Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 76 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Purba, Brenda Ulianda
Abstrak :
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi pengaruh struktur kepemilikan terhadap efisiensi perusahaan dalam melakukan investasi pada State-Owned Enterprises yang telah diprivatisasi di Indonesia, Malaysia, Singapura, dan Thailand pada periode 2007-2016. Penelitian ini menggunakan rasio interaksi antara persentase jumlah kepemilikan saham dari masing-masing pihak negara atau institusional asing dengan Tobin rsquo;s Q guna mengetahui keefisienan perusahaan dalam berinvestasi dilihat dari struktur kepemilikannya. Dengan menggunakan analisis data panel, hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kepemilikan pemerintah mengurangi sensitivitas investasi Q, sehingga meningkatkan ketidakefisienan investasi. Ditemukan juga bahwa tingkat kepemilikan negara berpengaruh negatif signifikan terhadap efisiensi perusahaan dalam berinvestasi. Hal tersebut menunjukkan bahwa apabila perusahaan meningkatkan kepemilikan negaranya atas perusahaan, maka akan semakin tidak efisien perusahaan dalam berinvestasi.Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi pengaruh struktur kepemilikan terhadap efisiensi perusahaan dalam melakukan investasi pada State-Owned Enterprises yang telah diprivatisasi di Indonesia, Malaysia, Singapura, dan Thailand pada periode 2007-2016. Penelitian ini menggunakan rasio interaksi antara persentase jumlah kepemilikan saham dari masing-masing pihak negara atau institusional asing dengan Tobin rsquo;s Q guna mengetahui keefisienan perusahaan dalam berinvestasi dilihat dari struktur kepemilikannya. Dengan menggunakan analisis data panel, hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kepemilikan pemerintah mengurangi sensitivitas investasi Q, sehingga meningkatkan ketidakefisienan investasi. Ditemukan juga bahwa tingkat kepemilikan negara berpengaruh negatif signifikan terhadap efisiensi perusahaan dalam berinvestasi. Hal tersebut menunjukkan bahwa apabila perusahaan meningkatkan kepemilikan negaranya atas perusahaan, maka akan semakin tidak efisien perusahaan dalam berinvestasi.Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi pengaruh struktur kepemilikan terhadap efisiensi perusahaan dalam melakukan investasi pada State-Owned Enterprises yang telah diprivatisasi di Indonesia, Malaysia, Singapura, dan Thailand pada periode 2007-2016. Penelitian ini menggunakan rasio interaksi antara persentase jumlah kepemilikan saham dari masing-masing pihak negara atau institusional asing dengan Tobin rsquo;s Q guna mengetahui keefisienan perusahaan dalam berinvestasi dilihat dari struktur kepemilikannya. Dengan menggunakan analisis data panel, hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kepemilikan pemerintah mengurangi sensitivitas investasi Q, sehingga meningkatkan ketidakefisienan investasi. Ditemukan juga bahwa tingkat kepemilikan negara berpengaruh negatif signifikan terhadap efisiensi perusahaan dalam berinvestasi. Hal tersebut menunjukkan bahwa apabila perusahaan meningkatkan kepemilikan negaranya atas perusahaan, maka akan semakin tidak efisien perusahaan dalam berinvestasi.Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi pengaruh struktur kepemilikan terhadap efisiensi perusahaan dalam melakukan investasi pada State-Owned Enterprises yang telah diprivatisasi di Indonesia, Malaysia, Singapura, dan Thailand pada periode 2007-2016. Penelitian ini menggunakan rasio interaksi antara persentase jumlah kepemilikan saham dari masing-masing pihak negara atau institusional asing dengan Tobin rsquo;s Q guna mengetahui keefisienan perusahaan dalam berinvestasi dilihat dari struktur kepemilikannya. Dengan menggunakan analisis data panel, hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kepemilikan pemerintah mengurangi sensitivitas investasi Q, sehingga meningkatkan ketidakefisienan investasi. Ditemukan juga bahwa tingkat kepemilikan negara berpengaruh negatif signifikan terhadap efisiensi perusahaan dalam berinvestasi. Hal tersebut menunjukkan bahwa apabila perusahaan meningkatkan kepemilikan negaranya atas perusahaan, maka akan semakin tidak efisien perusahaan dalam berinvestasi.
ABSTRACT
This study aims to identify the effect of ownership on firm rsquo s efficiency in investment of privatized State Owned Enterprises in Indonesia, Malaysia, Singapore, and Thailand in Period 2007 2016. This study uses interaction between percentage of shares held by a state or foreign institutional investors and Tobin rsquo s Q to measure the firm rsquo s efficiency in investment. Using panel data analysis, this study finds that that state ownership weakens investment Q sensitivity, thereby increasing investment inefficiency. This study also finds that state ownership has a significant negative relationship with the firm rsquo s investment efficiency. It shows that if the firm increases its government shares, then the firm rsquo s efficiency in investment will decrease.
2017
S69232
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jubilant Arda Harmidy
Abstrak :
Tujuan penulisan tesis ini adalah untuk menganalisa hubungan antara struktur kcpemilikan, resiko dan performa dari industri perbankan komersial Indonesia. Tesis ini mempelajari apakah struktur kepemilikan mempunyai pegaruh moderat diantara hubungan tersebut diatas dan apakah mempunyai peranan penting dalarn perilaku pengambilan resiko serta pengaruhnya terhadap performa bank yang diukur dengan ROA. Data yang digunakan dalam tesis ini adalah disusun berdasarkan sumber data laporan nraca dan rugi laba triwulan yang telah dilaporkan kepada Bank Indonesia. Data-data tersebut dianaiisa dengan menggunakan metode "time-series regression analysis". Hasil dari tesis ini menjelaskan bahwa bentuk dari struktur kepemilikan perbankan di Indonesia adalah "homogeneous" dimana pernilik mempunyai hak mayoritas dalarn mengendalikan suatu bank. Hubungan antara pemilik dan sikap dalam pengambilan resiko tergantung pada kepentingan dan peranan pemegang saham mayoritas serta peiaturan yang berlaku. Besarnya modal yang ditanamkan juga menjadi salah satu faktor yang menentukan dan mendukung kestabilan suatu bank akan tetapi tidak mengurangi keinginan dalam pengambilan resiko. Seianjutnya, besarnya asetjuga dapat mendukung stabilitas suatu bank namun disisi lain dapatjuga menyebabkan peningkatan pada agresifitas pengambilan resiko yang akan mempengaruhi ROA. Penulisan tesis ini juga dapat menjelaskan korelasi negatif antara manajemen resiko dan performa berdasarkan ROA. ...... The purpose ofthe study is to investigate relationships between ownership structure, risk and performance in Indonesian commercial banking industry. This study examines whether the type of ownership has moderating effect on these relationships, and whether ownership structure is a key determinant of risk taking behavior that effect bank's performance in terms of ROA. The data used are banks quarterly balance sheet and income statement from the publication of Bank Indonesia. Methodology for data analysis is time-series regression analysis. This study finds that in Indonesia commercial banking ownership structure is homogeneous, where owners have strong controlling rights. But the relationship between ownership and risk taking behavior depends on the role of the largest owner in managing the firms and regulations. Capital requirements do induce and support bank's soundness, but do not reduce bank risk taking. Furthermore, interestingly size of bank's asset also support stability but induce aggressiveness in risk taking that influence ROA. This study also finds negative relationships between risk management and bank's performance in terms of ROA.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2011
T33206
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Kim, Sung Suk
Abstrak :
ABSTRAK
Tujuan utama dari penelitian ini adalah menguji hubungan simultan antara nilai perusahaan, praktek corporate govenance, dan struktur kepemilikan dengan 114 perusahaan yang terbuka di Bursa Efek Jakarta pada tahun 2003. Variabel struktur kepemilikan adalah Cash flow rights, wedge (control rights - cash flow rights), persentase kepemilikan blockholders oleh pihak asing namun diduga sebenarnya orang Indonesia (atau disingkat Asing Tapi Indonesia, (ASTINDO)). Nilai perusahaan akan diukur dengan proksi Tobin?s Q dan praktek corporate governance diukur dengan corporate governance index (CGI) yang dikembangkan oleh Arsjah (2005). Karena hubungan endogen antar variabel, metode two stage least squares dipakai.

Hasil menunjukkan bahwa praktek corporate governance tidak berpengaruh signifikan kepada nilai perusahaan, tetapi nilai perusahaan menjadi prediktor positif untuk praktek corporate governance. Hasil ini menunjukkan bahwa perusahaan yang mempunyai nilai perusahaan yang tinggi memilih praktek corporate governance yang baik untuk meningkatkan nilai perusahaan. Namun, perusahaan belum tentu dapat memberi signal tentang kualitas perusahaan dengan menerapkan praktek corporate governance yang baik. Hasil ini mungkin terjadi karena implementasi praktek corporate governance merupakan hal yang baru di indonesia dan karena pasar masih sulit mencerminkan pengaruh praktek corporate governance kepada nilai perusahaan sebab kekurangan informasi yang memadai tentang praktek corporate governance.

Ketika wedge perusahaan tinggi, pengaruh praktek corporate governance kepada nilai perusahaan melemah. 'Wedge adalah variabel yang mengukur insentif pemegang saham mayoritas akhir untuk mengekspropriasi pemegang saham minoritas. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa efektivitas praktek corporate governance dipengaruhi oleh insentif untuk melakukan ekspropriasi dari pemegang saham pengendali akhir.

Struktur kepemilikan dan nilai perusahaan tidak mempunyai hubungan sistematik. Hasil ini mendukung bahwa struktur kepemilikan ditentukan secara endogen, sehingga struktur kepemilikan tersebar maupun terkonsentrasi masing-masing membawa masalah keagenan, tetapi sekaligus memberikan kuntungan yang dapat menjadi kompensasi masalah keagenan masing-masing.

ASTINDO dalam struktur kepemilikan perusahaan ternyata tidak mengurangi nilai perusahaan atau tidak mengekspropriasi kekayaan pemegang saham minoritas. Tetapi persentase kepemilikan ASTINDO berpengaruh negatif kepada praktek corporate governance. Tidak terdapat perbedaan pengaruh dari kepemilikan ASTINDO dan kepemilikan blockholders benar-benar asing (BLOCKA) kepada nilai perusahaan dan praktek corporate goverance. Dengan asumsi ASTINDO diukur dengan benar, hasil tersebut meragukan argumen bahwa kepemilikan BLOCKA berpengaruh positif kepada kinerja perusahaan dan praktek corporate governance.
Abstract
The primary objective of this study is to test simultaneous relationships among the value of the firm, the practice of corporate govemanee, and the ownership structure on a sample of 114 companies quoted in the Jakarta Stock Exchange (JSX) for the year 2003. The ovmership structure variables include cash flow rights, wedge (control rights - cash-flow rights), and percent of ownership by foreign bloclcholders that presumably are Indonesian blockholders (FBIB). The value of the firm is measured by proxy of Tobin's Q and the practice of corporate governance is measured by corporate govemance index (CGI) developed by Arsjah (2005). Because of the endogeneity among the variables, the two stage least squares are employed. The study finds that practice of corporate govemance fails to affect value of the firm, but value of the firm is a positive predictor of practice of corporate governance. These results suggest that highly valued firms adopt the practice of the good corporate govemance because they believe that the practice of the good corporate governance will further raise fimr value. However, adopting the practice of good corporate governance may not translate to higher fimi value. This may due to the fact that implementation of the practice of the corporate govemance is something new in Indonesia and that market may have difficulty in reflecting the effects of the practice of thecorporategovemanceonthevalueofthefirmbecauseofthelackofproper information. Further, the influence ofthe practice ofthe corporate governance on the value ofthe firm becomes less, when the wedge of the firm becomes higher. Wedge is the variable that estimates incentives of ultimate majority shareholders to expropriate minority shareholders. Therefore, I conclude that effectiveness of the practice of the corporate govemance is influenced by the expropriation incentives of the ultimate majority shareholders. Ownership structure and the value of the firm have no systematic relation. This result supports that the ownership structure of a firm is the endogenous outcome of decisions. In other words, ownership structure is chosen so as to maximize the value of the firm, and that greater diffuseness in ownership, although it makes the agency problemmoresevere,conveyscompensatingadvantagesonfirmsthatchoosetorelyon a difiiise ownership structure. FBIB does not extract private benefits for themselves or do not expropriate the wealth of the minority shareholders. But, percent of ownership by FBIB has negative effectsonthepracticeofthecorporategovernance.Thereisno differencebetweenthe influence of percent of ownership by foreign bloekholders and of percent of ownership by PBIB on the value of the firm and the practice of the corporate governance. Assuming that percent of ownership by FBIB are accurately measured, this result casts some doubt on the argument that ownership by foreign bloclcholders has positive effects on the performance and the practice of the corporate governance.
2006
D656
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Achmad Fauzan Zusmi
Abstrak :
[ABSTRAK
Penelitian ini meneliti : a) Pengaruh kepemilikan mayoritas terhadap kinerja perusahaan penerbangan, dan b) Pengaruh adanya hubungan keluarga dalam jajaran direksi terhadap kinerja perusahaan penerbangan. Penelitian ini menggunakan Revenue Passenger Kilometre (RPK) dan keuntungan operasional. Hasilnya menunjukan bahwa adanya hubungan keluarga dalam jajaran direksi berpengaruh terhadap kinerja perusahaan penerbangan yang di ukur dengan RPK, sedangkan kepemilikan mayoritas berpengaruh terhadap kinerja perusahaan penerbangan yang di ukur dengan keuntungan operasional.
ABSTRACT
This study discuss about : a. The influence of majority ownership to the performance of the airline, and b. The influence of family relationship in the Board of Directors to the performance of the airline. This study used Revenue Passenger Kilometre (RPK) and operating profit as proxies on airline performance. The result shows that the family relationship in the Board of Directors effect on the airline performance which is measured by RPK, while the majority ownership effect on the airline performance which is measured by operating profit..;This study discuss about : a. The influence of majority ownership to the performance of the airline, and b. The influence of family relationship in the Board of Directors to the performance of the airline. This study used Revenue Passenger Kilometre (RPK) and operating profit as proxies on airline performance. The result shows that the family relationship in the Board of Directors effect on the airline performance which is measured by RPK, while the majority ownership effect on the airline performance which is measured by operating profit.., This study discuss about : a. The influence of majority ownership to the performance of the airline, and b. The influence of family relationship in the Board of Directors to the performance of the airline. This study used Revenue Passenger Kilometre (RPK) and operating profit as proxies on airline performance. The result shows that the family relationship in the Board of Directors effect on the airline performance which is measured by RPK, while the majority ownership effect on the airline performance which is measured by operating profit..]
2015
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Carolina Yulianti
Abstrak :
Studi ini bertujuan untuk menyelidiki apakah apakah teori Market Timing berlaku pada perusahaan-perusahaan go public di negara Indonesia dan bagaimana pengaruh Market Timing terhadap return saham pada perusahaan-perusahaan go public yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama periode 2007 sampai dengan 2013. Selain itu penelitian ini juga ingin melihat bagaimana apakah terdapat pengaruh struktur kepemilikan perusahaan yang dikendalikan oleh controlling shareholder terhadap return saham tersebut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ketika perusahaan menerbitkan saham, controlling shareholder dapat mempertahankan atau mengubah struktur kepemilikan sahamnya tergantung dari berapa banyaknya saham yang diterbitkan. Penerbitan saham memprediksi bahwa return setelah adanya penerbitan akan rendah akan tetapi kondisi tersebut terjadi bilamana kepemilikan oleh controlling shareholder mengalami penurunan. This study investigated whether the effect of Market Timing theory applies to listed companies in Indonesia and the influence of Market Timing on stock returns during the period 2007 to 2013. In addition, this study also examine how if there is influence of corporate ownership structure controlled by the controlling shareholder on stock returns. The results show that when a company issues shares, the controlling shareholder can maintain or change the ownership structure based on the number of shares being issued. Furthermore, the issuance predicts that returns will be lower when the number of shares issued declined.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2015
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Handayani Gunawan
Abstrak :
ABSTRAK
Nama : Handayani GunawanProgram Studi : Pascasarjana Ilmu ManajemenJudul Tesis : Pengaruh Struktur Kepemilikan dan Tata Kelola Perusahaan terhadap Kemungkinan Penerapan Whistleblowing System di IndonesiaPembimbing : Dr. Cynthia Afriani S.E., M.ETesis ini bertujuan untuk melihat probability dari struktur kepemilikan serta corporate governance terhadap pengungkapan whistleblowing system di Indonesia. Dengan menggunakan binary logit model dimana variabel struktur kepemilikan memiliki probability bagi perusahaan untuk mengungkapkan whistleblowing system. Berdasarkan hasil yang didapatkan hanya variabel FOR struktur kepemilikan yang tidak memiliki nilai signifikan, sedangkan persentase kepemilikan lainnya signifikan. Variabel pada corporate governance dengan melihat boardroom characteristic dari perusahaan sampel setelah kebijakan whistleblowing system diberlakukan untuk setiap perusahaan, memiliki nilai yang signifikan kecuali untuk variabel BOC dan MEETING, dimana variabel tersebut memiliki pengaruh positif terhadap probability perusahaan memiliki whistleblowing system. Berdasarkan hasil yang didapatkan dari penelitian konsentrasi persentase kepemilikan saham sangat mempengaruhi probability adanya whistleblowing system pada perusahaan karena pemegang saham memiliki hak voting yang bisa mempengaruhi pengambilan keputusan terutama penetapan mekanisme corporate governance dalam penggunaan tool whistleblowing system pada laporan tahunan. Di samping itu, masih banyak perusahaan yang masih belum memenuhi kewajiban dalam memenuhi peraturan yang di Bapepam dan OJK pada pengungkapan whistleblowing system. Kata kunci:Struktur kepemilikan, corporate governance, whistleblowing, whistleblowing system
ABSTRACT
Name Handayani GunawanStudy Program Graduate Management ScienceTitle Ownership Structure, Corporate Governance, and Whistleblowing System in IndonesiaCounsellor Dr. Cynthia Afriani S.E., M.E This thesis aims to see the probability of ownership structure, corporate governance to disclosure about whistleblowing system in Indonesia. By using binary logit model where the ownership structure has probability to use whistleblowing system. Based on the result, only FOR variabel not significant but the others variable significant. Then the result for corporate governance by using boardroom characteristics after Bapepam and OJK made policy about whistleblowing system, only two variables have significant value and positively impact the probability of the company has whistleblowing system. Overall, the result shows that percentage of owenership from the company negatively impact the probability of the company to use whistleblowing system. Because majority shareholders have voting rights so they can decide the policy and make their own decision especially for corporate governance mechanism to use tool whistleblowing system at annual report. Most of the company from the sample still not implement the regulation yet. Keywords Ownership structure, corporate governance, whistleblowing, whistleblowing system
2017
T50162
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hafika Prafiani
Abstrak :
Keputusan mengenai seberapa besar andil perusahaan dalam melakukan aktivitas yang berkaitan dengan lingkungan, sosial, dan tata kelola (ESG) dipengaruhi oleh karakteristik Presiden Direktur dan struktur kepemilikan perusahaan. Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh kesibukan dan masa jabatan Presiden Direktur, serta struktur kepemilikan perusahaan keluarga terhadap nilai ESG perusahaan di Indonesia. Penelitian ini menggunakan 221 pengamatan dari 50 perusahaan yang terdaftar dalam Bursa Efek Indonesia dan ESG Scores Refinitiv database pada periode 2016 – 2020 dan dianalisis menggunakan metode regresi. Melalui penelitian ini, ditemukan bahwa perusahaan yang memiliki presiden direktur yang sibuk dan struktur kepemilikan keluarga memberikan pengaruh buruk pada nilai ESG, sementara penulis tidak menemukan bukti memadai yang mendukung Presiden Direktur yang menjabat lebih dari lima tahun memberikan pengaruh baik pada nilai ESG. Hal ini karena perusahaan keluarga cenderung fokus untuk memperkaya keluarga mereka. Perusahaan dapat membatasi rangkap jabatan dan merekrut Presiden Direktur yang memiliki pengalaman tinggi. Penelitian ini berkontribusi dalam menginvestigasi hubungan nilai ESG dengan rangkap jabatan Presiden Direktur serta struktur kepemilikan perusahaan. ......The decision on how much the company contributes to environmental, social, and governance (ESG) related activities is influenced by President's characteristics and the company ownership structure. Present study was undertaken to investigate the effects of the President's busyness and tenure, as well as the ownership structure of family companies, on the ESG scores of companies in Indonesia. The present study used 221 observations from 50 companies listed in the Indonesia Stock Exchange and Refinitiv ESG Scores database from 2016 – 2020 and analyzed them by the Regression method. The findings suggested that companies that have busy presidents or CEOs and family ownership structures give low ESG scores. While the authors do not find sufficient evidence to support the President Director serving more than five years has a good influence on ESG scores. It is because family companies tend to focus on enriching their families. Companies can limit the number of concurrent positions held by the President and recruit a President who has extensive experience. This study contributes to investigating the correlation between ESG scores with the President's concurrent positions and the company ownership structure.
Depok: Fakultas Ekonomi dan BIsnis Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rizky Rahmanurmaniah
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa hubungan antara struktur kepemilikan bank terhadap permodalan dan tingkat profitabilitas. Sesuai peraturan Bank Indonesia ada 5 bentuk kepemilikan Bank, yaitu; Bank Pemerintah (State Owned Goverment Bank), Bank Pembangunan Daerah (Regional Development Bank), Bank Campuran (Joint Venture Bank), BankAsing (Foreign Bank), Bank Swasta Devisa dan Non Devisa (Foreign exchange and Non-Foreign Exchange Bank). Data yang digunakan berupa data per semester yang diambil dari Laporan Publikasi Triwulanan Bank Indonesia, data diambil setiap bulan Juni dan Desember. Periode Penelitian adalah Tahun 2004-2010.Variabel permodalan yang digunakan adalah CAR sedangkan Variabel profitabilitas adalah ROE dan ROA. Penelitian ini menemukan bahwa tingkat kepemilikan pemerintah pada Bank dengan hak pengendalian yang kuat mempengaruhi kinerja bank dalam hal profitabilitas. Tingkat profitablitas Bank Pembangunan Daerah adalah yang terbaik dibandingkan jenis bank lain, diikuti oleh Bank Pemerintah. Namun terkait dengan stabilitas modal, bank yang dimiliki asing dan usaha patungan memiliki keunggulan permodalan. Ukuran bank asing berkorelasi negatif dengan modal. Bank Asing dan Bank Campuran memiliki CAR yang tinggi menunjukkan komitmen bank asing untuk menjaga stabilitas. ......This study aims to analyze the relationship between the ownership structure of banks to capital adequacy and the level of profitability. According to Bank Indonesia there are 5 forms of Bank ownership, namely Bank Pemerintah (State Owned Bank), Regional Development Bank (Bank Pembangunan Daerah), Joint Venture Bank(Bank Campuran), Foreign Owned Banks (Bank Asing), Foreign Exchange and Non Foreign Exchange Bank (Bank Swasta Devisa dan Non Devisa). The data used in the form of data per semester are taken from the Quarterly Published Financial Report from Bank Indonesia publications, collected every June and December. The study period was from 2004-2010.CAR used for capital adequacy variable while the profitability variable were ROE and ROA. This research found bank with concentrated government ownership and strong controlling right was having good profitability performance in terms of ROA and ROE. However related to capital stability, foreign owned and joint venture banks are highly capitalized. It is shown that since the foreign bank branch in Indonesia has rather smaller asset compare to its head office, the branch is over capitalized. The fact that it has high CAR also shows the foreign bank commitment to maintain the stability.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2011
T21784
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Dwi Heryanto
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh tipe kepemilikan bank terhadap kinerja serta kualitas pengelolaan risiko bank umum konservatif di Indonesia pada periode 2000-2010. Penelitian ini mengacu pada penelitian Iannotta et al (2006) dan Kalluru (2009). Pengujian dengan menggunakan t-test, regresi linear berganda dengan metode efek random yang dilakukan kepada 81 bank umum konvensional di Indonesia dengan mengelompokan tipe kepemilikan bank menjadi bank pemerintah, bank asing dan bank domestik. Hasil penelitian ini memberikan bukti empiris bahwa kepemilikan asing pada bank memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja (ROA) bank. Bank swasta asing memiliki kinerja yang relatif lebih baik dari bank swasta nasional. Meskipun ada indikasi bank pemerintah memiliki kinerja lebih rendah, namun tidak ditemui pengaruh signifikan adanya kepemilikan pemerintah pada kinerja bank. Kinerja bank juga dipengaruhi oleh faktor spesifik bank yaitu rasio tabungan dan giro terhadap total dana pihak ketiga (CASA), rasio beban operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO) serta rasio net interest margin (NIM). Penelitian ini juga memperoleh keterkaitan yang signifikan antara tipe kepemilikan bank terhadap kualitas aset bank yang ditunjukkan dengan rasio NPL. Bank pemerintah memiliki rasio NPL lebih tinggi dibandingkan bank swasta nasional. NPL juga dipengaruhi oleh ukuran bank (ASSET), intensitas kredit (LOANSI), rasio demand deposit (CASA), rasio beban operasi terhadap pendapatan operasi (BOPO) dan net interest margin (NIM). ......The aim of this research is to examine the effect of ownership on performance and risk of conventional banks in Indonesia during the period 2000 -2010. This research refers to previous research conducted by Iannotta (2006) and Kalluru (2009). The study using t-test, linear multivariate regression with random effects method for 81 conventional banks in Indonesia, categorized into State-Owned Banks, Foreign Banks and Domestic Banks. The empirical results shows significant differences in the performance. Foreign ownership seems to have positive and significant association relative to Domestic Banks in term of performance (ROA). Foreign banks tend to have higher profitability than domestic banks. Although, there are some indications that government bank have lower profitability than private bank, this research could not find significant association of government ownership with ROA. ROA also significantly associated with demand deposit ratio (CASA), operating expenses to operating income ratio (BOPO) and net interest margin (NIM). This research also shows significant differences in the asset quality. Government bank tend to have higher NPL than private bank, whilst for foreign ownership, this research could not find significant association between foreign ownership with risk quality. NPL significantly associated with bank?s size (ASSET), Loans Intensity (LOANSI), demand deposit ratio (CASA), operating expenses to operating income ratio (BOPO) and net interest margin (NIM).
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2012
T29959
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Naufal Ispratama Pradipta
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahuipengaruh struktur kepemilikan dan tata kelola perusahaan terhadaprisk taking sebelum periode krisis tahun 2006-2007 dan peningkatan struktur modal selama periode krisis tahun 2008-2009 pada institusi keuanganyang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2006-2009.Penelitian ini mengacu pada penelitian yang dilakukan oleh Erkens et al. (2012). Pengujian hipotesis menggunakanregresi linear berganda dengan sampel 50 institusi keuangan. Penelitian ini mengacu pada penelitian yang dilakukan oleh Erkens et al. (2012). Penelitian ini membahas mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi risk taking sebelum periode krisis dan peningkatan struktur modal selama periode krisis. Faktor-faktor tersebut yaitu kepemilikan institusi, pemegang saham terbesar, keterwakilan pemegang saham di komisaris, dan tata kelola perusahan. Penelitian ini kan melihat bagaimana peran dari dominasi pemegang saham dari tiga faktor diawal dan peran dari tata kelola perusahaa sebagai pengawas perusahaan.
This research aims to know the effect of ownership structure and corporate governance toward pre-crisis risk taking and equity capital raising during crisis of financial institution listed at Indonesia Stock Exchange period 2006-2009.This study refers to Erkens et al. (2012). Hypotheses testing used multiple regression using 50 sample of financial institution. This study refers to Erkens et al. (2012). This study discuss about impact of pre-crisis risk taking and capital raising during crisis, such as ownership structure, large shareholder, share-friendly board, and corporate governance. This study shows how ownership dominan (ownership interest) on risk implementation and capital policies. And adition, this study shows corporate governance?s role which to control manager?s decision.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
S45159
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8   >>