Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 79 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ratu Ayu Dewi Sartika
"Masalah gizi di Indonesia menunjukkan adanya transisi epidemiologis, dimana penyakit pembunuh yang dulu hanya didominasi oleh penyakit infeksi, kini meningkat disebabkan oleh penyumbatan pembuluh darah yang merupakan ciri penyakit modem. Penyebabnya antara lain gaya hidup sebagian anggota masyarakat yang cenderung lebih bersifat sedentary life style dengan pola makan salah. Salah satu jenis asupan asam lemak selain asam lemak jenuh yang menjadi sorotan akhir-akhir ini adalah asam lemak trans yang dapat meningkatkan kolesterol LDL (K-LDL), rasio kolesterol total/K-HDL, rasio K-LDL/K-HDL dan menurunkan kolesterol HDL (K-HDL). Asam lemak trans secara alami terdapat pada ruminansia dan hasil proses menggoreng (deep frying) Serta margarin/produk makanan jadi yang menggunakan minyak terhidrognasi.

Nutrition related problems in Indonesia has showed the epidemiological transition, from the domination of infectious diseases to blood vessel clotting related diseases which is typical to be a modern disease. One of the reasons is that the life style of some society tends to become so called a sedentary life style, with an improper eating pattern. Another type of the intake of fatty acid from saturated fatty acid, namely trans fatty acid has recently come into consideration as it can elevating such LDL cholesterol (LDL-C), ratio of total co|esterol/HDL-C, ratio of LDL- CIHDL-C, and decreasing the HDL cholesterol (HDL-C). By nature, the trans fatty has found in the ruminant and the products of deep frying processes, as well as margarine food that processed with hydrogenated vegetable oil."
Depok: Universitas Indonesia, 2007
D730
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Shaina Tania
"Gangguan spectrum autisma GSA merupakan gangguan perkembangan neurologis pada anak di mana terdapat perubahan dalam metabolisme asam lemak tak Jenuh dengan rasio EPA Eicosapentaenoic Acid dan AA Arachidonic Acid yang tinggi yang menurunkan produksi ceruloplasmin Cp yang menyebabkan gejala-gejala perilaku dalam individu GSA. Oleh karena itu, gangguan sosial pada penderita GSA dapat ditangani dengan suplementasi AA.
Dalam penilitian ini, akan dilihat kemampuan Aspergillus oryzae dalam memproduksi asam lemak dan PUFA dengan fokus pada AA dengan metode fermentasi tiga tahap serta konsentrasi glukosa optimum untuk propagasi miselium pada medium tahap satu dan akumulasi lipid pada medium tahap dua. Ekstraksi dlakukan dengan menggunakan klroform dan metanol.
Hasil penelitian konsentrasi glukosa optimum untuk propagasi miselium adalah 60 g/L dengan berat biomassa kering 1,079 g. Sedangkan, untuk medium tahap dua konsentrasi glukosa yang optimum adalah 40 g/L dengan perbandingan berat lipid dan biomassa kering 17,18. Dengan metode fermentasi tiga tahap kadar asam lemak tak jenuh yang terbaik mencapai 64,43 dengan 31,67 asam lemak jenuh. Sedangkan produksi AA terbaik didapatkan pada kultur dengan konsentrasi glukosa 60 g/L pada medium tahap dua dengan 0,06.

Acid to AA Arachidonic Acid ratio, this decreases the production of ceruloplasmin Cp that can be cured from AA supplementation. The main source PUFA is fish oil, which is limited, thus an alternative source is needed. A possible source can be found in microorganisms.
In this paper Aspergillus oryzae is evaluated for its ability to produce fatty acids and AA with the three stage fermentation method as well as the optimum glucose concentration for the first and second stage of fermentation. The extraction of lipids is done with a mixtrure of chloroform and methanol.
The results of this research find the optimum glucose concentration for miscellium propagation in the first stage medium is 60 g L resulting in 1,079 g of dry biomass. On the other hand, the optimum glucose concentration for the second stage, which is the lipid accumulation stage is 40 g L resulting in 17,18 of lipid compared to the dry biomass. With the three stage fermentation method, the best unsaturated fatty acid content in the lipid produced is 64,43 with 31,67 of saturated fatty acid. While the highest amount of AA produced is 0,06 with 60g L of glucose in the second stage medium.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
Spdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alya Maharani Irliana
"Ester asam lemak-gula banyak menarik perhatian karena aplikasinya yang luas di berbagai bidang. Ester asam lemak-gula diketahui memiliki aktivitas antimikroba, aktivitas antitumor, dan kemampuan sebagai pengemulsi. Penelitian ini mempelajari pengaruh penggunaan asam lemak yang berbeda terhadap aktivitas antibakteri dan kemampuan zat pengemulsi senyawa. Asam lemak yang digunakan adalah asam lemak jenuh asam stearat dan asam lemak tak jenuh asam linoleat, dengan gula berupa sukrosa. Perbandingan mol antara asam lemak dengan sukrosa adalah 1:6. Reaksi esterifikasi dilakukan secara enzimatik menggunakan enzim lipase Novozym Eversa Transform 2.0 sejumlah 20% dari total massa substrat selama +48 jam pada suhu 40oC dengan pelarut n-heksana. Sintesis produk ester asam lemak-gula berhasil dilakukan dibuktikan dengan adanya pergeseran puncak serapan gugus C=O ester dari kisaran panjang gelombang 1700—1715 cm-1 ke panjang gelombang 1730-1750 cm-1 pada karakterisasi dengan spektrometer FT-IR. Uji aktivitas antibakteri dilakukan terhadap bakteri . Staphylococcus aureus dan Escherichia coli. Aktivitas antibakteri ester asam linoleat-sukrosa lebih baik dibandingkan dengan ester asam stearat-sukrosa dan kedua produk ester memiliki aktivitas yang lebih baik terhadap bakteri gram positif S. aureus. Hal ini menunjukkan perbedaan tingkat kejenuhan asam lemak mempengaruhi aktivitas antibakteri. Akan tetapi, perbedaan asam lemak yang digunakan tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap tipe dan stabilitas emulsi ester asam lemak-sukrosa.

Fatty acid-sugar esters have attracted a lot of attention due to its wide application in various fields. Fatty acid-sugar esters are known to have antimicrobial activity, antitumor activity, and ability as emulsifiers. This research studied the effect of using different fatty acids on antibacterial activity and its ability as an emulsifier. The fatty acids used were stearic acid as saturated fatty acid and linoleic acid as unsaturated fatty acid, with sucrose as sugar. The mole ratio between fatty acid and sucrose is 1:6. The esterification reaction was carried out enzymatically using Novozym Eversa Transform 2.0 lipase around 20% of the total substrate mass for +48 hours at 40oC. N-hexane was utilized as solvent. The synthesis of fatty acid-sugar ester products was successfully carried out as evidenced by characterization with an FT-IR spectrometer that shows a shift in the absorption peak of the C=O ester group from the wave number 1700-1710 cm-1 to 1730-1750 cm-1. The antibacterial activity was tested toward Staphylococcus aureus and Escherichia coli. Results shows that linoleic acid-sucrose ester was shown to have better antibaterial activity than that of stearic acid-sucrose ester and both of the sugar fatty acid esters shows better activity toward the Gram positive bacteria S. aureus. This indicates that different levels of fatty acid saturation affect the antibacterial activity of fatty acid-sucrose esters. However, results shows that the difference fatty acid does not cause significant difference in emulsion type and stability"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sungkar, Abdurrosheed Baasith
"Asam askorbat diketahui sebagai senyawa antioksidan yang efektif karena kemampuannya dalam menangkap radikal bebas. Keterbatasan dari asam askorbat adalah hidrofilisitasnya yang tinggi membuatnya sulit diaplikasikan dalam produk yang bersifat hidrofobik (seperti kosmetik, obat-obatan, dan makanan berlemak). Sintesis senyawa ester asam lemak dari asam askorbat, seperti askorbil laurat dan askorbil miristat diharapkan memiliki sifat antioksidan namun dapat larut dalam lingkungan hidrofobik, serta menunjukkan sifat antimikroba dari asam lemak. Pada penelitian ini, sintesis senyawa ester asam lemak-askorbil dari asam laurat dan asam miristat dilakukan dengan menggunakan katalis enzim Lipase Eversa Transform 2.0. Selain itu juga dilakukan studi aktivitas antibakteri dan antioksidan dari senyawa ester askorbil laurat dan askorbil miristat. Uji aktivitas antibakteri dilakukan dengan metode difusi cakram menggunakan bakteri uji Escherichia coli dan Staphylococcus aureus. Uji aktivitas antioksidan dilakukan dengan metode 2,2-diphenyl-1-picrylhydrazyl (DPPH). Sintesis ester askorbil asam lemak berhasil dilakukan dengan persen konversi sebesar 48% untuk ester askorbil laurat dan 45,15% untuk ester askorbil miristat. Ester asam lemak-askorbil dari asam laurat dan asam miristat menunjukkan aktivitas antioksidan dengan nilai IC50 askorbil laurat sebesar 73,57 ppm, dan askorbil miristat sebesar 88,54 ppm yang termasuk kategori antioksidan kuat. Ester asam lemak-askorbil dari asam laurat dan asam miristat juga menunjukkan aktivitas antimikroba terhadap bakteri gram positif Staphylococcus aureus dan bakteri gram negatif Escherichia coli

Ascorbic acid is well known as an effective antioxidant due to its ability to scavenge free radicals. However, it’s high hydrophilicity limits its application in hydrophobic products (such as fatty foods, drugs, and cosmetics). The synthesis of fatty acid esters of ascorbic acid, such as ascorbyl laurate and ascorbyl myristate, is expected to retain antioxidant properties while being soluble in hydrophobic environments and exhibit the antimicrobial activity of fatty acids. In this study, fatty acid-ascorbyl esters were synthesized from lauric acid and myristic acid using the enzyme catalyst Lipase Eversa Transform 2.0. In addition, antioxidant and antibacterial activities of ascorbyl laurate and ascorbyl myristate were evaluated. Antibacterial activity was tested using the disk diffusion method against Escherichia coli and Staphylococcus aureus. Antioxidant activity was measured using the DPPH method. The synthesis of fatty acid-ascorbyl esters was successfully carried out with conversion rates of 48% for ascorbyl laurate and 45.15% for ascorbyl myristate. These esters exhibited antioxidant activity with IC50 values of 73.57 ppm for ascorbyl laurate and 88.54 ppm for ascorbyl myristate, both categorized as strong antioxidants. The ascorbyl esters of lauric and myristic acids also showed antimicrobial activity against the Gram-positive bacteria Staphylococcus aureus and the Gram-negative bacteria Escherichia coli."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2025
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Juheini Amin
"Telah diketahui bahwa tanaman seledri (Apium graveolens L) mengandung asam lemak tidak jenuh, sehingga memungkinkan tanaman tersebut sebagai obat penurun kadar kolesterol. Untuk membuktikan hal tersebut penelitian dilakukan untuk mengetahui apakah sari air herba seledri memiliki efek terhadap kadar kolesterol total dan lemak total pada tikus putih yang diberi diit tinggi kolesterol dan lemak. Pada percobaan ini digunakan 30 (tiga puluh) ekor tikus putih jantan dengan berat badan 150 sampai 200 g dan berumur 4 bulan menjadi lima kelompok. Kelompok pertama merupakan kontrol normal yang diberi diit standar. Kelompok kedua merupakan kontrol perlakuan yang diberi diit tinggi kolesterol dan lemak (2,5 g/200 g BB/hari.) selama enam minggu. Kelompok perlakuan Kelompok III, IV dan V masing-masing mendapat diit tinggi kolesterol dan lemak yang sama jumlahnya dengan kelompok kontrol perlakuan dan bahan uji peroral dengan dosis berturut-turut 0,14 g/200 g 5BB/hari, 0,72 g/200 g BB/hari dan 3,6 g/200 g BB/hari. Setelah enam minggu perlakuan, tikus dibedah, darahnya diambil melalui jantung, lalu diukur kadar kolesterol total dan lemak totalnya. Dari hasil percobaan, dapat diketahui bahwa ketiga dosis sari air herba seledri yang digunakan, menunjukkan adanya efek penurunan kadar kolesterol total dan lemak total namun secara statistik penurunan ini belum bermakna."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2001
LP-Pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Irmi Rahma Linda
"Duku (Lansium domesticum) merupakan salah satu tanaman buah daerah tropika yang pemanfaatannya belum optimal. Biasanya buah duku dinikmati dalam bentuk segar dan dipetik setelah matang pohon. Secara tradisional, biji yang terdapat dalam buah digunakan sebagai obat demam dan antidiare. Selain itu, belum banyak penelitian yang dilakukan terhadap biji buah duku.
Dalam penelitian ini, hanya dilakukan ekstraksi minyak biji duku dengan menggunakan alat destilasi soxhlet dan pelarut yang digunakan adalah petroleum benzena. Hasil ekstraksi yang berupa minyak berwarna hijau, dianalisis sifat-sifat fisiko-kimianya dan komponen asam lemak penyusun trigliseridanya ditentukan dengan menggunakan peralatan kromatografi gas.
Komposisi asam lemak penyusun trigliserida minyak biji duku terdiri dari asam oleat 46,09%; asam palmitat 36,59%; asam stearat 2,19%; asam miristat 1,80%, asam laurat 1,16%, asam linolenat 1,08%; dan asam linoleat 0,10%. Sehingga minyak biji duku dapat digolongkan ke dalam golongan minyak palmitoolein."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2005
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Indra T. Maulana
"ABSTRAK
Telur ayam merupakan salah satu produk peternakan yang paling banyak dikonsumsi oleh masyarakat. Telur sangat mudah diperoleh dan harganya murah sehingga terjangkau oleh seluruh kalangan masyarakat. Telur dapat diubah menjadi pangan fungsional dengan cara memberikan ayam ras sebagai sumber telur perlakuan berupa pemberian ransum ditambah dengan sediaan mikroemulsi limbah minyak ikan. Limbah minyak ikan terlebih dahulu dimurnikan sebelum dijadikan sediaan. Hasil analisa kandungan asam lemak didalam telur dengan GCMS menunjukkan bahwa telur yang dihasilkan oleh ayam yang diberikan sediaan mikroemulsi memiliki kandungan omega-3 jauh lebih tinggi dibandingkan telur yang dihasilkan oleh ayam yang hanya diberikan ransum dan konsentrat tanpa dibuat sediaan mikroemulsi"
Bandung: Unisba Pusat Penerbitan Universitas (P2U-LPPM), 2017
600 ETHOS 5:2 (2017)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Edi Rosa
"ABSTRAK
Biji buah mangga, pada musim buah mangga hanya dibuang begitu saja, sebagai limbah pertanian dan hanya dalam jumlah kecil digunakan untuk perkembangbiakan. Menurut hasil analisis, tepung isi biji mangga mengandung: 4,79% protein; 11,56% lemak; 2,5% serat kasar; 0,89% abu; 5,39% tanin dan 77% karbohidrat."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1990
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tri Simajaya
"Selama bertahun-tahun masyarakat suka akan makanan yang
digoreng, oleh karena rasanya yang unik dan kombinasi tekstur makanan
mulai dari keripik kentang, kentang goreng dan ayam goreng. Lemak, selama
proses penggorengan mengalami berbagai reaksi kimia yang akan
menghasilkan zat-zat yang dapat mempengaruhi kesehatan dan mutu
makanan digoreng yang dihasllkan. Tujuan peneiitian inl adalah
memanfaatkan lemak sap! bekas pakai sebagai bahan baku pembuatan
asam lemak. Tahap awal yang dilakukan adalah penentuan sifat fisika dan
kimia dari lemak sapi bekas pakai, penentuan komposisi asam lemak
penyusun trigliserida, didapat kandungan terbanyak adalah asam oleat
(44,50%) dan asam palmitat (31,26%). Kemudian dilakukan pembuatan
amida asam lemak dari lemak sapi bekas pakai, dengan cara ammonolisis
klorida asam, persen hasil amida asam lemak yang terbentuk sebesar
90,71%"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2004
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dewi Yulianti
"ABSTRAK
Minyak kemiri dapat diperoleh dari daging buah biji kemiri (Aieurites
moluccana) dengan cara ekstraksi sinambung menggunakan peralatan
ekstraksi soxhlet dan pelarut yang digunakan adalah n-heksana sebesar
45,47% dari berat serbuk kering biji kemiri.
Dari penelitian ini dapat ditentukan sifat fisiko-kimia dari minyak biji
kemiri. Untuk analisis dengan Gas Chromatography (GC), Jarutan minyak
ditransesterifikasi dengan metanoi-KOH dan Japisan n-heksana diinjeksikan
ke dalam peralatan GC yang dilengkapi dengan kolom kapiler AT-1000,
dapat ditentukan komposisi asam l'emak penyusun trigliserida dari minyak biji
kemiri, terdiri dari: asam kaprat (0,202%), asam palmitat (6,32%), asam
stearat (2,31%), asam oleat(26,93%), asam linoleat (38,52%), dan asam,
linolenat (25,25%).
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2006
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8   >>