Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 36 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ikeu Nurhidayah
Abstrak :
Mukositis adalah salah satu efek samping kemoterapi yang sering terjadi. Oral care menggunakan madu direkomendasikan untuk mencegah mukositis. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi pengaruh madu terhadap mukositis akibat kemoterapi. Desain penelitian ini adalah kuasi eksperimen. Sampel diambil dengan consecutive sampling, terdiri dari kelompok intervensi yang mendapatkan oral care menggunakan madu (24 responden) dan kelompok kontrol mendapatkan oral care rutin (24 responden). Skor mukositis dievaluasi dengan Oral Assessment Guide. Data dianalisis dengan independent t test dan analysis of covarian. Hasil analisis menunjukkan terdapat penurunan yang signifikan pada rerata skor mukositis setelah intervensi pada kelompok intervensi (p=0,000). Peneliti menyimpulkan pemberian madu dalam oral care dapat menurunkan mukositis akibat kemoterapi, sehingga diharapkan hasil penelitian ini dapat diaplikasikan dalam protokol oral care pada anak yang sedang menjalani kemoterapi.
Mucositis is known as a one common of side effects of chemotherapy. This study aimed to identify the effect of honey on nursing?s oral care intervention for chemotherapy-induced mucositis among children undergoing chemotherapy. The study was quasi experiment. A consecutive sampling was used with 24 patients were in a control group and 24 patients were in the intervention group. Intervention group were treated with oral care by using honey, while the control group received regular oral care. Mucositis score was evaluated by using an Oral Assessment Guide (OAG). Data were analyzed using independent t-test and analysis of covariance. The result of this study showed that there was a significant reduction in the average of mucositis score after intervention in the intervention group compared to the control group (p=0.000). The study demonstrated that oral care intervention with honey was effective in managing chemotherapy-induced mucositis among children with cancer. Based on the findings, it is recommended to apply oral care with honey as a nursing intervention to patients undergoing chemotherapy.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2011
T-Pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Lumbuun, Ruth Fitri Margareta
Abstrak :
Pendahuluan: Ulkus dekubitus adalah suatu kerusakan jaringan lunak akibat penekanan yang berkepanjangan di atas tonjolan tulang. Sebagian besar studi menggunakan madu Manuka sebagai perawatan luka (dressing), di mana madu tersebut mahal. Atas landasan tersebut, studi ini menggunakan madu lokal, yaitu madu Nusantara, dengan tujuan untuk membuktikan penggunaan madu lokal pada pasien pressure injury memiliki luaran yang lebih baik, diobservasi dari penyembuhan luka, profil bakteri, dan harga, dibandingkan dengan dressing standar, yaitu hydrogel. Metode: Studi eksperimental ini dilakukan kepada pasien pressure injury yang dikonsultasikan ke divisi kami. Observasi dilakukan selama satu bulan. Parameter profil bakteri diambil melalui kultur jaringan. Proses penyembuhan luka dinilai berdasarkan Pressure Ulcer Scale for Healing (PUSH) Tool. Biaya diakumulasikan dari awal sampai akhir tata laksana. Analisis data menggunakan T-test atau Mann-Whitney (jika distribusi tidak normal), dengan signifikansi didefinisikan sebagai p<0,05. Hasil: Dari 26 luka, terdapat 12 luka ditata laksana dengan hydrogel dan 14 madu. Karakteristik pasien dinilai berdasarkan jenis kelamin, usia, indeks massa tubuh, tingkat kesadaran, status mobilisasi, penyebab imobilisasi, komorbiditas, derajat dan luas luka, kadar hemoglobin, leukosit, dan albumin. Terdapat reduksi luas luka yang signifikan secara klinis berdasarkan PUSH Tool (p=0,118). Profil bakteri dan reduksi bakteri serupa di antara kedua grup. Madu lebih efisien dalam hal biaya, terkait dengan harga dressing (p<0,001) dengan total biaya lebih rendah. Kesimpulan: Dressing madu lokal memiliki kemampuan penyembuhan luka yang lebih baik, walaupun tidak signifikan secara statistik. Kemampuan penurunan bakteri sama dengan dressing standar, dengan biaya yang lebih murah, terutama harga dressing. Madu lokal dapat dipakai untuk perawatan luka di area di mana tidak tersedia dressing modern. ......Background: Pressure injury is a localized soft tissue injury caused by prolonged pressure over bony prominence. Most published papers used Manuka honey as dressing, while this product is expensive. As this reason, this study will use local product honey called Nusantara honey, to prove the use of local honey has better healing process, bacterial profile, and cost effectiveness, compared to the standard dressing, hydrogel. Methods: This is a one-month experimental study conducted in patients with pressure injury that referred to our division. Parameter of the bacterial profile was taken from deep-tissue specimen. The healing process was examined with Pressure Ulcer Scale for Healing (PUSH) Tool. Cost was accumulated after all the treatment. Data was analyzed with T-Test or Mann Whitney (if the distribution is not normal), with statistical significance was define as p<0.05. Results: Of 26 wounds, 12 were randomized to hydrogel and 14 to honey dressing. Characteristics were determined by sex, age, body mass index, level of consciousness, mobilization status, immobilization etiology, comorbidities, grade and location of ulcer, hemoglobin, leukocytes, and albumin level. There was clinically significant wound size reduction in honey dressing according to PUSH Tool (p=0.118). The bacterial profile and reduction were similar. Honey dressing appeared to be more cost effective in terms of dressing cost (p<0.001) and lower total cost. Conclusion: The local honey dressing has better wound healing outcome, although it is not statistically significant. Its capability of decreasing pathogens is similar with hydrogel, with lower cost, particularly the dressing cost. This local honey dressing could be a good choice as wound dressing in areas where the modern dressings are not available.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kholilah Qultsum
Abstrak :
Meningkatnya pengetahuan masyarakat akan pentingnya kesehatan menyebabkan tingginya permintaan alternatif pemanis selain gula. Salah satu alternatif yang paling banyak diminati adalah madu. Madu dipercaya dapat membantu meningkatkan sistem imun dan mencegah berbagai penyakit. Disebabkan khasiatnya, tren permintaan masyarakat terhadap madu meningkat sehingga menjadi perhatian bisnis untuk memanfaatkan potensi tersebut. Agar dapat memenangkan pasar, maka bisnis harus membentuk consumer-brand relationships dengan menghadirkan perasaan cinta konsumen terhadap brand madu tersebut (brand love), dimana selanjutnya brand love akan membentuk intensi konsumen muslim untuk membeli madu murni kembali (repurchase intention). Penelitian ini menganalisis faktor yang dapat mendorong intensi pembelian kembali terhadap produk madu pada segmen konsumen muslim, selain karena jumlahnya yang besar, madu banyak disebutkan dalam Al-Quran sehingga memiliki nilai lebih di mata segmen konsumen muslim. Data dianalisis dengan metode Covariance Based Square Structural Equation Model (CB-SEM) dan dibantu oleh perangkat lunak AMOS 26. Hasil dari penelitian ini yaitu Health Consciousness, Reasons For, Attitude berkontribusi dalam memengaruhi Brand Love yang selanjutnya memengaruhi secara positif Repurchase Intention. Serta tidak ditemukannya pengaruh variabel Reasons For dan Environmental Concern dalam penelitian ini. Hasil penelitian ini dapat bermanfaat bagi pelaku usaha madu murni untuk membentuk branding baru dalam memasarkan produk mereka. ......The increasing public knowledge of the importance of health has led to a high demand for alternative sweeteners other than sugar. One of the most popular alternatives is honey. Honey is believed to help boost the immune system and prevent various diseases. Due to its benefits, the trend of public demand for honey is increasing so that it is a business concern to take advantage of this potential. In order to win the market, businesses must establish consumer-brand relationships by presenting consumers' feelings of love for the honey brand (brand love), which in turn will shape the intention of Muslim consumers to buy pure honey again (repurchase intention). This study analyzes the factors that can encourage repurchase intentions for honey products in the Muslim consumer segment, apart from the large amount, honey is mentioned a lot in the Quran so that it has more value in the eyes of the Muslim consumer segment. Data were analyzed using Covariance Based Square Structural Equation Model (CB-SEM) assisted by AMOS 26 software. The results of this study are Health Consciousness, Reasons For, Attitude contribute to influence Brand Love which in turn positively affects Repurchase Intention. And there is no prove that Reasons For and Environmental Concern affecting variables in this study. The results of this study can be useful for natural honey strakeholders to form new branding in marketing their products.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
cover
Purbianto
Abstrak :
Saat ini banyak bahan alternatif perawatan Iuka yang sudah dilakukan penelitian dan diterima oleh pelayanan keperawatan, salah satunya adalah madu. Banyak penelilian tentang madu mengunggulkan madu sebagai antimikroba tetapi masih sedikit penelitian yang mengungkap keunggulan madu untuk mempercepat absorbsi eksudat, menghancurkan jaringan nekrotik dan stimulasi granulasi pada Iuka kronik. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk menguji apakah madu mempunyai pengaruh yang bermakna dalam mempercepat proses penyembuhan ulkus diabetikum. Penelitian dilakukan pada 14 subyek penelitian dengan ulkus diabetikum yang terbagi dalam dua kelompok, 7 subyek dirawat menggunakan madu murni Kaliandra sebagai kelompok perlakuan dan 7 subyek dirawat sesuai standar rumah sakit sebagai kelompok kontrol. Desain yang digunakan adalah desain kuasi eksperimen dengan pendekatan study longitudinal. Analisis yang dilakukan secara univariat dan bivariat, pada analisis bivariat digunakan uji T dependen dan uji wilcoxon. Hasil penelitian analisis pengaruh madu mumi kaliandra dalam mempercepat proses penyembuhan ulkus diabetikum bermakna secam signifikan, hal ini dibuktikan oleh adanya perbedaan yang signifikan kecepatan proses penyembuhan antara ulkus yang dirawat menggunakan madu murni Kaliandra dengan ulkus yang dirawat sesuai standar rumah sakit dengan pvalue 0,022. Selain itu pengaruh madu murni kaliandra dalam mempercepat absorbsi eksudat dan timbulnya jaringan granulasi pada ulkus diabetikum terbukti berpengaruh dengan masing-masing nilai p value 0,026 dan 0,038. Pengaruh madu murni kaliandra dalam mempercepat penghancuran jaringan nekrotik dan memperkecil penyempitan ukuran ulkus (luas dan kedalaman) pada ulkus diabetikum belum dapat dibuktikan. Disarankan pada institusi pelayanan perawatan untuk dapat memanfaatkan madu murni Kaliandra sebagai bahan alternatif perawatan ulkus diabetikum yang murah dan mudah didapat serta mengembangkan lebih lanjut penelitian dengan jumlah populasi yang lebih besar.
Depok: Universitas Indonesia, 2007
T22878
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tanjung, Dudut
Abstrak :
ABSTRAK
Luka maligna dengan tingkat malodor dan jumlah eksudat yang berlebihan dapat menyebabkan masalah ketidaknyamanan dan isolasi sosial sehingga berdampak negatif bagi kualitas hidup pasien. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan efektifitas antara perawatan Iuka menggunakan madu dengan metronidazole dalam menurunkan tingkat malodor dan mengurangi jumlah eksudat Iuka maligna. Penelitian dilaksanakan di RS. Kanker Dharmais Jakarta selama bulan Juni 2007. Desain penelitian yang digunakan adalah kuasi eksperimen dengan non equivalent pretest-posttest controlled group design dan non equivalent posttest only controlled group design. Berdasarkan consecutive sampling diambil sampel sebanyak 12 responden, terdiri dari enam responden kelompok kontrol dan enam responden kelompok intervensi, dengan kriteria: Iuka maligna stadium lanjut, laki-laki dan perempuan berusia 23-59 tahun, luas Iuka 24cm2. Perawatan Iuka dengan madu menurunkan tingkat malodor menurut pasien berdasarkan Numeric Rating Scale (NRS) dari 6,0 sebelum intervensi menjadi 2,1 sesudah intervensi hari ke-6. Sementara perawatan Iuka dengan metronidazole menurunkan tingkat malodor dari 5,6 menjadi 4,6. Hasil uji t menunjukkan nilai p<0,05; alpha 0,05 pada perubahan tingkat malodor. Sebaliknya perawatan Iuka dengan madu menunjukkan peningkatan jumlah eksudat dari 66,6gr sesudah intervensi hari ke-3 menjadi 80,8gr hari ke-6, sementara perawatan Iuka dengan metronidazole menunjukkan peningkatan jumlah eksudat dari 44,5gr menjadi 51,1gr. Hasil uji t menunjukkan nilai p>0,05; aloha 0,05 pada perubahan jumlah eksudat. Peneliti menyimpulkan perawatan Iuka dengan madu Iebih efektif dibandingkan dengan metronidazole menurunkan tingkat malodor. Sementara perawatan Iuka dengan madu dan metronidazole belurn efektif mengurangi jumlah eksudat Iuka maligna. Sehingga rekomendasi dari penelitian ini adalah agar para pengambil kebijakan di institusi pelayanan kesehatan mengeluarkan kebijakan yang dapat mengakomodasi penggunaan madu sebagai agen topikal perawatan Iuka maligna.
2007
T22873
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Bayu Suhartadi
Abstrak :
ABSTRAK
Latar Belakang Surgicel (Oxidized Regenerated Celulose) telah digunakan secara luas di bidang Bedah Plastik untuk mengatasi perdarahan saat operasi. Dalam penyembuhan luka, madu mempunyai banyak sekali manfaat. Madu terbukti mempercepat epitelisasi dan penyembuhan luka. Untuk mendapatkan keuntungan-keuntungan yang dimiliki madu sekaligus di saat mengatasi perdarahan, beberapa konsulen senior merendam agen hemostasis local (ORC) dalam madu. Tetapi sampai saat ini belum ada laporan mengenai pengaruh madu terhadap ORC. Penelitian ini diharapkan mampu mengetahui interaksi antara madu dan ORC. Metode Dibuat penelitian pada hewan coba untuk menilai kemampuan hemostsasis ORC setelah direndam dalam madu. Sebanyak 27 tikus dibagi dalam 3 kelompok dan dibuat laserasi hepar pada setiap klompok, dan masing-masing laserasi pada tiap kelompok dirawat dengan ORC saja, ORC yang direndam dalam madu dan kontrol. Banyaknya perdarahan dari laserasi hepar dan waktu perdarahan dinilai. Hasil Kemampuan hemostasis ORC saat direndam dalam madu tidak berubah. Waktu perdarahan pada kelompok ORC adalah 57,2 + 18,5 detik pada kelompok ORC madu adalah 56 + 25,3 detik, nilai P 0,997 (> 0,05). Jumlah perdarahan pada kelompok ORC madu adalah 126,9 + 87,5 miligram, 124 + 80,1 miligram pada kelompok ORC saja dan 543,7 + 333,5 miligram pada kelompok control. Nilai P adalah 1,000 (>0,05). Kesimpulan Efek hemostasis ORC tidak mengalami perubahan saat direndam dalam madu
ABSTRACT
Background Surgicel (oxidized regenerated cellulose/ ORC) widely use as local hemostatic agent to minimise surgical bleeding in plastic surgery. Honey has numerous advantage in wound healing. It has been proven to accelerate epithelialisation and promote wound healing. In order to adopt this numerous advantages of honey while control surgical bleeding, some of our senior consultant soak local hemostatic agent (ORC) with honey. But there isn?t any information regarding interaction between honey and ORC. This research aimed to asses this interaction. Methods An animal study design to asses hemostatic performance of ORC after been soaked with honey. 27 rats were divided into 3 groups, where each group of lacerated liver treated with ORC alone, honey soaked ORC and control. Amount of blood exanguinated from liver laceration and the bleeding time were recorded. Result Honey soaked ORC has no difference in term of haemostatic property compared with ORC alone. Bleeding time ORC group was 57,2 + 18,5 second, and in honey soaked ORC group was 56 + 25,3 second, P value 0,997 (> 0,05). Amount bleeding in honey soaked ORC is 126,9 + 87,5 miligram, ORC alone 124,9 + 80,1 miligram and control 543,7 + 333,5 miligram. P value of Post Hoc test 1,000 (> 0,05), Conclussion Been soaked with honey, ORC doesn?t change it?s hemostatic properties.
2016
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Zuhriyyah Musthofa
Abstrak :
Kriopreservasi sperma ikan botia Cromobotia macracanthus Bleeker, 1852 merupakan salah satu solusi untuk mengatasi kendala pemijahan induk botia yang bersifat musiman serta pematangan induk jantan dan induk betina yang tidak sinkron. Penelitian ini menggunakan krioprotektan metanol sebagai krioprotektan intraseluler dan madu sebagai krioprotektan ekstraselululer. Metanol umum digunakan sebagai krioprotektan intraseluler karena memiliki ukuran molekul yang kecil sehingga dapat menembus membran sel dengan mudah dan juga memiliki toksisitas yang lebih rendah dibandingkan dimetil sulfoksida DMSO dan dimethyl acetamide DMA . Madu merupakan bahan alami yang dapat digunakan sebagai krioprotektan ekstraseluler karena bersifat melindungi sel sperma dari luar sel. Tujuan penelitian yaitu untuk mengevaluasi pengaruh metanol dan madu sebagai krioprotektan terhadap kualitas serta kemampuan fertilisasi sperma ikan botia 48 jam pascakriopreservasi. Krioprotektan yang digunakan dalam penelitian yaitu metanol 10 dan madu dalam berbagai konsentrasi 0 ; 0,1 ; 0,3 ; 0,5 ; 0,7 dan 0,9. Rasio sperma dan larutan pengencer yang dalam penelitian ini yaitu 1:9. Ekstender yang digunakan yaitu larutan fish Ringer. Sperma disimpan dalam deep freezer -80o C selama 48 jam. Sperma segar dievaluasi terlebih dahulu untuk menguji kelayakan sperma untuk dikriopreservasi. Sperma segar dievaluasi secara makroskopis warna, bau, volume sperma, pH, secara mikroskopis motilitas, viabilitas dan abnormalitas, dan juga kemampuan fertilisasinya dengan menghitung persentase fertilisasi. Sperma pascakriopreservasi dievaluasi secara mikroskopis dan kemampuan fertilisasinya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa krioprotektan metanol 10 dan berbagai konsentrasi madu tidak berpengaruh nyata P>0,05 terhadap motilitas dan abnormalitas spermatozoa ikan botia pascakriopreservasi, akan tetapi berpengaruh nyata terhadap viabilitas dan kemampuan fertilisasinya P. ......Cryopreservation of botia Cromobotia macracanthus Bleeker, 1852 sperm is one of the solutions to overcome the constraints of seasonal spawning botia spawning and maturation of male broodstock and female broodstock that is not synchronized. This study used cryoprotectant methanol as intracellular cryoprotectant and honey as extracellular cryoprotectant. Methanol is commonly used as intracellular cryoprotectants because its small molecular size so that can penetrate to cell membranes easily and also has lower toxicity than dimethyl sulfoxide DMSO and dimethyl acetamide DMA . Honey is a natural substance that can be used as an extracellular cryoprotectant that protects sperm cells from outside the cell.The objective of the study was to evaluate the effect of methanol and honey as a cryoprotectant on the quality and fertilization ability of 48 hours postcryopreservation botia sperm. Cryoprotectants used in the study were 10 methanol and honey in various concentrations 0, 0.1, 0.3, 0.5, 0.7 and 0.9. The ratio of sperm and diluent solution in this study is 1 9. Extender used is fish Ringer solution. Sperm is stored in deep freezer 80o C for 48 hours. Fresh sperm are evaluated to test the sperm feasibility for cryopreservation. Fresh sperm are evaluated macroscopically color, odor, sperm volume, pH, microscopically motility, viability and abnormality, as well as their fertilization ability by calculating the percentage of fertilization. Postcryoservation sperm is evaluated microscopically and its fertilization ability. The results showed that 10 methanol and various honey concentration as cryoprotectant had no significant effect P 0.05 on the motility and abnormalities of botia cryopreserved sperm, but it had significant effect on viability and fertilization ability P.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2018
T49880
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4   >>