Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 42 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Meudia Syahidah
Abstrak :
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat PHBS di rumah tangga merupakan upaya pemberdayaan anggota rumah tangga agar tahu, mau dan mampu berperilaku hidup bersih dan sehat. Berdasarkan studi yang dilakukan oleh RISKESDAS 2013 disebutkan bahwa angka PHBS yang masih kurang maksimal berbanding terbalik dengan jumlah posyandu yang ada di DKI Jakarta. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara praktik kehadiran ibu ke posyandu dengan pencapaian PHBS di rumah tangga. Penelitian ini merupakan studi cross sectional dengan responden sebanyak 106 orang yang dipilih dengan teknik consecutive random sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 74,5 responden memiliki capaian PHBS yang sangat baik. Sebanyak 81,1 responden memiliki tingkat kehadiran ke posyandu secara rutin. Namun, tidak terdapat hubungan yang bermakna antara praktik kehadiran ibu ke posyandu dengan pencapaian PHBS di rumah tangga p=0,423 . Diperlukan adanya edukasi berkelanjutan mengenai PHBS kepada warga melalui metode lain, seperti media publikasi cetak atau iklan layanan masyarakat. Pada penelitian selanjutnya perlu diteliti mengenai faktor-faktor yang menyebabkan masih adanya warga yang tidak melakukan PHBS dengan baik. ...... Clean and Healthy Behaviors in Household is a cluster of activities that aims to empower members of household to increase their knowledge, willingness, and capability in doing clean and healthy behaviors. A recent study done by RISKESDAS 2013 showed poor Clean and Healthy Behaviors score which is inversely proportional to the number of Posyandu in DKI Jakarta. This study aimed to identify the relationship between mother rsquo s attendance in Posyandu with Clean and Healthy Behaviors score in household. This study used cross sectional method with 106 subjects that were chosen by consecutive random sampling. The result showed that 74.5 subjects got a very good Clean and Healthy Behaviors score. Furthermore, 81.1 of the subjects showed routine attendance to Posyandu. However, there is no statistically significant relationship between Clean and Healthy Behaviors score with mother rsquo s attendance to Posyandu p 0.423 . Sustainable education about Clean and Healthy Behaviors in household is needed to be delivered by other methods, such as printed publication media or public service advertisement. Further studies need to consider other factors that can cause people not to perform Clean and Healthy Behaviors well.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2016
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Sony Adams
Abstrak :
Buku ini mengungkapkan bahwa sekecil apa pun kebiasaan yang Anda lakukan akan memberikan dampak pada kehidupan Anda. Penulis menguraikan secara runtut dan komprehensif bagaimana mengenali dan mengatasi kebiasaa-kebiasaan buruk yang mungkin tidak Anda sadari dalam kehidupan sehari-hari. Mungkin Anda pernah bertanya kepada diri sendiri, "Apakah hari ini saya sudah lebih baik daripada kemarin?" Jika masih sama saja, Anda sedang berada di zona nyaman. Anda bak berlayar di tengah laut tenang, tanpa pernah merasakan derasnya ombak samudra. Kemudi kapal yang digerakkan sedikit saja akan mengubah haluan kapal tersebut, sebagaimana kebiasaan mikro dalam hidup Anda yang akan membentuk Anda jadi lebih baik dan bahagia. Maka, atasilah kebiasaan buruk dan tingkatkan kebiasaan baik Anda dengan letakkan gawai Anda di atasmeja, kemudian ambil dan baca buku ini. *************** Pernahkah Anda terpikir betapa menariknya dunia yang terbuka lebar lewat lembaran buku? Membaca bukan hanya kegiatan rutin, tetapi juga petualangan tak terbatas ke dalam imajinasi dan pengetahuan. Membaca mengasah pikiran, membuka wawasan, dan memperkaya kosakata. Ini adalah pintu menuju dunia di luar kita yang tak terbatas. Tetapkan waktu khusus untuk membaca setiap hari. Dari membaca sebelum tidur hingga menyempatkan waktu di pagi hari, kebiasaan membaca dapat dibentuk dengan konsistensi. Pilih buku sesuai minat dan level literasi. Mulailah dengan buku yang sesuai dengan keinginan dan kemampuan membaca. Temukan tempat yang tenang dan nyaman untuk membaca. Lampu yang cukup, kursi yang nyaman, dan sedikit musik pelataran bisa menciptakan pengalaman membaca yang lebih baik. Bergabunglah dalam kelompok membaca atau forum literasi. Diskusikan buku yang Anda baca dan dapatkan rekomendasi dari sesama pembaca. Buat catatan atau jurnal tentang buku yang telah Anda baca. Tuliskan pemikiran, kesan, dan pelajaran yang Anda dapatkan. Libatkan keluarga dalam kegiatan membaca. Bacakan cerita untuk anak-anak atau ajak mereka membaca bersama. Ini menciptakan ikatan keluarga yang erat melalui kegiatan positif. Jangan ragu untuk menjelajahi genre baru. Terkadang, kejutan terbaik datang dari buku yang tidak pernah Anda bayangkan akan Anda nikmati. Manfaatkan teknologi dengan membaca buku digital atau bergabung dalam komunitas literasi online. Ini membuka peluang untuk terhubung dengan pembaca dari seluruh dunia.
Yogyakarta: PT Anak Hebat Indonesia, 2024
152.33 SON m
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Ardhanari
Abstrak :
ABSTRAK
Perilaku hidup sehat yang merupakan bagian dari gaya hidup sehat berkembang pada usia anak-anak dan mulai stabil ketika seseorang memasuki periode remaja. Perilaku hidup sehat adalah perilaku seseorang, yang merasa yakin bahwa dirinya sehat, yang berhubungan dengan kesehatan, dan dapat diindikasikan dengan perilaku sehari-hari yang tidak berhubungan dengan Jial-hal medis.

Penelitian ini menggunakan teori Jung sebagai acuan. Preferensi kepribadian dan temperamen adalah karakteristik kepribadian yang dapat dilihat dari tipologi Jung. Preferensi kepribadian adalah sualu cara berpikir, mengolah informasi dan berinteraksi yang paling disukai oleh seseorang (Myers, 1998). Preferensi kepribadian terdiri dari 8 preferensi, yaitu ekstrover dan introver (E-I), pengindera dan intuitif (S-N), berpikir dan perasa (T-F), serta penilai dan pengamat (J-P). Temperamen adalah gambaran umum dari fungsi-fungsi dasar tipe kepribadian. Empat temperamen yang dikemukakan oleh Keirsey & Bates (1978) adalah intuilive-feeling (NF), inluilive-lhinking (NT), sensing-judging (SJ), sensingperceiving (SP).

Penelitian ini menggunakan disain penelitian kuantitatif dengan metode Spearman rank-Spearman's rcink-difference coefficient dan teknik anova one-wcty. Subjek penelitian ini adalah remaja yang memasuki tahap perkembangan akhir (18-20 tahun) dan belum menikah. Jumlah subjek sebanyak 80 orang. Alat ukur yang digunakan adalah MBTI form M hasil adaptasi Yulistia (2002) dan alat ukur perilaku hidup sehat bersifat unidimensional yang disusun untuk penelitian ini.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara preferensi kepribadian dengan perilaku hidup sehat pada remaja. Hubungan yang signifikan ini hanya terlihat pada preferensi penilai dan pengamat saja. Namun tidak terdapat hubungan yang signifikan antara temperamen dengan perilaku hidup sehat pada remaja.
2004
S3366
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siahaan, Ferdinan Leonardo
Abstrak :
ABSTRAK
Masalah gangguan kesehatan mental merupakan kontributor terbesar terhadap DALYs di dunia. Di Indonesia, data menunjukkan bahwa 1-2 orang dari 1000 penduduk mengalami gangguan kesehatan mental dan dalam beberapa tahun terakhir, kehidupan masyarakat di perkotaan juga menunjukkan risiko ancaman kesehatan mental yang cukup tinggi. Pekerjaan yang menumpuk, persoalan keluarga, tekanan ekonomi, dan penyebab lainnya diketahui menjadi pemicu stres. Pemicu-pemicu yang mengancam tersebut mampu menyebabkan psychological distress. Salah satu hal yang bisa dan cukup mudah dilakukan untuk menanggulangi potensi ancaman masalah kesehatan mental adalah menjalankan perilaku hidup sehat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan tingkat psychological distress pada masyarakat di Jabodetabek yang menjalani dan tidak menjalani perilaku hidup sehat. Perilaku hidup sehat yang diukur adalah aktivitas fisik, konsumsi sarapan, durasi tidur, merokok, dan konsumsi alkohol. Partisipan penelitian ini adalah 1108 masyarakat di Jabodetabek. Peneliti menggunakan instrumen GHQ-12 untuk mengukur psychological distress dan kuesioner pertanyaan yang bersifat demografis untuk mengukur perilaku hidup sehat. Hasil perhitungan menunjukkan bahwa terdapat perbedaan tingkat psychological distress pada masyarakat yang beraktivitas fisik, mengonsumsi sarapan, dan tidur 7-8 jam, sedangkan pada perilaku merokok dan konsumsi alkohol, tidak ditemukan perbedaan yang signifikan pada psychological distress.
ABSTRACT
Mental health disorders are one of the largest contributors to DALYs worldwide. In Indonesia, data show that 1-2 out of 1000 people experiencing mental health problems and in the last few years, life in urban society shows high risk on mental health. Job overload, family problem, economic pressure, and other factors have been known as triggers of stress. These threatening triggers are capable to cause psychological distress. One of many things that can be easily done to overcome potential risk to mental health problem is to perform health behavior. Purpose of this study is to understand the difference on psychological distress level of society in Jabodetabek who perform of healthy behaviors and who don?t. Health behaviors that are assessed are physical activity, breakfast consumption, sleep duration, smoking, and alcohol consumption. Participants of this study are 1108 people in Jabodetabek. Researcher used GHQ-12 instrument to assess psychological distress and demographic questions questionnaire to assess health behavior. The calculation results show that there are psychological distress level differences on people who do physical activity, consume breakfast, and sleep for 7-8 hours. On the other hand, there are no significance psychological distress level difference between people who smoke and consume alcohol.
2016
S63110
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rizla Syabanni
Abstrak :
Stunting merupakan keadaan status gizi anak yang ditandai dengan tinggi badan yang pendek dan nilai TB/U < -2 SD. Prevalensi stunting di Indonesia terbilang cukup tinggi dan berstatus masalah menurut batasan WHO. Untuk menurunkan prevalensinya perlu mengetahui faktor risiko yang mungkin. PHBS merupakan serangkaian perilaku yang mempengaruhi status kesehatan setiap anggota keluarga, khususnya status gizi seorang anak yang masih bergantung pada orangtua dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Penelitian cross sectional dengan teknik consecutive sampling dan uji chi-square ini bertujuan untuk mengetahui hubungan PHBS dengan kejadian stunting pada anak usia 12-59 bulan di Puskesmas Kecamatan Tanjung Priuk. Sampel penelitian ini berjumlah 97 pasangan ibu dan balita. Hasil penelitian ini menunjukkan tidak terdapat hubungan antara PHBS dengan kejadian stunting pada anak usia 12-59 bulan p>0.05, ?=0.05 . Perlu untuk dikembangkan kembali cara penilaian pelaksanaan PHBS yang baku dan asupan nutrisi balita terhadap kejadian stunting perlu untuk diteliti pada penelitian selanjutnya.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2017
S69393
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Melisa Anindita Rahmawati
Abstrak :
Pendahuluan: Diare merupakan penyakit pembunuh kedua pada balita dengan prevalensi sebesar 14,3 dan berpotensi terjadi Kejadian Luar Biasa KLB di Indonesia. Lebih dari 100.000 balita meninggal akibat diare dengan estimasi hilangnya biaya ekonomi sebesar Rp. 7,2 Triliun. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor apa saja yang berhubungan dengan kejadian diare pada balita di Indonesia berdasarkan data Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia SDKI 2012. Metode: Desain penelitian adalah cross sectional. Populasi studi pada penelitian ini adalah seluruh balita Indonesia usia 0-59 bulan pada SDKI 2012 yang memenuhi kriteria inklusi dan ekslusi. Kemudian dilakukan sampling dengan metodesistem random sampling dengan jumlah sampel 5.961 balita. Hasil: Prevalensi kejadian diare pada balita yang mengalami diare 2 minggu sebelum survei SDKI 2012 adalah sebesar 15,2 907 balita dan secara statistik terdapat hubungan yang signifikan antara usia balita 6-35 bulan POR: 1,977; 95 CI: 1,500-2,518; p 0,001, jenis kelamin POR: 1,298; 95 CI: 1,125-1,497; p 0,001, pendidikan ibu POR: 1,365; 95 CI: 1,180 ndash; 1,576; p 0,001 , sosial ekonomi menengah POR: 1,309; 95 CI: 1,064 ndash; 1,610; p 0,011, sosial ekonomi bawah POR: 1,623; 95 CI: 1,376 ndash; 1,913; p 0,001, sumber air minum POR: 1,326; 95 CI: 1,134-1,551; p 0,001, ketersediaan jamban POR: 1,424; 95 CI: 1,228-1,650; p 0,001, ketersediaan tempat cuci tangan POR: 1,248; 95 CI: 1,062-1,465; p 0,008, dan daerah tempat tinggal POR: 1,250; 95 CI: 1,085=1,440; p 0,002 dengan kejadian diare pada balita di Indonesia tahun 2012. Dalam menurunkan angka kejadian diare pada balita, perlu adanya kesadaran bersama baik pemerintah, petugas kesehatan, masyarakat, maupun orang tua dalam meningkatkan perilaku hidup bersih dan sehat PHBS. ...... Introduction: Diarrhea is a second killer disease in under five children with a prevalence of 14,3 and have potential to outbreak in Indonesia. More than 100,000 under five children died from diarrhea with an estimated loss of economic costs of 7.2 Trillion Rupiah. Objective: This study aims to determine factors are related to diarrhea occurrence among under five children in Indonesia based on data Indonesia Demographic and Health Survey IDHS 2012. Method: This is a cross sectional study with study population were all Indonesian under five children 0 59 months in SDKI 2012 that meet the criteria of inclusion and exclusion. Then sampling by simple random sampling method with the number of sample is 5.961 responden. Results: The prevalence of diarrhea occurrence in under fives with diarrhea 2 weeks before survey was 15.2 907 and there was a statistically significant relationship between age 6 35 months POR 1,977 95 CI 1,500 ndash 2,518 p 0,001, sex POR 1,298 95 CI 1,125 ndash 1,497 p 0,001, maternal education POR 1,365 95 CI 1,180-1,576 p 0,001, middle socioeconomic POR 1,309 95 CI 1,064-1,610 p 0,011, low socioeconomic POR 1,623 95 CI 1,376 ndash 1,913 p 0,001, drinking water source POR 1,326 95 CI 1,134 ndash 1,551 p 0,001, latrine availability POR 1,424 95 CI 1,228 ndash 1,650 p 0,001, handwasher availability POR 1,248 95 CI 1,062 ndash 1,465 p 0,008, and residence area POR 1,250 95 CI 1,085-1,440 p 0,002 on the incidence of diarrhea among under five children in Indonesia 2012. To decreasing the incidence of diarrhea among under five children, need a common awareness of government, health workers, community, and parents to improving sanitation and healthy life.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ha, Chun-ho
Soul-si : Mirae Munhwasa, 2011
KOR 658.519 HAC h
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Pusat promosi kesehatan departemen kesehatan , 2006
353.627 4 IND p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
<<   1 2 3 4 5   >>