Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 12 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Astri Novanita Ali
Abstrak :
Krisis ekonomi telah melanda negeri ini sejak pertengahan tahun 1997. Tak terhitung banyaknya perusahaan yang terpaksa menghentikan kegiatan dengan menu tup pabriknya akibat tekanan ekonomi yang tidak bisa mereka elakkan lagi. Banyak perusahaan menghentikan kegiatan operasinya disebabkan karena tidak mampu lagi untuk membayar beban keuangannya, terutama karena hutang yang besar, dan nilai tukar Rupiah yang melemah. Sehingga banyak kredit yang akhirnya macet, yang rnenyebabkan beberapa bank dilikuidasi oleh pemerintah. Hutang perusahaan pada bank-bank tersebut selanjutnya dialihkan kepada BPPN (Badan Penyehatan Perbankan Nasional), untuk kemudian dianalisa, dan atas pertimbangan-pertimbangan tertentu, dimungkinkan untuk direstrukturisasi. Karya akhir ini mencoba memberikan alternatif -pada suatu perusahaan keramik yang terpaksa menghentikan operasi- bagaimana menyelesaikan kewajibannya kepada BPPN.

Ada dua alternatif yang penulis tawarkan: yaitu apakah kegiatan operasional diteruskan kembali, dengan catatan hutang dapat direstrukturisasi, ataukah perusahaan sebaiknya dibubarkan, dan melikuidasi semua aset yang dimilikinya, untuk kemudian hasil penjualan asettersebutdapatdigunakan untuk melunasi kewajibnya pada pihak BPPN.

Karya akhir ini mencoba mengupas lebih jauh mengenai kondisi keuangan perusahaan, serta menekankan pada proyeksi arus kas yang dapat dihasilkan jika perusahaan kembali beroperasi. Untuk menunjang analisa, penulis mencoba membahas mengenai industri properti serta keramik di Indonesia pasca krisis, serta prediksinya di masa yang akan datang. Dari kesimpulan yang didapat, proyeksi industri keramik sudah bangkit, dan diperkirakan permintaan atas keramik akan terus meningkat, baik untuk konsumsi lokal, maupun ekspor.

Untuk proyeksi laporan keuangan, penulis menyusun sampai tujuh tahun kedepan, karena dianggap sesuai dengan periode restrukturisasi kredit. Dan dalam kurun waktu tersebut, perusahaan mampu menghasilkan arus kas yang dapat digunakan untuk membayar bunga serta melunasi pokok hutang. Lebih dari itu, bahkan masih tersisa arus kas untuk pemegang saham.

Sebagai contoh, dari proyeksi laporan keuangan, pada akhir tahun ketujuh diperoleh cash flow to equity sebesar Rp.20.786.817.741,- atau setara dengan Rp.11.581.792.121,- apabila dipresent valuekan dengan discount rate 20%. Pada akhir tahun ketujuh diproyeksikan perusahaan masih memiliki nilai Rp. 7.703.401.110,-

Apabila perusahaan hendak dibubarkan, maka estimasi nilai atas penjualan aset adalah Rp.40.994.883.000,- dan setelah dikurangi pelunasan kewajiban serta biaya-biaya lain, maka sisa kas yang dapat diperoleh pemegang sahamadalah Rp. 18.317.536.510.

Estimasi hasil likuidasi perusahaan tidak berbeda jauh dengan nilai perusahaan jika dioperasikan kembali. Sehingga alternatif membubarkan perusahaan dan melikuidasi asetnya terlihat sebagai pilihan yang terbaik, karena menghasilkan dana segar dalam waktu yang lebih cepat. Namun apabila pemegang saham tetap ingin meneruskan kegiatan operasional, hal ini pun dimungkinkan mengingat segala kewajiban dapat dilunasi dari kegiatan operas! perusahaan.

Pada akhir tulisan, penulis mencoba memberikan saran untuk perusahaan, yaitu dengan mencari kreditor baru yang dapat mengambil alih hutang di BPPN, semata-mata demi penghematan yang besar atas tunggakan bunga se'ama tiga tahun ini.
2001
T252
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anahari Budi Septania
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh keberadaan hubungan politik, proporsi komisaris independen dan kepemilikan manajerial sebagai mekanisme tata kelola perusahaan, dan struktur kepemilikan terhadap kemungkinan financial distress. Financial distress diukur menggunakan dua model yaitu Altman (1968) dan Springate (1978). Pengujian hipotesis dilakukan dengan regresi logistik menggunakan 196 perusahaan yang tercatat di Bursa Efek Indonesia dari tahun 2010 sampai dengan tahun 2013. Hasil penelitian ini memberikan bukti empiris bahwa perusahaan dengan hubungan hubungan politik, kepemilikan manajerial, dan kepemilikan blockholder berpengaruh secara negatif dan signifikan terhadap kemungkinan financial distress. Namun, komisaris independen tidak terbukti berpengaruh terhadap kemungkinan financial distress.
The objective of this research is to examine the effect of political connection, independent commissioner and managerial ownership as a corporate governance mechanism, and ownership structure on probability of financial distress. Financial distress on this research is measured by two model, Altman (1968) and Springate (1978). Hypothesis testing is conducted by logistics regression using 196 firms which listed in Indonesia Stock Exchange during 2010 until 2013. The empirical results show that the politically connected firms, managerial ownership and blockholder ownership have significant and negative impact on the probability of financial distress. However, independent commissioner doesn?t have effect toward the probability of financial distress.
Depok: Universitas Indonesia, 2014
S59992
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dini Suciati
Abstrak :
Tujuan penulisan studi ini adalah untuk memprediksi kondisi financial distress kredit pemilikan motor dengan melihat faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi status kredit (default atau not default) bagi para penerima kredit pemilikan motor. Yaitu dengan mengetahui variabel-variabel apa saja yang signifikan mempengaruhi status kredit bagi para penerima kredit (debitur) pemilikan motor. Metode penelitian yang digunakan adalah dengan Regresi Binary Logit. Penelitian ini menggunakan metodelogi Regresi Binary Logit karena variabel dependen yang digunakan adalah berupa dua variabel kategorik yakni debitur yang default (debitur mengalami financial distress) dan debitur yang not default (debitur tidak mengalami financial distress). Variabel independen yang digunakan berupa database dari para debitur yang melakukan kredit pemilikan motor di PT X. Database tersebut dibagi menjadi dua kategori yakni variabel yang berasal dari karakteristik debitur yakni berupa gender, salary, marital, domicile and age. Sedangkan kategori lainnya adalah variabel yang berasal dari karakteristik pinjaman (kredit) yakni berupa principle amount, effective rate, tenor, dan net dp amount. Dan setelah dilakukan pengujian maka variabel yang secara statistik signifikan mempengaruhi status kredit debitur adalah variabel salary, domicile, effective rate, tenor dan net dp amount. Sedangkan untuk variabel gender, marital, age, principle amount terbukti secara statistik tidak signifikan mempengaruhi status kredit debitur.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2008
S6087
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ashila Diandra Putri
Abstrak :
Pada awal tahun 2021, PT. X dituntut untuk memasuki proses Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU) oleh para krediturnya yang kemudia disetujui oleh Pengadilan Negeri. PT. X menyatakan bahwa akibat pandemi Covid-19, terjadi penurunan permintaan dan peningkatan persaingan sehingga menyebabkan pemberian diskon yang signifikan, dan bahwa gangguan rantai pasokan meningkatkan biaya logistik yang menyebabkan PT. X kesulitan dalam membayar utang. Laporan magang ini bertujuan untuk melakukan analisis penyebab ketidakmampuan perusahaan dalam pembayaran utang. Hasil analisis menunjukan bahwa adanya masalah pada manajemen modal kerja yaitu pada arus persediaan, piutang, dan utang yang menyebabkan hambatan pada kegiatan operasional dan penjualan PT. X. Laporan magang ini juga membahas refleksi diri penulis selama menjalani kegiatan magang di Deloitte. ...... Early in 2021, PT. X was sued by its creditors to enter the process of Suspension of Debt Payment Obligations (PKPU) which later was approved by the District Court. PT. X stated that due to the Covid-19 pandemic, there was a decrease in demand and increase in competition leading to significant discounts, and that supply disruptions increased logistics costs which caused PT. X to a difficulty of paying their paying debts. This internship report aims to analyze the causes of the company's inability to pay its debts. The results of the analysis show that there are problems in working capital management, namely in inventory days, receivables days, and payable days which cause obstacles to the operation and sales activities of PT. X. This internship report also discusses the author's self-reflection during his internship at Deloitte.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Wempy Halim
Abstrak :
ABSTRAK
Penelitian ini berfokus pada pengaruh siklus hidup dan keadaan kesulitan keuangan perusahaan terhadap pengambilan keputusan strategi perusahaan yang akan dilakukan. Strategi perusahaan yang dimaksud dalam penelitian adalah restrukturisasi pada bagian operasional, aset, atau finansial. Kemudian penelitian ini juga mengamati efektifitas dari strategi restrukturisasi yang dilakukan terhadap peningkatan performa perusahaan. Penelitian juga mempertimbangkan fase siklus hidup perusahaan dan melihat pengaruhnya terhadap keputusan pengambilan strategi restrukturisasi serta dampaknya bagi performa perusahaan.
ABSTRACT
This research focuses on finding effect of corporate lifecycle and financial distress to firm decision of restructuring strategy. The restructuring strategy in this research are operational, asset, or financial restructuring. This research also observes effectiveness of the restructuring strategy to increase corporate performance. Besides, corporate lifecycle is included as part of consideration, this research tries to define effect of corporate lifecycle stage to restructuring decision and its effect to corporate performance.
2016
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Heriansjah
Abstrak :
ABSTRAK
Tesis ini merupakan suatu studi kasus untuk menganalisis probability of default/peluang gagal bayar pada perusahaan di Indonesia. Penelitian berdasarkan laporan keuangan perusahaan LQ45. Selain melihat menganalis secara kualitatif melalui pengukuran peluang gagal bayar. Aspek strategi perusahaan juga ditinjau untuk melihat aspek kuantitatif apakah ada aksi korporasi yan menyebabkan perubahan pada laporan keuangan perusahaan. Dari hasil studi ini disimpulkan bahwa peluang gagal bayar merton memberikan sinyal yang kuat terhadap kegagalan bayar perusahaan.
ABSTRACT
This thesis is to study cases to analysis probability of default for Indonesia companies. Studying is focusing on financial report for company that listed as LQ45. Beside of reviewing qualitatve perspective by measuring probability of default, corporate strategy is also being reviewed to overview if there are corporate action that generate changes on financial reporting. This study concludes that Merton probability of default result strong signal for default event.
2010
T28114
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ashila Diandra Putri
Abstrak :
Pada awal tahun 2021, PT. X dituntut untuk memasuki proses Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU) oleh para krediturnya yang kemudia disetujui oleh Pengadilan Negeri. PT. X menyatakan bahwa akibat pandemi Covid-19, terjadi penurunan permintaan dan peningkatan persaingan sehingga menyebabkan pemberian diskon yang signifikan, dan bahwa gangguan rantai pasokan meningkatkan biaya logistik yang menyebabkan PT. X kesulitan dalam membayar utang. Laporan magang ini bertujuan untuk melakukan analisis penyebab ketidakmampuan perusahaan dalam pembayaran utang. Hasil analisis menunjukan bahwa adanya masalah pada manajemen modal kerja yaitu pada arus persediaan, piutang, dan utang yang menyebabkan hambatan pada kegiatan operasional dan penjualan PT. X. Laporan magang ini juga membahas refleksi diri penulis selama menjalani kegiatan magang di Deloitte. ......Early in 2021, PT. X was sued by its creditors to enter the process of Suspension of Debt Payment Obligations (PKPU) which later was approved by the District Court. PT. X stated that due to the Covid-19 pandemic, there was a decrease in demand and increase in competition leading to significant discounts, and that supply disruptions increased logistics costs which caused PT. X to a difficulty of paying their paying debts. This internship report aims to analyze the causes of the company's inability to pay its debts. The results of the analysis show that there are problems in working capital management, namely in inventory days, receivables days, and payable days which cause obstacles to the operation and sales activities of PT. X. This internship report also discusses the author's self-reflection during his internship at Deloitte.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Kisia Revin Anggehta
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh rasio-rasio keuangan antara perusahaan yang dalam kondisi distress dengan perusahaan yang sehat/non distress, dan juga untuk menguji rasio keuangan apakah yang paling tepat untuk dapat memprediksi suatu perusahaan dalam kondisi sehat atau tidak sehat. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada periode 2010 sampai 2014 sebanyak 532 perusahaan. Klasifikasi pengelompokan awal perusahaan distress dan non distress berdasarkan saldo Total Arus Kas Operasi pada tahun 2013 dan 2014. Berdasarkan hasil analisis regresi logistik, hasil penelitian menyimpulkan: (1) Rasio DER, NPM, ROA, ROE dan EPS dapat memprediksi kesulitan keuangan, (2) Rasio ROA, ROE dan NPM terbukti secara signifikan bisa memprediksi financial distress. ......This study aimed to examine the effect of the financial ratios of the company which is in a state of distress with healthy corporate/non-distress, and also to test which financial ratios are the most appropriate to be able to predict a financial distress. The population in this study are companies registered in Indonesia Stock Exchange in the period 2010 to 2014 for total 532 companies. The company's initial grouping classification distress and non-distress based on the balance of the operating cash flow statement in 2013 and 2014. Based on the results of logistic regression analysis, the results of the study concluded : (1) Ratio of EPS, DER, ROA, ROE and NPM are able to predict financial distress, (2) ROA, ROE, and NPM shown to significantly able to predict financial distress.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2015
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Azwar
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis: (i) rasio keuangan yang terpilih sebagai prediktor dalam memprediksi financial distress; (ii) tingkat akurasi model prediksi financial distress yang terbentuk dari analisis. Data yang digunakan adalah data sekunder dari Bursa Efek Indonesia (BEI) berupa Ringkasan Kinerja Perusahaan Tercatat periode 2012-2013. Dengan teknik purposive sampling, penelitian ini menggunakan sampel 23 emiten yang terhitung dalam saham JII. Penelitian ini menggunakan metode analisis Binary Logit Regression. Hasil empiris menunjukkan bahwa rasio-rasio keuangan dalam laporan keuangan perusahaan yang terdiri dari: Current Ratio (CR), Operating Profit Margin (OPM), Return Of Asset (ROA), Return On Equity (ROE) dan nilai beta saham (YLD) dapat digunakan untuk membedakan dan mengklasifikasikan perusahaan ke dalam kelompok yang mengalami financial distress dan non financial distress. Rasio keuangan yang signifikan memprediksi kemungkinan terjadinya financial distress yaitu ROA dan ROE. Rasio-rasio tersebut digunakan dalam model prediksi financial distress berdasarkan indikator Debt to Total Aset Ratio (DAR) (model kedua) dan terbukti layak secara statistik untuk digunakan sebagai model dengan akurasi prediksi 90,9%. Model prediksi financial distress ini dapat digunakan sebagai early warning signal. Bagi pihak regulator seperti BEI, Otoritas Jasa Keuangan dan lainnya, dapat menggunakan model prediksi financial distress ini sebagai tool dalam menjalankan fungsi evaluasi, reviu dan pengawasan terhadap emiten.
Kementerian Keuangan Republik Indonesia, 2015
336 JBPPK 8:1 (2015)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>