Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 225 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fifi Julfiati
Abstrak :
Pelayanan kesehatan merupakan bagian dari kebutuhan dasar manusia, karena pelayanan kesehatan berhubungan langsung dengan kebutuhan dan kualitas hidup seseorang juga masyarakat secara luas. Dengan terpenuhinya kebutuhan pelayanan kesehatan maka akan terpenuhi pula kesejahteraannya. Namun pelayanan kesehatan yang dilakukan pemerintah dan pihak swasta masih belum melibatkan partisipasi masyarakat dalam perencanaan maupun dalam pelaksanaannya. Akibatnya masyarakat merasakan pelayanan yang diberikan belum memenuhi kebutuhan yang mereka rasakan ditambah belum tumbuhnya kesadaran birokrasi pemerintah untuk memberikan cara pelayanan yang benar-benar memihak golongan masyarakat miskin. Kondisi itulah yang menggugah masyarakat di Kelurahan Kemanggisan dan Kelurahan Pasar Minggu untuk mencoba merencanakan suatu kegiatan pelayanan kesehatan primer secara partisipatif dengan menghimpun aspirasi masyarakat kelas menengah kebawah khususnya masyarakat yang tergabung dalam keanggotaan Forum Lingkar Inti Koperasi Warga (Kopaga) dengan dampingan dari YPM Kesuma Multiguna. Tesis ini bertujuan untuk memperoleh gambaran mengenai proses perencanaan dan pelaksanaan program pelayanan kesehatan Klinik Mitra Lintas di Kelurahan Kemanggisan dan Klinik Mitra Warga di Kelurahan Pasar Minggu melalui Forum Lingkar Inti Kopaga di kelurahan tersebut , dan faktor-faktor apa saja yang menjadi pendorong dan penghambat dari proses perencanaan dan pelaksanaan partisipatif tersebut. Penelitian yang dilakukan menggunakan jenis penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Teknik pemilihan informan adalah purposive sesuai dengan tujuan penelitian dengan penyelidikan suatu kasus. Informan-informan puling yang menjadi sampel penelitian ini adalah mereka yang terlibat dalam perencanaan Forum Lingkar Inti yaitu pengurus kopaga, pengurus klinik, anggota kopaga, dan community organizer. Informasi-informasi diperoleh melalui wawancara yang didukung oleh observasi dan dokumentasi. Kerangka pemikiran yang digunakan dalam tesis ini adalah proses perencanaan yang mengacu pada teori pelayanan kesehatan primer (PHC) yang dikembangkan WHO yang dikutip oleh Mann. Proses perencanaan dan pelaksanaan mengacu pada gabungan konsep Blum, Mahon dan Robert Chambers yang dikutip oleh Djohani dalam kaitannya dengan perencanaan partisipatif. Dalam kegiatan perencanaan dan pelaksanaan tidak terlepas dan faktor pendorong dan penghambat yang mengacu pada teori Ife, Oakley, yang didukung oleh Sjaifudin dan Abe. Hasil penelitian menunjukkan bahwa proses/tahapan yang dilalui dalam Forum Lingkar Inti yaitu assessment/pengenalan kebutuhan yang dilakukan kepada masyarakat dan anggota Forum Lingkar Inti, penyepakatan kegiatan, perencanaan lanjutan, pengorganisasian kegiatan, implementasi yang terdiri dari tahapan persiapan dan pelaksanaan kegiatan, dan monitoring evaluasi. Analisa hasil penelitian menunjukkan bahwa pelayanan kesehatan Klinik Mitra Lintas dan Klinik Mitra Warga telah sesuai dengan standar pelayanan kesehatan primer. Sedangkan perencanaan dan pelaksanaan partisipatif dalam Forum Lingkar Inti belum berjalan secara maksimal karena tidak semua tahapan dalam perencanaan dan pelaksanaan tersebut dilakukan bersama-sama oleh semua anggota Forum Lingkar Inti sehingga perencanaan partisipatif tersebut masih bersifat pasif yaitu hanya menyetujui apa yang ditawarkan oleh pengurus kopaga yang disebabkan oleh faktor penghambat, yaitu anggota yang tidak memiliki kesempatan untuk mendapatkan pendidikan formal yang memadai, kurang adanya kesadaran dari anggota yang lebih mementingkan kepentingan pribadi daripada pengembangkan organisasinya sehingga terjadi hambatan social (social obstacle) yang mengakibatkan ketergantungan anggota kepada pengurus. Sementara kegiatan ini dapat berjalan karena dirasa sebagai suatu kebutuhan dan adanya dukungan dana dari luar dan dari anggota Forum Lingkar Inti. Untuk itu disarankan dalam perencanaan menggunakan metode partisipatori secara lebih nyata, melibatkan semua stakeholder yang ada di masyarakat adanya kegiatan studi banding dan penempatan lokasi praktek yang mudah dijangkau. Disamping itu kepada anggota disarankan aktif mengikuti kegiatan organisasi kemasyarakatan lainnya dan lebih memprioritaskan kepentingan organisasi.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2005
T13965
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dia Anggraini
Abstrak :
Puskesmas pada era JKN ini memegang peranan penting sebagai Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama penapis rujukan. Sebagai pintu gerbang pelayanan kesehatan dasar, puskesmas memiliki tanggung jawab untuk menyelesaikan kasus-kasus medis non spesialistik secara tuntas. Penelitian ini bertujuan untuk melihat efektivitas puskesmas yang diwakili oleh nilai rujukan apabila dihubungkan dengan ketersediaan sumber daya puskesmas dan kepemimpinan manajerial. Metode penelitian adalah metode potong lintang dengan pendekatan kuantitatif kepada 25 puskesmas di Kota Tangerang Selatan. Dari hasil penelitian didapatkan bahwa sumber daya yang dimiliki puskesmas belum memenuhi standar yang telah ditetapkan kecuali untuk obat. Ketersediaan alat/teknologi dan bahan penunjang medis berkisar pada level 60-79%. Sedangkan aspek kepemimpinan manajerial yang harus disoroti adalah pengawasan Kepala Puskesmas, pendelegasian tugas dan komunikasi antara pimpinan dan staf. Dari 25 puskesmas, terdapat 7 puskesmas dengan kategori efektivitas baik dimana nilai rujukan < 15%. ......Primary Health Center (Puskesmas) in the era of JKN plays an important role as First level Health Facilities filters refferal. As a gatekeeper, Primary Health Center have a responsibility to resolve cases of non-specialist medical thoroughly. This study aims to analyze the effectiveness of the Primary Health Center are represented by the refference value when linked with the availability of resources and Primary Health Center managerial leadership. This research was cross sectional design with quantitative approach. Sampling was collected by purposive sampling method to 25 puskesmas in South Tangerang. The results showed that the resources of Primary Health Center do not meet the standards that have been set except for the drug. The availability of tools/technology and medical support material ranges level from 60-79%. While aspects of leadership managerial should be highlighted is supervision, jobs delegation and communication between leaders and staff. From 25 Primary Health Center, there are 7 Primary Health Centers with good effectiveness category which the reference value < 15%.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2016
T44793
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Achmad Rani Miftah
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran dan perbedaan tingkat kepuasan pasien di Puskesmas terakreditasi dan belum terakreditasi, mengetahui perbedaan kualitas pelayanan kesehatan berdasarkan lima dimensi mutu wujud, kehandalan, keresponsifan, jaminan dan empati, mengetahui hubungan kualitas pelayanan kesehatan dengan kepuasan pasien, mengetahui hubungan karakteristik pasien dengan kepuasan, mengetahui faktor yang paling berhubungan dengan tingkat kepuasan pasien. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain studi cross sectional. Responden berjumlah 212 orang yaitu pasien yang berobatke Puskesmas. Pengumpulan data dengan menggunakan kuesioner yang dilakukan selama bulan April 2017 di Puskesmas terakreditasi dan belum terakreditasi Kota Tangerang. Data terkumpul dianalisis dengan metode analisis univariat, bivariatuji Chi Square dan analisis multivariat uji regresi logistik. Terdapat perbedaan tingkat kepuasan pasien di Puskesmas terakreditasi 51,9 dan belum terakreditasi 17. Terdapat perbedaan persepsi kualitas pelayanan kesehatan di Puskesmas terakreditasi dan belum terakreditasi, pada Puskesmas terakreditasi sebagian besar responden memiliki persepsi baik sedangkan pada Puskesmas belum akreditasi sebagian besar responden memiliki persepsi yang tidak baik terhadap kualitas pelayanan kesehatan. Berdasarkan hasil analisis bivariat didapatkan bahwa terdapat hubungan bermakna pada semua variabel kualitas pelayanan kesehatan dengan kepuasan pasien, dan hanya variabel pendidikan pada karakteristik responden yang mempunyai hubungan bermakna dengan kepuasan. Hasil analisis multivariat tidak didapatkan variabel yang paling berhubungandengan kepuasan pasien.
The purpose of this research is to know the description and the difference ofpatient 39 s satisfaction level in accredited and unaccredited community healthcenter, to know the difference of health service quality based on the fivedimensions of quality tangible, reliability, responsiveness, assurance andempathy, to know the relation of health service quality with patient satisfaction, characteristics of patients with satisfaction, knowing the factors most related tothe level of patient satisfaction. This research is a quantitative research with crosssectional study design. Respondents amounted to 212 people ie patients who wentto the community health center. Data collection using questionnaires conducted during April 2017 at accredited community health center and unaccredited community health center in Tangerang City. Data collected were analyzed by univariate analysis method, bivariate of Chi Square test and multivariate analysis of logistic regression test. There is a difference of patient 39 s satisfaction level inaccredited community health center 51.9 and unaccredited 17. There is a difference of perception of health service quality in accredited and unaccredited community health center, at accredited community health center most of respondent have good perception whereas at unaccredited community health center most of respondent have bad perception toward health service quality. Based on the results of bivariate analysis found that there is a significant relationship on all variables of health service quality with patient satisfaction, and only variable education on the characteristics of respondents who have a significant relationship with satisfaction. The result of multivariate analysis was not found the most correlated variable with patient satisfaction.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2017
T47800
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ratna Widuri
Abstrak :
Dalam era desentralisasi diharapkan puskesmas mampu meningkatkan ketanggapan pelayanan kesehatan. Survei pada awal tahun 2009, menunjukkan bahwa kepuasan pasien pelayanan kesehatan di Puskesmas Gambir masih rendah, meskipun sudah menerapkan ISO 9001 : 2000. Sehingga perlu dilakukan penelitian untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan ketanggapan pelayanan kesehatan rawat jalan di Puskesmas Gambir. Metode penelitiaan yang digunakan adalah kuantitaf dengan pendekatan cross sectional. Sampelnya 324 pasien rawat jalan yang memenuhi kriteria inklusi. Alat pengumpulan data adalah kuesioner. Dari hasil penelitian didapatkan bahwa ketanggapan pelayanan kesehatan rawat jalan di Puskesmas Gambir masih rendah dan faktor yang berhubungan adalah usia dan pendidikan. ......In decentralization era primary health care should improve the responsiveness of health services. Survey in initial 2009 shows that the satisfied of patient to health services at Gambir primary health care still at low level, eventhough it had applied ISO 9001-2000. So that need to be surveyed to identify the factors that?s related to the responsiveness of ambulatory health service at Gambir primary health care. This Survey applied quantitative's method with cross sectional theory. Using sample of 324 patients of Gambir health center that had passed the inclution criteria. The devive of data collect is quisioner. From the result of this survey, it's resulted that the responsiveness of ambulatory health services at Gambir primary health care is still at low level and the causes of it are the age and education factors.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2010
T31099
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: UI Publishing, 2019
362.1 DES
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: UI Publishing, 2019
362.1 MER
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Muhammad Sukron
Abstrak :
ABSTRAK
Selama narapidana berada dalam Lembaga Pemasyarakatan, pemerintah wajib memberikan kebutuhan-kebutuhan hidup bagi setiap narapidana antara lain misalnya kebutuhan makan,kebutuhan pelengkapan tidur,lingkungan yang bersih dan pelayanan kesehatan yang optimal,pelayanan kesehatan bisa optimal.Oleh karena itu di dalam penelitian ini penulis berharap untuk menangani masalah tentang bagaimana pelayanan kesehatan pada Rumah Sakit Lembaga Pemasyarakatan Klas 1 Tangerang. Hasil dari penelitian Pelayanan Kesehatan Pada Rumah Sakit Lembaga Pemasyarakatan Klas I Tangerang menyatakan bahwa dalam pelayanan kesehatannya mempunyai masakah terhadap kurangnya kesiapan petugas medis di Lembaga Pemasyarakatan dalam menangani dan mengantisipasi perkembangan penyakit yang ada di Lembaga Pemasyarakatan serta fasilitas yang ada di Rumah sakit Lembaga Pemasyarakatan seperti obat-obatan masih belum optimal dan belum cukup memadai. Bedasarkan pernyataan diatas penulis menyarankan perlu ditingkatkannya lagi kesiapan para petugas medis dalam menangani narapidana yang sakit dan di adakannya penambahan jumlah petugas medis di dalam Lembaga Pemasyarakatan guna pelaksanaan pelayanan kesehatan serta harus diadakannya pengkontrolan oleh petugas kesehatan dibidang fasilitas khususnya bagian obat-obatan agar tidak terjadi lagi kehabisan stok obat.
ABSTRACT
During convict stay in Institute Pemasyarakatan, governmental is obliged to give requirement live for every convict for example requirement eat, complete requirement of sleep, clean environment, and optimal health service, health service can be optimal if effectively and is efficient. Therefore in this research of writer hope to handle the problem of about how health service at Hospital Institute of Correctional class 1 Tangerang. Result of from research of Service Health At Hospital Institute of correctional class I Tangerang express that in its health service have a period of/to to lack of the readiness of medical officer in Institute of correctional in handling and anticipating disease growth exist in Institute correctional and also facility exist in Hospital Institute Pemasyarakatan like drugs still not yet optimal and not yet adequate enough. Pursuant to statement above writer suggest require to improve of again the readiness of all medical officer in handling ill convict and in performing a of addition of[is amount of medic officer in Institute correctional utilize health service execution and also have to perform a of control by officer health of facility area specially part of medics in order not to happened again running out of of drug stock.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2009
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Irma Tri Kurniawati
Abstrak :
Pemanfaatan pelayanan kesehatan merupakan hasil dari proses pencarian pelayanan kesehatan oleh seseorang maupun kelompok, dalam hal ini adalah keluarga miskin yang memiliki kartu JPK Gakin. Pemanfaatan Kartu JPK Gakin oleh keluarga miskin untuk mendapatkan pelayanan kesehatan di Puskesmas Kelurahan Srengseng Sawah relatif masih rendah. Hal ini terlihat dari jumlah kunjungan pemegang kartu JPK Gakin di Puskesmas pada tahun 2007 rata-rata pemanfaatan sebesar 6,99% per bulannya. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang bertujuan untuk mengetahui gambaran pemanfaatan pelayanan kesehatan oleh pemegang kartu JPK Gakin di wilayah Puskesmas Kelurahan Srengseng Sawah. Kerangka konsep dalam penelitian ini terdiri dari karakteristik keluarga miskin (pendidikan, pekerjaan, dan penghasilan), Faktor Predisposing (pengetahuan tentang manfaat kartu JPK Gakin, pengetahuan tentang cara mengakses pelayanan, persepsi terhadap pelayanan), Faktor Enabling (keterjangkauan jarak dan biaya), dan Faktor Reinforcing (pengambilan keputusan). Penelitian dilakukan terhadap keluarga miskin di RW 06 Kelurahan Srengseng Sawah, karena merupakan RW dengan jumlah pemegang kartu JPK Gakin terbanyak. Pengumpulan data primer melalui FGD (Focus Group Discussion) terhadap kelurga miskin pemegang kartu JPK Gakin yang pernah memanfaatkan kartu dan yang belum pernah memanfaatkan kartu, dan wawancara mendalam (Indepth Interview) kepada Kepala Puskesmas, Petugas Gakin Puskesmas dan Ketua RW. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak dimanfaatkannya kartu JPK Gakin untuk mendapatkan pelayanan kesehatan di Puskesmas disebabkan karena kurang lengkapnya informasi yang diperoleh mengenai manfaat dan cara mengakses pelayanan dengan menggunakan kartu JPK Gakin sehingga berpengaruh terhadap kurangnya pengetahuan mengenai manfaat dan cara mengakses pelayanan tersebut. Selain itu faktor pengalaman yang buruk ketika berobat menggunakan Kartu Sehat menimbulkan persepsi yang kurang baik terhadap pelayanan puskesmas menyebabkan tidak dimanfaatkannya kartu JPK Gakin untuk mendapatkan pelayanan kesehatan di Puskesmas. Faktor jarak dan biaya yang tidak menjadi masalah dalam pemanfaatan pelayanan kesehatan. Sedangkan pada kelompok yang pernah memanfaatkan kartu JPK Gakin memiliki pengetahuan yang lebih baik dibanding informan yang belum pernah memanfaatkan, dan persepsi yang baik terhadap pelayanan kesehatan (puskesmas), sehingga cenderung mendorong mereka untuk terus memanfaatkan pelayanan kesehatan dengan menggunakan kartu JPK Gakin. Untuk itu perlu dilakukan pembinaan secara berkesinambungan kepada puskesmas dalam meningkatkan pelayanan. Memberdayakan gakin untuk dapat menyampaikan pendapatnya mengenai pelayanan kesehatan yang diberikan, serta peningkatan pengetahuan gakin melalui sosialisasi dengan memberdayakan pihakpihak yang terkait termasuk kader dan aparat desa (Lurah, RW, RT), yang kemudian mensosialisasikan kepada Gakin dengan tepat dan benar.
Depok: Universitas Indonesia, 2008
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ashanti Hanafiah
Abstrak :
Kesehatan adalah milik manusia yang sangat berharga sehingga pemeliharaan kesehatan merupakan salah satu kebutuhan pokok hidup manusia. Lebih-lebih bagi tenaga kerja pemeliharaan kesehatan meningkatkan praduktivitas kerja yang akan bermanfaat bagi karyawan sendiri, perusahaan maupun pembangunan nasianal pada umumnya. Dleh sebab itu tujuan penelitian adalah melakukan evaluasi terhadap sistem pelayanan kesehatan bagi tenaga kerja yang salama ini diselenggarakan pads PT. X dan PT. Y guns dibandingkan dengan sisten kapitasinya PT. Asuransi Z jika diterapkan pads kedua perusahaan tersebut diatas, dilihat dari aspek biaya dan benefit bagi tenaga kerjanya. Pendekatan regresi linear sederhana dipergunakan sebagai metode penelitian untuk membuat proyeksi biaya dengan sistem yang lama. Selain itu, sistem kapitasi dipergunakan untuk membuat proyeksi biaya bila diterapkan sistem pelayanan kesehatan yang baru . Berdasarkan studi komparatif, dengan mempertimbangkan aspek biaya dan aspek benefit, kesimpulannya adalah sistem kapitasi lebih menguntungkan bagi PT . X baik bila dilihat dari aspek biaya naupun aspek benefit bagi tenaga kerjanya sedangkan pada PT . Y sistell kspitaei hanya lebih menguntungkan bila dilihat dari segi benefit-nya saja . Pada akhirnya, penulis . Ilenyarankan agar PT . X mulai nenerapkan sistem kapitasi . Sedangkan bagi PT. Y. pilihan yang terbaik adalah menerapkan sistem pelayanan kesehatan yang merupakan kOllbinasi antara sistem yang lama "dan sistem kapitasi.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1992
S18398
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>