Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 12 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Annisa Dhea Ellita
"Artikel ini berusaha untuk mengungkap makna yang terkandung dalam cerita pendek yang berjudul Le Père karya Guy de Maupassant dengan menggunakan pendekatan struktural dari Roland Barthes. Guy de Maupassant terkenal dengan ciri khas karyanya yang banyak menceritakan tentang rasa pesimis. Sama halnya dengan cerita pendek yang mengisahkan tentang seorang pria bernama François Tessier yang jatuh cinta kepada wanita bernama Louise ini, dalam cerita ini ia ingin menunjukkan bahwa penyesalan atas suatu kesalahan atau perbuatan buruk akan selalu datang terakhir dan terkadang, saat penyesalan itu datang, seseorang sudah terlalu terlambat untuk bisa memperbaiki semuanya. Tidak ada yang bisa dilakukan lagi untuk menebus kesalahan yang telah dilakukan dan yang tersisa tinggallah penyesalan dan kehampaan yang akan terus menghantui kehidupan seseorang. Tokoh François Tessier dalam cerpen ini menunjukkan betapa menyiksa dan menderitanya seseorang apabila menjalani kehidupan yang selalu dibayangi oleh penyesalan akan masa lampau dan di waktu yang bersamaan ia tidak berdaya untuk berbuat apapun untuk keluar dari penderitaan tersebut.

This article attempts to reveal the meaning behind Guy de Maupassant’s short story Le Père using Roland Barthes’s theory of structural approach. Guy de Maupassant is always known with his own characteristic in his works which often portray the pessimism as the main theme. The same goes with this short story which tells about a man named François Tessier who was deeply in love with a woman named Louise. This story wants to show us that the regret upon our past mistakes and bad behavior always come late and sometimes, when the regret comes, it is just too late to fix everything. Nothing can be done to make everything right and what left is only the regret and emptiness which will always haunt us. François Tessier’s character in this story pictures how suffocating and excruciating a life can be if someone is haunted by a lifetime remorse while at the same time he can do nothing to escape from the misery.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2014
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Marpaung, Sasya Pintauli
"Artikel ini merupakan penelitian mengenai kesan fantastik cerita pendek Véra karya Auguste Villiers de l'Isle-Adam. Cerita fantastik menimbulkan kesan fantastik berupa keraguan bagi pembacanya. Dengan menggunakan teori cerita fantastik Tzvetan Todorov, penelitian ini mengungkapkan bagaimana kesan fantastik ditampilkan dalam cerita berdasarkan tiga aspek, yaitu sintaksis, semantik, dan verbal. Tokoh utama Comte d'Athol yang begitu berduka atas kematian isterinya mengalami gangguan psikis sehingga muncul delusi atau halusinasi yang sulit diterima akal sehat. Hasil dari penelitian ini memperlihatkan bahwa kesan fantastik tampil sangat menonjol berdasarkan aspek sintaksis, semantik, dan verbal dalam cerita.

This article is a research about fantastic effect that is contained in Véra, a short story by Auguste Villiers de l'Isle-Adam. The fantastic story builds fantastic effect, which is a doubt for readers. By using the theory of fantastic story by Tzvetan Todorov, this research revealed how fantastic effect appeared based on three aspects, namely syntax, semantics, and verbal. The main character named Comte d'Athol, who mourns the death of his wife, had mental disorders that arise delusion or hallucination that defies the common sense. This research showed that the fantastic effect appeared strongly based on aspect of syntax, semantics, and verbal in the story."
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2014
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Ayusya
"Skripsi ini meneliti pelanggaran terhadap prinsip kerja sama, koherensi, makrostruktur, dan suprastruktur yang terjadi dalam blog humor ngupingjakarta. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor apa saja yang menimbulkan humor dalam ngupingjakarta. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif. Hasil penelitian ini adalah salah ucap dan ucapan yang tidak relevan adalah kesalahan berbahasa yang lebih sering dilakukan oleh masyarakat Jakarta dan cenderung menimbulkan humor dalam ngupingjakarta; suprastruktur dalam ngupingjakarta menjadi ciri khas di antara blog humor lokal lain; tingkat intelektualitas atau pengetahuan pembaca harus sesuai dengan yang dimiliki penulis untuk memahami kelucuan dalam ngupingjakarta.

The focus of this study is about cooperative principle, coherence, macrostructure, and superstructure in humor blog named ngupingjakarta. The purpose of this study is to know what kinds of factor which causing humor are there in ngupingjakarta. The method of this research is qualitative method. The result of this research are: irrelevant utterance and slip in utter are kinds of mistake in speaking that happens the most caused by citizen in Jakarta to create a humor; superstructure in ngupingjakarta build a strong uniqueness among other Indonesian humor blogs; all the readers of ngupingjakarta must have the same level of intellectuality or knowledge with the writer to understand the humor in ngupingjakarta."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2010
S10801
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Maria Christina
"Artikel ini berusaha mengungkapkan masalah identitas yang ditampilkan melalui tokoh utama pria (le jeune homme) dalam cerita pendek Afropéan Soul karya Léonora Miano. Le jeune homme adalah seorang pemuda yang berasal dari Afrika, berkebangsaan Prancis dan hidup di Paris, sebuah kota modern yang menjadi impian para imigran Afrika. Pemuda ini digambarkan sebagai sosok yang memberontak karena Prancis cenderung tidak dapat mengenali seluruh warga negaranya sebagai satu saudara karena perbedaan ras dan warna kulit.

This article tries to reveal the problem of identity which is shown through the main male character in the short story written by Léonora Miano, Afropéan Soul. The main male character, le jeune homme, is a young man, originally from Africa. He is French by nationality and lives in Paris, a modern city which is the city of dreams for a lot of African immigrants. This young man is described as someone against France, because as a nation, France tends to not recognize all its citizens as one, due to their racial differences.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2014
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Maslihah
"Kepribadian seseorang mempengaruhi bagaimana pendapat orang lain terhadap dirinya. Aspek psikologi merupakan salah satu cara dalam melihat kepribadian seseorang. Dalam karya sastra penulis menciptakan karakterisasi yang dapat dilihat dari aspek kepribadian dan aspek psikologi salah satunya adalah Sir Arthur Conan Doyle. Doyle menciptakan tokoh Sherlock Holmes yang kuat. Novel A Study in Scarlet, Doyle memperkenalkan ke dunia karakter Sherlock yang eksentrik . Terdapat dua poin pembahasan dalam jurnal ini. Pertama, karakter eksentrik Sherlock Holmes membuatnya menjadi sosok berbeda dari tokoh lain dan menempatkannya sebagai salah satu ikon detektif. Kedua, dengan karakter ekstentrik namun cerdas; Holmes sebagai karakter rekaan Doyle dapat menjadi contoh bagaimana masyarakat menerima 'orang ekstentrik'. Dengan mengkaji Holmes dari segi psikologi, jurnal ini berusaha untuk memahami dan menunjukan struktur kepribadian eksentrik yang mempengaruhi interaksi Holmes dengan tokoh-tokoh lain dalam novel A Study in Scarlet.

A person's personality influences others judgements to value that person. Psychological aspect is one tool to see the human personality. Literature deals with personality and psychological aspect of the character created by the author. Sherlock Holmes is an eccentric character in A Study in Scarlet, the first series of detective story which introduced him. The characterization of Holmes that has been attributed by the creator Sir Arthur Conan Doyle is very strong. There are two points this article attempts to discover. The first is because Holmes' eccentric personality make him a distinguish character that would be prominent among others and it becomes one of the factors establishing him as an icon in the detective story. The Second is through the characterization known with his eccentricity yet intelligence; Holmes imaginary character could be an example to see the acceptance of the society towards 'eccentric person'. Psychological approach is an attempt to have thorough understanding and pinpoint the structure of eccentric personality which affects Sherlock Holmes interaction with other characters in A Study in Scarlet novel.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2014
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta : Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI, 1988
899.222 09 STR
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Christine, R.A.T.
"Yang menjadi topik dalam skripsi ini adalah permasalahan sosiologi dan psikologi. Suatu permasalahan sosiologi dan psikologi yang dibatasi pada penilaian sejauh mana aspek sosial-psikologis dalam roman De Grauwe Vogels karya Arthur van Schendel. Dalam penulisan skripsi ini saya memberikan penafsiran terhadap roman De Grauwe Vogels karya Arthur van Schendel. Penafsiran ini pertama-tama didasarkan pada data-data yang terdapat di dalam teks sendiri. Pendekatan semacam ini dinamakan pendekatan ergosentris. Sesudah mengetahui apa yang terdapat di dalam teks, kemudian saya memberikan penilaian. Kriteria dalam penilaian ini adalah kesatuan karya, sejauh mana kerangka fiksional dipertahankan secara konsekuen, serta konsistensi dalam komposisi, gaya dan jiwa. Akhirnya, oleh karena saya berrnaksud untuk menyorot aspek sosial-psikologis dalam roman De Grauwe Vogels maka untuk mendukung penafsiran ini saya memasukkan juga data-data otentik dari ilmu sosiologi dan psikologi. Dari hasil penafsiran tersebut pertama-tama dapat disimpulkan bahwa dalam roman De Grauwe Vogels (1937) yang merupakan produk sasudah tahun 1930 dari Arthur van Schendel, seorang neoromantikus, terkandung unsur naturalistis. Naturalisme mengandung unsur bahwa segala sesuatu gedetermineerd 'ditentukan' oleh tiga Faktor, yaitu erfelijkheid 'sifat yang diwariskan', milieu 'lingkungan sosial' dan omstandigheden 'keadaan-keadaan'. Dengan unsur naturalistis dalam karyanya ini Van Schendel ingin menggambarkan bahwa tokoh-tokoh dalam cerita ini gedetermineerd 'ditentukan' oleh erfelijkheid 'sifat yang diwariskan', milieu 'lingkungan sosial' dan omstandigheden 'keadaan-keadaan'. Hidup mereka serba ditentukan sehingga sama sekali tidak memiliki kehendak bebas. Selanjutnya dalam roman De Grauwe Vogels terkandung pula unsur-unsur Kristen yang berkaitan dengan kalvinisme tulen. Kalvinisme adalah ajaran yang mengutamakan predestinasi, yaitu pendapat bahwa setiap nasib orang sudah ditentukan oleh Tuhan pada saat kelahirannya, lepas dari jasa-jasa pribadi dan keinginan bebas seseorang. Dengan unsur-unsur yang berkaitan dengan kalvinisme tulen ini Van Schendel ingin membuktikan bahwa manusia gedetermineerd 'ditentukan' oleh Tuhan dan oleh karena itu tidak ada kehendak bebas baginya. Akhirnya dapat kita simpulkan bahwa seperti dalam karya-karya pemulanya, dalam roman De Grauwe Vogels terkandung unsur kerinduan. Hanya bentuk kerinduannya berbeda. Dahulu, dalam karya-karya pemulanya, unsur zwerversvorlangen 'kerinduan seorang pengembara' nyata sekali, sedangkan di sini unsur verlangen naar vrijheid 'kerinduan akan kebebasan' yang muncul."
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1988
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adlin Shabilla Mulya
"Artikel ini mengungkapkan latar belakang kasih sayang yang ditampilkan oleh masing-masing tokoh utama, yaitu Denis dan M. Marambot dalam cerita pendek berjudul Denis karya Guy de Maupassant. Penelitian pada artikel ini menggunakan pendekatan struktural dari Roland Barthes. Dari analisis skema aktan, ditemukan bahwa cerpen ini memiliki keunikan karena meskipun subjek dari cerpen ini adalah tokoh Denis, penggerak cerita dalam cerpen bukanlah Denis melainkan M. Marambot. Gambaran kedua tokoh serta hubungan kasih sayang antartokoh yang diperkuat oleh latar ruang, waktu, dan suasana memperlihatkan bagaimana hubungan tersebut mengalir. Hubungan kasih sayang yang terjalin selama kurang lebih 20 tahun tersebut ternyata dapat berubah karena uang. Meskipun demikian, ditemukan bahwa kasih sayang M. Marambot lebih kuat daripada kesedihan dan kekecewaan atas penyerangan Denis. Kebaikan Denis terhadapnya sebelum penyerangan meluluhkan M. Marambot dan kebaikan M. Marambot untuk tidak menghukum Denis juga mengutuhkan kembali hubungan kasih sayang tersebut. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa meskipun secara kasat mata kedua tokoh hanya memiliki hubungan sebatas majikan dan pelayan, ternyata mereka memiliki ikatan yang lebih erat. Kekurangan dan kelebihan maupun kekhilafan ataupun kesalahan yang mungkin terjadi selama kurun waktu tersebut dapat teratasi dengan baik berkat adanya kasih sayang.

This article reveals the background of affection which is shown by the characters of M. Marambot and Denis from Guy de Maupassant’s short story titled Denis. This study used the Roland Barthes’ structural approach. Based on actant scheme analysis, it was found that this short story is unique because eventhough the subject in this story is Denis, but M. Marambot is the one who made the story. Description of both characters and the relation of affection between characters strengthened by the setting of space, time, and ambiance showed how the relationship flowed. The affection bond existed for more than 20 years could in fact change because of money. However, it was found that M. Marambot’s affection was stronger than his sadness and disappointment over Denis’ assault. Denis’ kindness softened M. Marambot and the M. Marambot’s kindness not punishing Denis reunited their bond of affection. Thus, it can be said that although both characters are seen to be only having a master-servant relationship, they have a tighter bond. All the ups and downs as well as the mistake or the wrongdoing that may occur during that time could be overcome with love and affection.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2014
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Saptania
"a. Alasan dan tujuan Penelitian: Menganalisa arti tersirat dalam Moeder b. Metode Penelitian: Intrinsik c. Hasil Penelitian: Ibu bukan hanya sebutan dari seorang anak kepada ibunya saja, tetapi juga merupakan panggilan tanda hormat Orang lain pada seorang perempuan yang berjasa. d. Kesimpulan: Ibu dari anak anak kandung dan dari orang lain yang memerlukan perlindungan."
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1988
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dwi Retno Kusuma Whardhany
"Penyusunan edisi teks dan analisis naskah terhadap Hikayat Abu Nawas Br 429 pada bulan September 2007 sampai Maret 2008, tujuannya ialah untuk menyajikan edisi teks, yaitu transliterasi dan analisis naskah yang dapat dibaca oleh masyarakat umum mengingat bahasa yang digunakan dalam naskah tidak begitu dikenal luas. Selain itu, penelitian ini juga bertujuan untuk memaparkan kritik sosial yang terdapat dalam naskah."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2008
S10719
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>