Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 6 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Umi Wahyu Lestari
Abstrak :
ABSTRAK
Permasalahan dalam penelitian ini, yaitu 1) bagaimana konstruksi kalimat verba pasif -in- dan ka-? 2) Apa persamaan dan perbedaan dari verba pasif -in- dan ka-? Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan konstruksi verba pasif -in- dan ka-. Data penelitian ini adalah verba pasif ?in- dan ka-. Adapun sumber data dari penelitian ini adalah Serat Ringgit Purwa I-X. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode segmentasi.

Berdasarkan hasil analisis dapat disimpulkan bahwa 1) pola verba pasif ?in- dan ka- berdasarkan fungsi sintaksis adalah [S <=> V ± Pel] sedangkan berdasarkan urutan argumen adalah[P <=> V ± A]. 2) Persamaan verba pasif ?in- dan ka- dapat terlihat dari konstruksi kalimat berdasarkan fungsi sintaksis dan urutan argumen. 3) Perbedaan verba pasif ?in- dan ka-, berdasarkan fungsi sintaksis verba pasif ka- masih menyimpan ciri sintaksis bahasa Jawa Kuno sedangkan ?in- tidak. Berdasarkan urutan argumen terdapat pola P-V-P-A yang hanya ditemukan pada verba pasif ka- dan pola V-P-A yang hanya ditemukan pada verba pasif ?in-. ABSTRAK
The problems that try to answer trough this research are, (1) how in the sentence construction of passive verbs ?in- and ka-? (2) What are the similarities and differences of passive verb ?in- and ka-? This research aims to describe the construction of passive verbs ?in- and ka-. This research used data from Serat Ringgit Purwa I-X. The method that is used in this research is segmentation method.

Based on analysis, this research found that 1) the pattern of passive verbs ?in- and ka- based on syntax function is [S <=> V ± Pel], whereas based on the order of arguments is [P <=>V ± A]. 2) The similarities of passive verbs ?in- and ka- can be shown by the sentence construction based on syntax function and the order of arguments. 3) The differentiation of passive verbs ?in- and ka-, based on syntax function, ka- still has the syntax characteristic of old Javanese, while ?in- does not. Based on the order of arguments there is P-V-P-A sentence construction that belongs only to passive verb ka- and V-P-A that belongs only to passive verb ?in-.;
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2016
S65341
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Reichling, Anton
Zwolle: N.V Uitgeversmaatschappij W.E.J Tjeenk Willink, 1969
BLD 439.3 REI v
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Amalia Husna
Abstrak :
ABSTRAK
Di era digital saat ini, banyak perusahaan mengenalkan dan mempromosikan produknya secara daring melalui situs web, salah satunya adalah Sensodyne. Sensodyne adalah merek produk kesehatan gigi dan mulut yang diperuntukkan untuk penderita gigi sensitif. Tujuan dari penelitian ini adalah menemukan struktur kalimat seperti apa yang digunakan pada laman utama situs web Sensodyne Belanda untuk mempromosikan produknya. Sumber data diambil dari empat bagian utama situs web Sensodyne Belanda (www.sensodyne.nl) yaitu headline, primary calls-to-action, benefit dan success indicators. Berdasarkan analisis, kalimat tunggal ditemukan pada bagian headline dan primary calls-to action, sedangkan pada bagian benefit dan success indicators struktur kalimatnya lebih beragam dan lebih kompleks, tidak hanya kalimat tunggal saja tetapi kalimat majemuk pun dijumpai pada bagian ini.
ABSTRACT
In this digitalized era, many companies introduce and promote their products through online website, one of them is Sensodyne. Sensodyne is a brand for mouth and teeth health product for people with sensitive teeth. The purpose of this research is to discover what kind of sentence structure are used in the homepage of Dutch Sensodyne to promote their products. The sources for this research are four main parts of the Dutch Sensodyne s homepage (www.sensodyne.nl). They are headline, primary calls to action, benefit and success indicators. Based on the analysis, the headline and primary calls to action use single sentences. Meanwhile, it is found that sentences in the benefit and success indicators are more complex and vary, not only single sentence but also compound sentences.
Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2018
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Bennis, Hans
Amsterdam: Amsterdam University Press, 2000
BLD 439.315 BEN s
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Indri Soraya Ermas
Abstrak :
Masalah yang dikemukakan dalam skripsi ini adalah fungsi apa saja yang diduduki sintagma preposisional yang mengandung nomina sama, dan diantar oleh preposisi yang berbeda pada kalimat yang berstruktur sama; bagaimana sifat hubungan preposisi dengan verbanya; dan adakah perbedaan makna pada sintagma preposisional sintagma preposisional yang diantar oleh preposisi yang berbeda tersebut. Konsep-konsep yang digunakan dalam analisis bertumpu pada wawasan sintaksis yang mencakup konsep tataran sintaksis, fungsi sintaksis dan macam-macam fungsi, preposisi dan jenis-jenis preposisi, dan verba yang mencakup konstruksi verba. Model-model kalimat yang berhasil dikumpulkan sebanyak 133 kalimat, terdiri dari: 22 kalimat di mana ekspansinya diisi oleh sintagma preposisional yang menduduki fungsi spesifik, dan 111 kalimat di mana ekspansinya diisi oleh sintagma preposisional yang menduduki fungsi non spesifik. Sintagma preposisional yang diantar oleh preposisi yang berbeda dapat mempunyai persamaan maupun perbedaan makna dalam kalimat yang berstruktur inti sama. Ditemukan 66 sintagma preposisional yang mempunyai makna sama, dan 67 sintagma preposisional yang mempunyai makna berbeda. Melihat konstruksi verba sebagai unsur pengisi fungsi predikat model-model kalimat yang ditemukan, terdapat 10 verba berkonstruksi tak langsung di mana verba-verba tersebut benar-_benar terikat dengan preposisi; dan 33 verba berkonstruksi nihil di mana verba-verba tersebut benar-benar tidak terikat dengan preposisi. Kesimpulan yang didapat, bahwa sintagma preposisional menduduki fungsi spesifik karena preposisi yang mengantar inti pusat sintagma preposisional merupakan preposisi yang terikat dengan verbanya, sedangkan sintagma preposisional menduduki fungsi non spesifik karena preposisi yang mengantar inti pusat sintagma preposisional merupakan preposisi yang tidak terikat dengan verbanya. Sintagma preposisional yang mengikuti verba yang termasuk dalam konstruksi tak langsung menduduki fungsi spesifik karena sintagma preposisional tersebut merupakan unsur yang wajib hadir mengikuti verba, sintagma preposisional yang mengikuti verba yang termasuk dalam konstruksi nihil menduduki fungsi non spesifik karena sintagma preposisional tersebut merupakan unsur yang tidak wajib hadir mengikuti verba. Sintagma preposisional yang mengandung nomina sama, tetapi diantar oleh preposisi yang berbeda dalam kalimat yang berstruktur inti sama dapat memiliki makna yang berbeda ditunjukkan oleh preposisi dengan jenisnya seperti contre, dans, avant, apres yang maknanya mudah diketahui dalam segala kalimat. Sebaliknya sintagma preposisional dapat memiliki makna yang sama ditunjukkan oleh preposisi yang berbeda dengan jenis sur, de, a yang maknanya diketahui dengan melihat hubungannya dengan verba.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1991
S14310
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Istasadhya
Abstrak :
Skripsi ini menganalisis fungsi prefiks yang terdapat pada verba gerak bahasa Rusia, yang merupakan kajian morfologi dalam studi linguistik. Penelitian dilakukan dengan menganalisis sumber data dari novel Kanwraxcxaat Aoinxa (Kapitanskaja Doi ka) "Putri Kapten" karya A.S Pushkin diterbitkan pada tahun 1970 oleh XyAo3xecrsexxaff MwrrepaTypa (Xudozestvennaja Literatura). Latar belakang penulisan ini adalah adanya beberapa fungsi prefiks yang merangkai verba gerak bahasa Rusia yang masing-masing dapat dikombinasikan. Prefiks yang merangkai verba gerak umum ditemui dalam karya ilmiah, media massa, karya fiksi dan sebagainya, penerjemahan yang tepat terhadap berbagai macam prefiks yang merangkai verba gerak perlu dilakukan guna menghindari kesalahan arti. Hasil analisis menunjukkan bahwa fungsi prefiks dapat dikategorikan menjadi 4, yaitu kategori yang mengubah aspek dan makna leksikal, kategori yang mengubah aspek dan tidak mengubah makna leksikal, kategori yang tidak mengubah aspek dan makna leksikal, dan kategori yang tidak mengubah aspek namun mengubah makna leksikal. Data berupa prefiks yang merangkai verbs gerak Bahasa Rusia diperoleh sebanyak 69 buah dalam bentuk kalimat. Kategori paling produktif berdasarkan hasil analisis adalah kategori yang mengubah aspek dan tidak mengubah makna leksikal, yaitu sebanyak 47 buah. Kategori paling sedikit adalah kategori yang mengubah aspek dan makna leksikal, yaitu sebanyak 4 buah. Kategori yang tidak mengubah aspek dan makna leksikal sebanyak 12 buah dan kategori yang tidak mengubah aspek dan mengubah makna leksikal berjumlah 6 buah.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2002
S14443
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library