Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
Abimanyu Achmad Rizky Wira Buana
"Penelitian ini menyajikan penilaian kinerja ketahanan energi Indonesia melalui pengukuran indeks keamanan energinya untuk tahun 2014 hingga 2018. Studi ini mengkonseptualisasikan ketahanan energi terdiri dari lima dimensi: ketersediaan, keterjangkauan, aksesibilitas, akseptabilitas, dan efisiensi. Dimensi tersebut dipilih melalui kajian konsep ketahanan energi yang banyak digunakan pada masa sebelumnya. Dimensi tersebut disusun menjadi 8 indikator yang digunakan untuk menilai ketahanan energi. Penelitian ini menganalisis negara ASEAN +6 untuk menilai kinerja keamanan energi terutama negara Indonesia. Indikator dinormalisasi menggunakan metode minimum dan pembobotan berdasarkan pembobotan yang sama. Berdasarkan analisis, kinerja ketahanan energi Indonesia menunjukkan tren peningkatan yang positif. Dengan dimensi ketersediaan sebagai dimensi unggulan Indonesia dan dimensi keterjangkauan sebagai dimensi terlemah Indonesia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Indonesia berada di peringkat ke 2 dalam wilayah ASEAN hanya berada dibawah Singapura dan peringkat ke 5 dalam kawasan ASEAN +6.
This study presents an assessment of Indonesia's energy security performance through measuring its energy security index for 2014 to 2018. This study conceptualizes energy security as consisting of five dimensions: availability, affordability, accessibility, acceptability, and efficiency. This dimension was chosen through a study of the concept of energy security which was widely used in the past. These dimensions are arranged into 8 indicators used to assess energy security. This study analyzes ASEAN +6 countries to assess energy security performance, especially Indonesia. Indicators are normalized using the minimum method and weighting based on the same weighting. Based on the analysis, Indonesia's energy security performance shows a positive upward trend. With the availability dimension as Indonesia's leading dimension and the affordability dimension as Indonesia's weakest dimension. The results show that Indonesia is in 2nd place in the ASEAN region, only below Singapore and 5th in the ASEAN +6 region."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Kynan Dio Ramadhan
"Penelitian ini menguji pengaruh pengungkapan Environmental, Social, Governance (ESG) terhadap kinerja dan nilai pasar perusahaan sektor energi di ASEAN+6, pandemi Covid-19 sebagai faktor pemoderasi. Penelitian ini menggunakan metode regresi data panel untuk 53 perusahaan dengan periode 2011 hingga 2022. Temuan menunjukkan bahwa skor penilaian pengungkapan ESG kombinasi berefek negatif terhadap kinerja (ROA dan ROE), namun tidak memiliki dampak signifikan terhadap nilai pasar (Tobin's Q dan price-to-book). Dimana, Governance berdampak negatif terhadap profitabilitas, menunjukkan upaya perusahaan untuk mencapai kepatuhan Good Corporate Governance (GCG) dapat menyebabkan pengambilan risiko yang konservatif, berpotensi mengakibatkan peluang bisnis yang terlewatkan. Terakhir, pandemi Covid-19 terbukti memiliki dampak positif pada hubungan antara ESG dan kinerja, menunjukkan bahwa praktik ESG dapat perusahaan lebih dapat bertahan pada periode krisis.
This study examines the impact of Environmental, Social, Governance (ESG) disclosures on the performance and market value of companies in the energy sector in the ASEAN+6, with Covid-19 serving as a moderating factor. Using panel data regression to 53 companies, this research period spanning from 2011 to 2022. Findings indicate that the overall ESG disclosures has a negative effect on profitability (ROA and ROE) and does not exhibit a significant impact on market value (Tobin's Q and price-to-book). Governance disclosure has a negative impact on profitability, indicating that efforts to achieve Good Corporate Governance (GCG) compliance may lead to conservative risk-taking, potentially resulting in missed business opportunities. Lastly, Covid-19 demonstrates a positive impact on the ESG-performance relationship, suggesting that ESG practices enable companies to better withstand crisis periods."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Steven Raja Ingot
"Semakin rendahnya biaya perdagangan antar negara menyebabkan peningkatan kegiatan perdagangan dengan skema Global Value Chains (GVC) yang memang sudah terbukti memberikan banyak manfaat bagi negara antara lain percepatan industrialisasi, transfer teknologi, penyerapan tenaga kerja dan peningkatan nilai tambah industri. Partisipasi dalam GVC terdiri dari dua komponen yakni forward participation dan backward participation dimana keduanya memiliki karakteristik yang berbeda. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi apakah ekspor komoditi primer (karet dan CPO) negara ASEAN 6 berhubungan dengan partisipasi GVC forward dan ekspor komoditi manufaktur (elektronik dan otomotif) berhubungan dengan GVC backward serta mengeksplorasi faktor-faktor yang dapat mendorong partisipasi GVC. Studi ini menggunakan data panel dinamis dengan metode GMM dan menemukan bahwa ekspor komoditi primer berhubungan dengan GVC forward kecuali untuk produk CPO sedangkan ekspor komoditi manufaktur berhubungan dengan GVC backward. Peningkatan GDP berpengaruh negatif terhadap partisipasi GVC sehingga peningkatan produktivitas sangat diperlukan untuk mendorong partisipasi, sedangkan FDI yang masuk ke wilayah ASEAN 6 diindikasikan lebih kepada resource dan market seeking bukan network seeking. kualitas infrastuktur berhubungan positif dengan forward participation karena kualitas produk hasil sumber daya alam berpengaruh dari kualitas infrastruktur. Kualitas pembiayaan dalam negeri dan kualitas institusi perlindungan hukum atas hak kekayaan intelektual berhubungan dengan backward participation. Pemodalan juga sangat dibutuhkan oleh industri untuk mendukung kegiatan perdagangannya serta kualitas perlindungan atas hak kekayaan intelektual juga berhubungan positif dalam mendorong backward participation.
Low trading costs between countries have led to increased trade activities using the Global Value Chains (GVC) scheme which has proven to provide many benefits for countries, including accelerated industrialization, technology transfer, employment, and increased industrial value-added. Participation in the GVC consists of two components, namely forward participation and backward participation which have different characters. This study aims to identify whether exports of primary commodities (rubber and CPO) in ASEAN 6 countries are related to forward GVC participation and export of manufactured commodities (electronics and automotive) are related to backward GVCs and lastly explore factors that can encourage GVC participation. This study uses dynamic panel data using the GMM method and finds that primary commodity exports are related to forward GVC except for CPO products while manufactured commodity exports are related to backward GVC. An increase in GDP has a negative relation to GVC participation so that increased productivity is needed to encourage participation, while FDI that enters the ASEAN 6 region is indicated more towards finding resources and markets, not searching for networks. The quality of infrastructure has a positive relationship with forward participation because it affects the quality of the natural resource products. The quality of domestic financing and institutions for protecting intellectual property rights is associated with backward participation. The national industry is also needed domestic finance to support its trading activities and the intellectual property rights protection is also positively related to encouraging backward participation."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2021
T-Pdf
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Farid Amir
Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2008
T27334
UI - Tesis Open Universitas Indonesia Library