Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 128 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ajeng Biantari
Abstrak :
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan faktor organisasional sebagai penyebab burnout pada caregiver di SOS Children?s Village, Cibubur, Jakarta Timur. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif dan tipe penelitian studi kasus. Hasil dari penelitian ini menggambarkan bahwa caregiver mengalami beberapa aspek yang terdapat pada faktor organisasional sebagai penyebab burnout, seperti beban kerja yang berat, reward yang masih kurang, ketidakpercayaan dan kurangnya keterbukaan organisasi, konflik di dalam komunitas, serta konflik nilai-nilai dengan organisasi.
ABSTRACT
The purpose of this research is to describe the organizational factors that cause burnout to caregiver in SOS Children?s Village, Cibubur, Jakarta Timur. This research is a qualitative research with descriptive approach and case study type. The research result shows that caregivers are experiencing some of the aspects of organizational factors as the cause of burnout, such as workload, insufficient reward, breakdown of the community, distrust and lack of openness, and conflict with the organization.
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2015
S61437
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yudi Setiadi
Abstrak :
ABSTRAK
Semua bentuk tranportasi udara bagi publik membutuhkan pengawasan manajemen yang berkelanjutan, sebagaimana diketahui, kecelakaan masih tetap terjadi. Perusahaan penerbangan sipil di Indonesia seperti maskapai X mempunyai pertumbuhan yang lebih tinggi dibandingkan maskapai lain dalam hal penerbangan di daerah perintis. Selama penerbang masih berada di kokpit, penerbang harus tetap mempunyai kontrol dan laik untuk terbang. Penerbang harus paham tentang implikasi keselamatan terhadap mesin di udara dan lingkungan mereka. Stres yang berlebihan bisa merupakan faktor utama terhadap kecelakaan dan insiden. Bumout merupakan sindrom kelelahan emosional, depersonalisasi, dan pengurangan pencapaian diri, yang terjadi pada individu yang bekerja dengan orang lain (Maslach, 1982). Tujuan penelitian ini untuk mendapatkan gambaran burnout pada penerbang maskapai X yang bertugas di daerah perintis Papua secara umum, yang diikuti saran praktis bagi maskapai dan penerbang, untuk mendeteksi psychological fitness dalam rangka mengurangi human error pada operasi penerbangan. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif. Variabel dalam penelitian bumout ini diukur dengan Maslach Bumout Inventory (MBI) yang dikembangkan oleh Maslach dan Jackson pada tahun 1981 dan sudah pernah digunakan di Indonesia oleh Cicilia Yetiprawasti tahun 1991). Ada tiga dimensi yang diukur dalam MBI, yaitu kelelahan emosional, depersonalisasi, dan reduced personal accomplishment. Disimpulkan bahwa setidaknya sekali dalam satu tahun seorang penerbang maskapai X yang bertugas di daerah perintis Papua mengalami kondisi kelelahan emosional dan reduced personal accomplishment. Dimensi depersonalisasi tidak pernah dirasakan oleh penerbang maskapai X yang bertugas di daerah perintis Papua. Diharapkan hal ini dapat diikuti dengan asesmen oleh para ahli atau expert judge pada saat medical check up untuk memenuhi standar kesehatan guna memperpanjang lisensi penerbang, wawancara oleh pihak manajemen, dan partisipasi penerbang. Kesehatan psikis penerbang dapat dipulihkan dan karimya dapat diselamatkan jika didapat konseling yang tepat pada tahap awal sebelum terjadi gangguan mental.
2005
S3499
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Leiter, Michael P.
San Francisco: Jossey-Bass , 2005
158.723 LEI b
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Elga Oktavia
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2010
S3552
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Nabilla Dhisti Priyasdamaranti
Abstrak :
Perawat merupakan profesi dengan tingkat burnout yang tinggi, menurut Montgomery et al (2010) setidaknya 1 dari 3 perawat mengalami burnout. Burnout merupakan masalah yang cukup serius karena diasosiasikan dengan berbagai kosekuensi negatif baik bagi pekerja, keluarganya, klien, maupun bagi organisasi tempat ia bekerja. Oleh karena itu penelitian ini dilakukan untuk melihat faktorfaktor psikososial apa saja yang berpengaruh terhadap burnouti pada perawat di ruang rawat inap. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah cross-sectional, lokasi penelitian dilakukan di RSAU dr. Esnawan Antariksa pada tahun 2017. Populasi penelitian ini sebanyak 129 orang dengan sampel sebanyak 74 orang. Pengambilan data menggunakan kuesioner yang disusun oleh penulis dengan mengadopsi kuesioner dari COPSOQ II, QPS Nordic, dan Oldenburg Burnout Inventory. Hasil uji univariat penelitian ini menunjukan bahwa proporsi kelompok responden yang paling besar yaitu berusia ≥ 30 tahun (58.1%), berjenis kelamin perempuan (89.2%), berpendidikan DIII (87.8%), berstatus menikah (75.7%), dan masa kerja <10 tahun (75.7%). Hasil uji bivariat didapatkan bahwa beban emosional (p = 0.02; r= 0.360), tekanan peran (p = 0.000; r= 0.820), dukungan sosial (p= 0.000; r= -0.623), serta penghargaan&pengakuan (p= 0.000; r= -0.657) memiliki hubungan yang signifikan terhadap burnout. Kesimpulan dari penelitian ini adalah faktor psikososial yang bersifat job demand (beban emosional dan tekanan peran) memiliki hubungan yang berpola positif terhadap burnout, sedangkan faktor psikososisal yang bersifat job resource (dukungan sosial dan penghargaan&pengakuan) memiliki hubungan yang berpola negatif terhadap burnout.
Nurse is one of the profession with high level of burnout, Montgomery et al (2010) state at least 1 out of three nurses will have burnout at some point in their career. Burnout is a serious problem and associates with negative outcomes for the worker, their family, their clients, and for the organization it self. Therefore, this research is conducted to evaluate the determinant factors and their correlation with burnout. This research used cross sectional method, located in RSAU dr. Esnawan Antariksa on 2017. Population of this study is 129 people, and the sample is 74 respondents. Data was collected by questionnaire that is adapted from COPSOQ II, QPS Nordic, and Oldenburg Burnout Inventory. Univariate analysis showed by highest proportion among its group, age >30 years old (58.1%), woman (89.2%), DIII (87.8%), married (75.7%), and tenure <10 years (75.7%). Bivariate analysis showed that emotional demand (p=0.02; r= 0.360), role stress (p=0.000; r= 0.820), social support (p=0.000; r= -0.623), and reward & recognition ( p= 0.000; r= -0.657) has significant correlation with burnout. The result of this study showed that job demand (emotional demand and role stress) have a positive correlation with burnout, while job resource (social support and reward & recognition) have a negative correlation with burnout.
Depok: Universitas Indonesia, 2017
S69345
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Desy Rahmayanty Rahayu
Abstrak :
[ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian Burnout pada Perawat di RS dr M.Hoesin Paembang. Penelitian potong lintang ini menggunakan kuisioner Maslach Burnout Inventory (MBI). Sampel dipilih secara purposive melibatkan 84 orang perawat. Kejadian Burnout pada Perawat di IRNA A dan IRNA D pada katagori rendah sebesar 85,7 % dan pada katagori sedang sebesar 14,3%. Variabel yang paling berpengaruh adalah pendidikan dan unit kerja. Disarankan agar rumah sakit mengevaluasi ulang komposisi perawat dengan perbandingan tempat tidur serta pengornisasian ruang rawat.
ABSTRACT
The purpose of this research was to determine factors associated with Burnout among Nurses in Dr. M. Hoesin Hospital Palembang. This cross sectional research was using Maslach Burnout Inventory (MBI) questionnare. Samples of this study were collected using purposive sampling, involving 84 nurses. The study revealed that 85,7% of nurses in IRNA A and IRNA D RS Dr.M. Hoesin have low category of Burnout and 14,3% of them have moderate category. Education and working unit were two main factors associated with Burnout.The study suggested to re-evaluate composition of nurses versus number of bed, as well as to re-organize inpatient ward., The purpose of this research was to determine factors associated with Burnout among Nurses in Dr. M. Hoesin Hospital Palembang. This cross sectional research was using Maslach Burnout Inventory (MBI) questionnare. Samples of this study were collected using purposive sampling, involving 84 nurses. The study revealed that 85,7% of nurses in IRNA A and IRNA D RS Dr.M. Hoesin have low category of Burnout and 14,3% of them have moderate category. Education and working unit were two main factors associated with Burnout.The study suggested to re-evaluate composition of nurses versus number of bed, as well as to re-organize inpatient ward.]
2015
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dyah Parameshwary
Abstrak :
ABSTRAK
Burnout merupakan suatu sindrom psikologis yang ditandai dengan adanya kelelahan fisik, depersonalisasi dan penurunan hasrat pencapaian diri yang muncul pada orang-orang yang bekelja untuk melayani orang lain. Caregiver keluarga pasien stroke adalah seluruh orang-orang yang memiliki hubungan darah terutama yang seeara psikologis terikat dengan diri penderita stroke seperti pasangan, anak, keluarga, saudara dan melakukan fimgsi perawatan dan pelayanan terhadap pasien stroke secara intens. Subyek dalam penelitian ini memiliki karakteristik: pasangan (istri), anak dan keluarga dekat pasien stroke yang dalam kesehariannya merawat pasien, telah melakukan fimgsi perawatan minimal satu tahun serta tinggal serumah dengan penderita stroke. Berdasarkan uji validitas, korelasi skor item total pada MBI bergerak antara 0.320 sampai dengan 0. 71 L Uji reliabilitas yang dilakukan dengan menggunakan Alpha Cronbach memberikan hasil koefisien reliabilitas sebesar 0.846. Hasil pengbitungan statistik menjelaskan bahwa sebanyak 21 orang (65.6%) dari 32 responden mengalami burnout dalam taraf rendah, dimana 1 4 responden (66.7%) diantaranya beljenis kelarnin wanita, berusia 20 sampai dengan 29 tahun dan 50 sampai dengan 59 tahun (33.4%), berperan sebagai anak dari pasien stroke (57.1%), bekerja sebagai karyawan swasta (52.4%) ,memiliki latar belakang SMA (42.9%), telah berperan sebagai caregiver selama 1 sampai dengan 3 tahun dan 7 sampai dengan 10 tahun (38.1%) dan melakukan perawatan dengan kondisi pasien saat ini tergolong ringan (61.9"/o).
2007
T32837
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Eliyana
Abstrak :
Menurunnya kualitas pelayanan bukan hanya karena faktor mutu tenaga, tetapi dapat juga karena tingginya beban kerja yang berakibat perawat menjadi letih secara fisik dan mental sehingga terjadi burnout. Penelitian bertujuan untuk mengetahui hubungan antara faktor demografik, faktor personal dan faktor organisasi terhadap burnout perawat pelaksana di unit rawat inap RSJ Provinsi Kalimantan Barat. Penelitian deskriptif dengan metode kuantitatif potong lintang menggunakan instrumen MBI (Maslach Burnout Inventory). Sampel yang diambil adalah total sampling berjumlah 122 orang. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa burnout perawat pelaksana dalam kategori rendah sebesar 82,8% dan kategori sedang sebesar 17,2% serta variabel yang paling dominan dengan burnout adalah variabel beban kerja.
Beside the improper quality of personnel, the decline of hospital quality may be caused by the high workload which resulting to nurses physical and mental exhaustion, which lead to burnout. The study aims to determine the relationship between demographic factors, personal factors and organizational factors toward burnout of nurses in the inpatient unit RSJ West Kalimantan Province. It is a quantitative study with cross-sectional approach using MBI (Maslach Burnout Inventory) instrument. Samples are the total population amounted to 122 nurses. The results showed that 82.8% are nurses with low category of burnout while 17.2% in middle category of burnout. The most dominant variables related to burnout is the workload of nurses.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2015
T28920
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nasution, Nur Asmita Rahma
Abstrak :
Dampak pademi COVID-19 hampir dirasakan oleh seluruh masyarakat di dunia tidak terkecuali profesi perawat. Perawat sering menghadapi stresor tinggi dalam usaha menyelamatkan pasien, melakukan pekerjaan rutin, berada di ruang kerja yang dirasa padat, frekuensi jumlah pasien yang tinggi, serta melakukan tindakan yang cepat untuk merespon kebutuhan pasien. Perawat profesional juga dituntut untuk bisa memberi layanan paripurna kepada klien. Kondisi yang kompleks ini dapat menimbulkan risiko burnout. Tujuan penelitian adalah untuk mengAnalisis Faktor-Faktor yang Memengaruhi Burnout Perawat Puskesmas pada Masa Pandemi COVID-19 di Kota Pekanbaru Tahun 2022. Penelitian ini menggunakan metode obsevasional analitik dengan rancangan cross- sectional dengan populasi sebanyak 245 perawat puskesmas di Kota Pekanbaru dan melalui metode cluster random sampling dan total sampling diperoleh sampel 6 puskesmas dengan 71 perawat. Analisis data menggunakan uji univariat, bivariat, dan multivariat dengan regresi logistik berganda. Hasil penelitian didapatkan faktor demografi mencakup usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan, status pernikahan, dan lama masa kerja serta organizational effort factor tidak berpengaruh terhadap burnout. sedangkan, individual effort factor dan work environtment berpengaruh terhadap burnout pada perawat. Didapatkan juga hasil 80,3% perawat di Kota Pekanbaru berada pada tingkat rendah berada pada kondisi burnout selama pandemi COVID-19, sedangkan 19,7% nya berada pada tingkat sedang. Menurunkan angka kejadian burnout dapat dilakukan dengan mempertahankan dukungan dari atasan, dukungan rekan kerja dan dengan mempertahankan suasana kerja yang nyaman serta tetap memperhatikan kemampuan individu perawat puskesmas dan memberi ruang lebih bagi perawat untuk berpikir kreatif, menyampaikan pikiran positif. ......The impact of the COVID-19 pandemic has been felt of the all people in the world, including the nursing profession. Nurses often face the high stressors in an effort to save patients, doing routinity, a workspace that feels crowded, the high frequency of patients, and have taking quick action to respond to patient needs. Professional nurses are also required to be able to provide best treatment to the clients. This complex condition can pose a risk of burnout. This study aim to analyze the factors that influenced the burnout of nurses in public health center during the COVID-19 pandemic in Pekanbaru City. This study used an analytical observational method with a cross-sectional design with a population of 245 nurses in nurses in public health center at Pekanbaru City and used cluster random sampling method and a total sampling to get 6 public health center with the 71 nurses. The data was analyzed with univariate, bivariate, and multivariate tests with multiple logistik regression. The results showed that demographic factors include age, gender, education level, marital status, and length of service and organizational effort factors have no effect on burnout. Meanwhile, individual effort factor and work environment affect burnout in nurses. Reducing the incidence of burnout can be solve by increasing organizational effort factor and can provide more space for nurses to think creatively and positive thoughts.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Amelia Chintia
Abstrak :
Pandemi COVID-19 sudah mulai mereda, namun jumlah pasien non-COVID yang berobat ke IGD di RSUD Dr. H. M. Rabain Muara Enim mulai kembali mengalami peningkatan dalam waktu singkat. Beberapa tenaga Kesehatan mulai mengeluhkan kelelahan dikarenakan beban kerja yang masih terasa berat, belum adanya rotasi tempat kerja ke unit lain serta adanya kekhawatiran akan terjadinya gelombang ketiga. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan beban kerja dengan kejadian burnout pada tenaga Kesehatan di IGD RSUD Dr. H. M. Rabain Muara Enim. Penelitian potong lintang ini menggunakan instrumen Maslach Burnout Inventory (MBI) dan observasi kegiatan tenaga Kesehatan menggunakan Teknik work sampling. Dari hasil penelitian didapatkan bahwa 54% dokter dan perawat mengalami burnout sedang, 41% mengalami burnout ringan, dan 5% tidak burnout. Hasil analisis bivariat menyatakan bahwa tidak ada hubungan antara beban kerja dengan burnout syndrome. Disarankan agar rumah sakit melakukan evaluasi lebih lanjut untuk mengetahui faktor penyebab lainnya. ......The COVID-19 pandemic has begun to subside, but the number of non-COVID patients seeking treatment in the ER at the Dr. H. M. Rabain Muara Enim Hospital started to improve again in a short time. Several health workers began to complain of fatigue due to the heavy workload, the absence of job rotation to other units and fears of a third wave. The purpose of this research was to determine the relationship between workload and the incidence of burnout among health workers in the emergency department of RSUD Dr. H. M. Rabain Muara Enim. This cross-sectional study used the Maslach Burnout Inventory (MBI) and observed the activities of health workers using work sampling technique. This research revealed that 54% of doctors and nurses experienced moderate burnout, 41% experienced mild burnout, and 5% did not burnout. The results of the bivariate analysis stated that there was no relationship between workload and burnout syndrome. It is recommended that the hospital conduct further evaluations to determine other causative factors.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>