Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 13 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sihotang, Mario Enrico
Abstrak :
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui peran masing-masing dimensi academic burnout terhadap career decision self-efficacy CDSE pada mahasiswa tahun pertama. CDSE adalah tingkat keyakinan seseorang bahwa dirinya dapat berhasil menyelesaikan tugas-tugas yang dibutuhkan untuk membuat keputusan karier Taylor Betz, 1983 . Partisipan penelitian ini adalah 388 mahasiswa tahun pertama dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif. Oleh karena itu, alat ukur Oldenburg Burnout Inventory-Student Reis, Xanthopoulou, Tsaousis, 2015 digunakan untuk mengukur academic burnout, sedangkan alat ukur Career Decision Self-Efficacy Scale ndash; Short Form Betz, Klein, Taylor, 1996 digunakan untuk mengukur CDSE. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kedua dimensi academic burnout, yaitu dimensi exhaustion ? = - 0,3 dan disengagement ? = - 0,651 berperan secara signifikan terhadap CDSE mahasiswa tahun pertama p < 0,05 . Hasil tersebut dapat memperkaya teori karier berdasarkan pandangan sosial kognitif yang mengaitkan CDSE dengan academic burnout. Untuk penelitian mendatang perlu dilihat pula mengenai kesesuaian jurusan yang dipilih dengan jurusan yang diinginkan, karena hal ini diduga dapat berperan pula dalam CDSE dan academic burnout mahasiswa.
The main goal of this research is to examine the role of each dimension of academic burnout on career decision self efficacy CDSE in the first year undergraduates. CDSE is the degree of belief that a person can successfully complete tasks necessary to making career decisions Taylor Betz, 1983 . This research recruited 388 first year undergraduates from various universities in Indonesia. This research is quantitative research. Therefore the Oldenburg Burnout Inventory Student Reis, Xanthopoulou, Tsaousis, 2015 was used to measure academic burnout, while Career Decision Self Efficacy Scale ndash Short Form Betz, Klein, Taylor, 1996 was used to measure CDSE. This research shows that the two academic burnout scales, exhaustion 0,3 and disengagement 0,651 have significant role on CDSE in first year undergraduates p 0,05 . This result can enrich social cognitive career theory. Furthermore, for further research it is important to analize whether the students rsquo college major decisions are identical with their major interests, because it is presumed that their compatibility has significant role in students rsquo CDSE and also in their academic burnout.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2018
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Raihan Ahmad Dany Alzubyan
Abstrak :
Praktikum menjadi mata kuliah wajib yang tidak dapat dihindari dan rentan memicu burnout, karena proses Praktikum memerlukan pengetahuan dan keterampilan yang lebih kompleks, koordinasi dengan berbagai pihak, serta dibarengi kegiatan perkuliahan lainnya. Mahasiswa Praktikum Ilmu Kesejahteraan Sosial Universitas Indonesia yang diharuskan praktik di HSO (Human Services Organization) menjadi lebih rentan mengalami burnout. Burnout bagi mahasiswa dapat mengakibatkan masalah serius seperti kegagalan akademik, masalah kesehatan mental, serta penurunan kesejahteraan sehingga penelitian ini penting untuk dilakukan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode deskriptif yang berdasar pada penelitian terdahulu untuk membuktikan hipotesis adanya hubungan antara academic self-efficacy dengan academic burnoutpada mahasiswa Praktikum Ilmu Kesejahteraan Sosial Universitas Indonesia. Dengan menggunakan metode sampling jenuh, sampel penelitian ini meliputi seluruh mahasiswa Praktikum semester genap 2022/2023. Pengumpulan data dilakukan dengan penyebaran kuesioner daring pada Mei-Juni 2023 dan diperoleh 81 responden. Jawaban kuesioner dianalisis menggunakan uji Kendall’s Tau-b melalui bantuan SPSS. Hasil penelitian ini menunjukkan tingkat academic self efficacy tinggi dialami sebesar 55,6% (n=45) mahasiswa dan tingkat academic burnout juga tinggi yang dialami sebesar 50,6% (n=41) mahasiswa. Kondisi hubungan antara keduanya signifikan dengan nilai sebesar 0.028 < 0.05. Akan tetapi, kekuatan hubungan antara kedua variabel sangat lemah dengan nilai sebesar -0.237. Hasil tersebut berarti semakin tinggi academic self-efficacy yang dimiliki mahasiswa Praktikum, maka semakin rendah academic burnout yang dialami, begitupun sebaliknya. Kekuatan hubungan yang sangat lemah tergambar oleh kondisi sebagian besar responden yakin mampu menyelesaikan Praktikum dengan baik, namun sebagian besar lainnya merasa lelah (secara fisik, mental, dan emosional) dan inkompeten dalam menjalani Praktikum serta menjauhi tugas dan kegiatan Praktikum yang dapat disebabkan oleh variabel lain. Untuk itu, penelitian lebih lanjut dapat dilakukan terkait kondisi academic burnout pada mahasiswa Praktikum. Selain itu, penelitian ini dapat menjadi gambaran bagi mahasiswa Praktikum mendatang terkait kondisi yang mungkin terjadi saat pelaksanaan Praktikum sehingga mampu mengoptimalkan persiapan Praktikum. Prodi Ilmu Kesejahteraan Sosial Universitas Indonesia juga dapat mengembangkan metode supervisi oleh dosen (supervisor sekolah) terhadap mahasiswa Praktikum yang menekankan pada bantuan emosional (mendengarkan keluh kesah mahasiswa dan memberi motivasi/semangat) terkait pelaksanaan Praktikum. ......Practicum has evolved into a mandatory course that is unavoidable and prone to triggering burnout due to its intricate knowledge and skill requirements, coordination with various parties, and concurrent participation in other academic activities. Social Welfare Science Practicum students at the University of Indonesia, obligated to practice in Human Services Organizations (HSOs), are more susceptible to experiencing burnout. Burnout in students can lead to serious issues such as academic failure, mental health problems, and decreased well-being, making this research imperative. This study employs a quantitative approach with a descriptive method based on previous research to substantiate the hypothesis regarding the relationship between academic self-efficacy and academic burnout among Social Welfare Science Practicum students at the University of Indonesia. Utilizing a saturated sampling method, the research sample encompasses all Practicum students in the even semester of 2022/2023. Data collection was conducted through online questionnaires distributed in May-June 2023, resulting in 81 respondents. Questionnaire responses were analyzed using Kendall's Tau-b test through SPSS. The research findings indicate a high level of academic self-efficacy experienced by 55.6% (n=45) of students and a high level of academic burnout experienced by 50.6% (n=41) of students. The relationship between the two is significantly significant with a value of 0.028 < 0.05. However, the strength of the relationship between the two variables is very weak, with a value of -0.237. This result implies that the higher the academic self-efficacy possessed by Practicum students, the lower the academic burnout experienced, and vice versa. The very weak relationship is reflected in the fact that while most respondents are confident in completing the Practicum successfully, a majority feel fatigued (physically, mentally, and emotionally) and incompetent in carrying out the Practicum, avoiding tasks and Practicum activities that may be caused by other variables. Therefore, further research can be conducted regarding the condition of academic burnout in Practicum students. Additionally, this study can serve as a guide for future Practicum students regarding the conditions that may arise during the Practicum, enabling them to optimize their Practicum preparation. The Social Welfare Science Program at the University of Indonesia can also develop supervision methods by lecturers (school supervisors) for Practicum students that emphasize emotional support (listening to students' grievances and providing motivation/encouragement) related to Practicum implementation.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Meiske Flowerenta
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk melihat kontribusi atau peran trait kepribadian terhadap academic burnout pada siswa kelas 3 SMA Negeri di Jakarta, khususnya pada Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) selama masa pandemi Covid-19. Dalam pelaksanaannya, PJJ memiliki dampak yang membuat pembelajaran menjadi kurang efektif, sehingga memengaruhi kondisi mental sosial emosional siswa. Kendala-kendala yang muncul dan beban tugas selama PJJ menyebabkan siswa dapat merasa lelah secara emosional, tidak merasa mampu dalam menyelesaikan tugas, dan menjadi tidak peduli terhadap kegiatan belajarnya. Dengan kata lain siswa mengalami academic burnout. Penelitian ini dilakukan pada 357 siswa kelas 3 SMAN di Jakarta. Academic burnout diukur dengan menggunakan Maslach Burnout Inventory – Student Survey (MBI-SS). Sementara itu kepribadian siswa diukur menggunakan IPIP-BFM-25. Hasil perhitungan Pearson correlation menunjukkan bahwa kelima trait kepribadian (extraversion, agreeableness, conscientiousness, emotional stability, dan intellect) memiliki hubungan yang negatif dan signifikan dengan academic burnout. Hasil analisis lanjutan menunjukkan bahwa kecuali trait extraversion, empat trait kepribadian lainnya memiliki kontribusi yang signifikan terhadap munculnya academic burnout pada siswa ......This study aims to see the influence and contribution of personality traits on academic burnout in grade 12 public high school students in Jakarta, especially during the PJJ or Distance Learning period. Throughout its implementation PJJ has made learning less effective, thus affecting the social emotional state of students. Constraints and the workload during PJJ cause students to feel emotionally tired, incapable of completing assignments, and become indifferent towards their academic activities. In other words, students experience academic burnout. The study was conducted on 357 12th graders at SMAN in Jakarta. Academic burnout was measured using the Maslach Burnout Inventory - Student Survey (MBI-SS). Meanwhile, student personality is measured using IPIP-BFM-25. The results of the Pearson correlation calculation show that the five personality traits (extraversion, agreeableness, conscientiousness, emotional stability, and intellect) have a negative and significant relationship with academic burnout. Further analysis show that except for extraversion, four other personality traits have a significant contribution to the emergence of academic burnout in students
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2020
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arvin Rivai
Abstrak :
Mahasiswa memiliki banyak tuntutan dan tekanan dalam menghadapi tugas-tugas pembelajaran di kampus. Salah satu tekanan yang dihadapi mahasiswa sekarang ini adalah pemberlakuan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) oleh Kemendikbud karena pandemi Covid-19. PJJ dapat mengakibatkan masalah bagi mahasiswa pada saat melakukan pembelajaran, salah satunya adalah academic burnout. Salah satu faktor yang dapat mencegah mahasiswa mengalami academic burnout adalah academic buoyancy. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan academic buoyancy dan academic burnout mahasiswa dalam pembelajaran jarak jauh pada masa pandemi Covid-19. Pengukuran academic burnout menggunakan Maslach Burnout Inventory-Student Survey (MBI-SS) sedangkan, pengukuran academic buoyancy menggunakan Academic Buoyancy Scale (ABS). Partisipan untuk penelitian ini adalah 201 mahasiwa Fakultas Psikologi Universitas Indonesia. Pengolahan data statistik menggunakan teknik korelasi Pearson untuk mengetahui hubungan academic buoyancy dan academic burnout. Hasil penelitian menemukan bahwa academic buoyancy memiliki hubungan negatif yang signifikan dan academic burnout pada mahasiswa yang melaksanakan PJJ pada masa pandemi Covid-19. ......College students faces a lot of demands and challenges from their studies to preparing themselves for their future especially in workplaces. One of the challenges that the students facing nowadays is online learning during the Covid-19 pandemic. Online learning can cause problems for students during their studies, one of them are academic burnout. One of the factors that can prevent academic burnout is academic buoyancy. The aim of this study was to know the relationship between academic buoyancy and academic burnout in college students during online learning in the Covid-19 pandemic situation. The measurement of this study is using Maslach Burnout Inventory-Student Survey (MBI-SS) for academic burnout and Academic Buoyancy Scale (ABS) for academic buoyancy. Data of 201 psychology students of Universitas Indonesia was collected and Pearson Correlation technique was used to identify the relationship between academic buoyancy and academic burnout. The results showed that academic buoyancy has a significant and negative association to academic burnout in college students during online learning in Covid-19 pandemic.

 

Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Benedicta Sharon
Abstrak :
Selama menjalani Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ), mahasiswa Rumpun Ilmu Kesehatan (RIK) di perguruan tinggi negeri Indonesia mengalami banyak kesulitan yang dapat mengakibatkan academic burnout. Academic burnout merupakan perasaan kelelahan akibat tuntutan akademik, perasaan sinis, serta ketidak yakinan akan kemampuan diri dalam memenuhi kewajiban sebagai seorang mahasiswa (Schaufeli et al., 2002). Salah satu faktor protektif academic burnout yaitu grit. Grit adalah minat dan kegigihan untuk mencapai tujuan jangka panjang (Duckworth et al., 2007). Penelitian ini ingin mengetahui apakah grit dapat memprediksi academic burnout pada mahasiswa RIK Perguruan Tinggi Negeri Indonesia selama PJJ dengan menggunakan Maslach Burnout Inventory – Student Survey (MBI-SS) dan Short Grit Scale (GRIT-S). Analisis regresi linear sederhana menunjukkan hasil bahwa grit dapat memprediksi secara signifikan academic burnout mahasiswa selama PJJ (N = 219, R2 = 0.27, p < .000). Pada penelitian ini ditemukan sebesar 27% grit dapat memprediksi academic burnout pada mahasiswa RIK di perguruan tinggi negeri Indonesia. Temuan ini dapat memberikan informasi sebagai pentingnya grit dalam mengantisipasi kecenderungan academic burnout bagi mahasiswa RIK perguruan tinggi negeri Indonesia. ......During distance learning, health studies students in public university Indonesia go through some difficulties that cause academic burnout. Academic burnout is feeling exhausted due to academic demands, having cynical and feeling incompetent as college students (Schaufeli et al., 2002). One of the protective factor to academic burnout is grit. Grit is consistency of interest and perseverance to reach long-term goal (Duckworth et al., 2007). The study aims to investigate if grit can predict academic burnout in public university Indonesia health studies students during distance learning with use Maslach Burnout Inventory – Student Survey (MBI-SS) and Short Grit Scale (GRIT-S). With analyzed using simple linear regression showed that grit can significantly predict academic burnout in public university Indonesia health studies students during distance learning (N = 219, R2 = .27, p < .000). In this study also found 27% grit can predict academic burnout among health studies students in public university Indonesia. This study can give any information about the importance grit anticipate academic burnout for health studies students on public university Indonesia.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andika Adyaksa Bagaskara
Abstrak :
Perubahan metode pembelajaran pada mahasiswa dari tatap muka menjadi Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) dapat mengakibatkan berbagai masalah pada mahasiswa, antara lain masalah academic burnout yang ditandai oleh kondisi kelelahan fisik, perilaku sinis yang ditandai dengan menurunnya motivasi, dan kurangnya efikasi diri yang disebabkan oleh banyaknya tuntutan akademik (Schaufeli et al., 2002). Salah satu faktor yang dapat memengaruhi academic burnout mahasiswa adalah perilaku prokrastinasi akademik. Penelitian ini ingin melihat hubungan antara prokrastinasi akademik dan academic burnout di situasi PJJ selama pandemi Covid-19. Pengukuran academic burnout dilakukan dengan menggunakan Maslach Burnout Inventory Student Survey (MBI-SS), sedangkan pengukuran prokrastinasi akademik dilakukan dengan menggunakan Academic Procrastination Scale-Short Form (APS-S). Partisipan penelitian ini adalah mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Indonesia (N=201; perempuan = 82.6%). Hasil analisis Pearson Correlation menunjukkan bahwa terdapat hubungan positif yang signifikan antara prokrastinasi akademik dan academic burnout pada mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Indonesia r(201)= .19, p < 0.01. Kemudian, terdapat hubungan yang signifkan antara prokrastinasi akademik dan dimensi academic burnout yaitu exhaustion r(201) = .35, p < 0.01, cynicism r(201) = .36, p < 0.01, dan academic inefficacy r(201) = .46, p < 0.01. Temuan penelitian ini memberi masukan bahwa perilaku prokrastinasi akademik berhubungan dengan adanya kecenderungan academic burnout mahasiswa. ......Changes in learning methods for students from offline to distance learning (PJJ) can cause various problems for students, including academic burnout which are characterized by physical exhaustion, cynical behavior marked by decreased motivation, and lack of self-efficacy caused by academic demands (Schaufeli et al., 2002). One factor that can influence student academic burnout is academic procrastination. This study wants to examine the relationship between academic procrastination and academic burnout during the PJJ situation. Measurement of academic burnout was carried out using Maslach Burnout Inventory Student Survey (MBI-SS), whereas measurement of academic procrastination was carried out using Academic Procrastination Scale-Short Form (APS-S). The participants of this study were students of the Faculty of Psychology, University of Indonesia (N=201; female = 82.6%). Pearson Correlation analysis shows that there is a significant positive correlation between academic procrastination and academic burnout r(201)= .19, p < 0.01. Furthermore, there is a significant correlation between academic procrastination and the dimensions of academic burnout, namely exhaustion r(201) = .35, p < 0.01, cynicism r(201) = .36, p < 0.01, and academic inefficacy r(201) = .46 , p < 0.01. Findings of this study provide input that academic procrastination is related to the tendency of academic burnout.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nabila Zara Islami
Abstrak :
Tuntutan perkuliahan yang tinggi terutama dalam konteks pembelajaran daring dapat menyebabkan academic burnout pada mahasiswa. Academic burnout dapat berdampak pada kesejahteraan psikologis dan kelancaran perkuliahan mahasiswa, sehingga selfcompassion diprediksi dapat menjadi strategi coping yang efektif. Penelitian ini menguji hubungan antara self-compassion dan academic burnout pada mahasiswa program sarjana, dengan menggunakan Self-Compassion Scale versi adaptasi bahasa Indonesia (Sugianto dkk., 2020) dan Oldenburg Burnout Inventory Student Version (Reis dkk., 2015). Partisipan berasal dari Universitas Indonesia, Institut Teknologi Bandung, dan Universitas Gadjah Mada (N=291). Hasil penelitian mendukung hipotesis penelitian ini. Ditemukan bahwa self-compassion memiliki hubungan negatif yang signifikan dengan academic burnout (r = -0,43, p <0,01). Artinya, mahasiswa yang memiliki selfcompassion yang tinggi, akan memiliki kecenderungan yang rendah untuk mengalami academic burnout. Mahasiswa pada penelitian ini termasuk pada kategori kelompok yang burnout (M=2,79, SD=0,45), dimana metode pembelajaran daring berperan pada hal tersebut. ......High study demands at college especially in online learning can make an impact on academic burnout for the students. Academic burnout can affect the psychological wellbeing and the smoothness journey of student's college life, thus self-compassion is predicted to be the effective coping strategies for them. This study examines the relationship between self-compassion and academic burnout in undergraduate students, using Self-Compassion Scale Indonesian adaptation version (Sugianto et al., 2020) and Oldenburg Burnout Inventory Student Version (Reis et al., 2015). The participants were from Universitas Indonesia, Institut Teknologi Bandung, and Universitas Gadjah Mada (N=291). The result of this study supports the hypothesis of this study. Namely, selfcompassion has the negatively significant relationship with academic burnout (r = -0,43, p <0,01). That means, student who have high self-compassion, would likely have a low tendency of academic burnout. The students in this study is categorized in burnout group (M=2,79, SD=0,45), whereas online learning method could take a role in this.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muthiah Ishmah Fauziyah
Abstrak :
Kondisi pandemi COVID-19 membuat para siswa memiliki potensi academic burnout yang tinggi. Terlebih lagi dengan adanya kebijakan PJJ yang mengharuskan setiap siswa atau mahasiswa harus dapat meregulasi dirinya dengan baik secara mandiri. Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan antara regulasi diri dan academic burnout pada mahasiswa Fakultas Kedokteran tahun pertama dalam masa pandemi. Regulasi diri diukur menggunakan Short Self-Regulation Questionnaire (SSRQ) yang berjumlah 31 item, sedangkan academic burnout diukur menggunakan Maslach Burnout Inventory - Student Survey (MBI-SS) yang berjumlah 15 item. Partisipan penelitian ini adalah 211 mahasiswa Fakultas Kedokteran tahun pertama dengan rentang usia 16-21 tahun. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa regulasi diri berperan sebagai prediktor yang signifikan (r(209) = -0.55, p < 0.001) dan berkontribusi sebesar 30.25 % terhadap academic burnout mahasiswa Fakultas Kedokteran tahun pertama dalam masa pandemi. Ketika individu dapat meregulasi dirinya dengan baik, maka individu cenderung dapat mengatasi academic burnout yang dirasakannya. Penelitian ini memberikan implikasi bahwa kemampuan regulasi diri mahasiswa perlu mendapat perhatian agar mahasiswa dapat mengatasi academic burnout yang dihadapinya sehari-hari. ......The conditions of the COVID-19 pandemic make students have high potential for academic burnout. Moreover, with the PJJ policy that requires every student or college student to be able to regulate themselves well independently. This study aims to examine the relationship between self-regulation and academic burnout among first-year medical students in the pandemic period. Self-regulation is measured using the Short Self- Regulation Questionnaire (SSRQ) which uses 31 items, while academic burnout is measured using the Maslach Burnout Inventory - Student Survey (MBI-SS) which is determined by 15 items. Participants in this study were 211 first-year medical students ranging in age from 16-21 years. The results of this study indicated that self-regulation was a significant predictor (r(209) = -0.55, p < 0.001) and contributed 30.25% to the academic burnout of first-year medical students in the pandemic period. When individuals can regulate themselves well, they tend to be able to overcome the academic burnout. This research implies that students' self-regulation abilities should be improved so that students can overcome the academic burnout they face on a daily basis.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Poppy Aldwina Margaretha
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan dukungan sosial dari guru dan academic burnout pada siswa kelas XII SMA Negeri Jakarta dalam Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ). Penelitian ini juga melihat hubungan dari setiap tipe dukungan sosial dan academic burnout. Dukungan sosial merupakan persepsi individu terhadap dukungan umum atau perilaku spesifik dari orang-orang di jejaring sosial individu (Demaray & Malecky, 2002). Terdapat empat tipe dukungan sosial, yaitu dukungan emosional, informasional, penilaian, dan instrumental. Kemudian, academic burnout dapat diartikan sebagai perasaan kelelahan karena tuntutan belajar, memiliki sikap sinis dan tidak peduli terhadap pelajarannya, dan merasa tidak kompeten sebagai siswa (Schaufeli et al., 2002). Analisis dilakukan dengan menggunakan teknik statistika regresi sederhana dan regresi berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dukungan sosial dari guru memiliki hubungan yang signifikan dan negatif terhadap academic burnout pada siswa kelas XII SMA Negeri Jakarta. Dukungan sosial dari guru berupa dukungan emosional dan penilaian berkontribusi secara signifikan terhadap academic burnout siswa kelas XII SMA Negeri Jakarta. Implikasi dari penelitian ini memberi masukan bahwa dalam PJJ, dukungan emosional dan penilaian dari guru dapat mengurangi kondisi burnout siswa. ......The study aims to examine the relationship of teachers’ social support and academic burnout of class XII students of Jakarta public high school in distance learning (PJJ). This study also examines the relationship between social support types and academic burnout. Social support is an individual's perception of general support or specific behavior from people in individual social networks (Demaray & Malecky, 2002). There are four types of social support, that is emotional, informational, appraisal, and instrumental support. Academic burnout refers to feeling exhausted because of study demands, having a cynical and detached attitude toward one’s study, and feeling incompetent as a student (Schaufeli et al., 2002). The analysis techniques used are simple regression and multiple regression. The results showed that social support from teachers had a significant and negative relationship to academic burnout of class XII students of Jakarta public high school. Teacher emotional and appraisal support contribute significantly to academic burnout of class XII students of Jakarta public high school. The implication of this study suggests that in PJJ, teacher emotional and appraisal support can reduce student burnout.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alvita Rahma Diella
Abstrak :
Kondisi Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) dapat memicu atau memperburuk academic burnout pada mahasiswa. Passion dalam belajar dapat membantu mahasiswa menghadapi tuntutan-tuntutan akademis agar terhindar dari kelelahan fisik dan emosional, serta tetap termotivasi melakukan tugas-tugas selama menjalani perkuliahan. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan antara passion dalam belajar dan academic burnout serta kontribusi kedua tipe passion yaitu harmonious dan obsessive passion terhadap academic burnout. Partisipan penelitian ini sejumlah 201 mahasiswa S1/D4 tahun pertama sampai tahun terakhir yang sedang mengikuti PJJ di perguruan tinggi Jabodetabek. Pada penelitian ini academic burnout diukur menggunakan Maslach Burnout Inventory - Students Survei (Arlinkasari & Rauf, 2016), sedangkan passion dalam belajar diukur menggunakan Passion Scale (Marsh et al., 2013) yang diadaptasi ke dalam konteks akademis dan Bahasa Indonesia. Analisis data menggunakan teknik statistik Pearson product-moment correlation dan multiple linear regression. Hasil penelitian menunjukkan adanya korelasi negatif dan signifikan (r = -.48, p<.01) antara passion dalam belajar dan academic burnout. Passion dalam belajar berkontribusi sebesar 21% terhadap penurunan academic burnout. Harmonious passion (β = -.40, p<.01) memiliki kontribusi lebih besar terhadap penurunan academic burnout dibandingkan obsessive passion (β = -.08, p>.05) yang artinya semakin tinggi harmonious passion mahasiswa dalam belajar, maka academic burnout nya akan semakin rendah. ......Conditions of Distance Learning (PJJ) can trigger or worsen academic burnout in university students. Passion for studying can help university students face academic demands in order to avoid physical and emotional fatigue, and stay motivated to do assignments during their studies. This research was conducted to determine the relationship between passion for studying and academic burnout and the contribution of the two types of passion, namely harmonious and obsessive passion to academic burnout. Participants in this study were 201 S1 / D4 students from the first to the last year who were following PJJ at higher education in Jabodetabek. In this study, academic burnout was measured using the Maslach Burnout Inventory - Students Survey (Arlinkasari & Rauf, 2016), while passion for studying was measured using the Passion Scale (Marsh et al., 2013) which researchers adapted to the academic context and Indonesian language. Data analysis used statistical techniques Pearson product-moment correlation and multiple linear regression. The results showed a negative and significant correlation (r = -.48, p <.01) between passion for studying and academic burnout. Passion for studying contributed 21% to the decline in academic burnout. Harmonious passion (β = -.40, p <.01) has a greater contribution to reducing academic burnout than obsessive passion (β = -.08, p> .05) which means that the higher the students' harmonious passion for studying, the lower the academic burnout will be.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2020
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>