Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Euis Reni Yuslianti
Abstrak :
Proses penyembuhan luka melibatkan radikal bebas. Senyawa antioksidan diperlukan untuk menghasilkan penyembuhan luka yang optimal. Penelitian ini bertujuan mendapatkan madu rambutan sediaan topikal untuk penyembuhan luka. Penelitian adalah eksperimental laboratorik in vitro dan in vivo yang mencakup pengambilan sampel murni, uji parameter madu dan penetapan standar farmasitikal, uji kandungan antioksidan, uji toksisitas akut, uji sitotoksisitas, dan uji khasiat preklinik. Penelitian ini merupakan penelitian analitik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa madu rambutan memenuhi persyaratan standar simplisia, dapat dibuat standar farmasitikal, mengandung flavonoid rutin dan asam askorbat, tidak toksik secara sistemik, tidak bersifat sitotoksik, mempunyai khasiat aktivitas antioksidan in vitro dan in vivo dengan mempercepat penyembuhan luka, menurunkan kadar MDA, meningkatkan kadar TGF-?1, meningkatkan jumlah sel fibroblas, dan menurunkan jumlah sel-sel inflamasi. Dengan demikian madu rambutan mempunyai potensi sebagai antioksidan dalam bentuk sediaan topikal untuk penyembuhan luka mukosa mulut bermutu standar farmasitikal, aman, dan berkhasiat menuju obat herbal terstandar. ......Wound healing process involves free radical. Antioxidant compound is needed to obtain optimal wound healing. This research objective was to obtain topical rambutan honey for wound healing. The research was laboratory experiment in vitro and in vivo which covered pure isolate sampling, honey parameter test and pharmaceutical standard establishment, antioxidant content test, acute toxicity test, cytotoxicity test, and pre-clinic efficacy test. This research was analytic research. The result of the research showed that rambutan honey complied to the requirement of simplisia standard, can be made for pharmaceutical standard, contain rutin flavonoid and ascorbic acid, systemically nontoxic, was not naturally cytotoxic, had in vitro and in vivo antioxidant activity by accelerate wound healing, decreased MDA level, increased TGF-?1 level, increased fibroblast cell amount, and decreased inflammation cell amount. Therefor rambutan honey has potential as topical antioxidant pharmaceutical standard oral wound healing towards standardized herbal medicine.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2015
D-pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Imam Makhrus
Abstrak :
Tingginya tingkat hunian rumah sakit telah mendorong kebijakan untuk memulangkanpasien secara dini. Risiko infeksi luka operasi tidak hanya terjadi selama perawatan dirumah sakit. Infeksi luka operasi dapat juga terjadi ketika pasien sudah pulang dari rumahsakit. Kesinambungan pelayanan perawatan diperlukan agar tidak terjadi infeksi lukaoperasi selama pasien membutuhkan perawatan. Tujuan penelitian adalahmengembangkan model sistem pelayanan keperawatan berkesinambungan pasien operasiuntuk peningkatan kepuasan dan menyingkatkan waktu penyembuhan luka operasi.Metode penelitian meliputi tahap satu dilakukan penelitian kualitatif melalui focus groupdiscussion dengan peserta perawat pelaksana, kepala ruangan, dan perawat manajer dirumah sakit umum daerah Karawang berjumlah 25 orang, wawancara mendalam terhadap8 partisipan, dan uji coba model dengan sampel sebanyak 140 orang di RSUD Karawangdan RSUD Bayu Asih Purwakarta. Pada tahap tiga dilakukan uji coba model denganmetode kuasi eksperimen. Hasil penelitian tahap satu adalah terdapat empat tema danenam subtema. Hasil penelitian tahap tiga adalah variable jenis luka operasi berpengaruhterhadap lama kesembuhan luka operasi. Lama kesembuhan luka operasi lebih cepat 5hari pada kelompok intervensi. Tingkat kepuasan kelompok intervensi lebih tinggidibandingkan dengan kelompok kontrol. Model sistem pelayanan keperawatanberkesinambungan pasien operasi sangat penting diterapakan pada pelayanankeperawatan untuk meningkatkan kepuasan pasien dan penyingkatan waktupenyembuhan luka operasi.
The high level of hospital occupancy had prompted policies to repatriate patients early.Surgical site infection risk did not only occur during hospitalization, surgical site infectioncould also occur when the patient have been discharged from the hospital. Continuity ofcare intervention was required to avoid surgical wound infections as long as the patientneeded. Objective of this study was to explorer the existing situation of continuity ofnursing care sistem for surgical patient, especially monitoring service to prevent surgicalsite infection. Research method include the first stage was conducted qualitative researchthrough focus group discussion with the staff nurses, head nurses, and nurse managers inpublic hospitals Karawang area amounted to 25 people and test model with a sample of140 people in public hospital Karawang and public hospital Bayuasih. In the third phaseexperimental model was conducted with quasi experimental method. The result of thestudy was found 4 themes and 6 subthemes in continuity of care flow of surgical patient.Longer wound healing was 5 days faster in the intervention group. The level of satisfactionof the intervention group was higher than the control group. Continuity of care systemmodel in surgery patients was very important to be applied in nursing care to improvepatient satisfaction and shorten wound healing time.
Depok: Universitas Indonesia, 2018
D2391
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library