Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 255 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Moedke, Wilmer O.
Beverly Hill: Glencoe Press, 1974
658.403 MOE i
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Sembiring, Erlitna
Abstrak :
Tugas akhir ini merupakan analisis terhadap sistem penilaian kinerja yang diterapkan di Instansi XYZ. Analisis ini dilakukan sebagai upaya untuk memberikan masukan kepada manajemen Instansi XYZ, bahwa sistem penilaian kinerja yang diterapkan saat ini belum dapat dikategorikan sebagai sistem penilaian kinerja yang efektif Sistem penilaian kinerja model DP3 yang saat ini digunakan berdasarkan Peraturan Pemerintah nomor 10 Tabun 1979 belum mampu menggambarkan basil prestasi kerja yang sesungguhnya. Hal tersebut diakibatkan oleh beberapa faktor antara lain, unsur penilaian yang tidak terukur karna lebih menggambarkan karakteristik individu daripada prestasi kerja dan kurangnya pemahaman pejabat penilai terhadap teknis pemberian nilai serta manfaat dari DP3 itu sendiri. Sebagai usulan pemecahan masalah, penulis mengusulkan agar sistem penilaian instansi XYZ dirubah/direvisi ke dalam bentuk yang lebih sederhana namun memuat kriteria unsur penilaian terukur dan hasilnya dapat menggambarkan prestasi kerja karyawan sesungguhnya. Di samping itu pemahaman terhadap teknik pemberian dan penetapan nilai perlu ditanamkan dan disosialisasikan terhadap pejabat penilai, agar penilaian dapat objektif sehingga hasil penilaian kinerja dapat dijadikan acuan dalam pembinaan karir karyawan.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2005
T18828
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dhita Susriana
Abstrak :
Proyek konstruksi yang didanai oleh pemerintah, pada akhir tahun anggaran/akhir proyek pada umumnijiniya akan diaudit oleh auditor independen. Audit berfungsi untuk meningkatkan transparansi, akuntabilitas, dan untuk mengetahui kondisi aktual suatu entitas sebagai dasar pengambilan keputusan sekaligus mengurangi risiko kesalahan dalam pembuatan kebijakan entitas tersebut. Salah satu jenis audit adalah audit kepatuhan. Tujuan dari audit kepatuhan adalah untuk menilai apakah hal-hal utama yang diaudit telah sesuai dengan peraturan. Audit kepatuhan dalam industri konstruksi salah satunya adalah untuk menilai pelaksanaan perjanjian kontrak antara pengguna dan penyedia. Pada pelaksanaan audit, auditor dihadapkan pada risiko kemungkinan bahwa temuan, kesimpulan atau rekomendasi yang disusun tidak benar atau tidak lengkap, akibat prosedur audit kurang memadai, bukti yang tidak memadai atau informasi yang menyesatkan yang dapat menyebabkan lembaga audit tersebut digugat. Untuk mengatasi masalah tersebut, penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengembangkan sistem manajemen mutu pada audit kepatuhan guna mencapai kualitas audit yang diharapkan. Metode penelitian ini menggunakan studi literatur dan metode Delphi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sasaran mutu audit dapat dikategorikan menjadi tiga tahap, yaitu perencanaan, pelaksanaan dan pelaporan, terdapat 7 (tujuh) risiko tertinggi yang dapat mempengaruhi mutu audit serta pengembangan SMM pada audit kepatuhan yang lebih banyak menguatkan tahap perencanaan dan pelaksanaan audit. ......Construction projects which funded by the government, at the end of project will be audited by an independent auditor. Audit functions to increase transparency, accountability, and to know the actual condition of an entity as a basis for decision making. One type of audit is a compliance audit. The purpose of the compliance audit is to assess whether the main things audited are in accordance with the regulations. The compliance audits in the construction industry is to assess the implementation of contract agreements between users and providers. During the audit, the auditor is faced with the risk of the possibility that the findings, conclusions or recommendations that are prepared are incorrect or incomplete, due to inadequate audit procedures, inadequate evidence or misleading information that can cause the audit institution to be sued. To overcome this problem, this research was conducted with the aim of developing a quality management system in compliance audits to achieve the expected audit quality. This research method uses literature studies and the Delphi method. The results of this study indicate that the audit quality objectives can be categorized into three stages, namely planning, implementation and reporting, there are 7 (seven) highest risks that can affect audit quality and the development of QMS in compliance audits that more strongly strengthen the planning and implementation phase of audits.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Chang, Yih-Long
Englewood Cliffs, NJ: Prentice-Hall, 1991
658.503 CHA m
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Fakultas Ilmu Komputer-UI, 2007
003.092 MEE
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Coyle, R. G.
New York: John Wiley & Sons, 1977
658.4032 COY m
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Silberschatz, Abraham
Boston: McGraw-Hill, 2002
005.74 SIL d
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Mochamad Umar Al Hafidz
Abstrak :
ABSTRAK Agile adalah sebuah metode pengembangan software yang fleksibel dalam menangani perubahan kebutuhan software. Begitupula scrum sebagai salah satu framework yang populer dari agile juga fleksibel terhadap perubahan kebutuhan software. Namun kelebihan ini ternyata harus diiringi dengan beberapa kekurangan terutama pada bagian dokumentasi software dikarenakan agile lebih mengandalkan komunikasi langsung. Knowledge management pada scrum juga turut dipengaruhi dengan meningkatnya tantangan dalam pengembangan software seperti letak tim pengembang yang berjauhan tempat, atau adanya pergantian pengembang software, penggunaan metode untuk proyek bersakala besar, adanya kebutuhan software dengan kualitas tinggi. Permasalahan ini perlu diselesaikan untuk menghidari banyaknya knowledge loss. Knowledge merupakan salah satu unsur vital dalam meningkatkan kinerja dari suatu organisasi. Sehingga jika knowledge antara anggota tim tidak tertangani dengan baik akan menghambat kecepatan pengembangan dan kinerja tim. Beberapa pendekatan telah dilakukan untuk menangani permasalahan knowledge tersebut salah satunya dengan menggunakan knowledge management system. Oleh karena itu peneliti ingin mengetahui lebih jauh bagaimana pengaruh knowledge management system pada pengembangan software berbasis scrum dan pengaruhnya terhadap kinerja pengembang. Penelitian ini menggunakan pendekatan quasi-experimental dengan penerapan di dunia nyata pada perusahaan startup. Penelitian yang dilakukan adalah penelitian dengan metode pra-uji dan pasca-uji dengan membandingkan kondisi sebelum dan sesudah penerapan knowledge management system. Percobaan ini dilakukan dengan dua minggu menggunakan sistem pendukung scrum standar dan dua minggu dengan knowledge management system. Hasil temuan yang diperoleh dari percobaan tersebut yaitu terjadi peningkatan performa kontesktual sebesar 12%, performa tugas sebesar 5%, performa adaptasi sebesar 8%, serta perbaikan sirkulasi knowledge dari tim pengembang. Knowledge Management System terbukti mampu meningkatkan dan menangani sirkulasi knowledge pada scrum dan memberikan dampak pada pengembang dan proses pengembangan software.
ABSTRACT Agile is a software development method that easily adapts to changing software requirements. Scrum as one of the popular frameworks of agile is also flexible to changing software requirements. But this advantage turns out to be accompanied by several shortcomings, especially in the software documentation section because agile relies more on direct communication. Knowledge management in Scrum was also influenced by the increasing challenges in software development such as the location of the development team that was far apart, or the change of software developers, the use of methods for large-scale projects, the need for high quality software. This problem needs to be resolved to avoid the amount of knowledge loss. Knowledge is one of the vital elements in improving the performance of an organization. So if knowledge between team members is not handled properly it will slow down the development and team performance. Several approaches have been made to deal with the knowledge problems, one of them is by using the knowledge management system. Therefore this research want to find out more about how the knowledge management system influences the development of scrum-based software and its effect on developer performance. This study uses a quasi-experimental approach with the application in the real world with startup companies. The research conducted is research with pre-test and post-test methods by comparing the conditions before and after the implementation of the knowledge management system. This experiment was conducted in two weeks using a standard scrum support system and two weeks with a knowledge management system. The findings obtained from the experiment were 12% increase in contest performance, task performance of 5%, adaptation performance of 8%, and improvement of knowledge circulation from the development team. The Knowledge Management System is proven to be able to improve and handle the knowledge circulation in Scrum and have an impact on developers and the software development process.

 

Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2019
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Saragih, Ariel Sharonalauda
Abstrak :
Sistem kerja yang baik seperti pengaturan proses kerja yang memperhatikan keserasian antara pekerja, bahan/ material dan peralatan menentukan berjalannya suatu perusahaan. Antara pekerja, bahan/ material dan peralatan yang digunakan mempunyai suatu tingkat risiko tinggi keselamatan kerja yang berasal dari bahaya yang tidak dikendalikan berpotensi menimbulkan kecelakaan kerja. CITIC Seram Energy Limited sebagai operator minyak dan gas bumi pada area Seram Blok Non Bula mempunyai bahaya dan risiko keselamatan kerja dalam menjalankan operasinya. Usaha untuk mengatasinya adalah melalui Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) yang dikembangkan melalui Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3). Penelitian dilakukan untuk menganalisis SMK3 CITIC Seram Energy Limited dan menemukan faktor-faktor berpengaruh terhadap sistem manajemen CITIC Seram Energy Limited. Penelitian menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dimana fokus dari penelitian adalah pelaksanaan SMK3 CITIC Seram Energy Limited dan wilayah penelitian adalah lapangan CITIC Seram Energy Limited. Disimpulkan bahwa CITIC Seram Energy Limited belum berjalan dengan optimal dan berdasarkan faktor-faktor berpengaruh maka faktor komitmen belum berjalan dengan baik berupa masih adanya perilaku kerja tidak aman oleh operator, belum adanya tenaga ahli HSE seperti Safety Spesialist yang dapat memberikan masukan ke HSE Manager, koordinasi pelaporan yang belum berjalan dengan baik dan belum adanya bentuk awareness dalam pelatihan behavior demikian juga faktor inspeksi tempat kerja belum berjalan dengan baik berupa kurang optimalnya peran tenaga HSE CITIC Seram di lapangan yang mampu menangani seluruh area kerja CITIC Seram yang luas. Sedangkan faktor berpengaruh lainnya seperti faktor komunikasi dan komite K3 serta pengawasan keselamatan kerja telah berjalan dengan baik. Berdasarkan keadaan tersebut maka pada pelaksanaan sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja harus dioptimalkan melalui perbaikan komitmen seperti pemberian sangsi yang tegas bagi pekerja yang melanggar ketentuan keselamatan kerja dan award bagi yang mematuhi, penambahan peran safety spesialist berfungsi konsultatif, pembuatan suatu prosedur pelaporan data HSE yang sistematis dan pemberian pelatihan behavior bagi pekerja, peningkatan komunikasi, peningkatan komite K3 dan perbaikan inspeksi tempat kerja seperti penambahan personil HSE di lapangan serta peningkatan pengawasan tenaga kerja.
Good working systems such as setting work processes noticed harmony between labor, materials / material and equipment to determine the passage of an enterprise. Between labor, materials / materials and equipment used have a high level of risk from safety hazards. CITIC Seram Energy Limited as operator of oil and gas in the area Seram Non-Bula Block has hazards and safety risks in the course of operation. Attempts to overcome this is through the Occupational Health and Safety developed by Health and Safety Management System. The study was conducted to analyze Health and Safety Management System CITIC Seram Energy Limited and found these factors affect the Health and Safety Management System CITIC Seram Energy Limited. The research uses descriptive qualitative approach where the focus of the research is the implementation of Health and Safety Management System CITIC Seram Energy Limited and the study area is the field of CITIC Seram Energy Limited. It was concluded that CITIC Seram Energy Limited has not run optimally and based on these factors influence the commitment factor has not been going well in the form of the persistence of unsafe work behavior by the operator, not have the expert?s role such as Safety Specialist to provide input to the HSE Manager, the coordination reporting that has not been going well and there is no awareness in the form of training as well as behavior, workplace inspections factors not run well in the form of less optimal role CITIC Seram HSE personnel in the field are capable of handling the entire work area CITIC Seram wide. While other influential factors such as communication and committees factors K3 and safety oversight has been going well. Under these circumstances it is in the implementation of safety management systems and health should be optimized through improved commitment as giving strict sanctions for employees who violate safety rules and the award for comply with, the addition of specialist safety function consultative role, creating a procedure of systematic data reporting HSE behavior and providing training for workers, improved communication, increased committees K3 inspection and repair work such as the addition of HSE personnel in the field as well as increased labor inspection.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2013
T32947
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Raden Bimo Prasetyo
Abstrak :
Peranan sektor jasa konstruksi, sebagai unsur produksi yang menjalankan proses konstruksi hingga menghasilkan suatu bangunan, akan semakin integral di masa mendatang. Walau demikian, sektor ini merupakan salah satu sektor yang memiliki risiko kecelakaan kerja yang tinggi, sehingga diperlukan langkah demi keselamatan kerja yang lebih baik. Studi ini mengembangkan instrumen indikator pengukuran sistem manajemen keselamatan dengan menggunakan kriteria sistem manajemen keselamatan konstruksi sesuai peraturan menteri dalam Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Permen PUPR) No.10/2021, sehingga dapat digunakan dalam menilai keselamatan di industri konstruksi. Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan pendekatan mixed-method exploratory design, yang dimulai dengan pendekatan kualitatif dan dilanjutkan dengan pendekatan kuantitatif. Hasil studi ini menunjukkan bahwa perusahaan BUMN karya yang diobservasi telah menerapkan sistem manajemen keselamatan konstruksi berdasarkan peraturan seperti PP 50 Kementerian Ketenagakerjaan dan Permen PUPR No.10 Tahun 2021 (SMKK 10/21). Selain itu, SOP perusahaan disusun meliputi kebijakan, prosedur, instruksi kerja, dan metode kerja. Meskipun pengukuran implementasi belum dilakukan dengan aplikasi khusus, namun penelitian menunjukkan bahwa pengukuran dapat dilakukan secara daring melalui aplikasi yang dikembangkan dengan sistem manajemen. Faktor-faktor seperti kompetensi, SOP, dan SMKK 10/21 pun ditemukan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap penerapan sistem manajemen keselamatan konstruksi ......Construction services now and in the future will be increasingly integral because of their role as an element of production that carries out the construction process to produce a building. The construction service sector is one of the sectors that has a high risk of work accidents, so improvement steps are needed towards better work safety. The novelty of this research is the development of a safety management system measurement indicator instrument using the construction safety management system criteria according to ministerial regulation in Ministry of Public Works and Housing (Permen PUPR) No. 10/2021 so that an instrument that can be used in assessing safety in the construction industry can be obtained. The methodology used in this research uses a mixed-method exploratory design approach, which starts with a qualitative approach and continues with a quantitative approach. The results show that the company has implemented a construction safety management system under regulations such as PP 50 of the Ministry of Manpower and ministerial regulation in the Ministry of Public Works and Housing (Permen PUPR) No. 10 of 2021 (SMKK 10/21). In addition, the company's SOPs, which include policies, procedures, work instructions, and work methods, have been compiled. Although implementation measurement has not been done with a dedicated application, research shows that measurement can be done online through an application developed by the management system. Factors such as competence, SOPs, and SMKK 10/21 significantly influence the implementation of the construction safety management system, with competence playing a robust role and SOPs and SMKK 10/21 exerting a powerful influence.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2024
D-pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>