Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 13 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Widia Ari Wardani
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2009
S24970
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Luthfi Hifni
"ABSTRAK
Keterbatasan pihak perhotelan dalam menjangkau potensi pasar yang lebih luas
dimanfaatkan sebagai alasan utama untuk turut memasarkan unit ? unit kamar maupun
FasiIitas Iainnya yang dimiliki oleh tiap ? tiap hotel. Sehingga pada kondisi inilah timbul
suatu jenis usaha yang menempatkan diri sebagai perantara antara produsen (hotel) dan
konsumen.
INIDOTEL sebagai salah satu agen pemasaran perhotelan telah menyadari pentingnya
pelayanan yang diberikan kepada konsumennya, termasuk pula ragam layanan yang
ditawarkan. Tuntutan terhadap kelengkapan servis yang ditawarkan cenderung mengarah
pada generalisasi pola bisnis dalam industri ini, yaitu sebagai agen perjalanan.
Namun hal ini tidak serta merta disikapi dengan melakukan perubahan sesuai
tuntutan konsumen. Pihak perusahaan justru berusaha mempertahankan eksistensinya
sebagai agen reservasi perhotelan murni (defence strategy). Termasuk mempertahankan
ragam produk yang dimiliki, sistem operasi serta pencapaian pasar yang dituju.
Tulisan ini akan membahas sikap unit usaha INDOTEL dalam upaya
mempertahankan posisinya sebagai reservasi hotel (hotel reservation), dimana pembahasan
difokuskan hanya sampai pada tahap formulasi alternatif strategi pada tingkat korporasi
bagi INDOTEL, dan tidak sampai pada tahap implementasi maupun pengawasan. Pokok ?
pokok penting yang ditargetkan adalah:
Analisa terhadap strategi bertahan (defence strategy) yang selama ini
Dijalankan
Memberikan alternatif strategi bagi perusahaan
Mengembangkan kompetensi intl perusahaan
Kondisi Iingkungan diluar perusahaan turut mempengaruhi kebijakan penentuan
strategi yang akan diambil oleh perusahaan. Pola kecenderungan trend yang tengah terjadi
maupun tekanan perubahan terhadap bisnis yang dijalani merupakan saĆ­ah satu faktor yang
tidak dapat dikendalikan dalarn jangka pendek oleh rnanajemen perusahaan. Beberapa
perubahan faktor lingkungan yang turut mempengaruhi diantaranya: globalisasi, ekonorni,
politik, hukum, kebijakan pemerintah. kemajuan teknologi, sosial budaya dan Iingkungan
hidup, keamanan. perubahan demografi, serta sumber daya manusia.
Dari analisa yang dilakukan terlihat bahwa, saat ini kondisi perusahaan telah berada
dalam posisi competitive turbulance dan cenderung memasuki tahap mature pada bisnis life
cycle. Sehingga diperlukan strategi khusus guna mengatasi masalah ini, seperti mengelola
daya saing yang dimiliki atau bahkan bila perlu membentuk life cycle baru guna
menghindari decline. Sayangnya, perubahan yang terjadi dalam lingkungan tidak diikuti
dengan penyesuaian perencanaan dan penerapan strategi yang memadai / sesuai.
Manajemen perusahaan berpendapat masalah yang tenjadi hanyalah pada sistem distrihusi.
Pembahasan terhadap tekanan perubahan lingkungan eksternal dan disesuaikan
dengan kondisi internal perusahaan, menghasilkan formulasi strategi pada tingkat korporasi
terhadap kepentingan INDOTEL seat ini. Dimane formulasi strategi tersebut dipetakan
dalam TOWS Matriks yang terbagi daLam empat kuadran yaitu kuadran I (Growth
Strategy), kuadran II (Stability Strategy), kuadran III (Diversijied Strategy) dan kuadran IV
(Retrenchment Strategy).
Formulasi strategi digunakan untuk merencanakan alternatif strategi bagi perusahaan
dimasa mendatang. Selanjutnya guna mengantisipasi kemungkinan kebutuhan di masa
depan, digunakan metode skenario mengenai kondisi yang mungkin timbul. Termasuk pula
beberapa alternatif strategi pada tingkat korporasi yang dapat digunakan dan disesuaikan
dengan kondisi perusahaan. Adapun alternatif strategi yang dihasilkan adalah: Concentric
Diversified Strategy dan kooperatif, Concentrated- Vertical & Horizontal Growth Strategy,
Retrenchment Strategy dan kooperatif (captive company straieg, Stability Strategy (no
change .ctrategy), Stability Strategy (profit strategy).
Secara keseluruhan, analisa dan pembahasan yang dilakukan memberikan kesimpulan
khusus bagi kepentingan INDOTEL yaitu:
? Strategi yang selama ini dijalankan oleh perusahaan menunjukkan bahwa penerapan
strategi hanya berdasarkan kondisi situasional. Sedangkan penerapan strategi bertahan
yang cenderung membatasi pengembangan usaba, baik ragam produk maupun proses
operasional sangatlah tidak tepat diterapkan sebagai satu-satunya strategi bisnis.
Formulasi strategi dan alternatif strategi korporasi yang dihasilkan dalam analisa
kondisi internal terhadap pengaruh eksternal, dikelompokkan dalam empat kuadran
utarna serta dijabarkan menjadi lima alternatif strategi dimasa depan.
? Jalur distribusi telah menjadi andalan utama yang membentuk kompetensi intl (core
competence) dan ditunjang oleh 2 kekuatan utama yang menj adj keunggulan daya saing
(compeiltive advantage) yaitu brand INDOTEL serta keuangan (dukungan dana
pemegang saham).
"
2001
S-Pdf (sedang dalam proses digitalisasi)
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Richard Budihadianto; Rosdi M. Abdullah
"Kerjasama ekonomi dan perdagangan di kawasan Eropa, Asia dan Amerika menunjukkan bahwa perekonoraian dunia telah menuju ke arah globalisasi. Selain itu raunculnya kekuatan-kekuatan baru yang berasal dari negara-negara Eropa Timur, bekas negara Uni Sovyet dan Republik Rakyat Cina semakin memacu roda perekonomian dunia. Dampak dari perkembangan kondisi ini adalah timbulnya peluang-peluang baru dengan semakin luasnya pasar produk barang dan jasa, selain ancaman-ancaman yang diakibatkannya.
Industri jasa angkutan penerbangan sangat terpengaruh oleh perkembangan dan pertumbuhan perekonomian dunia. Meningkatnya aktivitas ekonomi akan mendorong para pelakunya untuk memanfaatkan j asa angkutan penerbangan untuk melaksanakan kegiatan usahanya. Peningkatan kontribusi pengeluaran konsumen (consumer expenditure) terhadap GDP dunia menunjukkan bertambahnya permintaan konsumen akan barang dan jasa, termasuk jasa angkutan penerbangan.
Dilain pihak industri pembuat pesawat terbang mengalami peningkatan perraintaan yang tidak dapat terpenuhi oleh kapasitas produksi yang dimilikinya. Permintaan akan pesawat terbang baru lebih besar dibandingkan dengan juralah pesawat yang dihasilkan. Hal ini menimbulkan kesenjangan (Backlog) pesawat terbang. Melihat bahwa permintaan jasa angkutan penerbangan terus meningkat perusahaan penerbangan berusaha memenuhi permintaan pasar tersebut dengan mempertahankan pesawat terbang yang dimilikinya dengan melaksanakan program perawatan pesawat dengan biaya yang rendah dan kualitas yang baik.
Sementara itu permintaan akan jasa perawatan pesawat terbang kepada pihak ketiga, dalam hal ini industri jasa perawatan pesawat baik yang merupakan bagian dari Airliner maupun yang berdiri sendiri, mencapai 50% dari seluruh armada pesawat terbang yang ada di dunia. Selain itu perusahaan penyewaan pesawat terbang (Aircraft Leasing Company) melimpahkan pelaksanaan perawatan pesawatnya kepada pihak ketiga. Kondisi ini memperlihatkan peluang yang ada untuk bergerak di bidang jasa perawatan pesawat terbang.
PT. Garuda Indonesia mempunyai usaha pokok pengangkutan udara untuk melayani pengangkutan orang dan barang. Disamping itu PT. Garuda Indonesia juga mempunyai tujuan untuk melaksanakan reparasi dan pemeliharaan pesawat terbang, baik untuk menunjang usaha utama maupun untuk keperluan perusahaan pengangkutan udara lainnya.
Investasi yang telah ditanamkan untuk Garuda Maintenance Facility (GMF) sangat besar. Sarana fisik berupa Hangar pesawat terbang sebanyak 3 buah bangunan, pergudangan dan perbengkelan merupakan asset untuk mengembangkan GMF dalam hal meroanfaatkan peluang melaksanakan perawatan pesawat terbang perusahaan lain.
Saat ini GMF sebagai Divisi Teknik berfungsi sebagai divisi pendukung usaha pokok yakni pengangkutan udara untuk orang dan barang. Kemampuan GMF telah mencapai taraf pelaksanaan perawatan berat (Overhaul) seluruh armada PT. Garuda Indonesia yang terdiri dari Fokker F-28, McDonnell Douglas DC-9 dan DC-10, Airbus A-300 serta Boeing B-747.
Dengan mernperhatikan peluang usaha jasa perawatan pesawat yang memperlihatkan prospek yang baik dan kemampuan GMF pada saat ini untuk menangani perawatan pesawatnya sendiri, maka GMF mempunyai kemampuan mengembangkan aktifitasnya untuk menjadi suatu Profit Center.
Untuk mencapai tujuan menjadi suatu Profit Center, dilakukan analisa kondisi GMF pada saat ini sebagai bahan acuan untuk melaksanakan perubahan-perubahan yang harus dilaksanakan dalam tubuh GMF. Berdasarkan hasil analisa SWOT, GMF berada pada sel-III diagram SWOT, yang menunjukkan bahwa strategi yang sesuai adalah "Turn-Around Strategy". Strategi ini memfokuskan pada perubahan-perubahan di dalam perusahaan untuk memperbaiki kelemahan-kelemahan yang ada.
Kenyataan ini menunjukkan bahwa GMF harus melakukan perubahan-perubahan yang mendasar di dalam mencapai sasaran yang diinginkan yakni memasarkan jasa perawatan pesawat kepada perusahaan lain sehingga akan mendapatkan profit yang maksimum. Perubahan-perubahan organisasi dilaksanakan dengan rencana yang terarah dan konsisten. Kebijakan-kebijakan yang strategis harus dilakukan terhadap struktur organisasi, keuangan, pemasaran, produksi dan pengembangan sumber daya manusia."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1992
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Taqwa Audiansyah
"Undang-Undang tentang Perbankan Syariah Nomor 21 Tahun 2008 (UU PBS) mewajibkan Bank Umum Konvensional (BUK) melakukan spin off (pemisahan) atas Unit Usaha Syariah (UUS) paling lambat 15 (lima belas) tahun sejak UU PBS diundangkan yaitu tahun 2023. Selama 15 (lima belas) tahun masa transisi yang diamanatkan oleh UU PBS, jumlah BUS yang ada saat ini berjumlah 13 (tiga belas) bank. Kurang dari 4 (empat) tahun menjelang tenggat waktu tersebut, masih terdapat 20 (dua puluh) BUK yang belum melakukan spin off atas UUS-nya. Jika ditelaah dari proses spin off, aksi korporasi tersebut memerlukan waktu penyelesaian 2 (dua) hingga 3 (tiga) tahun. Mengingat batas waktu yang tersisa adalah kurang dari 4 (empat) tahun sementara waktu yang telah diberikan oleh UU PBS adalah 15 (lima belas) tahun maka dapat diasumsikan bahwa terdapat keengganan BUK melakukan spin off terhadap UUS. Menindaklanjuti fenomena tersebut, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menelaah faktor utama yang menyebabkan BUK masih enggan melakukan spin off.
Penelitian ini menggunakan metode ANP (Analytical Network Process) untuk menemukan faktor yang paling dominan memengaruhi keengganan BUK tersebut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor tersebut adalah infrastruktur. Penelaahan terhadap faktor tersebut menghasilkan usulan solusi terhadap permasalahan infrastruktur yaitu penerapan konsep platform sharing, yaitu suatu konsep yang memungkinkan suatu entitas usaha memanfaatkan infrastruktur entitas usaha lainnya yang masih berada dalam satu kepemilikan dengan batasan tertentu.

Law on Sharia Banking Number 21 Year 2008 (PBS Law) requires Conventional Commercial Banks (BUK) to spin off Sharia Business Units (UUS) no later than 15 (fifteen) years afer the PBS Law was promulgated. Less than 4 (four) years before the deadline, there are still 20 (twenty) BUKs that have not yet spin off their UUS. Following up on this phenomenon, this study aims to determine and examine the main factor that cause BUK to be reluctant to make a spin off.
This study uses the ANP (Analytical Network Process) method to find the most dominant factor influencing the BUKs reluctance. The results showed that the factor was infrastructure. The review of these factors results in a proposed solution to the infrastructure problem, namely the application of the platform sharing concept, which is a concept that allows a business entity to utilize the infrastructure of other business entities that are still in the same ownership with certain restrictions.
"
Jakarta: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2020
T54720
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Rahmayani W.J.
"Sejak tahun 2000 berdasarkan PP No. 125 / 2000 tentang Perusahaan Jawatan (PERJAN), Rumah Sakit DR Wahidin Sudirohusodo (RSWH) selain sebagai rumah sakit pendidikan juga sudah menjadi Rumah Sakit Perusahaan Jawatan (PERJAN). Berarti dengan status ini RSWSH diberi kewenangan penuh untuk menyelenggarakan kegiatan pelayanan rumah sakit dengan mengutamakan efisiensi, efektivitas juga mutu layanannya.
Unit Rawat Jalan adalah unit fungsional yang memberikan sumbangan pendapatan paling rendah dibandingkan unit lainnya. Selain itu, dari tahun ketahun juga peningkatan pendapatannya masih lebih rendah dari unit lain. Dengan demikian kinerja Unit Rawat Jalan RSWSH perlu segera merespon-nya dengan memperbaiki kinerjanya selama ini dengan mengaplikasikan Konsep Manajemen Strategis dengan membuat Perencanaan Pengembangan Unit Rawat jalan menjadi Unit Bisnis Strategis.
Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan strategi yang paling baik dan paling cocok/relevan untuk Pengembangan Unit Rawat jalan RSWSH di masa yang akan datang sehingga dapat menjadi Unit Bisnis Strategis di Rumah Sakit Wahidin Sudirohusodo dengan pendekatan penelitian operasional.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ; (1) faktor-faktor lingkungan eksternal dan internal yang mendukung pengembangan unit rawat jalan menjadi unit bisnis strategis di RSWSH adalah : demografi, ekonomi, peraturan/regulasi, pelanggan, pemasok, teknologi, sumber daya manusia, produk/jasa, keuangan, manajemen, organisasi dan pemasaran. (2) faktor-faktor yang lingkungan eksternal dan internal menghambat pengembangan unit rawat jalan menjadi unit bisnis strategis di RSWSH adalah : sosial pendidikan, pesaing, sarana dan prasarana, sistem informasi manajemen. (3) strategi yang paling cocok dan aplikatif untuk digunakan unit rawat jalan dalam upaya pengembangannya menjadi unit bisnis strategis di RSWSH adalah : strategi integrative dengan memperluas pangsa pasar, meningkatkan efisiensi, memberikan insentif dokter, penelitian dan pengembangan, dan strategi intensif dengan memberikan pelayanan berorientasi mutu, optimalisasi kapasitas, pemasaran aktif dan SIMRS berbasis komputer.
Melihat hasil ini maka Unit Rawat Man RSWSH disarankan untuk melaksanakan strategi yang menjadi prioritas berdasarkan hasil analisis matriks QSPM dan rencana operasionl yang ada sampai tahun 2009.

The Ambulatory Care Development Planning to Become Strategic Business Unit in Dr Wahidin Sudirohusodo Hospital, Makassar 2005 - 2009Since the year of 2000 based on "PP No.125/2000" about the state enterprise (PERJAN). The DR Wahidin Sudirohusodo Hospital ( RSWSH ) beside as a education hospital also become a state enterprise (PERJAN). With this status the hospital is given full authority to do the hospital service activities with efficiency, effectively, and service quality as priorities.
Ambulatory Care is a functional unit that give the lowest revenue comparing the other unit. The Ambulatory Care year revenue also lower than the other unit. We need to response this by applying a strategic management concept by making the Ambulatory Care plan become a strategic business unit.
The purpose of this research is to get the best strategy for the Wahidin Sudirohusodo Hospital (RSWSH) Ambulatory Care development in years to come, so it can become a strategic business unit in Wahidin Sudirohusodo Hospital (RSWSH) with an operational research approach.
The research shows that; (1) The external and internal factors that supporting the development of Ambulatory Care to become a strategic business unit is: demography, economic, regulation, customers, supplier, technology, human resources, product, finance, management, organization and marketing. (2) The external and internal factors that stagnant the development of Ambulatory Care to become a strategic business unit is: social education, competitor, infrastructure, and management information system (SIMRS)_ (3) The best strategy to use in the Ambulatory Care development for becoming a strategic business unit in Wahidin Sudirohusodo Hospital is: integrative strategies by expanding the market, increase the efficiency, giving doctor incentives, research and development, and intensive strategies by giving services that orientated on quality, capacity optimally, active market and SIMRS based on computer.
The result shows that the Wahidin Sudirohusodo Hospital Ambulatory Care is suggested to apply the strategy that become the priority based on the result of Quantitative Strategic Planning Matrix (QSPM) and operational planning that exist into the year of 2009.
"
Depok: Universitas Indonesia, 2004
T13159
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Clemens Chandra Edisanto
"La condition de business courant est /refs concurrentielle duns presque toes les sec/eur:s, y compris la construction. Quand 1es nomhres de concurren/s augmentent el part du marche dirninue, la diversification de business est une des solutions prevues pour une situation concurrent/elle. Creer un nouveau business division a exige non seulement la bonne volonte, mais aussi la preparation. Investissement sur d'egtripenent, preparation des ressources humaines, transfert de la connaissance, la connaissances des comportment des clients, situation polilique et beaucoup plus le besoin d'etre evalue plus loin. L'analyse de SWOT es-1 un bon debut pour une nouvelle evaluation de business. Des strategies choisies peuvent titre derivees de cette analyse de SWOT Bien que qualitative approcher les jeux un rule tres dominant clans l'evalualion, objectivites devrait titre marntenu afrn d'obtenir un resultat approprie. L'evaluation est non seulement des activites de vente, mais egalement des finances, d'operation, et de vue de ressources humaines. L 'evaluation de la condition externe et interne est essentielle pour assurer que le nouveau business division est clans la vole correct ou d'ajustemenl des bonnes actions cr prendre afrn de reussir le nouveaux business unit. L'evaluation de la situation externe et interne est egalement un processus continu puisque la condition change de temps en temps et elk exige toujours des ajustements."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2006
T18253
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Myrna Anggarani
"Penelitian ini mengkaji dan menganalisis pengaruh pembiayaan yang disalurkan terhadap profitabilitas Unit Usaha Syariah. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana pengaruh pembiayaan yang disalurkan Unit Usaha Syariah terhadap profitabilitas perbankan syariah yang diproksikan dengan rasio Return On Assets (ROA), dan Return on Equity (ROE). Selain itu, penelitan ini juga menganalisis pengaruh pembiayaan yang disalurkan terhadap Non Performing Financing (NPF). Penelitian ini menggunakan data yang terdapat di Statistik Perbankan Syariah periode 2015 sampai dengan 2019. Adapun Unit Usaha Syariah yang terdapat di Statistik Perbankan Syariah sebanyak 20 bank.Data yang digunakan dalam penelitian adalah data sekunder yang bersifat time series. Metode yang dipergunakan untuk penelitian ini yaitu metode kuantatif dengan pengolahan data menggunakan model pendekatan Vector Auto Regression (VAR) dengan menggunakan aplikasi eViews 9. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembiayaan Istishna mempunyai kontribusi yang signifikan terhadap ROA, Pembiayaan Musyarakah, dan Istishna mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap ROE dengan taraf signifikansi 0,05, Pembiayaan Mudharabah, musyarakah, dan Qardh memiliki pengaruh yang signifikan terhadap NPF dengan taraf signifikansi 0,05.

This study examines and analyzes the effect of financing on the profitability of the Sharia Business Unit. The purpose of this study is to find out how the influence of financing by the Sharia Business Unit to the profitability of Islamic banking is proxied by the ratio Return on Assets (ROA), and Return On Equity (ROE). In addition, this study also analyzes the effect of financing to Non-Performing Financing (NPF).This study uses data in Sharia Banking Statistics from 2015 to 2019. There are 20 banks of Sharia Business Units. The data used in this study are secondary data which is time series. The method used for this study is the quantitative method of data processing using the Vector Auto Regression (VAR) with eViews 9 tools. The results showed that Istishna financing had a significant contribution to ROA. Musyarakah, and Istishna had a significant influence on ROE with a significance level of 0.05. Mudharabah, musyarakah, and Qardh had a significant contribution to NPF with a significance level of 0.05."
Depok: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Taufik Octaviano
"Tesis ini membahas mengenai profil iklim K3 di Perusahaan XYZ Bisnis Unit Asia Tahun 2014. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui iklim K3 yang ada di XYZ Perusahaan multinasional yang bergerak di bidang pengolahan air minum dan air buangan. Penelitian ini dilakukan dengan menyebarkan kuesioner kepada para Karyawan XYZ di di tiga negara yaitu China (termasuk Hongkong), Bangladesh dan Indonesia untuk kemudian dianalisa dengan menggunakan metode univariat dan bivariat terhadap variabel dependen dan independen yang digunakan. Hasil dari metode tersebut, kemudian dilakukan skoring terhadap berbagai variabel untuk kemudian dibuat grafik radar yang kemudian dianalisa oleh peneliti secara deskriptif.

This thesis discusses the health and safety climate profile in XYZ Company Business Unit Asia on 2014.This study aimed to determine the existing health and safety climate in the XYZ. This multinational company engaged in the field of water and waste water treatment. This study was conducted by distributing questionnaires to the XYZ employees in three countries, namely China (including Hong Kong), Bangladesh and Indonesia to then analyzed using univariate and bivariate to the dependent and independent variables that are used. The results of these methods, then carried the scoring on a variety of variables and then graphed the radar which is then analyzed by researchers descriptively.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
T42379
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Purbaya
"ABSTRAK
Tesis ini membahas implementasi dual banking leverage model di bank Regional yang merupakan salah satu model bisnis yang diterapkan di industri perbankan Syariah di Indonesia. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif yang menggunakan metode case writing. Hasil penelitian ini memberikan lesson learned dalam implementasi DBLM tersebut, UUS bank Regional harus memiliki mekanisme kontrol yang kuat dan jelas dengan tetap menjaga pemenuhan syariah compliance. Selain itu, UUS bank Regional harus dapat lebih meyakinkan bank induk konvensional dalam menjalankan model bisnis DBLM ini dan pelaksanaan DBLM sebaiknya dilakukan review berkala. UUS Bank Regional juga harus dapat meyakinkan regulator di Indonesia bahwa model bisnis dengan cara DBLM ini mampu memberikan efisiensi yang baik bagi industri perbankan syariah, sehingga regulator tersebut dapat lebih memperkuat dasar hukum DBLM bagi UUS atau BUS. Ketentuan regulator tersebut juga diharapkan dapat memberikan relaksasi hukum untuk penerapan DBLM di Indonesia sehingga perbankan syariah dapat lebih cepat tumbuh baik untuk UUS maupun BUS.

ABSTRACT
This tesis topic is about implementation dual banking leverage model at Regional Bank which is one of the business model that applied on sharia banking industry at Indonesia. The research is a qualitative research that using case writing method. The result of this research are as a lesson learned on implementing DBLM, those are Sharia Business Unit (SBU) Regional Bank should has strong and clear of control mechanism with sharia compliance. In addition, SBU Regional Bank has to convince the parent at conventional bank for the implementation of DBLM and it must reviewed periodically. SBU Regional Bank should also convincing the regulator that DBLM model could produce more efficient for Islamic Banks in Indonesia, so the regulator can provide clear legal ground of DBLM for SBU and Islamic Banks. Hopefully, the regulator can also provide relaxation program or regulation for DBLM implementation that can make SBU and Islamic Banks growth better"
2016
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Okder Pendrian
"Studi tentang praktik manajemen stratejik dan pengaruhnya terhadap kewirausahaan pada perusahaan keluarga terus berkembang akhir-akhir ini. Namun demikian, masih sedikit studi yang mengkaji hubungan tersebut pada family business groups, yang memiliki kareakteristik unik yaitu adanya corporate center yang mengelola strategi korporasi dalam sebuah kelompok usaha, dan adanya manajemen keluarga yang berpengaruh terhadap proses pengambilan keputusan stratejik termasuk tentang kewirausahaan dan inovasi baik di level korporat maupun di level unit bisnis. Tujuan studi ini adalah untuk mengakaji dan menganalisis pengaruh dari penerapan corporate parenting role oleh corporate center dalam bentuk pendekatan kinerja di unit bisnis yaitu melalui pengaruh terhadap tingkat EO dan inisiatif strategis. Pendekatan strategic planning yang dijalankan oleh corporate center berpengaruh positif terhadap tingkat EO dan inisiatif strategis di unit bisnis. Sementara pendekatan strategic control berpengaruh positif terhadap tingkat EO tetapi tidak berpengaruh terhadap inisiatif strategis di unit bisnis. Sedangkan penerapan pendekatanfinancial control berpengaruh negative terhadap tingkat EO dan tidak berpengaruh terhadap inisiatif strategis di unit bisnis. Selain itu, family influence berpengaruh positif terhadap tingkat EO dan inisiatif strategis di unit bisnis. Pada level unit bisnis, ditemukan bahwa, tingkat EO tidak berhubungan langsung dengan kinerja, tetapi pengaruhnya akan positif terhadap kinerja apabila EO sudah diwujudkan dalam bentuk inisiatif strategis.

The number of studies on strategic management practices and their influence on entrepreneurship in family business has been on the rise lately. And yet, there have been few studies that investigate their relationships on large family business groups, having unique characteristics, i.e., the presence of a corporate center that handles corporate strategy in a business groups, and the presence of family management that affects strategic decision making processes including the ones on entrepreneurship and innovation both at the corporate level and at the business unit level. This study aims to examine and analyze the influence of corporate parenting role implementation by the corporate center in the form of strategic planning, strategic control and financial control, and family influence factors on business unit entrepreneurial orientation (EO) and business unit strategic initiatives, which in turns, affects the business unit performance. The study uses Structural Equation Model (SEM) involving 106 respondents of CEO and senior management officers in business units run by 16 corporate centers of family business groups in Indonesia. The study result shows that the presence of corporate centers and family influence affect business unit performances through the influences on the EO levels and strategic initiatives. Corporate centers that run strategic planning approach have positive influence on the EO level and strategic initiatives in business units. Meanwhile, strategic control approach has positive influence on the EO levels but not on strategic initiatives in business units. On the other hand, financial control approach has negative influence on the EO levels but not on strategic initiatives in business units. Moreover, family influence has positive influence on the EO level and strategic initiatives in business units. At the business unit level, it is found that EO level does not have a direct relationship with the performance, but its influence will be positive on the performance whenever EO has been implemented in the form of strategic initiativess."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia , 2018
D2535
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>