Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 6 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Muhammad Ihsan Santoso
Abstrak :
Semakin banyak layanan website yang melebarkan layanannya dengan menciptakan mobile app, salah satunya adalah Bukalapak. Berdasarkan teori kategorisasi, terjadi proses transfer persepsi yang menyebabkan penilaian dari mobile app tersebut dipengaruhi penilaian website dan juga hubungan antara keduanya. Hubungan antara website dan mobile app dilihat dari konsistensi dan integrasi antara keduanya yang dapat memberikan pengaruh terhadap penilaian mobile app. Penilaian tersebut dapat dilihat dari penilain intrinsik dan ekstrinsik, dan kedua penilaian tersebut dapat mempengaruhi intensi seseorang untuk menggunakan kembali mobile app bukalapak. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa motivasi dari penilaian intrinsik lah yang memberikan dampak positif yang signifikan, sedangkan ekstrinsik tidak. Temuan lainnya menemukan bahwa terdapat pengaruh positif yang signifikan antara penilaian layanan website beserta hubungan antara website dan mobile terhadap penilaian pengguna akan layanan mobile app.
In this digital era, more websites expand their services into mobile apps. One of those is Bukalapak, a leading e-commerce in Indonesia. Based on theory of categorization, there is a process of perception transfer that appraisal of the mobile app is influenced by appraisal of website and the relationship of those platforms. It can be inferred from the consistency and integration between the platforms which are able to influence mobile app users. The appraisal itself is highly related to intrinsic and extrinsic motives of users to revisit mobile app Bukalapak. The result of this research shows that motivation from intrinsic motives significantly gives positive impacts, while none is given from extrinsic motives. The research also finds that there is significant positive impact in appraisal of website services, consistency and integration between website and mobile app and appraisal in mobile app services.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2016
S64536
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dewi Hernikawati
Abstrak :
Perkembangan teknologi dan internet saat ini mempengaruhi perilaku dan budaya masyarakat dalam hal jual beli barang. Jika sebelumnya pembeli dan penjual hams bertemu untuk bertransaksi maka saat ini bisa dilakukan dengan berbelanja online. Banyaknya animo masyarakat untuk melakukan transaksi online ini memicu munculnya toko online atau pasar online seperti Tokopedia, Lazada, Buka lapak, Matahari Mall, Zalora, dan sebagainya. Tulisan ini akan membandingkan situs Tokopedia dan Bukalapak sebagai market place. Hasilnya adalah Tokopedia lebih unggul jika dibandingkan dengan Bukalapak dari segi traffic, tampilan website, metode pembayaran dan pengiriman barang. Persamaan dari kedua situs ini adalah sarna-sarna aman karena menggunakan sistem escrow atau rekening bersama.

The development of technology and the internet today affect the behavior and culture of society in terms of buying and selling of goods. If previous buyers and sellers should meet to transact then this can be done by shopping online. Number of public interest to conduct this online transaction trigger the emergence of online stores or online market such as Tokopedia, Lazada, Open lapak, Sun Mall, Zalora, and so forth. This paper will compare Tokopedia and Bukalapak sites as market place. The result is Tokopedia is superior compared to Bukalapak in terms of traffic, website display, payment methods and delivery of goods. The equations of both sites are equally safe because they use escrow or joint accounts.
Peneliti Bidang Studi Teknologi dan Informatika pada BPPKI Jakarta, 2016
384 KOMAS 12:2 (2016)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Raisa April Lena
Abstrak :
Penelitian ini melakukan valuasi PT Bukalapak (BUKA) yang merupakan perusahaan e-commerce pertama yang tercatat di Bursa Efek Indonesia melalui Electronic Initial Public Offering (e-IPO). Penelitian ini berkontribusi terhadap literatur yang ada dengan menyajikan alternatif metode valuasi yang tepat untuk menganalisis nilai wajar BUKA. Metode valuasi saham yang umumnya digunakan adalah metode arus kas diskonto (Discounted Cash Flow, DCF). Namun metode ini sulit diterapkan pada perusahaan berbasis teknologi tinggi yang masih memiliki arus kas yang negatif. Studi literatur menawarkan penggunaan metode valuasi berbasis penilaian relatif (relative-valuation) dengan ukuran sales multiplier. Perusahaan yang menjadi pembanding adalah 9 (sembilan) perusahaan e-commerce yang sudah melakukan IPO. Perusahaan pembanding tersebut berasal dari negara Amerika Serikat, Argentina, Kanada, Nigeria, Singapura, dan Republik Rakyat Tiongkok (RRT). Periode valuasi dilakukan pada saat IPO tanggal 6 Agustus 2021 dan setelah IPO sampai bulan Mei 2022. Literatur sebelumnya menyimpulkan bahwa metode relative valuation ini adalah metode yang paling cocok untuk menilai perusahaan e-commerce yang belum menghasilkan laba. Penelitian ini menyimpulkan bahwa harga BUKA pada saat IPO adalah terlalu tinggi (overprice) dibandingkan perusahaan-perusahaan pembandingnya. Kesimpulan ini didukung oleh dinamika jangka panjang harga BUKA yang terus turun pasca IPO dan dalam jangka panjang memperlihatkan nilai relatif yang konvergen dengan perusahaan-perusahaan pembandingnya. ......This research conducted valuation of PT. Bukalapak (BUKA) which was the first e-commerce company listed on the Indonesia Stock Exchange through an Electronic Initial Public Offering (e-IPO). This research contributes to the existing literature by presenting alternatives to the appropriate valuation methods for analyzing the fair value of BUKA. The stock valuation method that is commonly used is the Discounted Cash Flow (DCF) method. However, this method is difficult to apply to high-tech-based companies because their cash flow are still negative. The literature study offers the use of a relative valuation method with a sales multiplier measure. The comparison companies are 9 (nine) e-commerce companies that have conducted IPOs. The comparison companies are from the United States, Argentina, Canada, Nigeria, Singapore and the People's Republic of China (PRC). The valuation period is carried out at the time of the IPO on August 6, 2021 and after the IPO until May 2022. The previous literature concluded that relative valuation method is the most suitable method for assessing e-commerce companies that have not yet made a profit. This study concluded that the price of BUKA at the time of the IPO was too high (overprice) compared to the comparison companies. This conclusion is supported by the long-term dynamics of PT. Bukalapak price which continues to fall after the IPO and in the long run shows a convergent relative value with its comparison companies.
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nur Muchlis Purnawijaya
Abstrak :
ABSTRAK Bukalapak menjadi salah satu pemain besar di industri e commerce dengan citrayang baik. Hal tersebut dibuktikan dengan beberapa penghargaan yang didapatkannya hingga memiliki eksistensi yang bagus di industri e commerce. Namun, di samping citra yang telah dibangun oleh Bukalapak sebagai merek dengan mendapatkan banyak penghargaan, Bukalapak pernah mengalami kerentanan reputasi atau citra di era internet dalam kasus serangan media sosial yang tidak berkaitan dengan kinerja Bukalapak. Maka dari itu, tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh dari brand image terhadap kepuasan konsumen dan loyalitas konsumen pada objek penelitian pengguna Bukalapak di Jakarta. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif. Jumlah sampel pada penelitian ini adalah 100 responden dengan menggunakan metode non-probability sampling dan teknik purposive sampling juga quota sampling di dalam mendapatkan responden penelitian. Instumen yang digunakan pada penelitian ini adalah kuesioner dengan analisis data yang digunakan adalah regresi linear sederhana. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa brand image dapat memengaruhi variabel kepuasan konsumen, brand image dapat memengaruhi loyalitas konsumen, dan juga kepuasan konsumen dapat memengaruhi variabel loyalitas konsumen pada pengguna Bukalapak di Jakarta.
ABSTRACT Bukalapakis one of the big players in the e commerce industry with a good image as a brand. It can be proven by several awards obtained to have a good existence in the e commerce industry. However, in addition to the image that has been built by Bukalapakas a brand with many awards, Bukalapakhas received bad case about Bukalapak image as a brand in the internet era in the case of social media attacks not related to Bukalapak. Therefore, the purpose of this study is to analyze the influence of brand image on consumer satisfaction and customer loyalty on the object of Bukalapak user research in Jakarta. The research method used is quantitative research. The number of samples in this study were 100 respondents using non-probability sampling methods and purposive sampling techniques as well as quota sampling in getting research respondents. The instrument used in this study was a questionnaire with data analysis used simple linear regression. The results of this study prove that brand image can influence customer satisfaction, brand image can influence customer loyalty, and also customer satisfaction can influencecustomer loyalty forBukalapak users in Jakarta.
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rifqi Muhammad
Abstrak :
Penggunaan internet dalam menunjang aktivitas sehari-hari oleh masyarakat Indonesia maupun internasional mengalami peningkatan sehingga perusahaan memiliki urgensi untuk mengadaptasi strategi pemasaran konvensional ke ruang digital. Transaksi yang dilakukan secara digital melalui e-commerce memiliki arah yang berbeda dalam menentukan kepuasan pelanggan dibandingkan dengan toko konvensional, yaitu e-satisfaction. Perusahaan-perusahaan e-commerce C2C yang tidak bertanggung jawab penuh atas komunikasi langsung terhadap konsumen dan informasi teknis mengenai produk tidak dapat mengandalkan mitra-mitra dagangnya untuk meningkatkan kepuasan pelanggan. Oleh karena itu, experiential value menjabarkan proses transisi konsumen pasif menjadi aktif serta faktor-faktor yang memoderasi persepsi e-satisfaction ini. Penelitian ini mengambil 100 sampel pengguna Bukalapak.com yang telah menggunakan dan membeli produk dalam situs tersebut dengan teknik pengambilan sampel purposive sampling. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel experiential value memberikan pengaruh langsung terhadap e-satisfaction dengan dimensi-dimensi dari nilai ekstrinsik sebagai dimensi-dimensi yang paling berpengaruh secara signifikan. Temuan ini dapat menjadi referensi bagi penelitian-penelitan selanjutnya maupun implikasi terhadap praktik pemasaran yang dapat menunjang experiential value dalam meningkatkan e-satisfaction, seperti e-service quality, brand experience, dan disiplin-disiplin pemasaran lainnya.
The use of internet in terms of supporting daily activities in Indonesia and the international community has increased. Therefore, companies have the urge to adapt conventional marketing strategies into digital ecosystem. Digital transactions through e-commerce differed in determining customer satisfaction from conventional transactions. Hence, e-satisfaction is used as a measurement to measure customer satisfaction in the online ecosystem. C2C e-commerce companies are not responsible for direct communication to consumers and providing technical informations about the products. For these reasons, they can not rely on their trading partners in terms of improving e-satisfaction. Therefore, experiential value is used to describe the transition process of passive consumers to active consumers, as well as the factors that moderate the perception of e-satisfaction in the C2C marketplace environments. This study took 100 samples of Bukalapak.com 39s users who have used and bought products from the website. All respondents are collected using purposive sampling technique. The result of this study indicates that experiential value gives direct effect to e-satisfaction with dimensions of extrinsic value as the most significant dimensions. These findings may serve as a reference for further research and marketing practices that could support experiential value in improving e-satisfaction, such as e service quality, brand experience, and other marketing disciplines.
Depok: Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tengku Ervan Naufal
Abstrak :
E-commerce adalah masa depan industri ritel. Pertumbuhan eksponensial mereka telah menjadi pusat pendapatan online dalam 10 tahun terakhir, terutama di Indonesia. Indonesia adalah salah satu negara dengan pertumbuhan tertinggi dalam transaksi E-commerce online beserta jumlah perusahaan ritel online. Di Indonesia, tiga perusahaan yang menonjol dalam hal kunjungan situs web dan tingkat pertumbuhan mereka yaitu Bukalapak, Shopee dan Tokopedia. Dengan adanya tingkat persaingan yang tinggi dalam industri, tiga perusahaan ini harus mengetahui preferensi konsumer dalam berbagai aspek E-commerce, terutama mekanisme promosi perusahaan. Mekanisme promosi perusahaan E-commerce harus diprioritaskan agar sesuai dengan kebutuhan konsumen. Namun, mekanisme promosi untuk meningkatkan loyalitas konsumen belum disepakati oleh berbagai penelitian. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi penentu utama loyalitas E-commerce dalam pembentukkan niat pembelian kembali. Dengan demikian, penelitian ini menggabungkan dua model yang menambahkan faktor website quality dan product related factors dalam mengukur efek keduanya terhadap repurchase intention melalui perceived consumer and seller relationship value and perceived value. Faktor website quality meliputi system quality, information quality dan E-service quality. Penelitian ini menggunakan 298 responden dari survei yang dilakukan di beberapa daerah di Indonesia yaitu di Medan, Jabodetabek, Bandung, Semarang, Bali dan Makassar. Selanjutnya, data dianalisis menggunakan metode partial least square structural equation modelling dengan menggunakan software SmartPLS 3.2.8. Temuan dari penelitian ini menunjukkan bahwa system quality dan E-service quality memiliki pengaruh signifikan terhadap perceived consumer and seller relationship value sedangkan information quality tidak memiliki pengaruh yang signifikan. Perceived quality dan price competitiveness memiliki efek langsung terhadap perceived value sementara perceived price competitiveness memiliki efek langsung terhadap perceived quality. Perceived consumer and seller relationship value dan perceived value memiliki pengaruh signifikan terhadap repurchase intention dari konsumer Bukalapak, Shopee and Tokopedia.
E-commerce is the future of retail industry. Their exponential growth has been the centre of online revenues in the last 10 years, especially in Indonesia. Indonesia is one of the highest growing country in terms of the online E-commerce transaction as well as the number of online retail companies. In Indonesia, there are three companies that stands out in terms of website visits and growth rate which are Bukalapak, Shopee and Tokopedia. As there is high level of competition in the industry, determining consumer preferences in several aspect of these E-commerce companies, especially their promotional materials is crucial. The E-commerce companies promotional mechanism should be prioritized to match consumer's needs. However, the determined promotional mechanism to increase consumer loyalty is not yet agreed upon by researchers. This study aims to identify the main determinants of E-commerce loyalty in the form of repurchase intention. In doing so, the research combines two models which adds website quality factors and product related factors in measuring their effect towards repurchase intention through perceived consumer and seller relationship value and perceived value. Website quality factors include system quality, information quality and E-service quality. The research was measured using 298 responses from a survey conducted in several areas of Indonesia which are Medan, Jabodetabek, Bandung, Semarang, Bali and Makassar. Furthermore, the data was analysed using partial least square structural equation modelling, using the software of Smart PLS 3.2.8. The findings of this research indicates that system quality and E-service quality has significant effect towards perceived consumer and seller relationship value while information quality does not. Perceived quality and price competitiveness has a direct effect towards perceived value while perceived price competitiveness have a direct effect towards perceived quality. Finally, perceived consumer and seller relationship value and perceived value has a direct effect towards repurchase intention of Bukalapak, Shopee and Tokopedia consumers.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library