Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 7 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Seala Septiani
Abstrak :
Obesitas di usia dini dapat merugikan kesehatan anak sepanjang hidupnya secara permanen. Dewasa ini, asam lemak omega-3 diperkenalkan sebagai alternatif solusi obesitas. Penelitian ini bertujuan untuk menginvestigasi pengaruh dari konseling asam lemak omega-3 selama 10 minggu terhadap pengetahuan, sikap, asupan, dan IMT/U. Penelitian ini membagi acak subjek; grup yang mendapat konseling dengan optimalisasi asam lemak omega-3 disertai rekomendasi menu harian yang spesifik (Grup intervensi, n=18); dan yang mendapat konseling dan menu standar (Grup kontrol, n=20). Hasil menunjukkan tingkat pengetahuan pada grup intervensi meningkat signifikan (p<.001). Dibutuhkan investigasi lebih lanjut untuk mengetahui pengaruh intervensi ini terhadap keluaran lain yang diharapkan.
Obesity in early life could result in permanent heath consequences. Omega-3 fatty acids (FAs) are beneficial in obesity management, but food-based nutrition education enhancing omega-3 FAs especially in children was lacking. We investigated the effect of 10-week enhanced counseling on caregivers knowledge, attitude, as well as children's intakes and body mass index-for-age (BAZ). Children were randomly assigned to receive; enhanced counseling with specific daily menu (intervention group, n=18), or standard counseling with general menu (control group, n=20). Intervention group significantly improved knowledge (p<.001). However, its effect on other outcomes may need further investigation.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2016
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hans Kurniawan
Abstrak :
Infeksi cacing tanah, terutama A. duodenale tersebar luas ke seluruh dunia. Anak-anak adalah salah satu populasi yang dianggap memiliki resiko tinggi untuk terinfeksi dan mengalami komplikasi seperti kehilangan darah kronis dan malnutrisi yang pada akhirnya dapat mengganggu tumbuh kembang sang anak. Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan dari infeksi A. duodenale dengan kekurusan pada anak usia sekolah. Peserta riset ini adalah anak-anak yang tinggal di Nangapanda, Nusa Tenggara Timur yang berusia dibawah 18 tahun. Data demografis dan antropometri diperoleh dan deteksi A. duodenale dari sampel tinja dilakukan dengan metode rtPCR. Analisis univariat dan multivariat dilakukan untuk melihat hubungan tiap variabel dan disesuaikan dengan jenis kelamin dan usia tiap anak. Dari 185 anak, 25 anak (13.5%) menderita infeksi A. duodenale dan 94 anak (51%) berada dalam kategori kurus dan sangat kurus berdasarkan hasil z-score BMI menurut umur. Pada akhirnya kami menemukan bahwa terdapat korelasi positif antara infeksi A. duodenale dengan kekurusan pada grup anak perempuan berusia ≥ 10 tahun namun tidak pada grup anak lainnya. Umur dan jenis kelamin tidak memiliki asosiasi dengan infeksi A. duodenale. Studi longitudinal dibutuhkan untuk bisa mengkonfirmasi hubungan antara infeksi A. duodenale dengan tingkat kekurusan pada anak-anak. ......Soil-transmitted helminth (STH) infection, especially A. duodenale infection is distributed widely in the world. Children are one of the most susceptible populations at risk to develop complications from hookworm infection, such as chronic blood loss and malnutrition that may eventually lead to development retardation. This study aims to see the relationship between A. duodenale infection and thinness in school-aged children. Children below 18 years old living in Nangapanda Subdistrict, East Nusa Tenggara were examined for their demographic and anthropometric data, along with stool samples for further analysis using real time polymerase chain reaction (rtPCR). The data gathered was further analyzed using univariate and multivariate analysis between A. duodenale infection and body mass index (BMI) to age Z score with age and gender as the potential confounding factor. From 185 children, 25 (13.5%) had positive A. duodenale infection by rtPCR. 94(51%) were considered thin with BMI-to-age Z-scores (BAZ). A. duodenale was associated with thinness (p = 0.014) in female children aged above and equal 10 years old but not in the other groups. We found that A. duodenale infection was associated with thinness in older female population but not in the other population groups. Age and gender were found not to be significant with A. duodenale infection. Further longitudinal studies are needed to confirm the causal relationship between A. duodenale infection and low BMI status.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2014
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ivan Kurniadi
Abstrak :
Infeksi parasit, khususnya soil-transmitted helminht (STH), adalah infeksi yang tersebar luas di dunia. Anak usia sekolah mempunyai resiko yang tinggi untuk terinfeksi dan telah dikaitkan dengan berbagai konsekuensi seperti anemia, keterlambatan pertumbuhan, dan hilangnya berat badan. Studi ini bertujuan untuk menginvestigasi hubungan antara infeksi STH dan kekurusan di anak usia sekolah. Peserta adalah anak usia sekolah kurang dari 18 tahun yang tinggal di Nangapanda, Nusa Tenggara Timur. Data demografis diperoleh dan deteksi infeksi STH dalam tinja dilakukan dengan real-time PCR. Analisa univariat dan multivariat dilakukan untuk melihat hubungan antara infeksi STH dan BMI, disesuaikan dengan usia dan jenis kelamin. Dari 185 anak, 179 (96.7%) terinfeksi oleh STH. 91 anak didapatkan berada dalam kategori kurus dan sangat kurus. Infeksi Necator adalah infeksi yang paling sering (174 kasus, 94.1%), diikuti oleh Ancylostoma (24 cakasusses, 13%) and Ascaris infection (49 kasus, 26.5%). Infeksi STH tidak ditemukan, namun menunjukkan pola untuk, memiliki hubungan yang signifikan dengan kekurusan (p-value=0.089). Poliinfeksi STH tidak ditemukan memiliki perbedaan signifikan dengan monoinfeksi. Usia dan jenis kelamin tidak ditemukan berasosiasi signifikan dengan infeksi STH. Studi lebih lanjut dengan populasi yang lebih besar diperlukan untuk mengkonfirmasi hasil ini. Studi longitudinal juga diperlukan untuk mengkonfirmasi hubungan sebab-akibat pada studi ini. ......Soil-transmitted helminth (STH) infection is widely distributed in the world. School-aged children are at high risk of acquiring this infection, which has been linked with various consequences such as anemia, stunting, and weight loss. This study aims to investigate the relationship between STH infection and thinness in school children. The study participants were children below 18 years living in Nangapanda Subdistrict, East Nusa Tenggara. The basic demographic data was taken and detection of STH infection in stool samples was done by real time PCR. Univariate and multivariate analyses were done to examine the relationship between STH infection and BMI, with age and gender as potential confounding factors. Out of 185 children, 179 (96.7%) were infected with STHs by PCR. 91 children were shown to be in the thinness and severe thinness category. Necator infection was found to be the most common infection (174 cases, 94.1%); followed by Ancylostoma (24 cases, 13%) and Ascaris infection (49 cases, 26.5%) respectively. STH infection was not, but showed a tendency, to be associated with thinness (p-value=0.089). Polyinfection of STHs did not show a significant difference with monoinfection. Age and gender were not found to be associated with STH infection. We found that there was a tendency of positive association between STH infection and thinness. Age and gender were not found to be significantly associated with STH infection. Future studies with a larger number of population are needed to confirm these results. In addition, longitudinal studies are needed to confirm the cause-effect relationship.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2014
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mujahidil Aslam
Abstrak :
Remaja merupakan proses perkembangan menuju dewasa. Masa remaja ini rentanterhadap terjadinya risiko penyakit degeneratif, salah satunya adalah hipertensi.Penelitian ini merupakan penelitian desain cross sectional. Metode sampling secarasimple random sampling. Tujuan penelitian mengetahui faktor dominan kejadianhipertensi pada siswa di SMK Kesehatan Annisa 3 Citeurup Bogor Tahun 2018. Hasilpenelitian menunjukkan bahwa 11,8 dari 152 siswa di SMK Kesehatan Annisa 3Citeurup Bogor mengalami hipertensi. Faktor yang berhubungan bermakna adalah jeniskelamin, IMT/U dan durasi tidur. Faktor paling dominan adalah jenis kelamin. Saranuntuk siswa melakukan pemeriksaan tekanan darah rutin dan mengkonsumsi makananbergizi seimbang serta mengurangi makanan yang berlemak yang dapat memicutekanan darah tinggi dan kegemukan.
Adolescence is a process of development toward adulthood. Adolescence is vulnerableto the occurrence of the risk of degenerative diseases, one of which is hypertension.This research is a cross sectional design study. A simple random sampling method. Thepurpose of research to determine the dominant factors of hypertension incidence instudents in SMK Kesehatan Annisa 3 Citeurup Bogor Year 2018. The results showedthat 11.8 of 152 students in SMK Kesehatan Annisa 3 Citeurup Bogor hypertension.Related factors are gender, BMI of age and sleep duration. The most dominant factor isgender. Suggestions for students perform routine blood tests and nutritious foods andreduce fatty foods that can form high blood and obesity.
Depok: Universitas Indonesia, 2018
T51043
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ni Putu Menganti Harum Putrinata
Abstrak :
Kegemukan dan obesitas pada anak sekolah dasar usia 7-12 tahun di Indonesia masih tinggi dari waktu ke waktu dan serat pangan terbukti memiliki fungsi baik pada tubuh dengan cara mengontrol berat badan serta mencegah penyakit tidak menular. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan karakteristik subjek, menentukan serat pangan harian subjek, mengetahui skor persentil IMT menurut umur subjek, dan menganalisis hubungan antara serat pangan dengan skor persentil IMT menurut umur sebagai tujuan utama. Subyek yang terpilih sebanyak 153 orang yang mengikuti penelitian SEANUTS II melalui simple random sampling. Penelitian ini menggunakan analisis data sekunder melalui metode cross sectional. Korelasi antara asupan serat pangan terhadap skor persentil IMT menurut umur diharapkan untuk terjadi, sehingga kegemukan, obesitas, dan penyakit tidak menular dapat dicegah pada usia mendatang, akan tetapi faktor lain juga dianalisis terhadap skor persentil IMT untuk usia. Faktor lain terdiri dari umur, jenis kelamin, skor aktivitas fisik, asupan zat gizi makro (karbohidrat, protein, lemak), dan energi. Analisis statistik pada penelitian ini menggunakan uji korelasi one-tailed spearman dengan nilai signifikansi p < 0.05 untuk analisis bivariat, dilanjutkan ke analisis multivariat dengan p < 0.2. Uji Mann-Whitney juga digunakan untuk membandingkan variabel kategorik dan numerik dalam analisis bivariat. Hasil penelitian menunjukkan tidak adanya hubungan antara asupan serat makanan dan skor persentil BMI-untuk-usia pada anak SD usia 7-12 tahun, namun asupan karbohidrat dan jenis kelamin subjek menunjukkan korelasi terhadap skor persentil IMT-untuk-usia pada anak. ......Overweight and obesity in elementary school children aged 7-12 years in Indonesia still remain high from time to time and dietary fiber is proven to have positive functions by controlling weight and preventing non-communicable diseases. The purpose of this study is to describe characteristics of selected subjects, determining daily dietary fiber of subjects, knowing the BMI-for-age percentile score of subjects, and analyzing the correlation between dietary fiber and BMI-for-age percentile score as the main objective. The selected subjects were 153 children who participated in the SEANUTS II study through simple-random sampling. The study used secondary data analysis through a cross sectional method. A correlation between dietary fiber intake towards BMI-for-age percentile score is expected so that overweight, obese, and further non-communicable diseases can be prevented in future time, however other factors are also analysed for BMI- for-age percentile score. Other factors include age, gender, physical activity score, macronutrients intake (carbohydrate, protein, fat), and energy. Statistical analysis used one-tailed Spearman correlation test with significance value p < 0.05 for bivariate analysis, proceeding to multivariate analysis using p < 0.2. Mann-Whitney test is also used to compare categoric and numeric variables in bivariate analysis. Our research shows no correlation between dietary fiber intake and BMI-for-age percentile score in elementary children aged 7-12 years, however carbohydrate intake and gender of subjects showed a significance towards BMI-for-age percentile score.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tanjung, Nadya Ulfa
Abstrak :
Obesitas anak adalah kondisi ketika Indeks Massa Tubuh menurut Umur (IMT/U) anak > 2SD yang berdampak pada status kesehatannya sekarang maupun nanti. Kejadian obesitas pada anak usia 5-15 tahun di Indonesia sebesar 8,3%, sedangkan Jawa Barat yakni 7,4% pada anak laki-laki dan 4,6% pada anak perempuan. Penelitian pre-eksperimental ini bertujuan untuk menurunkan IMT/U anak obesitas melalui peningkatan aktivitas fisik berbasis sekolah, dilakukan selama 4 minggu dengan melibatkan 25 responden yang mengalami obesitas. Analisis data menggunakan Uji T Berpasangan (paired t-test), dimana rata-rata penurunan IMT/U yang terjadi sebesar 0,20 poin dengan penurunan berat badan sebesar 0,35 kg. Pada analisis bivariat ditemukan hubungan signifikan antara penurunan IMT/U anak obesitas dengan peningkatan aktivitas fisik (p=0,000) dengan penurunan terbesar pada minggu ketiga setelah intervensi. Penelitian ini membuktikan bahwa dengan meningkatan aktivitas fisik selama 4 minggu di sekolah dapat menurunkan IMT/U anak obesitas. Disarankan kepada pihak sekolah menambah durasi mata pelajaran olahraga dan membudayakan kembali senam disekolah. ...... Childhood obesity is a condition when a children's body mass index (BMI)-to age reached >2 in z-score, which will affect the health status, present or the future. Childhood obesity prevalence for children aged 5-15 in Indonesia is 8,3%, meanwhile in East Jawa Province are 7,4% for the boys and 4,6% for the girls. This pre-experimental research's goal is to reduce the obese child's BMI-to age by increasing the school-based physical activity program for 4-weeks with 25 obese children. The paired t-test uses to analyze the data where BMI-to age reduced for 0,20 point with 0,4 kg weight lost. The bivariate analysis shows a significant association between the BMI-to age reducement by increasing physical activity (p=0,000). It is proven that by increasing school-based physical activity for 4 weeks is able to reduce obese child's BMI-to age. Suggested for the school to give more time for physical activity education and re-using chalisthenics as the school's culture.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
T42272
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nisa Alifia Safitri Febriyani
Abstrak :
Ketidakbugaran pada remaja memiliki hubungan yang erat dengan risiko penyakit kardiovaskular. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor dominan terhadap status kebugaran di SMA Islam Al-Azhar 2 Pejaten Jakarta Selatan. Desain studi yang digunakan pada penelitian ini adalah cross sectional yang dilakukan pada 116 responden usia 15-17 tahun. Status kebugaran didapatkan dengan mengklasifikasikan nilai estimasi VO2max menggunakan rumus Matsuzaka et al (2004). Metode yang digunakan untuk mendapatkan nilai estimasi VO2max adalah tes 20-m shuttle run, yaitu tes lari bolak-balik dalam lintasan 20 meter dengan mengikuti instruksi nada. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 61,2% siswa tidak bugar. Variabel yang memiliki hubungan bermakna secara signifikan terhadap status kebugaran pada penelitian ini adalah jenis kelamin, status gizi (IMT/U dan persen lemak tubuh), asupan karbohidrat, dan asupan zat besi. Faktor dominan terhadap status kebugaran siswa SMA Islam Al-Azhar 2 Pejaten adalah IMT/U, setelah dikontrol oleh variabel jenis kelamin, persen lemak tubuh, aktivitas fisik, dan asupan energi. Status gizi kegemukan dapat menyebabkan ketidakbugaran pada remaja.
Unfit adolescents associated with high risk of cardiovascular disease. The primary purpose of this study is to determine the dominant factor of physical fitness level among students at Al-Azhar 2 Pejaten Islamic High School, Jakarta Selatan. 116 students aged 15-17 years old were participated in this cross sectional study. Physical fitness level was determined by grouping the value of estimated VO2max obtained by Matsuzaka et al (2004) formula. Value of estimated VO2max measured using 20-m shuttle run test method, where the participants were asked to run back and forth in 20 meters track following audio instruction. The result shows that 61,2% students are unfit. Variables that have significant relationship with physical fitness level are gender, nutritional status (BMI-for-age and body fat percentage), carbohydrate intake, and iron intake. Dominant variable in determining physical fitness level of Al-Azhar 2 Islamic High School Students is BMI-for-age, after being controlled by gender, body fat percentage, physical activity, and energy intake.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2015
S60248
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library