Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 256 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Thomson, Godfrey
Boston: Houghton Miffiln, 1956
150.724 THO f
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Super, Donald E.
New York: Harper, 1962
151.223 SUP a
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Bittel, Lester Robert
New York, NY: Alexander Hamilton Institute, 1986
658.4 BIT e
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Prince, George M.
New York, NY: Harper & Row, 1970
658.45 PRI p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Mujibudda`wah
Abstrak :
Pemerintah pada hakekatnya mengemban tiga fungsi utama yakni fungsi distribusi, fungsi stabilisasi dan fungsi alokasi. Berkaitan dengan fungsi alokasi khususnya alokasi sumber dana, dalam pelaksanaan pemerintah daerah di Indonesia selama ini, pembiayaan pembangunan daerah, pada umumnya masih sangat mengandalkan sumber pembiayaan pembangunan yang berasal dari pemerintah pusat. Sumber penerimaan daerah sendiri yang berupa Pendapatan Asli Daerah (PAD) seperti pajak daerah, retribusi daerah, bagian laba BUMD, dan penerimaan lain-lainnya yang sah masih jauh untuk mencukupi. Apabila kebutuhan pembangunan pelayanan dasar masyarakat, seperti sarana dan prasarana pendidikan, kesehatan, serta fasilitas-fasilitas umum, terus meningkat, sedangkan, penerimaan daerah tidak mencukupi untuk menutup kebutuhan dasar tersebut, maka yang akan terjadi adalah ketidakseimbangan antara kebutuhan masyarakat dengan ketersediaan fasilitas umum yang ada. Oleh sebab itu, salah satu alternatif yang dapat dilakukan adalah meminjam kepada pihak ketiga. Berdasarkan penghitungan kemampuan meminjam pemerintah kota dengan model analisa Debt Service Coverage Ratio (DSCR) ternyata sebagian besar pemerintah kota di Indonesia mampu untuk melakukan peminjaman. Terbukti hampir semua pemkot nilai DSCR lebih dari 2,5. Akan tetapi harus diakui bahwa untuk menilai kemampuan meminjam tidak hanya menggunakan analisa DSCR. Dapat terjadi tingginya nilai DSCR suatu pemkot, disebabkan dana DAU yang diperoleh suatu pemkot tinggi, demikian juga nilai DSCR suatu pemkot rendah, karena pada saat itu, kewajiban utang yang jatuh tempo tinggi, yang menyebabkan nilai DSCR suatu pemkot rendah. Hasil analisis yang lain, ternyata dalam melakukan pinjaman pemkot belum banyak melibatkan jumlah penduduk dan kepadatannya. Terbukti hubungannya masih negatif. Area yang banyak ditemui nilai DSCR tinggi, dan jumlah penduduk rendah. Hubungan nilai DSCR dengan DAU relative positif, dalam arti sebagian besar pemkot pada area DSCR tinggi, DAU nya tinggi. Kondisi ini tidak baik, mengingat tingginya DSCR banyak diakibatkan karena tingginya nilai DAU. Untuk pemkot besar dipulau Jawa, nilai DSCR dengan pendapatan asli daerah hubungannya positif, dalam arti kota-kota besar tersebut banyak ditemukan dalam area DSCR tinggi dengan PAD tinggi. Untuk daerah-daerah kecil di luar pulau Jawa, kebanyak pada area DSCR tinggi, PAD rendah. Demikian juga korelasi antara nilai DSCR dengan penerimaan APBD. Hampir sebagian besar kota-kota besar di Jawa, ditambah dengan Medan dan Makasar, berada pada area DSCR tinggi, penerimaan APBD tinggi. Sedangkan kota-kota di luar pulau Jawa hamper sebagian besar berada pada area atau matriks DSCR tinggi, penerimaan APBD rendah. Dari hasil penghitungan DSCR dapat disimpulkan bahwa pada umumnya pemkot mampu untuk meminjam, sedangkan korelasi antara nilai DSCR dengan penduduk, kepadatan penduduk, pendapatan asli daerah, DAU dan Penerimaan APBD pada umumnya belum menunjukan korelasi yang diharapkan.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2006
T17125
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmat Setiabudi
Abstrak :
Tujuan dari penelitian ini adalah mengembangkan program intervensi untuk mengatasi permasalahan mengenai kualitas kerja (salah satu dimensi dari kemampuan) karyawan PT. ABC. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan menggunakan penyebaran kuesioner, wawancara, dan observasi sebagai metode dalam pengumpulan data. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sebagian besar karyawan memiliki kualitas kerja rendah yang berpengaruh pada kemampuan dan kinerja karyawan PT. ABC. Berdasarkan hal tersebut, maka dirancang program intervensi untuk meningkatkan kualitas kerja karyawan yang rendah untuk mendukung mereka meningkatkan kemampuan dan kinerja dalam mencapai tujuan perusahaan PT.ABC. Program intervensi yang akan dilakukan adalah dengan melakukan Agro Employee Training Program (AETP). ......The purpose of this study was to develop an intervention program to solve the problem of employees work quality (a dimension of ability) at ABC Company. This study used a quantitative method by using questionnaire, interview, and observation in data collection. The results showed that most employees have low wor quality affecting ability and job performance employees at ABC Company. Based on this, the intervention program was designed to enhance employees work quality to support theirability and job performance employees at ABC Company. This intervention program is the Agroo Employee Training Program (AETP).
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2013
T35342
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yustinus Yoseph W.A.
Abstrak :
Peningkatan kemampuan motivasi kerja dan remunerasi yang diterima pegawai akan berhubungan dengan peningkatan kesejahteraan pegawai Perhatian terhadap peningkatan kemampuan kerja motivasi kerja dan remunerasi pegawai ke arah yang lebih baik tentunya akan mendorong pada penciptaan kesejahteraan pegawai yang lebih baik Begitupula sebaliknya lemahnya perhatian terhadap salah satu dari variabel variabel tersebut di atas pada akhirnya akan berdampak negatif terhadap hasil kerja pegawai dan terganggunya pencapaian sasaran organisasi pada umumnya Hal ini dikarenakan sumber daya pikiran tenaga dan waktu yang ada pada diri pegawai sebagian besar hanya tercurah untuk menyelesaikan berbagai permasalahan yang dialami pegawai terkait dengan kemampuan motivasi remunerasi dan kesejahteraan.
Increased ability work motivation and employee remuneration will be associated with an increase in employee welfare Attention to improving work ability motivation and remuneration of employees working towards a better of course would lead to the creation of a better employee welfare Nor vice versa lack of attention to any of the variables mentioned above will ultimately have a negative impact on the work of employees and the disruption of the achievement of organizational goals in general This is because the resources thought energy and time of the employees devoted only to resolve the various problems experienced by employees related to ability motivation remuneration and welfare.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2013
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fachri Husnia A. A.
Abstrak :
Salah satu kunci keberhasilan perbankan syariah sebagai suatu perusahaan adalah pada kinerja sumber daya manusia (SDM). Ada dua hal yang perlu dibenahi, yaitu kemampuan dan motivasi karyawan perbankan syariah untuk mendukung perkembangan kinerja bank syariah. Dari hasil analisis regresi linear berganda menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara kemampuan dan motivasi kerja dengan kinerja karyawan Bank Syariah Mandiri cabang Bogor, sehingga diharapkan evaluasi terhadap kinerja karyawan dapat dilakukan secara kontinyu agar tingkat pencapaian hasil dalam rangka mewujudkan tujuan perusahaan dapat tercapai. Pemberian pendidikan dan pelatihan secara berkala diharapkan mampu meningkatkan kinerja karyawan.
One of the success factor of Islamic Banking as company is the performance of human resource. There are two things that should be fixed, the ability and the motivation of the employee of the Islamic banking to support the performance development of Islamic Banking. From multiple linier regression analysis showing that there is a significant correlation between ability and working motivation to the employee performance of Bank Syariah Mandiri Bogor. So, hopefully there will be a continuous evaluation of the performance of employee, therefore the result achievement of the employee?s performance will be achieved. Providing education and continuous training will improve the performance of the employee.
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2008
T25363
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>