Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 6 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Adi Nugroho
Abstrak :
The Absurdity Of Human Existence A Reflection Toward Albert Camus ThoughtsAlbert Camus, a Pied Noir (French-Algerian) philosopher who lived on 1913-1960, is an existentialist thinker that concerning into absurdity phenomenon on human life. Absurdity is a representation in Common Era that human existence has a serious problem with the world that surrounding them. Feeling of absurdity born when the world reject human individual life likes alienation. This conflict make human tend to die because they do not find anything on their live. Suicide is one of human reaction for their absurd life. Camus thinks that suicide is important philosophical problem that must be solved before explaining another likes, logical, metaphysical or epistemological problems. The assumption for this because, if human can not find the reason why their must be live and exist, the explaining for another aspects of life is not useful. Camus believes that human can be surviving on their absurd life because of their essence. Rebellion is the way to survive that absurdity man against all of interrupt from the world that not suitable for their existence. Human has freedom to choice how to survive according to their rationality. A critic for Camus thoughts, unless he said that suicide is a kind of magnum opus because to make it happen, an individual must dialogue with his rationality, he thinks that suicide as representation of the looser. Suicide is a sign that human weakness and cannot survive. If he against suicide, he makes a stratification to human existence that means, contradiction with his principal that human has a freedom. Suicide is one kind of rebellion, to find the meaning of live. If a human cannot find on this world, it means that this world is not a right place for them to exist.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2004
T11321
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Firman Arif
Abstrak :
Bunuh diri merupakan diskursus sepanjang zaman dalam kehidupan manusia. Menilik sejarah, sebut saja seperti kaum stoa, tradisi Seppuku di Jepang, dan yang paling baru peledakan diri para teroris merupakan sebagian contoh yang menunjukkan bahwa bunuh diri terus dilakukan. Kendati nilai-nilai kemanusiaan terus berubah sepanjang zaman, tapi bunuh diri tetap menjadi sebuah tindakan yang dilakukan untuk mengakhiri kehidupan lebih cepat. Albert Camus mempertanyaan bunuh diri sebagai sebuah tindakan yang dipilih manusia. Pertanyaan itu memiliki keterkaitan dengan konsep eksistensialisme. Sehingga pemaknaan bunuh diri pun hanya sebatas problem eksistensilis-filosofis. Di sinilah letak persoalan bunuh diri pada masa kini. Pada kenyataannya, di zaman sekarang bunuh diri bukan lagi hanya persoalan eksistensialis-filosofis. Ada sesuatu yang melebihi hal itu, tindakan bom bunuh diri dapat dijadikan contoh. Bunuh diri adalah persoalan kemanusiaan. Maka, dengan tetap berpijak pada pemikiran Albert Camus, akan dijelaskan mengenai perluasan pemahaman bunuh diri sebagai sebuah tindakan mengingkari humanitas.
Suicide is a discourse throughout the ages in human life. Tracing the history, there are some examples that show suicide still exist, let says the stoic from early ages, Seppuku tradition in Japan, and terrorist who blew up themselves. Despite values of humanity keep changing throughout the ages, suicide is still the alternative choices to end live faster. Albert Camus questioning suicide as an action that choices in human life. This question is related to his existentilism concept. So that, the values of suicide just be the existentialism problem. This is the problem of suicide in the contemporary era. In fact, in the contemporary era, suicide is not just existentialist problem, there is something beyond, suicide bombing for example. Suicide is humanity problem. Through the thought of Albert Camus, it will be explained about expansion suicide as a disavowal of humanity.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2017
S67955
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anissa Rara Kinasih
Abstrak :
ABSTRAK
Skripsi ini berisi tentang kesadaran absurditas tokoh Aku dalam Coh CMEWHORO YENOBEKA/SON SMESNOGO COELOVEKA/Mimpi Seorang Konyol karya Fyodor Mikhailovich Dostoevsky. Metode yang digunakan adalah metode deskripsianalitis. Penulis mengaitkan metode ini dengan konsep absurdisme dari Albert Camus, dan berdasarkan analisis yang dilakukan penulis berhasil membuktikan bahwa tokoh Aku mengalami kesadaran absurditas dalam hidupnya yang dapat dilihat dari keputusan tokoh Aku untuk tetap menjalani hidupnya dan menolak bunuh diri. Karena bunuh diri menurut Albert Camus bukanlah merupakan solusi bagi mengatasi absurd.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2014
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nadiah
Abstrak :
Dalam skripsi yang berjudul Tema Absurditas dalam Le Malentendu karya Albert Catus ini, dibahas mengenai sub tema absurditas yang ditemukan dalam penyajian karya tersebut. Subtema tersebut adalah sub tema kesadaran, kebisuan, pertanyaan yang ti_dak terjawab, keterasingan, kesia-siaan, ketiadaan makna hidup, kesalahpahaman, kebebasan, rairah, pemberontakan dan rasa bersa_lah. Jumlah keseluruhan sub tema tersebut adalah sebelas. Kesebelas sub tema tersebut ditemukan dalam semua unsur struktur karya, yaitu alur, pengaluran, tokoh, latar ruang dan latar waktu, dengan menggunakan teori aktan, penokohan, waktu dan tempat yang diungkapkan oleh Anne Ubersfeld dalam bukunya yang berju_dul Lire Le Theatre. Le Malentendu ini adalah salah satu karya terbesar Albert Camus yang membicarakan mengenai absurditas. Dalam karya tiga babaknya ini, Caaus menampilkan pemikirannya mengenai absurditas yang juga merupakan gambaran dari karyanya, yang lain, sebuah esai yang berjudul Le Mythe de Sisyphe.
2000
S13841
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
B.R.Aj. Kooswardini Retno Wulandari
Abstrak :
Gagasan absurditas Albert Camus membahas mengenai konfrontasi antara nalar manusia yang selalu mencari jawaban dan kepastian mengenai kehidupan dan dunia yang tidak pernah memberikan jawaban tersebut. Satu-satunya hal yang pasti hanyalah kematian, hal ini membuat Camus mengatakan bahwa hidup yang dijalani manusia di dunia ini adalah sia-sia dan membandingkannya dengan mite Sisifus. Skripsi ini membahas bagaimana gagasan absurditas Camus tersebut ditampilkan dalam L?Étranger, sebuah roman yang bercerita mengenai Meursault, seorang manusia yang hidup tanpa mempedulikan norma-norma masyarakat dan dijatuhi hukuman mati. Pembahasan ini dilakukan baik melalui analisis alur dan pengaluran maupun analisis tokoh serta latar.
Albert Camus? idea on absurdity highlights the confrontation between men?s ratio that always seeks out answers and certainty on life and a world that never seems to provide that answer. The only certainty is death, this is what made Camus to mention that the life that we are all living is meaningless and have compared it to the Myth of Sisyphus. this thesis describes how Camus? idea of absurdity are shown in L?Étranger, following the story of Meursault, a man living outside the realms of civil conducts, who was sentenced to death. This paper will dissect the story through analysis of plot, characters and also settings.
Depok: Universitas Indonesia, 2009
S14459
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Tasya Paramitha
Abstrak :
Skripsi ini bertujuan untuk memaparkan konsep kebebasan dari tiga tokoh utama dalam masing-masing cerpen/Ninocka/Ninochka, /Spat? Xocetsja/Mengantuk, dan /Pari/Taruhan karya Anton Pavlovich Chekhov dengan tokoh utamanya Pavel Sergeyevich Vikhlyenev, Varka dan Sang Pengacara. Ketiga tokoh ini memaknai konsep kebebasan dan melakukan pencapaian kebebasan sebagai bentuk dari pemberontakan atas kondisi hidup yang absurd. Penulis menggunakan teori absurdisme yang dikemukakan Albert Camus terkait dengan analisis konsep kebebasan dalam cerpen /Ninocka/Ninochka, /Spat? Xocetsja/Mengantuk, dan /Pari/Taruhan. This mini thesis aims to explain the freedom concept in the short stories /Ninocka/Ninochka, /Spat? Xocetsja/Sleepy, and /Pari/The Bet by Anton Pavlovich Chekhov with main characters Pavel Sergeyevich Vikhlyenev, Varka and The Lawyer. These three main characters define the freedom concept and achieve freedom as a rebellion of an absurd life condition. The author uses the absurdism theory by Albert Camus associated with the analysis of freedom concept on the main characters in the short story /Ninocka/Ninochka, /Spat? Xocetsja/Mengantuk, and /Pari/Taruhan.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2012
S43464
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library