Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Toronto: J.J. Douglas, 1977
819.11 WHA
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Indri Muharani
"ABSTRAK
Sumber daya laut dewasa ini mengalami degradasi sebagai akibat dari perilaku
pemanfaatan yang tidak ramah lingkungan. Pemanfaatan cenderung bersifat
destruktif dan merusak, serta tidak mempertimbangkan aspek konservasi dan
keberlanjutan sumberdaya. Salah satu bentuk pemanfaatan yang tidak ramah
lingkungan adalah penangkapan satwa yang dilindungi. Saat ini, paus merupakan
satwa yang dilindungi karena jumlah populasi mengalami penurunan yang
diakibatkan oleh penagkapan paus secara besar-besaran. Perairan Indonesia
merupakan daerah jalur migrasi dari jenis-jenis mamalia laut seperti paus, lumbalumba
dan duyung, terutama di wilayah Indonesia bagian timur. Salah satu desa di
Nusa Tenggara Timur, yaitu Desa Lamalera melakukan penangkapan paus hingga
saat ini dan menjadi tradisi masyarakat Lamalera. Pengaturan mengenai
perlindungan dan pemanfaatan satwa di Indonesia sudah ada, baik yang dibentuk
oleh Pemerintah sendiri maupun ratifikasi dari konvensi internasional.

ABSTRACT
Marine resources currently degraded as a result of utilization behaviors that are
not environmentally friendly. Utilization tends to be destructive and damaging,
and not considering aspects of the conservation and sustainability of the resource.
One form of utilization that are not environmentally friendly is the arrest of
protected wildlife. This time, whales is one of protected wildlife due to population
decline caused by the massive whaling. Indonesia's sea is the migration routes of
species of marine mammals such as whales, dolphins and dugongs, especially in
the eastern part of Indonesia's territory. One of the village in East Nusa Tenggara,
village of Lamalera conduct whaling until today and become a community
tradition of Lamalera. Arrangements regarding the protection and utilization of
wildlife in Indonesia, both set up by the Government itself or the ratification of
international conventions.
"
2016
S64894
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Raihanita Zahrah
"Latar belakang. Emergence Delirium (ED) merupakan stadium dari disosiasi kesadaran pasca pembiusan dengan gejala khas berupa gelisah,mengamuk,tidak dapat dibujuk dan inkoherensi. Angka kejadian ED pada anak yang menjalani pembiusan umum di RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo 39,7%. Saat pulih stimulus auditorik menyebabkan sinaps talamus di Lateral amigdala sehingga menimbulkan respons takut berlebihan yang merupakan salah satu faktor terjadinya ED. Kebisingan di kamar operasi yang tinggi dapat dikurangi dengan penggunaan ear plug.
Metode. Penelitian uji klinik acak tersamar ganda terhadap anak usia 1-5 tahun yang menjalani anestesia umum inhalasi di RSCM pada bulan September-Desember 2018. Sebanyak 107 subjek didapatkan dengan metode konsekutif yang dirandomisasi menjadi dua kelompok. Kelompok earplug (n=53) dilakukan pemasangan ear plug di akhir anestesia, sedangkan kontrol (n=54) tidak dilakukan pemasangan ear plug. Kejadian ED, waktu ekstubasi dicatat. ED dinilai dengan Pediatric Anesthesia Emergence Delirium (PAED). Analisis data menggunakan analisa multivariate regresi logistik dan analisa ANCOVA.
Hasil. Kejadian ED pada kelompok ear plug sebesar 16,7% sedangkan kontrol 32,1% (OR = 0,402; IK 95% 0,152-1,062; p=0,066). Rerata waktu ekstubasi kelompok ear plug vs kontrol (5,76+3,23 menit) vs (6,54+ 3,67 menit) selisih rerata 0,825(0,530-2,180); p=0,230.
Simpulan. Pemberian ear plug di akhir anestesia secara statistik tidak efektif namun secara klinis efektif menurunkan kejadian ED pasien anak yang menjalani anestesia umum inhalasi.

Background. Emergence Delirium (ED) is classified as a transient postoperative disassociation state with characteristic such as agitation, irritable, umcompromising, uncooperatative, inconsolably crying. The incidence of ED in pediatric patients who underwent general anesthesia in RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo was 39,7%. During emergence state, auditoric stimulation induce Thalamic synaps in Lateral amigdala which leads to over respons of fearness (one of the risk factor of ED). A high noise level in operating room can be reduced with ear plug application to the patient.
Method. A double blind randomized clinical trial towards 1-5 years old pediatrics patients who underwent inhalation general anesthesia in RSCM from September-December 2018. One hundred and seven subjects were randomized after a consecutive sampling into two groups. Earplug group (n=53) with application of ear plug at the end of surgery, while in control group (n=54) without application of ear plug. The incidence of ED and time to extubation were recorded. ED was measured using Pediatric Anesthesia Emergence Delirium (PAED). All the data was analyzed using multivariate logistic regression and ANCOVA.
Result. Incidence of ED in ear plug group was 16.7% while in control group was 32.1% (OR = 0.402; CI 95% 0.152-1.062; p=0.066). Mean value of time to extubation in ear plug vs control group (5.76+3.23 minutes) vs (6.54+ 3.67 minutes) with mean difference of 0.825(0.530-2.180); p=0.230.
Conclusion. Ear plug application at the end of anesthesia was not statistically effective. However, it was clinically effective in reducing the incidence of ED in pediatric patient underwent inhalation anesthesia.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2018
SP-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Melville, Herman, 1819-1891
London: Random House, 1999
813.3 MEL m
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library