Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 759 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Riska Elita
Abstrak :
Tanggungjawab Produk adalah tanggungjawab berdasarkan perbuatan melawan hukum (tortious liability) yang telah diderivasi menjadi strict liability. Tanggungjawab produk ini akan digunakan oleh konsumen untuk memperoleh ganti rugi secara langsung dari pelaku usaha (produsen barang), sekalipun konsumen tidak memiliki hubungan kontraktual (no privity of contract) dengan produsen tersebut. Berkaitan dengan tanggungjawab pelaku usaha, maka salah satu Pasal yang mengaturnya adalah Pasal 19 Undang-Undang Perlindungan Konsumen No. 8 Tahun 1999. Penulisan ini menggunakan metode penelitian hukum yuridis normatif dan data yang diperoleh dianalisis dengan kualitatif.
Depok: Universitas Indonesia, 2004
T37086
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hiskak Secakusuma
Abstrak :
ABSTRAK
Produk Industrial adalah bahan yang dipak:ai sebagai masukan untuk memproduksi barang lain. Salah satu di antaranya adalah Kalsium Karbit yang digunak:an untuk memproduksi gas asetilin, untuk pengelasan oleh bengkel, dan untuk: perangsang dan pematangan buah-buahan.

Dari permintaan pasar yang beraneka ini, pada dasarnya produsen berhadapan dengan dua jenis pasar yaitu Pasar Industrial dan Pasar Perantara (Reseller Market). Strategi Pemasaran PT Emdeki sebagai produsen karbit, menekankan keunggulan mutu dan distribusi yang luas untuk memberi kemudahan pembeli. Dalam dua tahun pemasaran, PT Emdeki telah berhasil merebut 80% pangsa pasar dan memperoleh apresiasi dari pelanggan yang dinyatakan dalam bentuk kesediaan membayar lebih mahal daripada produk impor. Hasil kajian ini menunjukkan bahwa keberhasilan PT Emdeki Utama tergantung pada kemampuannya menjalin hubungannya dengan Pasar Perantara berdasarkan kepuasan pelanggan melalui produk dengan mutu tinggi dan jaringan distribusi yang luas. Sedangkan hubunganya dengan Pasar Industrial dilandasi atas kemitraan, yaitu saling pengertian dan saling membantu untuk mencapai tujuan masing-masing. Konsep Pemasaran yang dianutnya adalah Konsep Jualan pada fase penetrasi yang selanjutnya bergeser ke Konsep Pemasaran untuk fase berikutnya.

Dari hasil survai terhadap Pasar Perantara, yang dalam hal ini adalah toko-toko besi dan bahan bangunan, diperoleh urutan pentingnya fak:tor-fak:tor yang mempengaruhi pengambilan keputusan untuk menerima suatu produk menjadi barang dagangan mereka, yaitu: Mutu, Harga, Promosi, Saran Ahli, dan Merek.

Meskipun fak:tor Harga menempati urutan penting ke dua, temyata pada fase setelah penetrasi, PT Emdeki menggunakan fak:tor Harga ini sebagai variabel dependen berupa sasaran harta tertinggi yang ingin dicapai.

Kajian ini masih perlu dilanjutkan, dalam hal sejauh mana tingginya harga dapat memantapkan apresiasi pelanggan tanpa mengundang entry baru di dalam negeri, baik oleh investor nasional atau investor asing.
1990
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dicky Dewanto Tjatur Rahardjo
Abstrak :
Perubahan lingkungan suatu organisasi, baik lingkungan ekstemal maupun internal akan memberikan pengaruh pada kinerja organisasi itu sendixi. Demikian pula halnya dengan RS. Mata AINI yang telah berdiri sejak awal 1ahun 1980, juga tidak lepas dari pengaruh pcrubahan lingkungan yang tezjadi. Dimana pada awalnya RS. Mata AINI dikenal sebagai salah satu tujuan utama para pasien yang menderita pcnyakil mata di wilayah DKI Jakarta dan sekitamya, maka saat ini dengan semakin banyaknya pilihan penyedia jasa pelayanan kesehatan mam yang memiliki fasllitas pengobatan mata yang modem dan canggih, RS. Mata AINI tidak lagi meljadi tujuan utama para pasien mata yang tinggal di wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya. Tujuan penelitian untuk menyusun sebuah perencanaan bisnis bagi scbuah produk unggulan yang belum dimiliki oleh RS. Mata AINI, yang didasari oleh sebuah analisa siluasi yang menghasilkan posisi siratejik RS. Mata AINI untuk menghadapi kondisi persaingan yang ada melalui penggunaan matrik TOWS dan matriks IE. Dari matching dua mauik ini dihasilkan sebuah strategi Pengembangan Produk yang kemudian dilakukan penentuan kelayakan bagi produk yang telah ada dengan menggunakan matrik BCG sebagai dasar penentuan produk unggulan terpilih. Setelah dapat menentukan produk unggulan yang layak melalui anaiisa pangsa pasar tertinggi yang berbanding dengan pertumbuhan pendapatan kotor yang tertinggi pula (kuadran bintang matrik BCG), maka tindakan operasi Katarak terpilih sebagai dasar pengembangan sehuah produk unggulan yang dikombinasikan dengan Glaukoma sebagai produk pendampingnya. Yang kesemuanya itu akan dikemas dalam sebuah perencanaan bisnis produk unggulan yang berupa sebuah layanan terpadu yang diberi nama “Pusat Emas Katnrak dan Glaukoma RS. Mata AINI. Perencanaan bisnis produk unggulan ini, akan memaparkan empat elemen yaitu Rencana Organisasi dan Sumber Daya, Rencana Pemasamn, Rencana Keuangan dan Sistem Inforrnasi. Dimana Rencana Organisasi dan Sumber Daya menentukan posisi tim khusus pmduk lmggulan dalam stmktur organisasi RS. beserta alokasi sumber daya, khususnya SDM dengan kompetensi tertentu bagi pelayanan produk unggulan ini sepeni: dokter spesialis mata, medical account executive dan customer assist. Sedangkan Rencana Pemasaran lebih kearah menentukan target pasar yang dituju, beserta samna dan strategi pemasaran yang akan digunakan. Pada tahap Rencana Keuangan, ditentnkan langkah-langkah penentuan surnber dana dan investasi, proyeksi penerimaan dan biaya, dan aliran dana tunai yang akan menggambarkan tingkat keuntungan atau kerugian beserta tingkat pengembalian investasi. Sedangkan tahap Sistem Informasi akan menggambarkan Iangkah-langkah yang diperlukan bagi pengembangan sistem informasi yang terintegrasi beserta sumber daya yang diperiukan. Penelitian ini menyarankan manzqemen RS. Mata AINI untuk dapat mengaplikasikan perencanaan bisnis produk unggulan pelayanan tcrpadu Katarak dan Glaukcma ini karena paling sesw kondisi ekstemal dan intemai ofganisasi. Terutama karena tidak memerlukan biaya yang terlalu besar dan hanya memerlukan komiunen yang tinggi dad segenap jaiaran tenaga medis, non-medis dan manajemen RS. Mata AINI.
Organization environment change, whether for extemal or internal will atfect the organizatiorfs performance. Similiary with AINI Eye Hospital who has been established since 1980, also aH`ectedly by ever changing business competitive condition. In the old days, AINI Eye Hospital was consider as one of main destination for Eyc's Health Service patient in DKI Jakarta area. Consequently with rapid growth of a new and modern private Eye Clinic in DKI Jakarta area, made AIN I Eye Hospital no longer the main destination holder. The goal of this study is to compose a business plan for the eminent product which AINI Eye Hospital did not have one, that based on ctureni hospital strategic positioned by analyzing the situational condition using TOWS matrix and IE matrix. From matching these two matrixes will lead to Product Development strategy, that followed by determine the current product feasibility for getting eminent product criteria using BCG matrix. After getting the BCG matrix result which described the highest market share and the highest gross revenue growth, the Cataract operation procedure was determine as a Product Development fotmdation and will combined with Glaukoma as a supporting product. And every aspect will wrap in one eminent product called "Cataract and Glaucoma Gold Center" AINI Eye Hospital. The business plan of this eminent product will consist several elements such as: Organizational and Resource Plan, Marketing Plan, Financial Plan and System Information. Organizational and Resource Plan will describe the special team which consist with several member who will have direct responsible to AIN! Eye Hospital President Director. Also allocating the supporting resources, especially high and certain competency based Human Resources such as: Eye Specialist Doctors, Medical Account Executives and Customer Assists. While Marketing Plan will describe certain steps such as: determine the target market, the marketing tools and facilities, and market strategy that will be use. In Financial Plan, will be determine the investment resource, cost and revenue projection, and cash flow which will describe profit or loss level and as well as return on investment rate. While ini System Information will describe the steps that need to bc taken for developing the integrated informational system, along with the resources which needed. This study gives recommendation to AIN! Eye Hospital management, to implement the Business Plan of "Cataract and Glaucoma Gold Center", as this eminent product is considered as the most compatible with external and intemal organization condition. Primarily because this product will not have to draw huge invest:-nent and just only need the upmost commitment from the management and all AINI Eye Hospita1's medical and non medical staff.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2008
T34428
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Paryanto
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1983
S16907
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ary Januar Bani
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1983
S16985
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dewi Purnama Indah
Abstrak :
Serangkaian deregulasi di bidang keuangan yang dicanangkan pemerintah khususnya PAKTO 1988 membawa dampak bagi perkembangan perbankan antara lain masuknya pesaing-pesaing baru dalam sektor ini serta memberi perbankan lebih banyak kebebasan dalam menetapkan harga dan menentukan mix dari produk dan jasa yang ditawarkan. Hal ini terlihat dari banyaknya produk-produk baru yang dilansir oleh bank antara lain tabungan model baru yang diimingi-imingi hadiah berupa uang tunai, peralatan rumah tangga, tingkat bunga yang lebih tinggi, fasilitas pelayanan yang lebih cepat dengan adanya ATM, pengambilan tabungan boleh dilakukan setiap hari dan sebagainya. Dengan dilansirnya tabungan model baru maka berarti tingkat kompleksitas pengoperasian bank makin meningkat dan makin banyak aktivitas-aktivitas yang timbul yang tentunya membutuhkan informasi biaya yang akurat. Dengan kata lain tujuan penulisan skripsi ini adalah untuk mengetahui bagai-mana profitabilitas produk (dalam hal ini tabungan dan deposito) bagi bank bila activity—based costing (ABC) digunakan sebagai basis dalam penugasan beban-beban opera-sinya. Jadi dalam hal ini penulis mencoba mengaitkan antara biaya yang terjadi dengan aktivitaS-aktivitas yang menciptakan biaya tersebut. Dalam studi kasus ini penulis menggunakan metode penelitian kepustakaan dan penelitian lapangan. Penelitian kepustakaan dimaksudkan untuk mendapatkan kerangka acuan sedangkan penelitian lapangan untuk memperoleh data dari obyek pelitian. Sistem ABC. mengasumsikan bahwa produk/pelanggan tidak mengkonsumsi sumberdaya secara langsung; tapi mengkonsumsi aktivitas. Aktivitas inilah yang mengkonsumsi sumberdaya secara langsung. Dengan menggunakan sistem yang.,.dipakai oleh Bank saat ini tidak terlihat apakah produk-produk yang dilansirnya menguntungkan atau tidak karena biaya dihitung secara global. Setelah itu dilihat bottom line perusahaan apakah dengan biaya sebesar itu perusahaan masih untung atau tidak. Jadi sifatnya sangat agregatif.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1994
S18655
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Monique M. Antonina
Abstrak :
Dalam mendistribusikan produk pada saat yang tepat, tempat yang tepat dan dalam jumlah yang tepat, PT Tempo sebagai salah satu perusahaan distribusi berfungsi menjalankan distribusi nasional yang menyalurkan produk pasta gigi Colgate yang diproduksi oleh PT Filma Utama Soap sebagai prinsipalnya. Maksud penelitian ini adalah untuk menganalisa dan mengevaluasi peranan allocation plan PT Tempo dalam mengejar tingkat efisiensi yang tinggi, dalam hal pengadaan stock di cabang-cabang sesuai dengan stock rationya, sehingga tidak terjadi misalokasi di tiap cabang di seluruh Indonesia. Metode penelitian yang digunakan adalah metode riset studi kasus dengan pendekatan pada aspek fisik dan kelembagaan dari distribusi nasional PT Tempo. Untuk menunjang pengumpulan data dalam metode tersebut, digunakan juga metode penunjang lain seperti riset kepustakaan dan riset lapangan. Selanjutnya data yang diperoleh dari kedua bentuk penelitian ini diolah, dianalisa dan disusun sedemikian rupa bantuan data kuantitatif dari perhitungan allocation plan. PT Tempo selaku perusahaan distribusi menghadapi suatu masalah sehubungan dengan penyusunan allocation plan dalam hal pengadaan stock di cabang-cabangnya sesuai dengan target yang diinginkan di seluruh Indonesia. Masalah ini meliputi kesalahan alokasi yang disebabkan karena kesalahan penetapan target (mistarget) dan kesalahan pencatatan (misrecording). Mistarget terjadi karena target distribusi pasta gigi Colgate yang telah ditentukan terlebih dahulu tidak terjadi sebagaimana mestinya akibat kesalahan dalam product launching. Sedangkan misrecording terjadi karena adanya perbedaan pencatatan antara salesman record dengan sistem komputer kantor pusat PT Tempo. Kedua masalah ini mengakibatkan terjadinya brand switching dan opportunity loss. Dari penelitian yang ada dapat disimpulkan bahwa penyusunan allocation plan yang teliti sangat diperlukan walaupun dikatakan bahwa ratio stocknya telah mencukupi, sehingga proses produksi dapat dilakukan dengan ekonomis sesuai kapasitas produksi dan memenuhi skala ekonomis. Dengan demikian, peranan distribusi nasional PT Tempo dalam mendistribusikan produk ke seluruh Indonesia sangat penting dalam meningkatkan availability product. Oleh karena itu, PT Tempo perlu melakukan riset pasar yang lebih intensif mengenai potensi permintaan di flap area penjualan serta mencrapkan sistem pelaporan pengirim produk yang lebih terstandar serta pelatihan bagi salesman yang ada.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1995
S18945
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ade Witoyo
Abstrak :
Telah begitu banyak aplikasi material polimer dalam kehidupan sehari-hari. Namun tidak jarang beberapa part yang belum dapat menggunakan material polimer, seperti part crescent rod holder. Hal ini memunculkan tantangan baru untuk melakukan studi subtitusi material part crescent rod holder yang awalnya berbahan dasar stainless steel dengan material polimer yang dilakukan dengan analisis mekanikal dan secara desain. Setelah melakukan desain dengan menggunakan perangkat lunak CATIA V5 Release 15 maka pemilihan material tertuju pada polycarbonate grade lexan 3414R. Studi perilaku dan kelayakan material pengganti dipelajari dengan simulasi proses dengan perangkat lunak Moldflow Plastics Advisor 7.1 (MPA 7.1). Variasi temperatur cetakan dan variasi temperatur lelehan parameter yang dilakukan untuk mengetahui hubungannya dengan jumlah volumetric shrinkage dan sink mark yang terbentuk. Parameter proses yang dimaksud adalah, analisa temperatur cetakan pada 150, 160 dan 170ºC, dimana % volume shrinkage dan sink mark yang terjadi cenderung menurun seiring dengan peningkatan temperatur cetakan. Pada temperatur lelehan 300, 310 dan 320_C didapat kecenderungan peningkatan % volume shrinkage dan sink mark seirin dengan peningkatan temperatur leleh. Proses simulasi dengan perangkat lunak Moldflow Plastics Adviser 7.1 ini diarahkan untuk menghasilkan % volumetric shrinkage dan sink mark terendah dari kedua variabel diatas.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S41731
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Farida Andam Dewi
Abstrak :
Setiap perusahaan yang bergerak di bidang industri, memiliki tujuan untuk menghasilkan suatu produk dengan kualitas yang baik serta menghasi lkan kuantitas yang banyak. Akan tetapi kenyataannya, tidak semua produk dihasilkar dalam kondisi bai~ sebaliknya proses produksi dapat menghasilkan produk yang rusak Produk yang rusak dihasilkan salah satu alasannya terjadi akibat mesin bekerja tidak sesuai, untuk itu dibutuhkan suatu penggukuran kinerja maintenance secarn detail untuk setiap mesin maupun terhadap seluruh sistem secara lengkap. Metode yang digunakan untuk mengukur kinerja tersebut adalah Overall Equipment Effectiveness (OEE) yang merupakan dasar dari Total Productive Maintenance (TPM). Penggukuran OEE pada PT.XXX ini sebagai acuan untuk menerapkan :sistem Total Productive Maintenance (TPM) yang merupakan salah satu rencana dari manajemen PT.XXX. lmplementasi pengukuran OEE berupa penggumpulan data., penggolahan data, analisa, serta saran-saran yang diberikan oleh penulis. Hasil dari pengukuran OEE tersebut dapat memberikan informasi tentang kerugian-kerugian yang terjadi di proses manufaktur bagian Compoun PT. XXX, kcmudian nilai OEE dibandingkan dengan teori dasar dari berbagai literatur sehingga dapat dijadikan acuan untuk melakukan eliminasi terhadap kerugian-kerugian tersebut. ......Every company has the goal to make products with good quality and at the required quantity. The fact is not all products perfect, the production process could also produces bad ones. One of tho reason of bad products is the substandard function of the machines wh!:.h is caused by unmeasurabllity of the maintenance performance on each machine or as a system. One method that can be used for that is the Overali Equipment Effectiveness (OEE) which is the basic of Total Productive Maintenance (TPM). The goal of this research is to measure the OEE at PT XXX as the basic to apply the TPM. The result of the measurement are informations of the losses which actually happen at Compound manufacturing unit. The OEE values are then compared with the theories from several literatures to find ways to eliminate the losses.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S50000
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Reno Endah Suri
Abstrak :
ABSTRAK
Iklan merupakan salah satu kekuatan komunikasi dalam pemasaran, yang bisa menolong menjual produk, jasa, citra atau ide. Maka tidak heran, kalau iklan mempunyai daya tarik tersendiri bagi konsumen. Terlebih lagi iklan yang ada dalam media cetak, khususnya majalah. Keuntungan menggunakan majalah, pasar sasarannya selektif, serta bisa diproduksi dalam iklan yang berwarna. Produk yang diiklankan banyak sekali macamnya. Ada kecendrungan yang dapat dilihat dari penyajiannya. Antara satu produk dengan produk lainnya, menampilkan pola yang berbeda. Ada yang lebih menampilkan unsur verbal, atau menonjolkan unsur non verbal atau kombinasi keduanya. Penelitian ini berusaha menggambarkan kecendrungan produk prestise, yaitu produk yang yang dalam pengkonsumsian berhubungan dengan ego, status atau prestise si pemakai Pola tersebut diketahui dengan cara menganalisis isi 56 nya, nya. iklan, yang dibagi atas kelas atas dan menengah, dari 6 jenis produk, mobil, jam, kaca mata, kartu kredit, perumahan serta barang elektronik, yang terdapat dalam majalah Tempo. Dari hasil analisis isi, kecendrungan pola penyajian iklan ke-56 produk prestise ini menunjukan, pola pemakaian unsur non verbal lebih sering dipakai, dari pada unsur verbal. Pola ini berlaku juga untuk produk prestise kelas atas dan kelas menengah. Kecendrungan pemakaian setiap bagian dalam unsur verbal dan non verbal menunjukkan, tidak semua unsur tersebut dipakai. Rata-rata hanya menggunakan 2 dari 6 teknik atau cara yang ada. Hal ini berkaitan dengan produk prestise itu sendiri, yang akan mengurangi nilai produk bila memakai teknik yang lain. Dalam pemakaian headline, menampakkan pola yang seimbang antara pemakaian direct dan indirept, serta isi headline news dan how-to. Untuk pola pemakaian klasifikasi naskah serta tipe slogan, didominasi oleh klasifikasi naskah reason-why serta tipe slogan reward. Sedangkan untuk teknik naskah serta pemakaian jumlah kata dalam headline, umumnya perbedaan pemakaiannya tidak terlalu jauh berbeda. Pola penyajian iklan produk prestise dari unsur non verbal, menunjukkan pola penyajian yang tidak jauh berbeda dari unsur verbal. Untuk pola pemakaian teknik ilustrasi, kecendrungan penyajian didominasi oleh teknik foto. Untuk tipe layoutnya antara tipe standar dan poster, tidak terlalu jauh berbeda. Sedangkan objek ilustrasi, lebih banyak memakai iklan dengan tambahan latar belakang. Dari hasil analisis isi iklan ini, tampak ada perbedaan pola penyajian pada produk prestise. Dalam iklan jam dan kaca mata, cenderung menggunakan unsur non verbal dibandingkan unsur verbalnya. Sebal-iknya pada iklan mobil, elektronik, rumah serta kartu kredit, pemakaian unsur verbal tampaknya lebih ditekankan, dengan tidak meninggalkan pemakaian unsur non verbal sebagai penunjang unsur verbal.
1991
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>