Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Muhammad Yamin
"Balloon Mitral Valvuloplasty (BMV) telah terbukti sebagai salah satu alternatif terapi pada pendenta dengan MS yang simptomatis Mengetahu prediktor keberhasilan jangka panjang akan membantu para klinisi dalam menentukan risiko penderita yang akan dilakukan prosedur tersebut. Dilakukan penelitian observasional, retrospektif di Rumahsakit Jantung Harapan Kita dari bulan Januari 1994 sampai dengan Desember 1996 Tiga ratus tujuh puluh tiga penderita mitral stenosis yang dilakukan prosedur BMV cara Inoue dan semua pendenita diamati sampai bulan Desember 1997 Delapan belas (4,3%) pendenta dikeluarkan dari penelitian karena meninggal dunia di rumah sakit (n-6), komplikasi regurgitasi mitral derajat dua atau lebih (n=5), terdapat kelainan penyerta regurgitasi aorta derajat tiga atau lebih (n-4), stroke dengan sekuele menetap (n-2), dan kelainan koroner (n=1) Dua puluh empat (5,8%) orang hilang dan pengamatan sehingga jumlah pengamatan rata-rata adala 25,5±37,1 bulan dan meliputi 8859 bulan orang Dua puluh dua vanabel yaitu dua variabel demografik, empat variabel klinis, tujuh vanabel ekokardiografi, dan sembilan vanabel hemodinamik diuji untuk mencari variabel prediktor jangka panjang pasca BMV Estimasi survival 4 tahun adalah 94,5 ± 1,8 %, sedangkan estimasi "event-free survival" 4 tahun ( persentase penderita yang tidak mengalami operasi penggantian katub, BMV ulang, kematian kardiak, dan penurunan fungsional klas menjadi NYHA III atau IV) adalah 60,8±4,4%. Berdasarkan uji multivariat (Cax regression model) maka vanabel prediktor independen keberhasilan jangka panjang BMV adalah kalsifikasi berdasarkan ekokardiografi (RR=3,85, CI-1,33-11,17, p-0,01) dan LVEDP pasca BMV (RR=2,19, Cl-1,00-4,79) p-0,04) Pendenta dengan tanpa faktor risiko yaitu nilai kalsifikasi <2 dan LVEDP pasca BMV < 9 mmHg dengan event-free survival rate" 91,5±4,0 %, sedangkan pasien dengan faktor nsiko adalah nilai kalsifikasi 2 2 dan LVEDP pasca BMV 2 9 mmHg dengan "event-free survival rate" sekitar 38,8±8,9% Kesimpulan BMV sebagai salah satu pengobatan bagi pendenta MS Prediktor independen memberikan hasil jangka panjang yang cukup baik tentang hasil jangka panjang tindakan BMV adalah kalsifikasi katub ng berdasarkan ekokardiografi dan LVEDP pasca BMV."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 1998
T57306
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pangeran Akbar Syah
"Latar belakang: Beberapa studi telah melaporkan terdapat disfungsi sistolik ventrikel kiri yang diukur oleh global longitudinal strain (GLS) pada pasien dengan stenosis mitral. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perubahan fungsi sistolik intrinsik ventrikel kiri menggunakan penilaian global longitudinal strain (GLS) segera sesudah tindakan balloon mitral valvuloplasty (BMV) dan pada observasi jangka panjang
Metode: Dilakukan pemeriksaan ekokardiogafi dasar dan GLS pada pasien stenosis mitral yang akan BMV, lalu dievaluasi segera sesudah BMV yang berhasil (48 jam sampai 1 minggu), dan jangka panjang (6 bulan sampai 1 tahun).
Hasil: Dari 36 pasien yang diuji, rerata usia adalah 43.41±10.04 tahun, mayoritas perempuan (72%), mayoritas mempunyai irama fibrilasi atrial (56%), dengan median mitral valve area (MVA) sebelum BMV adalah 0.6 (0.2-1.3) cm2dan rerata mitral valve gradient (MVG) sebelum BMV adalah 12.95 ± 5.29 mmHg. Terdapat perbaikan singifikan fungsi sistolik intrinsik ventrikel kiri yang diukur dengan GLS antara sebelum BMV, segera sesudah dan pada observasi jangka panjang sesudah BMV (-14.34± 3.05%, -15.84 ±3.11%, dan -17.29 ± 2.80% p<0.05).
Kesimpulan: Terdapat perbaikan yang signifikan pada GLS sesudah BMV dan semakin membaik pada pengamatan jangka panjang yaitu 6 bulan - 1 tahun sesudah BMV.

Background: Severeal studies have reported left ventricular systolic dysfunction as measured by the global longitudinal strain in patient with mitral stenosis. This study aims to determine changes in left ventricular systolic function using global longitudinal strain immediately after) balloon mitral valvuloplasty (BMV) and on long term observation.
Methods: Baseline echocardiography data and GLS will be taken before BMV, and will be followed up immediately after (48 hours to 7 days), and on long term (6 months to 1 year) after BMV
Result: Among 36 patients, the mean age was 43.41±10.04 y.o, female dominant (72%), majority have atrial fibrillation (56%), with median of mitral valve area (MVA)before BMV was 0.6 (0.2-1.3) cm2and mean of mitral valve gradient before BMV was 12.95 ± 5.29 mmHg. There is an significant improvement in instrinsic left ventricular systolic function as measured by GLS between before BMV and immediately after BMV (-14.34 ± 3.05%, -15.84 ±3.11% , and -17.29± 2.80% p<0.05).
Conclusions: There is a significant improvement in GLS before BMV compared to immediately after BMV. GLS immediately after BMV is still significantly improved in the long term evaluation (6 months until 1 year) after BMV
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2021
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library