Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 35 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Guenther, Ernest, 1895-
Jakarta: UI-Press, 1990
661.806 GUE et III A
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Guenther, Ernest, 1895-
Jakarta: UI-Press, 1990
661.806 GUE m
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Guenther, Ernest, 1895-
Jakarta: UI-Press, 1990
661.806 GUE et IV A
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Endang Indrati Sedijoprapto
Abstrak :
Pada umumnya masyarakat tidak menginsyafi bahwa sehari-hari kita menggunakan bermacam-macam minyak atsiri. Di datam Kehidupan masyarakat modern, semakin banyak dibutuhkan minyak atsiri. Yaitu digunakan secara luas dalam banyak industri untuk membuat hasil jadi yang langsung dikonsumsi oleh masyarakat. Hasil tersebut berupa kosmetika ataupun untuk pengharum makanan. Indonesia memenuhi 50% dari kebutuhan minyak atsi_ri dunia, sedang Haiti 30% dan 20% lainnya dipenuhi oleh India, Afrika Timur dan lain-lain.1 Maka minyak atsiri Indonesia merupakan suatu subyek yang tak dapat diabaikan. Menurut ketentuan-ketentuan di dalam naskah Garis garis Besar Haluan Negara, pada pola Imum REPELITA III telah dicantumkan bahwa : prioritas diletakkan pada pembangunan bidang ekonomi dengan titik berat pada pembangunan sektor pertanian menuju swasembada pangan dengan meningkatkan sektor industri yang mengolah bahan mentah menjadi bahan baku dan barang jadi dalam 2. Dari kenyataan ini dapat dikatakan bahwa peranan bidang pertanian dan industri sangat panting di Indonesia.Minyak atsiri adalah salah satu komoditi industri Indonesia yang bahan bakunya berasal dari bidang _
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1980
S15224
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hakimah Dharwisyah Ramli
Abstrak :
Penelitian ini didasarkan pada studi eksperimental yang menggunakan tanaman kapulaga sebagai item utama. Jenis tanaman kapulaga yang terpilih adalah dari Malaysia bernama Elettaria cardamomum. Pilihan tertentu dilakukan berdasarkan kriteria pilihan untuk mendapatkan kapulaga terbaik untuk digunakan dalam percobaan ini. Beberapa tes yang dilakukan pada ekstrak benih tanaman ini seperti alkaloid, uji saponin, kromatografi lapis tipis dan uji spektrofotometri. Uji coba dilakukan untuk membuktikan keyakinan kami bahwa kapulaga yang telah digunakan secara luas sebagai bumbu dalam makanan orang Asia juga dapat bermanfaat dalam pengobatan karena telah digunakan sebagai obat tradisional juga. Kami mencoba untuk memastikan adanya alkaloid, saponin dan minyak atsiri di kapulaga sebagai zat yang berharga dalam kedokteran modern. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa senyawa minyak atsiri ditemukan di Elettaria cardamomum berdasarkan uji spektrofotometri. Sebaliknya, semua tes lainnya tidak bisa menemukan jejak alkaloid atau saponin di Elettaria cardamomum. Berdasarkan pembahasan, uji alkaloid dan uji saponin dapat menjadi negatif karena faktor eksternal dan internal. Kami tidak bisa menyimpulkan bahwa unsur-unsur ini tidak terdapat dalam Elettaria cardamomum hanya dengan tes ini. Tes canggih lanjut dengan teknologi tinggi harus dilakukan untuk mengkonfirmasi adanya alkaloid dan saponin. Kami tidak bisa melanjutkan dengan tes lain karena kurangnya dana. Senyawa seperti Olleum foeniculli ditemukan di Elettaria cardamomum. Temuan ini mendukung saran bahwa Elettaria cardamomum mengandung minyak atsiri. ...... This research is based on experimental study that used cardamom plant as the main item. The type of cardamom plant chosen was from Malaysia named Elettaria Cardamomum. Specific selection was done based on our selection criteria to get the best cardamom to be used in this experiment. Few tests were conducted repeatedly on the plant such as alkaloid test, saponin test, thin layer chromatography and spectrophotometry test. The trials were done to prove our belief that cardamom which has been used widely as spices in food among Asians can also be beneficial in medicine since it has been used as traditional medicine too. We tried to ascertain the presence of alkaloid, saponin and volatile oil in cardamom as those substances are valuable in modern medicine. The results obtained showed that the compound of volatile oil was found in Elettaria Cardamomum based on spectrophotometry test. On the contrary, all the other tests couldn`t find any traces of alkaloid nor saponin in Elettaria Cardamomum. Based on the discussion, alkaloid test and saponin test can be negative due to many external and internal factors. We can`t conclude that those elements are absent in Elettaria Cardamomum only by these tests. Further advanced tests with high technology should be done to confirm the absence of alkaloid and saponin. We could not proceed with other tests due to lack of funds. Few compounds of Olleum Foeniculli were found in Elettaria Cardamomum. These findings support the suggestion that Elettaria Cardamomum contains volatile oil.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2013
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pinem, Widya Sandi
Abstrak :
ABSTRAK
Tesis ini menganalisa pengaruh daya saing terhadap kinerja ekspor minyak atsiri Indonesia pada sepuluh negara tujuan ekspor. Metode yang digunakan adalah regresi data panel dan wawancara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa daya saing mempengaruhi kinerja ekspor minyak atsiri Indonesia pada sepuluh negara tujuan utama secara positif. Berdasarkan perhitungan RCA Dinamis pada negara Amerika Serikat, India, Cina, Perancis, Belanda, Spanyol, Swiss, Inggris dan Jerman diketahui minyak atsiri Indonesia masuk dalam kategori Rising Star, artinya minyak atsiri Indonesia memiliki keunggulan daya saing pada negara-negara tersebut. Di Singapura, minyak atsiri Indonesia masuk dalam kategori Lagging Opportunity, artinya minyak atsiri Indonesia kehilangan peluang pasarnya
ABSTRACT
This thesis analyzes competitive effects of Indonesian essential oil exports performance in ten export destinations. By using regression panel data and interviews. The results showed that the competitiveness influence the Indonesian essential oil export performance in ten main destination countries. Based on RCA Dynamic calculations on the United States, India, China, France, the Netherlands, Spain, Switzerland, the UK and Germany are known Indonesian essential oil in the category of Rising Star, which means the essential oil Indonesia has a competitive advantage in these countries. In Singapore, Indonesia essential oil into the category Lagging Opportunity, means the essential oil Indonesia lost market opportunities.
2016
T46117
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fauzan Nurdinsyah
Abstrak :
Pada penelitian tentang alat penyuling minyak atsiri sebelumnya, telah dibuat alat penyuling minyak atsiri skala lab yang materialnya terbuat dari aluminium, dengan kapasitas 2 kg bahan baku nilam kering dan produktivitas rata-rata yang mampu mencapai rendemen 1,5 % dalam waktu penyulingan 4-5 jam. Berbekal dari alat yang sudah ada tersebut, maka dalam penelitian kali ini dilakukan pengembangan yang bertujuan untuk meningkatkan kuantitas hasil rendemen, yaitu dengan memperlancar aliran uap pada tanki bahan dan memperlancar aliran kondensat pada kondenser. Untuk dapat mempelajari karakteristiknya, dilakukan juga pemasangan alat ukur termokopel dan pressure gauge pada beberapa bagian alat. Berdasarkan penelitian terhadap alat penyuling minyak atsiri skala lab tersebut, maka dibuat rancangan perbaikan yang diantaranya meliputi penambahan luas area perpindahan kalor pada dasar ketel untuk mempercepat pemanasan air, membuat tingkatan dan jalur uap pada tanki bahan dengan sarangan, serta kondenser yang dibuat spiral persegi agar memudahkan proses pembuatan dan meminimalkan tempat. Dari rancangan tersebut, kemudian dibuatlah prototipe alat penyuling minyak atsiri skala industri rumah tangga kapasitas 3 kg bahan baku nilam kering, Material yang digunakan merupakan kombinasi besi pada ketel kukus, tanki bahan dan tanki kondenser yang berasal dari drum berdiameter 35 cm, stainless steel 0.4 mm sebagai material pada tutup ketel, serta pipa stainless steel 5/8 - pada pipa uap dan pipa kondenser. Hasil dari prototipe yang dibuat tersebut menunjukkan bahwa kombinasi material pada alat relatif mengurangi biaya investasi alat, sedangkan penambahan luas perpindahan kalor pada dasar ketel kukus dan penambahan sarangan bertingkat pada tanki bahan mampu meningkatkan produktivitas. ......"At previous research of essential oil distiller, have been made essential oil distiller at lab level which its material from aluminum. Its capacity is 2 kilogram of raw material, and the average productivity capable to reach 1,5 % rendemen in distillation during 4-5 clock. Based on the previous version of distiller, and then in this research has been conducted development which purpose is to increase the amount of rendemen, with smoothing the steam pipeline in the material tank and smoothing pipeline condensate in condenser. To learn its characteristic, thermocouple and pressure gauge installed at some part of appliance. Depend on research of essential oil distiller, then repairing design made, including addition of heat transfer area at the of kettle base to quicken water heating, making level and steam track at material tank with tray, and made condenser with spiral shape in order to facilitate the process and minimize the places. From that design, then be made prototype of essential oil distiller for home industry level of capacities 3 kg of raw material. Used to material represent iron combination at steam kettle, material tank and condenser tank coming from drum have diameter 35 cm, stainless steel 0.4 mm as material at cover, and also pipe of stainless steel 5/8" at steam pipe and the condenser pipe. Output from that prototype indicate that material combination, decrease cost investment, while wide addition of heat transfer area at kettle base and addition high rise tray at material tank, able to improve productivity.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S37889
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Syifa Fauziah Fadhly
Abstrak :
Sebagai negara tropis, Indonesia memiliki flora yang beragam yang memperkaya sumber daya alamnya. Dari beragam jenis flora tersebut, terdapat juga tanaman yang dapat dimanfaatkan untuk tujuan pengobatan. Salah satu jenis tanaman yang biasa digunakan oleh masyarakat Indonesia sebagai tanaman obat adalah tanaman Amomum cardamomum yang umumnya dikenal sebagai tumbuhan kapulaga. Tanaman ini diyakini memiliki kegunaan dalam bidang medis yang dipercaya dapat berperan dalam pengobatan berbagai jenis penyakit, seperti untuk meredakan gangguan pencernaan, saluran kencing, pernapasan, dan sistem saraf. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan untuk mengidentifikasi kandungan kimia, khususnya fenol dan minyak atsiri, pada benih tanaman Amomum cardamomum yang nantinya dapat dilakukan penelitian lebih lanjut untuk menentukan manfaat dari ekstrak biji tanaman tersebut. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan desain penelitian deskriptif seperti uji ekstrak, kromatografi lapis tipis, dan uji spektrofotometri. Dari berbagai tes tersebut, diperoleh hasil bahwa ekstrak biji Amomum cardamomum mengandung senyawa fenol dan minyak esensial. Dengan hasil ini, dapat disimpulkan bahwa Amomum cardamomum biji mengandung minyak atsiri dan fenol yang dapat digunakan sebagai pengobatan beberapa penyakit. ...... As a tropical country, Indonesia has diverse floras that enrich the natural resources. Among a variety of flora, there are also plants that can be used as a medicinal plant. One type of plant commonly used by Indonesian society as a medicinal plant is a Amomum cardamomum plant commonly known as cardamom plants. These plants are believed that they are able to cure various diseases, such as to relieve digestive disorders, urinary, repiratory, and even nervous system problem. Therefore, this study was conducted to identify the chemical contents of, particularly phenols and volatile oil, the seeds of Amomum cardamomum plants that later can conduct further research to determine the benefits of this plant seed extract. This research was done by using descriptive study design such as extract test, thin layer chromatography, and spectrophotometry test. These tests obtained results that Amomum cardamomum seed extract contains phenol compounds and essential oils. By these results, it is concluded that the Amomum cardamomum seed contains phenol and volatile oil that can be used as the treatment of some diseases.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2010
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Teguh Baruji
Abstrak :
[ABSTRAK
Pestisida nabati berbasis minyak atsiri (essential oils) dapat dijadikan alternatif sebagai protektan tanaman terhadap serangan hama. Senyawa eugenol dalam minyak atsiri cengkeh menunjukkan beberapa aktivitas sebagai insektisida, anti jamur dan anti bakteri, namun bersifat sensitif terhadap degradasi oleh cahaya, panas, oksigen dan masa simpan yang pendek jika disimpan dalam kondisi tidak tepat. Enkapsulasi senyawa eugenol dirasa sangat penting untuk melindungi senyawa yang sensitif dari degradasi, menutupi sifat yang tidak diinginkan dari suatu senyawa, mengurangi kerugian akibat penguapan, mencegah terjadinya ikatan atau interaksi dengan komponen matriks lainnya dan memfasilitasi pelepasan yang terkontrol pada kondisi yang diiinginkan sehingga sesuai untuk dijadikan formula pestisida nabati. Proses optimasi nano enkapsulasi minyak cengkeh menggunakan Response Surface Methodology (RSM). Central Composite Design (CCD) digunakan untuk mempelajari pengaruh konsentrasi cengkeh, buffer fosfat dan kalsium klorida terhadap loading capacity dan efisiensi enkapsulasi produk nano-cengkeh. Persamaan kuadratik terhadap respon loading capacity didapatkan Y= 60,46+ 7,06A + 6,81B - 0,088 C ?2,26AB + 1,75AC + 2,49BC ? 4,99A2 ? 2,39B2 -2,36C2 , dan terhadap respon efisiensi enkapsulasi Y= 57,65 - 20,67A ? 1,13B + 10,68 C ?5,32AB + 13,59AC + 0,65BC ? 1,00A2 + 11,85B2 -0,50C2. Optimasi variabel bebas untuk mendapatkan kondisi optimal respon loading capacity dan efisiensi enkapsulasi berturut-turut sebesar 64,67% dan 79,64% dengan volume cengkeh , fosfat dan kalsium masing-masing sebesar 9,82 ; 75 dan 18 ml. Diameter rata-rata nanocengkeh terbaik yang didapatkan 179,83 nm. Dari uji sitotoksisitas dengan Brine Shrimp Lethality Test (BSLT) didapatkan data LC50 minyak cengkeh tanpa enkapsulasi sebesar 7,35 ppm (konsentrasi eugenol 4,445 μg/ml) sedangkan sediaan nanocengkeh sebesar 11,50 ppm (konsentrasi eugenol 0,264 μg/ml ) menunjukkan secara statistik efek enkapsulasi berbeda sangat signifikan terhadap kematian larva Artemia salina Sp. dibandingkan tanpa enkapsulasi dengan tingkat kepercayaan 95%.
ABSTRACT
Essential oils based pesticides can be used as an alternative as crop protectant against pests. Eugenol in clove essential oil showed some activity as insecticides, anti-fungal and antibacterial but it is sensitive to degradation by light, heat, oxygen and short shelf life when stored in improper conditions. Encapsulation of eugenol was considered very important to protect sensitive compound from degradation, covering undesirable properties, reducing losses due to evaporation, prevent bonding or interaction with other matrix components, and facilitate the controlled release conditions, so meet the requirement of a plant based pesticides. Optimization process of nano encapsulation of clove oil extract using Response Surface Methodology (RSM). Central Composite Design (CCD) employed to study the effect concentration of clove oil, phospat buffer and calcium chloride on the loading capacity and encapsulation efficiency of nano-clove product. Quadratic equation of the loading capacity response was obtained Y= 60,46+ 7,06A + 6,81B - 0,088 C ?2,26AB + 1,75AC + 2,49BC ? 4,99A2 ? 2,39B2 -2,36C2, dan encapsulation efficiency response was obtained Y= 57,65 - 20,67A ? 1,13B + 10,68 C ?5,32AB + 13,59AC + 0,65BC ? 1,00A2 + 11,85B2 -0,50C2. Optimization of independent variables to obtain optimum conditions loading capacity and encapsulation efficiency response respectively for 64.67% and 79.64% by volume clove oil, phospat buffer and calcium chloride respectively 9.82; 75 and 18 ml. The average diameter of the obtained nano-clove was 179.83 nm. The cytotoxicity assay using Brine Shrimp Lethality Test (BSLT) LC50 data obtained, clove oil without encapsulation was 7.35 ppm (eugenol concentration 4.445 μg/ml), while preparations nano-clove was 11.50 ppm (eugenol concentration 0.264 μg/ml) showed that a statistically encapsulation effects different very significantly on mortality of larvae Artemia salina Sp. compared without encapsulation with a confidence level of 95%., Essential oils based pesticides can be used as an alternative as crop protectant against pests. Eugenol in clove essential oil showed some activity as insecticides, anti-fungal and antibacterial but it is sensitive to degradation by light, heat, oxygen and short shelf life when stored in improper conditions. Encapsulation of eugenol was considered very important to protect sensitive compound from degradation, covering undesirable properties, reducing losses due to evaporation, prevent bonding or interaction with other matrix components, and facilitate the controlled release conditions, so meet the requirement of a plant based pesticides. Optimization process of nano encapsulation of clove oil extract using Response Surface Methodology (RSM). Central Composite Design (CCD) employed to study the effect concentration of clove oil, phospat buffer and calcium chloride on the loading capacity and encapsulation efficiency of nano-clove product. Quadratic equation of the loading capacity response was obtained Y= 60,46+ 7,06A + 6,81B - 0,088 C –2,26AB + 1,75AC + 2,49BC – 4,99A2 – 2,39B2 -2,36C2, dan encapsulation efficiency response was obtained Y= 57,65 - 20,67A – 1,13B + 10,68 C –5,32AB + 13,59AC + 0,65BC – 1,00A2 + 11,85B2 -0,50C2. Optimization of independent variables to obtain optimum conditions loading capacity and encapsulation efficiency response respectively for 64.67% and 79.64% by volume clove oil, phospat buffer and calcium chloride respectively 9.82; 75 and 18 ml. The average diameter of the obtained nano-clove was 179.83 nm. The cytotoxicity assay using Brine Shrimp Lethality Test (BSLT) LC50 data obtained, clove oil without encapsulation was 7.35 ppm (eugenol concentration 4.445 μg/ml), while preparations nano-clove was 11.50 ppm (eugenol concentration 0.264 μg/ml) showed that a statistically encapsulation effects different very significantly on mortality of larvae Artemia salina Sp. compared without encapsulation with a confidence level of 95%.]
2015
T43868
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4   >>