Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 14 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
Sugiyarto
Abstrak :
Balai Besar Kimia dan Kemasan (BBKK) adalah salah satu Unit Pelaksana Teknis (UPT) di bawah Badan Penelitian dan Pengembangan Industn (BPPI), Departemen Perindustrian, yang mempunyai tugas melaksanakan penelitian, pengembangan, standardisasi, pengujian, sertilikasi, kalibrasi dan pengembangan kompetensi industri kimia dan kemasan sesuai kebijakan teknis yang ditetapkan oleh Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Industri, Departemen Perindustrian. Sebagai saiah satu institusi dalam lingkup BPPI, Departemen Perindustrian, BBKK diharapkan mendukung pengembangan industri kimia dan kemasan di Indonesia dengan Salah satunya menyediakan pelayanan jasa teknis (PJT) di bidang pengujian, kalibrasi, standardisasi, sertifikasi, konsultansi, dan peiatjhan secara profesional.

Dukungan BBKK terhadap pengernbangan industri kimia dan kemasan dikatakan berhasil apabila produk PJT BBKK banyak dimanfaatkan oieh magfarakat industri. Itu artinya BBKK harus secara intensif memasarkan produk PJT-nya kepada konsumen/pelanggan. Sementara, pada saat ini populasi pasar BBKK terdapat Iebih dari 6.500 industri kimia (kimia hulu, kimia hilir, kimia agro, kimia hasil pertanian dan perkebunan, kimia hasil hutan dan selulosa). Dari 6.500 industri tersebut meliputi 20% industri besar (PMA/PMDN katagori A), 20-40% industri menengah (PMDN kategori B) dan selebihnya sekitar 50% adalah industri-industri kecil (IK). Sedangkan potensi dan fokus pasar BBKK pada 20-25% adalah industri menengah ke atas, yang rata-rata berpotensi mengalokasikan pembelanjaan atas Iayanan jasa BBKK (pengujian, training, kalibrasi, sertirikasi, dll) berkisar antara Rp. 35 juta - 55 juta per tahun. Dari potensi pasar produk PJT BBKK yang sedemikian besar, masih terbuka Iuas untuk meningkatkan pangsa pasar dan yang dimiliki saat ini.

Di pihak Iain, produk PJT BBKK bukan merupakan satu-satunya produk PJT industri kimia dan kemasan di Indonesia. Masih banyak produk sejenis dari Iembaga litbang kimia dan kemasan baik dari lembaga Iitbang Perguruan Tinggi, Swasta maupun Pemerintah yang memperebutkan pangsa pasar PJT kimia dan kemasan. Sementara, keberadaan maupun kemampuan PJT BBKK seiama ini belum banyak dikenal oleh industri di bidang kimia dan kemasan sebagai konsumen utzmanya. Untuk dapat memenangkan persaingan dalam pasar PJTI, BBKK memerlukan strategi pemasaran yang tepat, yang sesuai dengan kriteria teknik, ekonomi, tinansial dan manajerial, yang berfokus kepada pelanggan. Pokok permasalahan penelitian ini adaiah terfokus pada kemampuan daya saing yang dimiliki BBKK atau posisi bersaingnya dengan kemungkinan strategi yang dapat diterapkan daiam menghadapi pensaingan pasar yang semakin tajam.

Tujuan penelitian ini adalah: untuk mengetahui kondisi lingkungan internal dan ekstemal yang mempengaruhi pemasaran produk PJT BBKK, dan untuk mengetahui strategi pemasaran yang tepat bagi BBKK yang dapat digunakan dalam memasarkan produk PJT.

Penelitian dimulai dengan menganalisis kondisi Iingkungan internal dan eksternal bisnis PJT BBKK. Diteruskan dengan mengetahui seberapa jauh kekuatan bisnis (Iingkungan intemal) melalui elemen: sumberdaya (manusia, organisasi, keuangan, peralatan, dan reputasi); kemampuan (produksi, pemasaran, distribusi, dan purna pelayanan); dan kompetensi inti (teknoiogi kimia, teknologi kemasan, pengendalian pencemaran, dan kalibrasi). Begitu juga mengetahui daya tarik industri (lingkungan eksternal) melalui elemen demografi), teknologi, kekuatan pembeli, intensitas persaingan, dan kebijakan pemerintah.

Kondisi lingkungan tersebut diukur berdasarkan pendapat responden ahli tentang tingkat kepentingan dengan memberikan skala perbandingan tingkat kepentingan, dan memberikan penilaian berdasarkan peringkat kondisifkinerja dari setiap elemen yang diteliti. Masing-masing lingkungan diukur Analtycal Hierarchy Process (AHF). Sedangkan untuk menentukan posisi bersaing produk PHT BBKK digunakan matriks general electric (GE). Bobot nilai PJT BBKK terietak pada posisi area selective growth yang berarti apabila BBKK akan menumbuhkembangkan usahanya, disarankan untuk membuat keputusan invesbasi yang selektif untuk rnembangun tantangan bagi kepemimpinan melalui segmentasi, secara selektif membangun kekuatan bisnisnya Iebih lanjut, dan memperkuat kembali daerah-daerah basis pasar potensial yang mudah dimasuki.

Sehubungan dengan posisi bersaing produk PIT BBKK berada pada area Sebcdve Growth, maka strategi bersaing generik BBKK sebagai Unit Peiaksana Teknis Departemen Perindustrian yang berorientasi bisnis, penelitian ini merekomendasikan agar BBKK lebih tepat menggunakan strategi focus. Strategi ini memusatkan pada segmen paliogi kemasan.

Akhir dan penelitian ini penulis memberikan usulan strategi pemasaran produk pelayanan jasa teknis (PJT) BBKK melalui bauran pemasaran jasa yaitu 7P: produk (product), harga (price), tempat (place), promosi (promotrbn), orang (people), bukti tisik (physical evidence), dan prose: (process), yang merupakan penjabaran strategi yang lebih detail dari strategi alternatifyang teiah ditetapkan.
Chemical and Packaging R&D Institute (CPRDI) is one of Technical Managing Unit under the Agency for Industrial Research and Development (AIRD), Ministry of Industry (Mol), with is functions are R Bi D, standardization, testing, certification, calibration and developing the competency of chemical and packaging industry, according to industrial policy determined by AIRD, Mol. CPRD1 is expected to support industries with one of its tasks as a provider of technical services in the area of testing, calibration, slandardization, certification, consultancy, and training activities.

The Contribution of Chemical and Packaging R8rD Insljtute to the development of chemical and packaging industry will succeed if a lot of products of Technical Service (TS) is ulilize by industrial society. It means that CPRDI has to intensively market the product TS to consumer. While, to day there are more than 6.500 chemical industries as a potential market of CPRDI. 20% of it is the large industry, 20-40% as a medium scale industry and the rat is small scale industry. Furthemiore, the main market of CPRDI is 20-25% as a medium scale industry and large industry, meaning that revenua come in to CPRDI (testing, training, calibration, certification etc.) about Rp. 35 million - 55 million per year. The opportunity is still available for CPRDI in the future.

On the other side, product of TS CPRDI is not the only one chemical and packaging industrial product in Indonesia. There are a lot of chemical and packaging industrial product produced by chemical and packaging institutes, such as R&D University, Private sector and also Government. whereas, the existence and ability of TS CPRDI as not been yet recognized by consumer as a core of chemical and packaging industry. To be the winner in TS market competition, CPRDI needs the appropriate marketing strategy, matching with technique criterion, economic, financial and managerial, focusing to customer. The problems of research is focused on competitiveness of CPRDI in its position competition, with the most strategic program can be applied to higher competition.

This purpose of this research is: to learn the internal and external environmental condition influencing product marketing of TS CPRDI, and to know the most strategic marketing which can be used to market TS product.

The beginning of the research is to analyze internal and external environmental condition of TS CPRDI business. Continued to know how far business strength ( internal environmental) through these elements: resources (human, organizational, finance, equipments, and reputation); ability ( produce, marketing, distribution, and post service); and core competences (chemistry technology, packaging technology, pollution control, and calibration). Also to know the industrial attractiveness (external environmental) through demography element, technology, buyer strength, emulation intensity, and governmental policy.

The environmental condition itself is measured base on opinion of expert respondents about there important level by giving comparuzon scale and the assessment of scale condition/performance from each accurate element investigated. Each environment is measured by weighting eadi element by utilizing the Analytical Hierarchy Process ( AHP) method. While, in determining the competition level TS product CPRDI is used general electric (GE) matrix. The weight value is at the area poswon of selective growth, meaning that if CPRDI develop its business it is suggested to make decision of selective investment to build the challengies for leadership through segmentation, selectively develop its business strength furthermore, and strengthen to return the easy potential market bass area entered.

Referring to competitive position of TS CPRDI products that is in the area of Se!edive Growth, therefore the generic competition strategy for CPRDI as Technical Managing Unit of Ministry of Industry which is business orienbng, by this research is recommending CPRDI to be more precisely using the focus market strategy. This strategy concentrate on the certain market segmentation, and technical services product that representing the core competition of CPRDI, as its advance in the level of packaging technology area.

Finally, from this research, the writer is giving the proposal about product marketing strategy for CPRDI technical sen/ice activitia by marketing mix which are 7 P?s : Product, Price, Place, Promotion, People, Physical evidence, and Process, which are representing more detailed strategy formulations comparing from alternative strategies that have been applied before.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2005
T21563
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Benny S. Wijaya
Jakarta: Rahat Books, 2008
658.503 8 BEN p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Badar Basmallah
Abstrak :
ABSTRAK
Employer Branding berkaitan dengan bagaimana perusahaan memberikan persepsi tentang perusahaan tersebut baik secara internal (karyawan), maupun eksternal (masyarakat). Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif serta didukung beberapa studi literatur. Dalam penelitian ini membahas Employer Branding Bank Mandiri dari kedua sudut pandang tersebut. Penelitian ini mencoba menguraikan Strategi Employer Branding Bank Mandiri dari berbagai teori yang dikemukankan beberapa ahli dikaitkan dengan hasil analisis didukung dengan beberapa hasil wawancara mendalam dengan tiga narasumber (pihak internal perusahaan, calon karyawan, dan nasabah). Hasil penelitian ini menunjukkan Bank Mandiri merupakan perusahaan yang sangat memperhatikan Employer Branding.
ABSTRACT
Employer Branding related to how the company gives the perception of the company both internally (employees) and external (community). This study is a qualitative research and supported by several literature studies. In this study discussed about the Employer Branding Bank Mandiri from those the two points of view. This study is try to describes the Strategy of Employer Branding Bank Mandiri from the various theories that have been suggested by some experts that associated with the results of the analysis is supported by several deep interviews with three informants (internal party companies, prospective employees, and customers). The results showed that Bank Mandiri is a company who were very concerned of Employer Branding.
2016
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Gruenwald, George
Jakarta : Elex Media Komputindo, 1992
658.8 GRU nt (1)
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Oki Suryolaksono
Abstrak :
Semakin berkembangnya industri sepatu dengan begitu cepat, penting bagi sebuah perusahaan untuk dapat terus meningkatkan daya saingnya. Kebutuhan konsumen menjadi dasar yang penting dalam mengembangkan sepatu khususnya kategori sneakersuntuk bersaing dengan kompetitor. Hal itumenjadi penting bagi perusahaan untuk dapat merancang strategi pengembangan produk sesuai dengan kebutuhan konsumen. Oleh karena itu, dibuatlah sebuah alternatif strategi yang dapat mengembangkan produk sepatu sesuai dengan kebutuhan konsumen. Penelitian ini membahas mengenai perancangan strategi berdasarkan kebutuhan konsumen (voice of customer). Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah House of Quality (HOQ). Hasil dalam penelitian ini, diperoleh 3alternatif strategiyang diharapkan dapat menjadi acuan bagi perusahaan dalam mengembangkan produk sepatu kategori sneakers. ...... Along with the fast-paced development of shoe industry, it is important for a company to be able to constantly escalate its competitiveness. Customer needs become the basic importance in developing shoes, notably sneakers category, to compete with competitors. It is crucial for a company to design a product development strategy that fits the needs of its customers. Therefore, product development alternative strategies, particularly for sneakers, are made based on customer needs. This research aims to design strategies based on customer needs (voice of customer). The method used in this research is House of Quality (HoQ). The output of this research shows that there are three alternative strategies that are expected to become a reference for the company in developing their product, notably sneakers category.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
S63118
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Trott, Paul
Harlow: Pearson Education , 2017
658.575 TRO i
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Assimakopoulos, Dimitris G., editor
Abstrak :
New Product Development (NPD) is about the ideation, formulation, and implementation of new and superior solutions in the market. Beyond the obvious need for organizations to innovate in order to compete, embedded in any NPD program are knowledge, technological expertise, and the social networks that convert these capabilities into offerings that create value at every level, for customers, industries, communities, and regions. This volume provides an array of knowledge perspective in NPD across multiple levels of analysis and geographic regions, including Europe, the United States, China, Japan, and India, to explore the dynamics of NPD in today’s global environment. Presenting case studies from such industries as ICT services, semiconductors, software development, bio-technology, higher education, and even safety for children’s toys, and drawing from a variety of theoretical perspectives, including technology and knowledge management, sociology, economic geography, and organizational behavior, the authors highlight critical success and failure factors in NPD. Among the topics covered, new product development teams, including multi-functional and multi-site teams, de-localization and off-shoring of tasks and processes, individual competencies and organizational capabilities, university-industry interactions, high-tech clusters, and technology transfer, and technology policy.
New York : Springer, 2012
e20425848
eBooks  Universitas Indonesia Library
cover
Yosef Haryadi Daryono
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1994
S18780
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agus Hendrayanto
Abstrak :
Alasan penulisan skripsi ini adalah karena saat ini pemerintah Indonesia sedang mencari devisa di luar sektor Minyak dan Gas (migas) dan salah satunya adalah dari sektor pariwisata. Sektor pariwisata tidak terlepas dari penyediaan sarana akomodasi penginapan sebagai salah satu sarana penunjangnya. Tujuannya adalah untuk melihat penerapan strategi produk yang ditawarkan oleh pihak hotel, dalam hal ini menggunakan kasus Hotel "SSBR" yang terletak di Senggigi, Pulau Lombok, Prop. NTB dimana telah terjadi persaingan yang sangat ketat dengan melihat pasar sasaran wisatawannya. Metode penelitian yang digunakan dengan cara wawancara secara langsung dengan pihak manajemen hotel, data-data yang diberikan pi¬hak hotel, studi literatur, Badan Pusat Statistik Prop. NTB dan Dinas Pariwisata Prop. NTB. Dari hasil penelitian yang didapat bahwa dari tahun 1988 - 1992 secara umum telah terjadi penurunan jumlah wisatawan yang berkunjung ke Pulau Lombok. Penurunan pertumbuhan yang, drastis terjadi pada tahun 1992 yang hanya sebesar 7%, dimana tahun sebelumnya sebesar 18%. Jumlah hotel di Prop. NTB dari tahun 1989 - 1991 naik sebanyak 57 buah, kenaikan jumlah kamar rata-rata tiap tahun adalah 350 kamar atau 17%. Untuk hotel berbintang kenaikan jumlah kamarnya naik drastis pada tahun 1991 sebanyak 238 kamar dibandingkan dengan tahun sebelumnya hanya 50 kamar, atau telah naik sebesar 61%. Bila dilihat dari permintaan dan penawaran kamar hotel keselurahan bahwa rata-rata dari tahun 1988-1991 telah terjadi kelebihan penawaran lebih kurang sebesar 75%, sedangkan untuk hotel berbintang kelebihan penawaran sebesar lebih kurang 60%. Dari data segmentasi yang didapat, bahwa wisatawan mancanegara yang datang ke Prop. NTB sebagian besar berasal dari negara-negara Eropa (Belanda, Jerman), kemudian kedua adalah wisatawan Australia, ketiga Inggris, dan keempat Amerika dan Jepang. Pada dasarnya produk perhotelan dibagi menjadi dua, yaitu Tangible Product dan Intangible Product. Tangible product adalah yang secara nyata terlihat terdiri dari kamar (rooms), makanan dan minuman, jasa-jasa lainnya. Intangible product adalah tidak secara nyata terlihat tapi dapat dirasakan dan sangat menunjang tangible product, seperti pelayanan, kenyamanan dan ketenangan, dll. Kesimpulan dari tulisan ini, bahwa di Prop NTB, Pulau Lombok telah terjadi kelebihan penawaran kamar lebih kurang sebanyak 75% dan untuk hotel berbintang sebanyak 60%. Wisatawan yang berkunjung ke Pulau Lombok sebagian besar berasal dari negara Eropa. Produk yang ditawarkan antara tangible dan intangible product tidak dapat dipisahkan antara satu dengan lainnya dan keduanya saling menunjang. Sarannya adalah pihak pemerintah daerah diharapkan untuk membatasi perijinan baru pendirian hotel, karena sudah oversupply. Pihak perhotelan juga diharapkan untuk membuat paket-paket penginapan yang menarik agar dapat menambah jumlah wisatawan yang berkunjung ke Pulau Lombok dan akhirnya diharapkan akan menambah juga tingkat hunian kamarnya (occupancy rate).
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1993
S18592
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>