Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 5 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fiorentina Nova Fiorentina Nova
Abstrak :
ABSTRAK
Leukemia merupakan kanker yang terjadi pada pembentukan sel darah. Manajemen terapi pada anak dengan leukemia adalah kemoterapi. Chemotherapy Induced Nausea and Vomiting CINV merupakan masalah yang sering terjadi pada anak dengan pengobatan kemoterapi dan dapat mempengaruhi berat badan anak. Metode yang digunakan pada penelitian kuantitatif ini adalah quasi experiment dengan pendekatan pretest and posttest nonequivalent control group. Responden dalam penelitian ini diambil dengan cara consequtive sampling dengan jumlah sampel minimal 28 anak dengan leukemia yang sedang menjalani kemoterapi, rentang usia anak 3-18 tahun yang terbagi menjadi kelompok perlakuan n= 14 dan kelompok kontrol n=14 . Data yang diambil pada penelitian ini adalah skor mual-muntah anak INVR dan perubahan berat badan anak yang diperoleh melalui pengukuran sebelum dan sesudah intervensi edukasi dengan rentang pengukuran 7 hari. Pengetahuan orang tua pada kelompok perlakuan dilakukan pengukuran sebelum dan sesudah intervensi edukasi. Intervensi edukasi manajemen nutrisi diberikan kepada orang tua dari anak dengan leukemia melalui video yang berdurasi 10-15 menit sebelum kemoterapi diberikan. Hasil analisis menunjukkan bahwa edukasi manajemen nutrisi yang diberikan kepada orang tua tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap skor mual-muntah antara sebelum dan setelah intervensi p value>0,05 . Dan pada hasil analisis skor mual-muntah setelah intervensi dan perubahan berat badan antara kelompok perlakuan dan kelompok kontrol tidak menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan pula p value>0,05 . Hasil yang tidak signifikan pada penelitian ini terjadi disebabkan oleh faktor agen kemoterapi yang memiliki hubungan yang bermakna terhadap skor mual-muntah setelah intervensi dan variabel perubahan berat badan. Melalui hasil penelitian diketahui bahwa terjadi peningkatan pengetahuan orang tua yang mendapatkan intervensi edukasi manajemen nutrisi.
ABSTRACT
Leukemia is a cancer that occurs in the production of blood cells. Therapeutic management in the children with leukemia is chemotherapy. Chemotherapy Induced Nausea and Vomiting CINV is common problem in children with chemotherapy and may affect to the children rsquo s weight. The method was used in this quantitative study is quasi experiment with pretest and posttest nonequivalent control group. The respondents in this study were taken by consecutive sampling and the minimum sample size is 28 children with leukemia who are undergoing chemotherapy treatment with an age range of 3 to 18 years old that divided into treatment group n 14 and control group n 14 . The data that was collected in this study were nausea and vomiting scores as measured by Instrument of Nausea and Vomiting Retching INVR and children rsquo s weight changes that was measured before the education was gave and 7 days later. Parent rsquo s knowledge of nutritional management in the treatment group was measured before and after intervention. The interventions about nutritional management are given to parents of the children with leukemia through the video on the duration of 10 until 15 minutes before chemotherapy was administered. The results of the analysis showed that nutritional management education that was given to parents did not have a significant effect on the scoring of nausea vomiting between before and after intervention p value 0,05 . And on the result of the analysis to nausea vomiting scoring after intervention and weight changes between the treatment and control group is also did not show any significant differences p value 0,05 . Insignificant results on this study occurred due to chemotherapy agent factors that had a significant relationship to the score of nausea vomiting after intervention and weight changes variable. Through the result of the study is known that there are increasing in parent rsquo s knowledge who got nutritional management education intervention.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2018
T50850
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dora Novriska
Abstrak :
Latar belakang: Chemotheraphy induced nausea and vomiting (CINV) merupakan efek samping kemoterapi yang dapat menurunkan kualitas hidup dan kepatuhan pengobatan. Emetogenisitas kemoterapi merupakan prediktor utama terjadinya CINV. Di samping itu terdapat faktor risiko lain yang berperan terhadap kejadian CINV. Pada pasien kanker anak yang menjalani kemoterapi, sistem skoring berdasarkan faktor risiko diperlukan untuk mengklasifikasikan individu berisiko agar mendapatkan profilaksis antiemetik yang adekuat untuk mengontrol terjadinya CINV. Metode: Penelitian ini merupakan studi kohort prospektif yang bertujuan untuk mngembangkan sistem skoring dari faktor risiko CINV pada anak berusia 0-17 tahun yang menjalani kemoterapi di RSCM pada Desember 2023 – Maret 2024. Analisis bivariat dilanjutkan multivariat dilakukan untuk menentukan faktor risiko utama CINV akut, delayed dan CINV derajat ≥ 2 menurut skor common terminology criteria for adverse events (CTCAE) National Cancer Institute. Selanjutnya dilakukan pembobotan skor dari faktor risiko utama CINV derajat ≥ 2 dengan regresi logistik. Akurasi sistem skoring dilakukan dengan analisis kurva receiver-operating characteristic (ROC). Hasil: Sebanyak 198 subjek. Secara keseluruhan CINV terjadi pada 42,93% pasien dengan 32,3% subjek mengalami CINV derajat ≥ 2. CINV akut dan delayed dialami oleh masing-masing 26.77% dan 35,35% pasien. Berdasarkan analisis multivariat faktor risiko utama terjadinya CINV derajat ≥ 2 adalah riwayat mual/ muntah pada siklus kemoterapi sebelumnya, mendapatkan kemoterapi sisplatin dan terapi opioid. Analisis ROC menunjukkan akurasi yang cukup baik untuk memprediksi luaran dengan area under-the-curve (AUC) 0,669, p=0,034 IK 95% (0,602 – 0,736). Pasien dengan skor total 3-4 sebelum siklus kemoterapi diberikan, diklasifikasikan sebagai risiko tinggi untuk mengalami CINV derajat ≥ 2. Simpulan: Sistem skoring ini dapat digunakan dalam praktek klinis untuk memprediksi risiko CINV sebagai dasar pemberian profilaksis antiemetik yang adekuat ......Introduction: Chemotherapy-induced nausea and vomiting (CINV) are significant adverse effects of chemotherapy that can negatively impact quality of life and treatment adherence. The emetogenicity of chemotherapy is the main predictor of CINV. Apart from that, there are other risk factors that play a role in the incidence of CINV. In pediatric oncology patients undergoing chemotherapy, a risk factor-based scoring system is essential to identify high-risk individuals. This classification enables the administration of appropriate antiemetic prophylaxis to effectively manage and control CINV. Methods: This research is a prospective cohort study conducted to develop risk scoring system for CINV on children aged 0-17 years undergoing chemotherapy at dr. Cipto Mangunkusumo Hospital (RSCM) from December 2023 to March 2024. Bivariate followed by multivariate analysis was performed to identify the main risk factors for acute, delayed and ≥ grade 2 CINV according to common terminology criteria for adverse events (CTCAE) scores National Cancer Institute. Subsequently, a scoring weight for the main risk factors of CINV grade ≥ 2 was determined using logistic regression. The accuracy of the scoring system was evaluated using receiver-operating characteristic (ROC) curve analysis. Results: A total of 198 subjects were included in the study. Overall CINV occurred in 42.93% of patients with 32.3% of subjects experiencing CINV grade ≥ 2. Acute CINV and delayed CINV were experienced by 26.77% and 35.35% of patients, respectively. Multivariate analysis identified the main risk factors for CINV of grade ≥ 2 as a history of nausea/vomiting in previous chemotherapy cycles, receiving cisplatin chemotherapy, and opioid therapy. ROC analysis indicated a moderately good accuracy for predicting outcomes with an area under-the-curve (AUC) of 0.669, p = 0.034, 95% CI (0.602 – 0.736). Patients with a total score of 3-4 before each cycle of chemotherapy would be considered at high risk for developing ≥ 2 grade CINV. Conclusion: This scoring system can be implemented in cli
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ami Novianti Subagya
Abstrak :
Salah satu efek samping kemoterapi yang dirasa paling memberatkan bagi remaja adalah mual muntah. Mual muntah akibat kemoterapi disebut dengan istilah Chemotherapy Induced Nausea Vomiting (CINV). Prevalensi CINV pada remaja kanker cukup tinggi dan berdampak terhadap kualitas hidupnya sehingga diperlukan asuhan keperawatan yang holistic dan komprehensif. Tujuan karya tulis ini untuk memberikan gambaran asuhan keperawatan menggunakan pendekatan teori comfort Kolcaba dan teknik relaksasi genggam jari sebagai salah satu pilihan intervensi mandiri keperawatan untuk mengurangi keluhan CINV. Aplikasi teori comfort Kolcaba digambarkan pada lima kasus anak dengan masalah CINV yang diberikan asuhan keperawatan mulai dari pengkajian (fisik, psikospiritual, sosiokultural, dan lingkungan), penegakan diagnosis keperawatan, implementasi keperawatan (standard comfort, coaching dan comfort for the soul) dan evaluasi dengan tiga tipe kenyamanan (relief, ease dan transcendence). Hasil evaluasi pada kelima kasus menunjukkan terjadinya peningkatkan kenyamanan yaitu pada tipe ease dan transcendence sehingga Teori Comfort Kolcaba dapat direkomendasikan untuk mengatasi masalah CINV pada remaja. ...... One of the most burdensome side effects of chemotherapy for teenagers is nausea and vomiting. Nausea and vomiting due to chemotherapy is known as Chemotherapy Induced Nausea Vomiting (CINV). The prevalence of CINV in adolescents with cancer is quite high and has an impact on their quality of life so that holistic and comprehensive nursing care is needed. The purpose of this paper is to provide an overview of nursing care using the Kolcaba comfort theory approach and finger grip relaxation techniques as a choice of independent nursing interventions to reduce CINV complaints. The application of Kolcaba's comfort theory is described in five cases of children with CINV problems who were given nursing care starting from assessment (physical, psychospiritual, sociocultural, and environmental), enforcement of nursing diagnoses, implementation of nursing (standard comfort, coaching and comfort for the soul) and evaluation with three types of comfort (relief, ease and transcendence). The results of the evaluation in the five cases showed an increase in comfort, namely in the types of ease and transcendence so that Kolcaba's Comfort Theory can be recommended to overcome CINV problems in adolescents.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Lina Hasriyati
Abstrak :
Mual dan muntah akibat kemoterapi merupakan salah satu efek samping kemoterapi yang paling sering terjadi dan terbukti secara signifikan menurunkan kemampuan pasien dalam melakukan aktifiyas sehari-hari, beresiko menimbulkan komplikasi fisik seperti malnutrisi dan dapat mempengaruhi kesediaan pasien menyelesaikan pengobatan primer kanker. Tujuan penerapan EBN ini adalah menilai efektifitas posisi semi fowler m mengurangi mual dan muntah akibat kemoterapi pada pasien kanker, dan menemukan berbagai kelebihan dan kekurangan posisi semi fowler dalam mengurangi mual dan muntah akibat kemoterapi. Hasil penelusuran database didapatkan satu jurnal utama yang dijadikan acuan penanganan mual muntah akibat kemoterapi. Posisi semifowler diberikan selama 3-4 jam dimulai saat kemoterapi dimulai. Skala mual muntah diukur saat kemoterapi dimulai dan setiap 3 jam setelah kemoterapi diberikan sampai dengan 24 jam dengan menggunakan VAS dan catatan harian muntah pasien. 17 pasien dilibatkan dalam penerapan EBN ini. Hasil penerapan EBN ini menunjukkan peningkatan rata-rata keparahan mual dan muntah mulai jam ke 3 dan mencapai puncaknya pada jam ke 18, namun selanjutnya mulai terjadi penurunan keparahan mual dan muntah, demikian juga dengan rata-rata frekuensi mual dan muntah, terjadi peningkatan rata-rata frekuensi mual dan muntah pada jam ke 18 dan selanjutnya mulai terjadi penurunan rata-rata frekuensi mual dan muntah. Berdasarkan hasil penerapan EBN ini menunjukkan posisi semi fowler dapat diterapkan dalam menurunkan keparahan mual dan muntah pada pasien kemoterapi. ......Chemotherapy-induced nausea and vomiting (CINV) is one of the most common side effects of chemotherapy and has been shown to significantly reduce the patient's ability to carry out daily activities, at risk of causing physical complications such as malnutrition and can affect the patient's willingness to complete primary cancer treatment. The aim of the EBN implementation is to assess the effectiveness of semi fowler's position to reduce chemotherapy nausea and vomiting in cancer patients, and find various advantages and disadvantages of semi fowler position in reducing nausea and vomiting due to chemotherapy. The search results of the database found that one main journal was used as a reference for handling nausea and vomiting due to chemotherapy. The semifowler position is given for 3-4 hours starting when chemotherapy starts. The scale of nausea vomiting was measured when chemotherapy was started and every 3 hours after chemotherapy was given up to 24 hours using VAS and the patient's vomiting diary. 17 patients were involved in implementing the EBN. The results of the EBN implementation showed an increase in the severity of nausea and vomiting starting at 3 o'clock and reaching its peak at 18 o'clock, but subsequently it began to decrease the severity of nausea and vomiting, as well as the average frequency of nausea and vomiting. the average frequency of nausea and vomiting at the 18th hour and subsequently began to decrease the average frequency of nausea and vomiting. Based on the results of the EBN application, the semi fowler position was effective in reducing the severity of nausea and vomiting in chemotherapy patients.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2019
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Ramadia Yunita
Abstrak :
Pendahuluan: chemotherapy induced nausea and vomiting (CINV) adalah mual dan muntah yang terjadi pasca kemoterapi merupakan salah satu efek samping kemoterapi yang sering terjadi. Ketidaknyamanan yang ditimbulkan akibat kemoterapi sering kali menimbulkan kecemasan terutama pada remaja. Perlindungan lengkap obat antiemetik standar terhadap gejala CINV pada anak-anak dan remaja yang menerima obat kemoterapi emetogenik sedang dan kuat kurang dari 50%. Akupunktur adalah salah satu penatalaksanaan non farmakologi yang telah terbukti memperbaiki gejala CINV. Pemilihan modalitas akupunktur khususnya pada remaja merupakan hal penting dalam menunjang keberhasilan terapi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menilai efektivitas laserpunktur dalam memperbaiki gejala CINV terhadap skor Rhodes index of nausea, vomiting and retching (RINVR) pada pasien remaja yang menjalani kemoterapi. Metode: Desain penelitian ini adalah uji klinis acak terkontrol ganda dengan kontrol sham. Penelitian ini diikuti 58 pasien kanker remaja yang menjalani kemoterapi yang dilakukan pengelompokkan secara acak ke dalam kelompok perlakuan (n=29) dan kontrol (n=29). Kelompok perlakuan mendapatkan laserpunktur dan antiemetik standar serta kelompok kontrol mendapatkan sham laserpunktur dan antiemetik standar. Tindakan laserpunktur ataupun sham laserpunktur dilakukan sekali sehari selama pasien menjalankan kemoterapi. Penilaian gejala CINV dengan menggunakan skor RINVR yang dilakukan dari 2 jam sebelum kemoterapi, saat kemoterapi hingga 3 hari pasca kemoterapi. Hasil: Skor RINVR pada kelompok laserpunktur dan antiemetik standar dibandingkan kelompok laserpunktur sham dan antiemetik standar pada 2 jam sebelum kemoterapi, hari kemoterapi dan 3 hari pasca kemoterapi mempunyai skor RINVR yang lebih rendah serta perbedaan skor RINVR antara kedua kelompok berbeda bermakna secara statistik. Kesimpulan: Kombinasi laserpunktur dan antiemetik standar efektif dalam memperbaiki gejala CINV berdasarkan skor RINVR pada pasien kanker remaja yang menjalankan kemoterapi. ......Introduction : Chemotherapy induced nausea and vomiting (CINV) is nausea and vomiting that occurs after chemotherapy, which is one of the frequent side effects of chemotherapy. The discomfort caused by chemotherapy often causes anxiety, especially in teenagers. Complete protection of standard antiemetic drugs against CINV symptoms in children and adolescents receiving moderately and strongly emetogenic chemotherapy drugs was less than 50%. Acupuncture is a non-pharmacological treatment that has been proven to improve CINV symptoms. The choice of acupuncture modality, especially for adolescents, is important in supporting the success of therapy. The aim of this study was to assess the effectiveness of laserpuncture in improving CINV symptoms on Rhodes index of nausea, vomiting and retching (RINVR) scores in adolescent patients undergoing chemotherapy. Methods : The design of this study was a randomized double-blind clinical trial with sham control. This study followed 58 adolescent cancer patients undergoing chemotherapy who were randomly grouped into treatment (n=29) and control (n=29) groups. The treatment group received laserpuncture and standard antiemetics and the control group received sham laserpuncture and standard antiemetics. Laserpuncture or sham laserpuncture is performed once a day while the patient is undergoing chemotherapy. CINV symptom assessment using the RINVR score was carried out from 2 hours before chemotherapy, during chemotherapy to 3 days after chemotherapy. Results : The RINVR score in the laserpuncture and standard antiemetic group compared to sham laserpuncture and standard antiemetic group at 2 hours before chemotherapy, the day of chemotherapy and 3 days after chemotherapy had a lower value and the difference in RINVR score between the two groups was statistically significant. Conclusion : The combination of laserpuncture and standard antiemetics is effective in improving CINV symptoms based on RINVR scores in adolescent cancer patients undergoing chemotherapy.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2024
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library