Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
Ana Afiqotul Azqiyah
Abstrak :
Tesis ini membahas status gizi anak bolita usia 6-59 bulan di Pulau Kalimantan dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Analisis regresi logistik dengan efek random digunakan untuk mempelajari determinan status gizi secara hirarki. Sebanyak 23,4% anak balita usia 6-59 bulan di Pulau Kalimantan mengalami gizi buruk dan gizi kurang. Hasil analisis menunjukkan bahwa provinsi, tingkat pendidikan ibu dan pengeluaran rumah tangga per kapita merupakan determinan sosial ekonomi (distal factors) yang signifikan mempengaruhi status gizi anak usia balita. Faktor lingkungan dan matemal (intermediate factors) yang mempengaruhi status gizi anak usia balita adalah jumlah anggota rumah tangga, jenis kakus, umur ibu dan IMT (lndeks Massa Tubuh) ibu. Umur dan jenis kelamin anak merupakan faktor individual (proximal factors) yang signifikan mempengarubi status gizi anak usia balita. Hasil analisis juga menunjukkan terdapat interdependensi keluanm (outcome) status gizi antaranak balita usia 6-59 bulan dari ibu yang sama.
......The focus of this study is to asses the nutritional status and to determine potential risk factors of malnutrition in children 6-59 months of age in Kalimanlan. The hierarchical logistic regression analysis was used to study relationship between potential determinants of malnutrition, 23,4% of children (6-59 months) in Kalimantan were underweight. The results of analysis show that province, mother's education and per capita family expenditure were the socioeconomic determinants (distal factors) of nutritional status. The environment and maternal factors (intermediate factors} that was associated with children's nutritional status were household size, kind of latrine, mother's age and mother's BMl (Body Mass Index). Children's age and sex were the individual factors (proximal factors) that was significantly related to underweight. There was also outcome interdependency of nutritional status runong children 6M59 months of age with the same mother.
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2010
T33555
UI - Tesis Open Universitas Indonesia Library
Astiliani
Abstrak :
ABSTRAK
Keterikatan karyawan terhadap perusahaan sangat diperlukan bagi perusahaan
untuk dapat tetap bertahan pada dunia usaha saat ini yang telah mengalami
perkembangan dan perubahan yang semakin cepat. Rendahnya keterikatan organisasi
pada karyawan dapat membawa dampak negatif bagi perusahaan, yaitu tingginya
tingkat absensi dan pergantian karyawan (turnover). Namun di pihak lain, tingginya
keterikatan karyawan terhadap perusahaannya dapat membawa dampak negatif bagi
karyawan terutama yang telah berkeluarga.
Waktu dan tenaga yang dicurahkan untuk perusahaan akan mengurangi
interaksi individu dengan keluarganya, sehingga individu tidak sepenuhnya dapat
memenuhi peran di dalam keluarganya. Hal ini terutama dialami olah pasangan bekerja
yang memiliki anak usia balita. Kesulitan yang dihadapi pasangan bekerja tidak hanya
terbatas pada pengurusan anak yang masih membutuhkan perhatian yang besar dari
kedua orang tua, tetapi terbatasnya waktu yang diluangkan bagi pasangannya dan
dalam penyelesain tugas-tugas rumah tangga.
Beberapa penelitian di negara Barat menunjukkan bahwa peran dalam keluarga
berhubungan dengan perkembangan keterikatan organisasi seseorang. Suatu penelitian
yang dilakukan terhadap karyawan yang memiliki anak usia balita menyatakan bahwa
tingginya keterlibatan peran dalam keluarga berhubungan dengan tingginya keterikatan
organisasi karyawan. Namun, terdapat pula penelitian yang menunjukkan bahwa
rendahnya keterlibatan diri seseorang terhadap perannya di dalam keluarga
berhubungan dengan tingginya keterikatan organisasi seseorang.
Dapat terlihat bahwa masih terdapat hasil yang kontradiksi dari penelitian-
penelitian tersebut. Berdasarkan hal ini, maka pada penelitian ini ingin diketahui lebih
jelas hubungan antara peran dalam keluarga dan keterikatan organisasi pada pria dan
wanita bekerja yang memiliki anak usia balita, khususnya di Jakarta. Penelitian ini
menggunakan pengumpul data berupa kuesioner yang terdiri dari dua alat ukur yang
telah diadaptasi, yaitu Life Role Salience Scale dari Amatea et al. dan Commitment
Organization Scale dari Allen dan Meyer. Subyek dalam penelitian ini adalah pria dan wanita yang merupakan suami istri bekerja, memiliki anak usia balita,
berpendidikan minimal D3, dan telah bekerja di perusahaan minimal 15 bulan.
Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang
signikan antara peran dalam keluarga dan keterikatan organisasi. Pada subyek
wanita menunjukkan hubungan yang positif dan keterikatan yang tidak
berhubungan dengan peran dalam keluarga adalah keterikatan afektif. Sedangkan
pada pria, hubungan yang terjadi adalah hubungan negatif dan keterikatan yang
tidak berhubungan dengan peran dalam keluarga adalah keterikatan
kesinambungan.
Hasil tambahan menyatakan bahwa tidak terdapat perbedaan yang
signifikan pada tingkat keterikatan organisasi. Namun berdasarkan komponennya,
hasil menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan pada tingkat
keterikatan afektif dan normatif antara pria dan wanita. Dalam hal keterlibatan
terhadap peran dalam keluarga, pria dan wanita menunjukkan skor yang berbeda
secara signifikan pada peran dalam keluarga dan dalam dimensi peran sebagai
orang tua dan pengurus rumah tangga. Selain itu hasil menunjukkan bahwa pada
wanita terdapat perbedaan tingkat keterikatan organisasi dan komponen
kesinambungan berdasarkan jumlah pengeluaran. Hal ini tidak berbeda dengan
pria, bahwa terdapat perbedaan skor rata-rata yang signiilkan pada keterikatan
organisasi serta pada komponen afektif dan normatif berdasarkan jumlah
pengeluaran untuk rnemenuhi kebutuhan anak dan keluarga. Hasil juga
menunjukkan bahwa semakin besar gaji yang diterima oleh pria bekerja, maka
semakin tinggi keterikatan organisasi, terutama keterikatan kesinambungannya
1998
S2675
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Chandri Bunga Wijayanti
Abstrak :
Hipertermia merupakan peningkatan suhu tubuh sehubungan dengan ketidakmampuan mekanisme alami tubuh untuk menurunkan produksi panas. Hipertermia dapat diatasi secara farmakologis maupun non farmakologis. Tepid water sponge sebagai salah satu terapi non farmakologis sering direkomendasikan untuk menurunkan suhu tubuh secara terkontrol. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui gambaran pengetahuan orangtua terhadap tepid water sponge sebagai salah satu cara menurunkan suhu tubuh anak hipertermia di Kelurahan Bojong Kulur, Bogor.
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan sampel sebanyak 102 ibu yang memiliki anak balita dan dipilih secara cluster sampling. Hasil menunjukkan bahwa 55,9% ibu memiliki pengetahuan yang cukup mengenai tepid water sponge, sedangkan 39,2% lainnya memiliki pengetahuan yang kurang dan hanya 4,9% ibu yang memiliki pengetahuan baik. Penelitian ini menyarankan diadakannya penyuluhan tentang tepid water sponge sebagai pendidikan kesehatan terkait penatalaksanaan anak hipertermia bagi ibu yang memiliki anak balita.
......Hyperthermia is a condition when the body temperature increased with respect to the inability of the body's natural mechanism to reduce heat production. Hyperthermia can be overcome by pharmacological and non-pharmacological. Tepid water sponge as a non-pharmacological therapy is often recommended to lower the body temperature in a controlled manner. This research was conducted to know the description of parental knowledge of the tepid water sponge as a way to reduce the child's temperature hyperthermia in Bojong Kulur village, Bogor.
A descriptive survey was used and 102 mothers who have children between the ages of one to five years old were selected as respondents by cluster sampling technique. The results showed that 55.9% of respondents had a considerable knowledge of tepid water sponge, whereas 39.2% had less knowledge and only 4.9% of women who had a good knowledge. This study suggests the holding extension of tepid water sponge as health education related to child hyperthermia treatment for mothers with children between the ages of one to five years old
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
S45886
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library