Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 14 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Harisman Dwi Putra
Abstrak :
Android merupakan sebuah sistem operasi perangkat mobile berbasis linux yang mencakup sistem operasi, middleware, dan aplikasi. Android menyediakan platform terbuka (Open Source) bagi para pengembang (programmer) untuk membuat aplikasi. Pada skripsi ini membahas mengenai perancangan aplikasi untuk membantu diagnosa penyakit THT berbasis teknologi smartphone. Aplikasi diagnosa penyakit THT dibangun pada environment Android dengan menggunakan bahasa pemrograman Java dan XML. Aplikasi ini bertujuan utuk membantu dokter dalam mendiagnosa penyakit THT berdasarkan gejala-gejala yang dialami oleh pasien di rumah sakit serta memberikan informasi kepada pasien mengenai penyakit-penyakit yang terdapat pada organ THT. Dalam penelitian akan dijelaskan mengenai pengujian aplikasi yang dirancang, antara lain pengujian fungsional untuk menguji tampilan dan fungsifungsi program; pengujian User Acceptance Test yaitu menguji kemudahan aplikasi perangkat lunak dengan menggunakan metode crowdsourcing. Dari hasil pengujian didapatkan nilai MOS kategori performance senilai 4.175, MOS kategori interface senilai 3.82, dan MOS kategori user friendly senilai 4.075. Untuk pengidentifikasian penyakit berdasarkan gejala didapatkan bahwa 100% tepat dan akurat. ......Android is an mobile linux based operating system that include operating sytem, middleware, and Applications. Android provides open platform (open source) for the developers (programmer) to make an Applications. This study is discussing about designing Applications to help diagnose Ear, Nose, Throat disease (ENT) based with smartphone. ENT disease diagnose are developed on the android environment by applying the java and XML programming language. This Application purpose is to help the doctors to diagnosing ENT disease grounded on the symptoms experienced by some patient in hospital and also give some information to the patient about diseases that contained in ENT organs. This study will explain about Application testing that is designed, which are functional trial for testing the appearance and program functions; User Acceptance Test that is observing the ease of Application software using the crowdsourcing method. From the test results obtained MOS value performance category 4,175, MOS value interface categories 3.82, and MOS value user friendly categories 4,075. For the identification of the disease based on symptoms was found that 100% precise and accurate.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S46063
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Firas Ammar Akbar
Abstrak :
Mengidentifikasi dan memprioritaskan kriteria kunci yang memengaruhi preferensi pengguna dalam menggunakan salah satu layanan mHealth, dan membuatnya konsisten didalam pengembangannya, dapat meningkatkan hubungan pengguna dengan layanan mHealth tersebut dan sebaliknya. Untuk meningkatkan jumlah pengguna layanan mHealth, dan menjadikannya unggul di mata konsumen. Dilakukan penelitian, untuk menyelidiki dan memprioritaskan kriteria yang mempengaruhi penggunaan salah satu layanan mHealth di Jakarta menggunakan Technology Acceptance Model TAM dan Diffusion of Innovation DOI, bersama dengan variabel eksternal seperti; Security, privacy dan Technical. Hasil analisis data menunjukkan bahwa kriteria utama yang menjadi prioritas tertinggi menurut pengguna mengacu pada niat untuk menggunakan layanan mHealth, adalah Security, Ease of Use dan Privacy. Sedangkan, kriteria Technical menjadi prioritas terendah menurut pengguna. Dari bobot kriteria tersebut, diperoleh modul referal code sebagai rencana pengembangan yang unggul terhadap rencana pengembangan lainnya. ......The identification of key criteria that influence user preferences for using one of mHealth Services in Jakarta, prioritization of these criteria, and making them consistent with the development of mHealth services can improve the relationship of the user with mHealth service and vice versa. To increase the usage number of mHealth services user's, the study investigated and prioritized the criteria that influence the usage of mHealth service using the Technology Acceptance Model TAM and Diffusion Of Innovation DOI theory, along with external variables of security, privacy and technical. The results, showed that the first criteria, which refer to intention to use mhealth services, were Security, ease of use and Privacy were given the highest priority by the user's, and the criterion of Technical was given the lowest priority. From the criteria weights, we get the referral code module as a development plan that is superior to other development plans.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nadia Sabrina Syahriani
Abstrak :
Skripsi ini membahas tentang Penerimaan Aplikasi Kesehatan Seluler. Teori yang digunakan untuk menganalisis topik ini adalah Teori Penerimaan dan Penggunaan Teknologi dalam Aplikasi Kesehatan. Penelitian ini melihat masalah ini dari beberapa perspektif seperti: Value, Social, Technology, dan Aging Characteristics Perspective. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memahami dan mengetahui apa saja faktor yang membuat pengguna menerima aplikasi dan menunjukkan niat perilaku untuk menggunakan Aplikasi Kesehatan Seluler. Metode untuk menganalisis data adalah metode penelitian deskriptif konklusif. Oleh karena itu, responden penelitian adalah mereka yang berusia 25-45 tahun, tinggal di Jabodetabek, dan belum mencoba Aplikasi Kesehatan Seluler sebelumnya. Pengambilan sampel dilakukan melalui non-probability convenience sampling di mana responden mengisi kuesioner online yang didistribusikan sendiri melalui platform online. Hasil dari penelitian ini adalah bahwa Norma Subyektif terbukti menjadi salah satu faktor dari penerimaan Aplikasi Kesehatan Seluler. Dari hipotesis tersebut penulis dapat menyimpulkan bahwa itu membuktikan bagaimana masyarakat Indonesia dianggap sebagai masyarakat kolektif. Untuk mengatasi hasil ini, para pemasar dapat menerapkan iklan yang terkait dengan nilai kolektif masyarakat Indonesia untuk menarik perhatian mereka dan membuat pengguna potensial ingin menyesuaikan teknologi. ......This thesis discussed the Acceptance of Mobile Health Application. The theory used to analyze this topic is the Unified Theory of Acceptance and Use of Technology. This research sees this problem from several perspectives such as Value, Social, Technology, and Aging Characteristics Perspective. The objective of the research is to understand and know what are the factors that make the user accept the application and show the behavior intention to use the Mobile Health Application. The method to analyze the data is conclusive descriptive research method. Therefore, the respondent of the research are those in the age range of 25 45 years old, living in Jabodetabek, and have not tried Mobile Health Application previously. Sampling conducted through non probability convenience sampling where the respondent fills out a self administered online questionnaire distributed through an online platform. The result of this research is that Subjective Norm has proven to be one of the factors of the acceptance of Mobile Health Application. From the hypothesis, the writer can conclude that it proves how Indonesian people considered as a collective society. To address this result, the marketers can implement advertisement related with the collectiveness value of Indonesian people to grab their attention and make the potential user wants to adopt the technology.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Donny Samuel
Abstrak :
Informasi teknologi dan bidang kesehatan sudah tidak dapat dipisahkan lagi di masa sekarang. Ditambah dengan adanya era pandemi Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) di Indonesia, membuat masyarakat Indonesia semakin sulit untuk melakukan pengobatan secara langsung. Dengan keadaan masyarakat yang tidak bisa bertemu secara langsung membuat teknologi menjadi jembatan antara masyarakat dengan tenaga medis. Untuk mengetahui bagaimana peranan teknologi dalam membantu masyarakat Indonesia dalam bidang kesehatan, perlu dilakukan analisis lebih lanjut mengenai pengalaman pengguna selama menggunakan aplikasi kesehatan khususnya pada platform mobile. Penelitian ini menggunakan metode convergent mixed-method design secara paralel. Data kualitatif dikumpulkan dengan menggunakan kajian oleh ahli menggunakan 10 heuristic oleh Jacob Nielsen. Sedangkan data kuantitatif dikumpulkan menggunakan kuesioner SUPR-Q yang diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia menggunakan metode cross-cultural adaptation. Data kuantitatif ini akan memberikan penilaian pengalaman pengguna diukur dari beberapa dimensi yaitu usability, trust, appearance, dan loyalty.  Berdasarkan kajian ahli dan kuesioner, penggabungan kedua data tersebut menunjukan bahwa faktor 10 heuristic yaitu  help users recognize, diagnose, and recover from errors memiliki severity score yang cukup tinggi berkaitan dengan pengalaman pengguna pada dimensi appearance yang bernilai rendah. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan bagi pengembang aplikasi-aplikasi kesehatan di Indonesia supaya memberikan pengalaman pengguna yang baik dari segi usability guna meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan di Indonesia. ......Information technology and the health sector are inseparable nowadays. Within the era of the Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) pandemic in Indonesia, it is increasingly difficult for Indonesian people to take treatment directly. With this condition of people who cannot meet in person, technology becomes a bridge between the community and medical personnel. To find out the role of technology in helping the Indonesian people in the health sector, it is necessary to carry out further analysis of user experience while using health applications, especially on mobile platforms. This study uses a convergent mixed-method design method. Qualitative data was collected using a study by experts using 10 heuristics by Jacob Nielsen. Meanwhile, quantitative data was collected using the SUPR-Q questionnaire which was translated into Indonesian using the cross-cultural adaptation method. This quantitative data will provide an assessment of user experience measured from several dimensions, namely usability, trust, appearance, and loyalty. Based on expert studies and questionnaires, the combination of the two data shows that the 10 heuristic factors, namely help users recognize, diagnose, and recover from errors, have a fairly high severity score related to user experience on the appearance dimension which is of low value. The results of this study are expected to be a reference for developers of health applications in Indonesia in order to provide a good user experience in terms of usability in order to improve the quality of health services in Indonesia.
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Raihan Andriqa
Abstrak :
Persebaran gangguan kesehatan mental pada remaja Indonesia menunjukkan angka yang cukup signifikan dimana sebanyak satu dari 20 remaja di Indonesia mengalami permasalahan ini. Gangguan kecemasan umum sebagai salah satu bagian dari gangguan kesehatan mental memiliki tingkat prevalensi paling tinggi serta memberikan dampak signifikan pada penurunan kualitas hidup seseorang. Meskipun dampak yang dihasilkan gangguan kecemasan umum cukup signifikan, belum ditemukan aplikasi spesifik yang berfokus untuk menangani gangguan kecemasan umum, terutama pada remaja. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk menggali masalah dan kebutuhan pengguna terhadap penanganan gangguan kecemasan umum pada remaja Indonesia serta mengembangkan dan mengevaluasi prototipe aplikasi yang menjadi solusi atas permasalahan tersebut. Keseluruhan proses perancangan prototipe aplikasi melibatkan 28 responden wawancara serta 347 responden kuesioner mulai dari fase pengumpulan kebutuhan hingga evaluasi yang terdiri dari calon pengguna yang telah divalidasi menggunakan pre-assessment GAD-7, ahli psikolog, dan ahli desain pengalaman pengguna. Rancangan akhir prototipe dievaluasi oleh calon pengguna melalui usability testing, user interview, dan system usability scale sehingga memperoleh usability score sebesar 86, SUS score sebesar 78,3, serta beberapa masukan pada kegiatan user interview yang mengindikasikan aplikasi telah memenuhi kebutuhan pengguna namun membutuhkan perbaikan secara minor. ......The prevalence of mental health disorders among Indonesian teenagers shows a significant figure, with one in 20 teenagers in Indonesia experiencing these issues. Generalized anxiety disorder, as one of the mental health disorders, has the highest prevalence rate and significantly impacts a person's quality of life. Despite the significant impact of generalized anxiety disorder, no specific application has been found that focuses on addressing this issue, especially among teenagers. Therefore, this research aims to explore the problems and user needs regarding the management of generalized anxiety disorder among Indonesian teenagers. It also aims to develop and evaluate a prototype application as a solution to these problems. The entire prototype design process involves 28 interview respondents and 347 questionnaire respondents, from the needs gathering phase to evaluation, which includes validated users through the GAD-7 test, psychologists, and user experience design experts. The final prototype design is evaluated by potential users through usability testing, user interviews, and the System Usability Scale, obtaining a usability score of 86 and an SUS score of 78.3. Additionally, user interviews provide feedback indicating that the application meets user needs but requires minor improvements. This research contributes practically through a clickable prototype that can be further developed by healthcare application developers.
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Winayaka Ruhur Sandhya Pamungkas
Abstrak :
Kesehatan adalah masalah serius di seluruh dunia termasuk Indonesia. Lima penyebab kematian di Indonesia adalah masalah kesehatan. Salah satu solusi untuk masalah kesehatan adalah dengan menerapkan pola hidup sehat. Penerapan pola hidup sehat menjadi tantangan, karena dibutuhkan konsistensi yang tinggi sehingga sulit untuk dilakukan. Ditambah lagi kesadaran masyarakat Indonesia tentang kesehatan masih cukup rendah. Mengetahui hal tersebut peneliti ingin memberikan motivasi pada masyarakat Indonesia agar dapat menerapkan hidup sehat dengan mengembangkan aplikasi mobile health (mHealth) yang mengimplementasikan konsep gamifikasi. Pengembangan aplikasi mHealth dilakukan menggunakan metode waterfall. Aplikasi yang dikembangkan ada dua, yaitu gamifikasi dan non gamifikasi. Requirement dari mHealth diambil dari Gerkan Masyarakat Sehat (Germas) dan anjuran kementerian kesehatan. Rancangan aplikasi menggunakan lima elemen gamifikasi, yaitu: poin, progress bar, leaderbaoard, badge, dan feedback. Aplikasi yang sudah jadi kemudian diujikan ke 64 responden, 32 responden menggunakan aplikasi gamifikasi dan 32 lainnya menggunakan aplikasi non gamifikasi. Responden tersebut menggunakan aplikasinya selama tiga hari. Setelah tiga hari log aktivitas pengguna dianalisis dan pengguna diberikan kuesioner mengenai keterlibatan pengguna dan akseptabilitas pengguna. Hasil analisis dari kuesioner menunjukkan pengguna aplikasi gamifikasi memiliki potensi keterlibatan dengan aplikasi mHealth gamifikasi. Hal itu didukung dari aktivitas log pengguna yang menandakan pengguna gamifikasi lebih aktif menggunakan aplikasi mHealth. ......Health is a serious problem in the world, including Indonesia. The top five causes of death in Indonesia are health problems. One of the solutions to this problem is a healthy lifestyle. The implementation of this solution is difficult, because it needs high consistency. Moreover, Indonesian people have a little bit of health awareness. Therefore, this research wants to raise the motivation and engagement for Indonesian people in a healthy lifestyle with mobile health (mHealth) that implements gamification. The waterfall method has been used for developing the mHealth application. The application was developed into two, gamification and non gamification. Requirement for this application was taken from healthy community movement (Germas) and suggestion from ministry of health. The application implements five elements of gmaification. These elements are point, progress bar, leaderboard, badge, and feedback. This application was tested on 64 respondents, 32 respondents use gamification and the rest use non gamification. The respondents use the application for three days. After that, the activity log was analyze and the respondents were given engagement questionnaire and acceptance questionnaire. The result from the questionnaires are the respondents that use gamification application have potential for being engaged with mHealth application. Furthermore, the result for users log activity are the respondents with mHealth gamification are more active using the mHealth application.
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universita Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dya Pratama Andryan
Abstrak :
Latar Belakang : Aplikasi mHealth menjadi modalitas menjanjikan dalam prevensi sekunder sindrom koroner akut. Tujuan dari studi ini adalah untuk mengetahui pengaruh aplikasi mHealth HARKIT iCare terhadap angka rehospitalisasi dan kepatuhan minum obat. Tujuan : Mengetahui efek penggunaan aplikasi HARKIT iCare dibandingkan dengan layanan standar terhadap angka rehospitalisasi dan kepatuhan minum obat. Metode : Studi ini adalah uji klinis acak tunggal,106 subyek pasien pasca-sindrom koroner akut dirandomisasi dengan permutasi blok acak ke kelompok aplikasi berbasis aplikasi ponsel pintar HARKIT iCare atau layanan standar. Subyek diikuti selama 6 bulan lalu dilihat angka rehospitalisasi dan kepatuhan minum obat menggunakan MMAS-8 sebagai parameter luaran. Hasil : Rehospitalisasi berulang lebih rendah pada kelompok iCare dibandingkan kontrol setelah dilakukan analisis multivariat (2 [3.7%] vs 7 [13.5%], HR 0.11 [IK 95% 0.01-0.98], p=.048). Rehospitalisasi tak terencana lebih rendah pada kelompok iCare dibanding kontrol, tidak berbeda bermakna (13 [24.1%] vs 16 [30.8%], HR 0.73 [IK 95% 0.35-1.53], p=.41). HARKIT iCare berkorelasi pada peningkatan tingkat kepatuhan secara signifikan setelah dilakukan analisis multivariat (16 [30.8%] vs 26 [48.1%], RR 2.37 [IK 95% 1.00-5.61], p=.049). Terdapat peningkatan bermakna secara statistik perbedaan nilai median kepatuhan minum obat berdasarkan MMAS awal dan akhir pada kelompok iCare dibandingkan kontrol (iCare - MMAS awal 6.5 [2-8] akhir 8 [4-8] Δ median = +1.5, p=.000 ; kontrol - MMAS awal 7 [3-8], akhir 8 [5-8], Δ median = +1, p=0.053 ). Kesimpulan Penggunaan aplikasi HARKIT iCare berkorelasi dengan angka rehospitalisasi berulang yang lebih rendah dan peningkatan derajat kepatuhan minum obat diukur dengan peningkatan median MMAS. ......Background Smartphone based mHealth applications is a promising platform for increase adherence to secondary prevention programs post acute coronary syndrome. The aim of this study is to know the impact of smartphone based mHealth applications HARKIT iCare on rehospitalization and medication adherence. Objective To determine the impact of HARKIT iCare apps on secondary prevention compared to standard care on rehospitalization and medication adherence. Method Study was a single blinded randomized clinical trial involving 106 subjects post-acute coronary syndrome. Subjects were randomized by permuted block randomization into HARKIT iCare (intervention) group or standard care. Subjects were followed for 6 months. The outcome of this study was rates of unplanned and recurrent rehospitalization, and also medication adherence by questionnare MMAS-8. Result Recurrent hospitalization occurred fewer in the iCare group compared to control (Adjusted, 2 [3.7%] vs 7 [13.5%], HR 0.11 [CI 95% 0.01-0.98], p=.048). Unplanned rehospitalization also occured fewer in iCare group compared to control, significantly different (13 [24.1%] vs 16 [30.8%], HR 0.73 [CI 95% 0.35-1.53], p=.41). HARKIT iCare related to increased levels of adherence (Adjusted, 16 [30.8%] vs 26 [48.1%], RR 2.34 [CI 95% 1.03-5.33], p=.049). Comparison between pre and post median MMAS was significant for iCare group but not with control group. (iCare - MMAS pre 6.5 [2-8] post 8 [4-8] Δ median = +1.5, p=.000 ; control - MMAS pre 7 [3-8], post 8 [5-8], Δ median = +1, p=.053). Conclusion HARKIT iCare related with fewer recurrent rehospitalization, increase of medication adherence and improvement of median MMAS significantly.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2024
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Annisa Nuria Rodhiani
Abstrak :
ABSTRAK
Kualitas layanan merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi kepuasan. Kualitas layanan yang baik akan berdampak pada kepuasan pengguna. Sebaliknya, kualitas layanan yang buruk akan menyebabkan ketidakpuasan pengguna. Pada kasus perusahaan yang bergerak di bidang pelayanan kesehatan, kepuasan merupakan salah satu faktor penting yang dapat menciptakan iklim bisnis yang baik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui atribut kualitas layanan mobile health yang berpengaruh terhadap kepuasan pengguna. Integrasi model Kano dan Importance Performance Analysis (IPA) digunakan dalam penelitian ini. Model Kano bertujuan untuk menghubungkan persyaratan yang dipenuhi oleh produk atau layanan dengan kepuasan dan mengidentifikasi persyaratan yang mempengaruhi kepuasan pengguna. Sedangkan IPA bertujuan untuk mengelompokkan atribut kualitas layanan ke dalam kuadran yang bertujuan untuk membantu perusahaan dalam menyusun strategi bisnisnya. Berdasarkan Integrasi IPA-Kano terhadap 21 atribut kualitas layanan yang meliputi dimensi Reliability, Responsiveness, Assurance, Empathy, dan Tangible pada aplikasi mobile health, diketahui terdapat 9 atribut kualitas yang perlu ditingkatkan serta 11 atribut kualitas layanan yang perlu dipertahankan. Berdasarkan hasil IPA diketahui nilai Customer Satisfaction Index sebesar 82,313%. Sementara berdasarkan analisis gap antara kinerja dan harapan, diketahui bahwa kinerja aplikasi mobile health masih belum ada yang melampaui harapan pengguna
ABSTRACT
Service quality is one of the factors that can affect satisfaction. Good service quality will impact on user satisfaction. Otherwise, poor service quality will cause user dissatisfaction. In the case of companies engaged in health services, satisfaction is one of the important factors that can create a good business climate. This study aims to determine the quality of mobile health service attributes that affect user satisfaction. Integration of Kano model and Importance Performance Analysis (IPA) is used in this study. The Kano model aims to link the requirements met by the product or service with satisfaction and identify requirements that affect user satisfaction. Whereas IPA aims to classify service quality attributes into quadrants that aim to assist companies in developing their business strategies. Based on integration of IPA-Kano to 21 service quality attributes which include Reliability, Responsiveness, Assurance, Empathy, and Tangible dimension in the mobile health application, there are 9 quality attributes that need to be improved and 11 service quality attributes that need to be maintained. Based on the results of IPA it is known that the Customer Satisfaction Index is 82.313%. Meanwhile, based on the analysis of the gap between performance and expectations, it is known that the performance of the mobile health application still does not exceed the user's expectations
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ferenica Dwi Putri
Abstrak :
mHealth merupakan sarana alternatif untuk mendapatkan layanan kesehatan melalui pemanfaatan teknologi, khususnya teknologi mobile. mHealth dimanfaatkan untuk mendukung berbagai kondisi kesehatan, salah satunya yaitu kehamilan. Masa kehamilan sangat penting untuk diperhatikan demi menjaga kesehatan ibu dan anak. Namun, aplikasi kehamilan memiliki kekurangan dalam bidang usability yang menghambat penggunaan aplikasi tersebut sehingga pemanfaatan aplikasi menjadi kurang maksimal. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan mengevaluasi masalah terkait usability yang mungkin ditemukan pada aplikasi kehamilan di Indonesia yang diteliti. Aplikasi dipilih melalui seleksi urutan peringkat dan jumlah unduhan pada layanan distribusi aplikasi mobile dan ditemukan lima aplikasi, yaitu: Hallobumil, Teman Bumil, Diary Bunda, Pregnancy Calculator Pro, dan Ruangmom. Pemilihan lima aplikasi populer ini bertujuan untuk mewakili aplikasi kehamilan yang dikembangkan di Indonesia dengan jumlah pengguna yang tinggi sebagai acuan dalam menilai usability yang telah baik diterapkan maupun yang belum baik. Selanjutnya, dilakukan proses pengumpulan data kuantitatif dengan menggunakan kuesioner mHealth App Usability Questionnaire (MAUQ) oleh 139 responden. Pengumpulan data kualitatif melalui sesi wawancara kontekstual diikuti oleh lima partisipan dan evaluasi heuristik oleh ahli berdasarkan prinsip Nielsen’s Ten Usability Heuristics melibatkan lima evaluator. Analisis kuesioner menghasilkan skor usability dengan nilai rata-rata keseluruhan sebesar 5,826 yang dinilai baik karena sudah berada di atas nilai netral, yaitu 4. Analisis wawancara kontekstual menghasilkan 10 permasalahan. Evaluasi heuristik menghasilkan 127 permasalahan. Triangulasi dilakukan untuk mengelompokkan temuan masalah dari hasil wawancara dengan evaluasi heuristik sehingga ditemukan total 14 kelompok masalah untuk kemudian dipetakan ke usulan perbaikan dan dibentuk 17 butir panduan desain umum bagi aplikasi kehamilan di Indonesia. Hasil penelitian menemukan bahwa aplikasi mHealth kehamilan di Indonesia masih memiliki banyak ruang untuk perbaikan, terutama pada aspek usefulness dan visibility. ......mHealth is an alternative way to obtain health services through the implementation of technologies, especially mobile technology. mHealth can support many life and health conditions, including pregnancy. During pregnancy, it is essential to keep the health of both the mom and the child. But, the state of the applications still needs to be improved in usability, which hinders usage and becomes non-optimal. This study aims to analyze and evaluate usability problems found in selected pregnancy apps for research. Applications were chosen based on rankings and total downloads from the app distribution platform: Hallobumil, Teman Bumil, Diary Bunda, Pregnancy Calculator App, and Ruangmom. These popular apps were chosen to represent pregnancy apps developed in Indonesia with a high number of users to indicate what aspects of usability are implemented well or not. Quantitative data are collected using the mHealth App Usability Questionnaire, with 139 respondents participating. Qualitative data are collected with contextual interviews with the participation of five users and heuristic evaluation according to Nielsen's Ten Usability Heuristics with five evaluators. Results were found from the questionnaire with an average usability score of 5,826 above the neutral score of 4, which is rated good. Results from contextual interviews found ten usability problems. The heuristic evaluation found 127 usability problems. All findings from contextual interviews and heuristic evaluation were triangulated into 14 groups with improvement recommendations, and 17 design guidelines were formed for the development of pregnancy apps in Indonesia. The study found that mHealth pregnancy apps in Indonesia still have a lot of room for improvement, specifically in usefulness and visibility.
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abdurrohim Syahruromadhon Wahyudi
Abstrak :
Indonesia memiliki jumlah perokok aktif yang sangat tinggi, dan terus mengalami peningkatan secara konsisten setiap tahunnya di semua kalangan. Berdasarkan data yang didapatkan, 1 dari 5 remaja di Indonesia merupakan seorang perokok. Merokok sendiri memiliki banyak dampak buruk bagi kesehatan, mulai dari menyebabkan penyakit kronis, hingga menyebabkan kematian. Telah banyak upaya yang dilakukan untuk membantu perokok berhenti merokok dalam bentuk aplikasi. Namun, masih terdapat kesulitan dalam mengetahui kebutuhan pengguna serta kurangnya penerapan metodologi ilmiah pada aplikasi yang sudah ada. Penelitian ini bertujuan untuk merancang antarmuka yang sesuai dengan kebutuhan pengguna dan metodologi ilmiah, mengevaluasi rancangan tersebut, serta memberikan saran perbaikan dari rancangan antarmuka. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan terkait perancangan antarmuka aplikasi berhenti merokok, menjadi referensi bagi praktisi dalam mengembangkan aplikasi serupa, dan menjadi tinjauan bagi akademisi dalam menerapkan UCD dalam merancang antarmuka. Penelitian ini menggunakan pendekatan UCD yang terdiri dari 4 tahap, antara lain adalah discovering requirements, designing alternatives, prototyping, dan evaluating. Hasil akhir dari penelitian ini adalah rancangan antarmuka berupa clickable prototype. Melalui survei yang dilakukan tim penulis dengan melibatkan kalangan remaja dan dewasa awal, ditemukan bahwa 154 responden ingin mengurangi konsumsi rokok dan 47 responden ingin berhenti merokok. Berdasarkan analisis data yang dikumpulkan dan hasil perbandingan aplikasi serupa, didapatkan 6 kategori fitur dengan total 27 fitur. Kemudian, fitur-fitur tersebut dikembangkan menjadi rancangan antarmuka dengan menerapkan Shneiderman’s 8 golden rules. Selanjutnya, hasil rancangan antarmuka dievaluasi. Evaluasi usability testing menghasilkan success rate dengan nilai 95,6%. Lalu, evaluasi SUS mendapatkan nilai 81,9 yang termasuk kategori ‘Excellent’. Terakhir, didapatkan saran perbaikan antarmuka berdasarkan hasil evaluasi untuk digunakan oleh penelitian selanjutnya. ......Indonesia has a very high number of active smokers, and it continues to increase consistently every year in all circles. Based on the data obtained, 1 out of 5 teenagers in Indonesia is a smoker. Smoking itself has many negative effects on health, ranging from causing chronic disease to causing death. Many efforts have been made to help smokers quit smoking in the form of applications. However, there are still difficulties in understanding user needs and a lack of application of scientific methodology to existing applications. This study aims to design an interface that suits user needs and scientific methodology, evaluates the design, and provides suggestions for improving the interface design. This research is expected to provide knowledge related to the design of smoking cessation application interfaces, become a reference for practitioners in developing similar applications, and become a review for academics in implementing UCD in designing interfaces. This study uses the UCD approach which consists of 4 stages, including discovering requirements, designing alternatives, prototyping, and evaluating. The end result of this research is an interface design in the form of a clickable prototype. Through a survey conducted by the authors involving teenagers and young adults, it was found that 154 respondents wanted to reduce smoking consumption and 47 respondents wanted to quit smoking. Based on the analysis of the data collected and the comparison results of similar applications, 6 feature categories are obtained with a total of 27 features. Then, these features are developed into an interface design by applying Shneiderman's 8 golden rules. Next, the results of the interface design are evaluated. Evaluation of usability testing produces a success rate of 95.6%. Then, the SUS evaluation scored 81.9 which is included in the 'Excellent' category. Finally, suggestions for improving the interface are obtained based on the evaluation results for use by further research.
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>