Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 7 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Awalina Zulfah
"Skripsi ini membahas tentang strategi propaganda yang dilakukan dalam gerakan Nashi. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan desain deskriptif. Hasil penelitian membuktikan bahwa Nashi menggunakan lebih dari satu strategi propaganda yang dilakukannya. Strategi ini dilakukan guna menarik minat kaum muda untuk bergabung ke dalam Nashi. Namun dari beragam strategi tersebut semuanya mengandung suatu unsur sama yakni berkaitan dengan hal-hal yang dekat dan identik dengan kaum muda.

This thesis discusses the propaganda strategy in Russian youth movement Nashi. The study was a descriptive qualitative research design. The research proves that Nashi use more than one strategies of propaganda. This strategy is done to attract young people to join Nashi. However, from a variety of strategies all contain the same element that is related to things that are close and identical to the young people."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2012
S42046
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Cnr Aly Nurmansyah
"Sebagai sebuah proses yang masih berlangsung hingga kini, di samping mendatangkan berbagai dampak positif globalisasi juga mendatangkan berbagai dampak negatif. Beberapa yang sangat dirasakan adalah arus keterbukaan informasi yang kuat dan masuknya budaya kosmopolitan. Kedua dampak negatif tersebut, tidak terkecuali juga menyasar pemuda di Indonesia dan membuat gerakan dan organisasi kepemudaan mengalami kemandekan. Melalui penelitian ini akan coba ditunjukkan bagaimana PMII, salah satu organisasi kepemudaan pertama di Indonesia, berupaya menghadapi dampak negatif globalisasi dalam kaitannya dengan ketahanan nasional bangsa ini. Untuk dapat mencapai tujuan tersebut, dilakukan wawancara mendalam terhadap lima orang unsur ketua PB PMII dari dua periode kepemimpinan yang berbeda 2011-2014 dan 2014-2017 sebagai pembanding.

As an ongoing process, besides all the positive impacts globalization also brings the negative impacts. Some of the most perceived is the strong current of information disclosure and the adoption of cosmopolitan culture. Both of these negative impacts are, not elast affect youth in Indonesia and making youth movements and organizations stagnate. This research attempts to show how PMII, as one of the first youth organizations in Indonesia, seeks to face the negative impact of globalization in relation to Indonesia 39 s national defense. In order to achieve these objectives, an in depth interview was conducted on five members of the PMII PB chairman from two different leadership periods 2011 2014 and 2014 2017 as a comparison"
Depok: Universitas Indonesia, 2017
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ane Titisemita
"Bentuk upaya dalam pemberdayaan pemuda, Kementerian Negara Pemuda dan Olahraga sebagai penanggung jawab dan pemegang mandat untuk pembangunan dan pengembangan pemuda dan olahraga di Indonesia, melaksanakan suatu program Jambore Pemuda Indonesia (JPI) dan Bakti Pemuda Antar Provinsi (BPAP). Dibentuknya program ini diharapkan dapat meningkatkan daya saing pemuda Indonesia dengan meningkatkan kapasitas mereka. Akan tetapi keberhasilan suatu program harus diukur efektifitasnya dengan melakukan evaluasi secara berkala, untuk mengetahui kendala-kendala yang harus diatasi pada periode berikutnya. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan kualitatif, yakni dengan mengukur evaluasi program dengan menggunakan model evaluasi CIPP dari Daniel Stufflebeam. Hasil yang didapatkan dari penelitian ini adalah bahwa efektifitas program JPI dan BPAP tergolong rendah, dikarenakan hampir semua indikator evaluasi tidak tercapai sesuai dengan harapan dan tujuan program. Masukan untuk program JPI dan BPAP adalah perlu diadakan evaluasi secara berkala sehingga bisa menjadi bahan pertimbangan untuk perbaikan untuk ke depannya, dan program dapat berjalan sesuai dengan harapan dan tujuan program.

As efforts in youth empowerment, Ministry of Youth and Sports in charge and mandate holders for the construction and development of youth and sports in Indonesia, carrying out a program of Indonesian Youth Jamboree (JPI) and Youth Consecrated Inter-Provincial (BPAP). The establishment of this program is expected to improve the competitiveness of Indonesian youth by increasing their capacity. However, the success of a program should be measured by evaluating their effectiveness on a regular basis, to determine the constraints that must be overcome in the next period. The study was conducted using a qualitative approach, ie, by measuring the program evaluation with less use CIPP evaluation models from Daniel Stufflebeam. Results obtained from this study is that the effectiveness of the programe JPI and BPAP is low, because almost all of the evaluations indicators are not reached in accordance with the expectations and objectives of the program. Input to the program JPI and BPAP is necessary to hold regular evaluation so that it can be considered for improvement for the future, and the program can be run in accordance with expectations and objectives of the program. "
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2014
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhamad Ali
"Penelitian in berawal dari keprihatinan peneliti terhadap sering terjadinya tindakan dan perilaku masyarakat yang akhir-akhir ini cenderung destruktif dan anarkis, seta semakin menonjolnya gaya hidup yang instrumental, egosentris, kurang peduli terhadap lingkungan, dan sering melakukan jalan pintas untuk tujuan pribadi dan kelompok. Bahkan banyak diantaranya yang tidak segan-segan melakukan tindakan agresif dengan menghalalkan segala cara, termasuk di kalangan generasi muda yang terdidik. Perilaku masyarakat yang demikian mirip dengan ciri sikap Machiavellian yang diajarkan ole Niccolo Machiavelli. Schubungan dengan itu, penelitian in bertujuan untuk mengungkapkan sikap Machiavellian dan intensi berperilaku agresif pimpinan Organisasi Kemasyarakatan Pemuda, serta kaitannya dengan karakteristik personal (jenis kelamin, usia, dan tingkat pendidikan), dan orientasi organisasi yang dipimpinnya.
Pendekatan penelitian yang digunakan adalah kuantitatif (positivistik) dengan metode penelitian ex post facto (pengukuran sesudah kejadian). Populasi penelitian adalah semua peserta kongres pemuda/KNPI VIII di Jakarta, dengan sampel sebanyak 240 orang pimpinan dari berbagai OKP. Instrumen yang digunakan untuk semua variabel yang diteliti adalah kuesioner. Variabel sikap Machiavellian diukur dengan menggunakan Personality Inventory I dan II yang dikembangkan Ricci, sedangkan variabel lainnya menggunakan instrumen yang dikonstruk sendiri ole peneliti. Analisis data dilakukan dengan menggunakan statistik deskriptif dalam bentuk distribusi frekuensi dan tabulasi silang, dan statistik inferensial dalam bentuk analisis jalur (path analysis).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Secara keseluruhan dapat dikatakan bahwa pimpinan organisasi pemuda memiliki sikap Machiavellian dalam kategori sedan Identifikasi lebih lanjut menunjukkan bahwa 85,8% memiliki sikap Machiavellian dalam katagori sedang dan 14,2% memiliki sikap Machiavellian dalam kategori tinggi. Tidak ada diantara mereka yang memiliki sika Machiavellian dalam kategori rendah. (2) Intensi untuk berperilaku agresif di kalangan pimpinan organisasi pemuda secara mum termasuk tinggi. Hasil penelitian menunjukkan 61.7% memiliki intensi berperilaku agresif yang tinggi, dan 38.7% memiliki intensi berperilaku agresif dalam kategori sedang. Tidak ada di kalangan mereka yang memiliki intensi berperilaku agresif dalam kategori rendah. (3) Hasil analisis jalur menunjukkan bahwa sika Machiavellian di kalangan pimpinan organisasi pemuda dipengaruhi secara langsung dan signifikan oleh jenis kelamin, usia, tingkat pendidikan dan orientasi organisasi yang mereka pimpin. Wanita ternyata lebih Machiavellian dibanding dengan pria.
Pimpinan organisasi yang berusia muda memiliki sikap Machiaveliian yang lebih tinggi dari yang berusia relatif tua. Tingkat pendidikan yang tinggi di kalangan pimpinan organisasi pemuda juga telah mengakibatkan mereka menjadi Machiavellian. Selain itu, organisasi pemuda yang berorientasi terhadap akademik ternyata memiliki sikap Machiavellian lebih tinggi dibanding dengan mereka yang memimpin organisasi yang berorientasi pada politik dan agama. (4) Ditemukan juga bahwa tidak ada pengaruh langsung jenis kelamin, usia, tingkat pendidikan dan orientasi organisasi yang dipimpin terhadap intensi berperilaku agresif di kalangan pimpinan organisasi pemuda. Jenis kelamin, usia, tingkat pendidikan dan orientasi organisasi yang dipimpin berpengaruh secara tidak langsung terhadap intensi berperilaku agresif melalui sika Machiavelliannya (5) sikap Machiavellian di kalangan pimpinan organisasi pemuda termyata berpengaruh langsung dan signifikan terhadap intensinya untuk berperilaku agresif. Sikap Machiavellian in temyata menjadi variabel perantara dalam menjembatani pengaruh jenis kelamin, usia, tingkat pendidikan dan orientasi organisasi yang dipimpin oleh pimpinan organisasi pemuda.
Hasil penelitian merekomendasikan agar pembinaan terhadap Organisasi Kemasyarakatan Pemuda terus dilakukan, dengan menjadikan organisasi tersebut sebagai tempat internalisasi nilai-nilai yang dijunjung tinggi oleh bangsa Indonesia. Kepada para peneliti berikutnya disarankan agar mengkaji lebih lanjut permasalahan sikap Machiavellian dan intensi berperilaku agresif di kalangan generasi muda dengan menggunakan perspektif teoretis, setting penelitian dan pendekatan penelitian yang berbeda."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2003
T38811
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Yayasan Sumpah Pemuda, 1984
305.23 IND p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Yayasan Gedung-gedung Bersejarah, 1974.
992.05 EMP
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Kako, Angelius Wake
"Penelitian ini berupaya untuk mendeskripsikan gerakan pemuda Papua, sebagai bagian dari proses sosial yang terjadi di masyarakat papua. gerakan pemuda Papua tersebut difokusikan pada gerakan dalam bidang pendidikan, ekonomi, sosial budaya dan politik. dengan menggunakan perspektif konflik, peneliti menemukan bahwa gerakan pemuda Papua lahir sebagai reaksi dari relasi struktur dan kultur yang belum mampu membawa perubahan bagi masyarakat Papua. dalam melakukan gerakan, para pemuda membangun interaksi dan wacana serta negosiasi sebagai bagian dari proses sosial sehingga perubahan-perubahan pada tingkat individu, keluarga, komunitas, masyarakat dan kebijakan dapat terjadi di Papua. Berbagai perubahan tersebut menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari upaya memperkuat ketahanan nasional Indonesia, namun tidak juga terlepas dari melemahnya ketahanan nasional Indonesia, karena adanya berbagai ragam perjuangan yang dilakukan oleh pemuda Papua dalam bidangnya masing-masing seperti pendidikan, ekonomi, sosial budaya dan politik.

This research aims to describe the Papuan youth movement as a part of the social process happening to the Papuans. The Papuan youth movement focuses on education, economy, socio cultural and politics. From the perspective of conflict, the author of this research found that the Papuan youth movement was born as a reaction of structural and cultural structures which have not given any change to Papuan. In their movement, the youth have been trying to interact, discourse, and negotiate as the parts of social process so that the changes on individuals, families, communities, societies and policies may occur in Papua. Such changes are the integral part of the efforts to strengthen Indonesian national resilience, but they cannot be separated from the weakening of Indonesian national defense, for various kinds of struggles of Papuans in their respective fields such as education, economy, socio cultural, and politics.
"
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2017
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library