
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ratna Kusmawati
Abstrak :
ABSTRAK
Nama : Ratna Kusmawati, S.Farm.NPM : 1506815421Program Studi : Profesi ApotekerJudul : Laporan Praktek Kerja Profesi Apoteker di Rumah Sakit Kanker Dharmais Periode Bulan Juli-Agustus Tahun 2016 Seiring dengan perkembangan zaman, orientasi praktik kefarmasian telah mengalami perubahan yang awalnya berorientasi pada produk menjadi berorientasi pada pasien. Apoteker sebagai tenaga profesi di rumah sakit memiliki peran yang sangat penting dalam melaksanakan pelayanan kesehatan di bidang kefarmasian. Untuk dapat memberikan pelayanan kefarmasian yang baik di rumah sakit, seorang Apoteker harus memiliki kemampuan profesional dan pengetahuan yang memadai serta berorientasi kepada kepentingan pasien. Kemampuan profesional apoteker tidak terbatas pada sisi teknis kefarmasian saja, tapi juga dalam fungsi manajemen kefarmasian di rumah sakit. Oleh sebab itu, Fakultas Farmasi Universitas Indonesia bekerjasama dengan Rumah Sakit Kanker Dharmais untuk menyelenggarakan program Praktek Kerja Profesi Apoteker pada bulan Juli-Agustus tahun 2016. Tugas khusus berjudul Pengkajian Resep Aspek Farmasetik dan Klinik di Satelit Farmasi Rawat Jalan Rumah Sakit Kanker Dharmais bertujuan untuk menganalisa kelengkapan resep aspek farmasetik dan klinik, mengetahui angka kejadian interaksi obat pada resep, dan mengetahui jenis obat-obatan yang berinteraksi di Satelit Farmasi Rawat Jalan Rumah Sakit Kanker Dharmais Kata Kunci : Interaksi Obat; Pengkajian Resep; Praktek Kerja Profesi Apoteker; Rumah Sakit Kanker DharmaisTugas Umum : xiii 52 halaman; 1 gambar, 1 tabel, 12 lampiranTugas Khusus : iii 17 halaman; 1 gambar, 2 tabelDaftar Acuan Tugas Umum : 8 2004-2014 Daftar Acuan Tugas Khusus : 15 1998-2015
ABSTRACT
Name Ratna Kusmawati, S.Farm.NPM 1506815421Program Study Apothecary professionTitle Report of Pharmacist Internship Program at Dharmais Cancer Hospital Period of July August 2016 Along with the times, the orientation of pharmacy practice has changed which was originally product oriented turned into patient oriented. Pharmacist as professional workers in hospitals has a very important role in implementing health care in the field of pharmacy. To be able to give a good pharmacy services in hospitals, a pharmacist must have professional skills, adequate knowledge, and oriented to patient . The ability of professional pharmacists are not limited to the technical side of pharmacy, but also in pharmacy management functions in the hospital. Therefore, Faculty of Pharmacy, University of Indonesia coorporating with Dharmais Cancer Hospital organized Pharmacist Internship Program in July August 2016. Specific Assignment titled Pharmaceutical and Clinical Aspect Examination on Outpatient Prescription Pharmacy in Dharmais Cancer Hospital aims to analyze pharmaceutical and clinical aspect prescription completeness, determine the incident of drug interaction, and determine the drugs that interact in Outpatient Prescription Pharmacy in Dharmais Cancer Hospital. Keywords Dharmais Cancer Hospital Drug Interaction Practice Pharmacist Prescription ExaminationGeneral Assignment xiii 52 pages 1 picture, 1 table, 12 appendicesSpecific Assignment iii 17 pages 1 picture, 2 tablesBibliography of General Assignment 8 2004 2014 Bibliography of Specific Assignment 15 1998 2015
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2017
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Rizki Daniel
Abstrak :
ABSTRAK Praktek Kerja profesi di Rumah Sakit Kanker Dharmais dilakukan selama enam minggu pada periode bulan Juli sampai Agustus 2017. Kegiatan ini dilakukan dengan tujuan agar calon apoteker mampu memahami peranan, tugas dan tanggung jawab apoteker dalam praktek kefarmasian di rumah sakit. Praktek kefarmasian ini meliputi pengelolaan sediaan farmasi, alat kesehatan dan bahan medis habis pakai serta pelayanan farmasi klinik. Kegiatan yang dilakukan di Rumah Sakit Kanker Dharmais sudah sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan No. 72 Tahun 2016 tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Rumah Sakit. Tugas khusus yang diberikan pada saat Praktek Kerja Profesi adalah ldquo;Analisis ABC dalam Pengadaan Obat dan Alat Kesehatan di Rawat Inap Rumah Sakit Kanker Dharmais Periode Mei-Juli 2017 rdquo;. Tujuan dari tugas khusus ini adalah mahasiswa dapat melakukan analisis ABC quantity dan value untuk pengadaan di Rumah Sakit Kanker Dharmais.
Internship at Dharmais Cancer Hospital was held for six weeks period July until August 2017. This internship was intended to make Apothecary student understand the role, duties and responsibilities of a pharmacist in practice. The activities that have done include management of pharmaceutical, medical device, consumable medical device and pharmacy clinical service. This activities accordance with the laws and ethical based on Regulation of Minister of Health No. 72 Year 2016 about Standardization of Pharmaceutical Care in Hospital. The specific assignment given is ldquo;ABC Analysis in Procurement Medicine and Medical Device at Inpatient in the Dharmais Cancer Hospital Period May-July 2017 rdquo;. The purpose of this specific assignment is to make Apothecary student can do quantity and value ABC analysis for procurement at Dharmais Cancer Hospital.
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2020
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Putri Sarah Akbari
Abstrak :
Kanker adalah suatu penyakit yang belum dapat sepenuhnya disembuhkan. Kanker dapat mengakibatkan kecacatan dan kematian serta kemiskinan bagi penderita tersebut dan keluarganya akibat biaya pengobatan yang tinggi. Seberapa penelitian telali membuktikan bahwa shining kesehatan - seperti pemeriksaan petanda tumor - pada pasien asimtomatik sebagai komponen untuk diagnosis dini dan pengobatan yang tepat akan menurunkan angka kesakitan dan angka kematian serta dapat membantu untuk menurunkan biaya. Petanda tumor adalah pemeriksaan laboratorium yang berperan dalam setiap langkah pengawasan dan penataiaksanaan kanker sehingga selayaknya menjadi pemeriksaan yang dominan di pusat pelayanan kanker seperti RSKD. Namun dalam prakteknya, pemeriksaan petanda tumor di RSKD hanya kurang dari 6.45% dari total pemeriksaan laboratorium klinik RSKD pada tahun 1999 dan 2000. Dalam hal ini rujukan dokter adalah komponen terpenting dalam pemanfaatan pelayanan kesehatan penunjang yang tersedia dalam rumah sakit, termasuk pelayanan laboratorium untuk petanda tumor ini. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus yang bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang menjadi pertimbangan dokter dalam memanfaatkan pelayanan pemeriksaan petanda tumor pads pasien kanker di RSKD. Dari hasil penelitian diketahui bahwa peran dan fungsi belum seluruhnya diketahui semua dokter, status sosial ekonomi, berhubungan dengan tarif pemeriksaan dan sumber pembiayaan menjadi faktor utama yang menjadi pertimbangan dokter dalam memanfaatkan pelayanan ini dan kegiatan pemasaran untuk menjaring pelanggan luar dalam wilayan pelayanan RSKD belum dilakukan. Untuk itu, disarankan pengadaan pelatihan peran dan manfaat petanda tumor, peninjauan kembali terhadap penetapan harga serta melakukan kegiatan pemasaran baik di dalam maupun di luar lingkungan RSKD.
Doctor's Consideration Factors In Utilizing Tumor Marker Tests in Clinical Pathology Laboratory at Dharmais Cancer Hospital.Cancer is a disease that is not 100% curable. It can result in disability or death for a patient and its high cost of treatment can be a serious financial burden for a patient and their family. Studies have proven that screening - such as tumor marker screening - in asymptomatic patients as a tool for early diagnosis and prompt treatment, can decrease morbidity and mortality rates and can help to reduce the overall treatment cost involved. Tumor marker testing can be used in every step in assessing patients with cancer so it would be expected that tumor marker testing would be a dominant laboratory test in a cancer center like . However, in 1999 and 2000, tumor marker tests represented only 6.45% of total laboratory testing undertaken. Doctor referral is the most important component affecting demand for ancillary services at hospitals, including demand for laboratory services and tumor marker tests. This research is a qualitative research with a case study approach to analyze factors that are considered by treating doctors in utilizing tumor marker tests. It is found that not every doctor knows precisely the important role of tumor marker tests in assessing cancer disease. The social economic status of the patient together with the cost of the test and payment resources available to the patient are the major factors considered by a doctor before referring a patient for a tumor marker test. There has not been any education or marketing program undertaken to promote the utilization of this service within the hospital or to doctors outside of the hospital who may be a source of referrals for the hospital's laboratory. Based on these findings, it is recommended education be provided to doctors treating within the hospital on the role and benefits of tumor marker testing and that the hospital consider marketing the benefits .of tumor marker testing to doctors treating within the hospital's catchment area. The hospital could also review the pricing of the tests as a means of increasing utilization. Bibliography : 22 (1987 - 2001)
Depok: Universitas Indonesia, 2001
T617
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>