Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 9 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Khairiah Zati Ismah
"Penelitian ini membahas tentang pengambangan maksim yang terdapat pada tuturan tokoh dalam komik daring yang berjudul Terlalu Tampan (美男家族). Penelitian ini bertujuan untuk meneliti: (1) jenis-jenis pengambangan maksim yang terdapat pada tuturan tokoh dalam episode 20-40; (2) tujuan tokoh dalam mengambangkan tuturannya. Pada penelitian ini, penulis menggunakan metode kualitatif. Data dianalisis dengan menggunakan Teori Pengambangan Maksim Grice (1975). Dari hasil analisis, ditemukan semua jenis pengambangan maksim pada sumber data. Ditemukan bahwa frekuensi kemunculan jenis pengambangan maksim kuantitas sebanyak 41.18%, pengambangan maksim kualitas sebanyak 29.41%, pengambangan maksim relasi sebanyak 23.53%, dan pengambangan maksim cara sebanyak 5.88%. Penulis juga menemukan bahwa tuturan yang mengandung pengambangan maksim tidak menghambat suatu percakapan.

This research is discussing about flouting maxim on the utterance of characters in web comic Terlalu Tampan (美男家族). The research investigates: (1) types of flouting maxim uttered by the comic characters from episode 20-40; (2) purposes of comic characters in flouting their utterances. This research employs qualitative methodology, and Gricean Theory of Flouting Maxim (1975) is the basis of data analysis process. From the analysis, it was founded that the maxim of quantity amounts to 41.18% of the entire analysed utterances, while the maxim of quality is 29.41%, the maxim of relation is 23.53%, and the maxim of manner is 5.88%. It was also known that utterances that employs any form of flouting maxim does not impede the process of conversation."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2019
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Nina Lugina Marliyadi
"Penelitian ini membahas humor dalam webcomic One Punch Man karya ONE dengan menganalisis elemen superhero menurut Peter Coogan dan teknik humor menurut Arthur Asa Berger. Studi ini bertujuan untuk mengetahui penggambaran elemen superhero dan mengetahui teknik humor yang terkandung dalam webcomic One Punch Man sehingga dapat dianggap lucu. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif. Sumber data yang digunakan adalah episode pertama dan kedua dari webcomic One Punch Man. Hasil dari penelitian ini, elemen superhero yaitu mission, powers, dan identity muncul dalam tokoh utama One Punch Man, meski dengan cara yang unik sehingga menimbulkan kelucuan. Terdapat 12 teknik humor yang muncul dalam data yaitu sarcasm, insults, absurdity, disappointment, mistakes, reversal, before/after, eccentricity, exposure, grotesque, scale, dan slapstick. Struktur lelucon terdiri atas beberapa jokeme yang diakhiri dengan punch line. Jokeme pada episode kedua lebih rumit dari episode pertama dan punch line pada data yang dianalisis selalu berada pada halaman terakhir webcomic tersebut.

This study discusses humor in the One Punch Man webcomic by ONE by analyzing superhero elements according to Peter Coogan and humor techniques according to Arthur Asa Berger. This study aims to determine the depiction of superhero elements and to find out the humor techniques contained in the One Punch Man webcomic so that it can be considered funny. The research method used is a qualitative method. The data sources used are the first and second episodes of the One Punch Man webcomic. The results of this study show that the superhero elements, namely mission, powers, and identity, appear in the main character of One Punch Man, although in a unique way so it creates kind of antics. There are 12 humor techniques that appear in the data, namely sarcasm, insults, absurdity, disappointment, mistakes, reversal, before/after, eccentricity, exposure, grotesque, scale, and slapstick. The joke structure consists of several jokemes ending with a punch line. The jokemes in the second episode are more complicated than the first episode and the punch line in the analyzed data is always on the last page of the webcomic."
2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Novi Putri Ramdhani
"Instagram menjadi media bagi komikus untuk mengembangkan komik berbasis digital. Salah satu komik yang memanfaatkan Instagram dalam penyajian digital adalah Woiangok. Woiangok (Komik Sinting) adalah komik yang menceritakan kisah komedi Angok dan teman-temannya. Dalam membangun unsur humor, komik ini mengandung implikatur percakapan serta melanggar prinsip kerja sama. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji dan mengungkapkan implikatur percakapan yang terkandung dalam Woiangok. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode kualitatif. Data dalam penelitian ini berupa dua belas komik digital dari akun Instagram @woiangok tahun 2021 yang mengandung implikatur percakapan. Analisis data dilakukan menggunakan teori fungsi umum tindak tutur Yule (2014), prinsip kerja sama Grice (1975), dan sifat humor Danandjaja (1988). Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat empat jenis implikatur yang berfungsi sebagai penunjang humor dalam Woiangok, yaitu implikatur direktif, ekspresif, representatif, dan komisif. Selain itu, terdapat juga pelanggaran pada maksim kuantitas, kualitas, relevansi, dan cara sebagai faktor terjadinya implikatur. Dari hasil penelitian ini, kemunculan terbanyak ditemukan pada jenis implikatur direktif kategori penyampaian perintah, implikatur representatif kategori penyampaian fakta, pelanggaran maksim relevansi, dan humor bersifat mempunyai arti ganda.

Instagram has become a platform for comic artists to develop digital-based comics. One of the comics that utilizes Instagram for digital presentation is Woiangok. Woiangok (Komik Sinting) tells the comedic story of Angok and his friends. In constructing elements of humor, this comic involves conversational implicature and violates the principle of cooperation. This study aims to examine and reveal the conversational implicature contained in Woiangok. The method used in this research is qualitative. The data consists of twelve digital comics from the Instagram account @woiangok in 2021 that contain conversational implicature. Data analysis is conducted using Yule’s (2014) theory of the general function of speech acts, Grice’s (1975) cooperative principle, and Danandjaja’s (1988) the nature of humor. The research results show that there are four types of implicature that function to support humor in Woiangok: directive implicature, expressive implicature, representative implicature, and commissive implicature. Additionally, there are violations of the maxims of quantity, quality, relevance, and manner as factors contributing to implicature occurrence. From this study, the most common occurrences are found in the directive implicature category of issuing commands, representative implicature category of presenting facts, violations of the relevance maxim, and humor has a dual meaning."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Mutiara Ratu Abdillah
"Penelitian ini membahas fenomena para remaja yang melarikan diri dari rumah dan membentuk kelompok yang mereka anggap sebagai keluarga semasa melakukan pelarian. Kelompok ini yang kemudian disebut sebagai gachulfam (가출팸). Munculnya fenomena gachulfam bukanlah hal baru dalam sebuah karya sastra di Korea Selatan, bahkan hal ini dapat dianggap sebagai kritik sosial melalui media populer. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji fenomena gachulfam di Korea Selatan yang terepresentasikan dalam webtoon Chamgyoyuk (The Real Lesson) melalui pendekatan sosiologi sastra. Webtoon Chamgyoyuk ini dapat dijadikan sebagai media serta bukti dari realitas yang sebenarnya terjadi di Korea Selatan. Selain itu, penelitian ini juga bertujuan untuk menunjukkan penyebab para remaja bergabung dengan gachulfam. Data yang digunakan pada penelitian ini merupakan potongan gambar, dialog dan monolog, penelitian terdahulu, jurnal, serta berita di Korea yang kemudian diterjemahkan dan dianalisis. Setelah menganalisis keterkaitan antara realitas di Korea dan materi penelitian, dapat disimpulkan bahwa webtoon Chamgyoyuk mencerminkan dengan baik realitas sosial mengenai gachulfam yang terjadi di Korea Selatan.

This research discusses the phenomenon of teenagers who run away from home and form a group that they consider to be their family during their escape. This group is then referred to as gachulfam (가출팸). The emergence of the gachulfam phenomenon is not new in South Korean literature, and it can even be considered as social criticism through popular media. The purpose of this study is to examine the phenomenon of gachulfam in South Korea represented in the webtoon Chamgyoyuk (The Real Lesson) through a literary sociology approach. This Chamgyoyuk webtoon can be used as a medium and evidence of the reality that actually occurs in South Korea. In addition, this study also aims to show the causes of teenagers joining gachulfam. The data used in this study are snippets of images, dialogues and monologues, previous research, journals, and news in Korea which are then translated and analyzed. After analyzing the relationship between the reality in Korea and the research material, it can be concluded that the webtoon Chamgyoyuk reflects well the social reality of gachulfam in South Korea."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Ghaeda Noor Siti Ghifari
"Webtoon adalah jenis komik digital yang mempunyai banyak pembaca, salah satunya webtoon berjudul Yeosingangnim. Penelitian ini menganalisis sikap tokoh Jugyeong dan Seungho dalam webtoon Yeosingangnim terhadap standar kecantikan Korea. Webtoon Yeosingangnim menceritakan seseorang yang merasa tidak percaya diri karena wajah dan penampilannya tidak menarik atau tidak sesuai dengan standar kecantikan Korea. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi sikap tokoh Jugyeong dan Seungho terhadap standar kecantikan Korea dan menunjukkan keterkaitan antara gender dengan sikap tersebut. Dalam menganalisis sikap tokoh, metode yang digunakan adalah deskriptif- kualitatif dengan teori penokohan tokoh berkembang oleh Nurgiyantoro. Data penelitian ini adalah kutipan dialog tokoh Jugyeong dan Seungho. Teknik pengumpulan yang digunakan adalah baca dan catat. Hasil temuan menunjukkan adanya keterkaitan gender antara perempuan dan laki-laki dalam webtoon Yeosingangnim yang mendapatkan tuntutan sosial dan tekanan terkait penampilannya. Pada awalnya mereka mengikuti tuntutan tersebut agar dapat diterima oleh masyarakat dengan menggunakan makeup. Namun, karena beberapa faktor yang mendorong mereka, sehingga mereka memutuskan untuk menolak mengikuti tuntutan tersebut.

Webtoon is a type of digital comic that has many readers, one of which is the webtoon entitled Yeosingangnim. This research analyzes the attitudes of the characters Jugyeong and Seungho in the Yeosingangnim webtoon towards Korean beauty standards. The Yeosingangnim webtoon tells the story of someone who feels lacking in self-confidence due to a face and appearance that is unattractive or does not fit Korean beauty standards. This research aims to identify the attitudes of the characters Jugyeong and Seungho towards Korean beauty standards and show the correlation between gender and these attitudes. This research uses a descriptive-qualitative method with Nurgiyantoro's development characterization theory. The research data consists of quotations from the dialogues of the characters Jugyeong and Seungho. The data collection techniques used for this research are reading and taking notes. The result of this research shows that there is a gender correlation between women and men in the Yeosingangnim webtoon who face societal demands and pressure regarding their appearance. At first, they followed these demands in order to be accepted by society through the use of makeup. However, due to several factors that encouraged them, they decided to refuse to comply with the demands."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Dhiajeng Puspaning Pertiwi
"Revolusi industri kreatif telah mendorong perubahan komik ke dalam bentuk baru dengan menggunakan teknologi komunikasi, yakni komik digital atau webcomics. Salah satu kreator komik lokal, Studio Kolam Susu, meluncurkan komik digitalnya di Webtoon berjudul Lara(s)hati dan Zona Maya sebagai bagian dari webcomic Cergaroma. Untuk berinteraksi dengan target khalayak, komunikasi pemasaran Lara(s)hati dan Zona Maya dilakukan dengan merilis akun karakter di media sosial. Hal ini dimaksudkan agar para tokoh dapat berinteraksi langsung dengan penonton tanpa perantara. Strategi inti yang diterapkan pada akun karakter adalah brand storytelling. Oleh karena itu, jurnal ini ingin melihat dan menganalisis lebih dalam bagaimana brand storytelling Cergaroma melalui akun karakternya di Instagram dan Twitter berdampak pada audience engagement. Teknik analisis isi dan wawancara singkat dengan dua informan digunakan bersama dengan data sekunder yang diperoleh dari studi pustaka. Hasil yang didapatkan dari analisis adalah brand storytelling mampu membuat khalayak terlibat dan menciptakan brand associations terhadap elemen brand characters. Informasi lain yang didapat adalah adanya interaksi parasosial antara khalayak dengan karakter webcomic Cergaroma.

The revolution of the creative industry has pushed comics into a new form using communication technology, resulting in digital comics or webcomics. One of the local comic creators, Studio Kolam Susu, launched its digital comic on Webtoon titled Lara(s)hati and Zona Maya as part of the Cergaroma webcomic. To interact with the target audience, Lara(s)hati and Zona Maya's marketing communications were carried out by releasing character accounts on social media. It is so that the characters can interact directly with the audience without intermediaries. The core strategy implemented on the character's account is brand storytelling. Therefore, this journal wants to take a deeper look and analyze how Cergaroma's brand storytelling through its character accounts on Instagram and Twitter has an impact on audience engagement. Content analysis techniques and brief interviews with two informants were used along with secondary data obtained from the literature study. The results of the analysis are that brand storytelling is able to get the audience engaged and create brand associations towards brand character elements. Other information obtained is the existence of parasocial interactions between audiences and the character of the Cergaroma webcomic."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2022
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Nurfiana Anasta Putri
"Penelitian ini membahas brand placements dalam komik strip online Instagram dengan merujuk pada akun Instagram @maghfirare dan variabel- variabel pembentuknya yang berupa: perhatian, penerimaan, referensi, dan etika serta regulasi. Berdasarkan kajian teori lebih lanjut, penelitian ini menguji hubungan antara variabel- variabel tersebut dengan sikap terhadap brand dengan menggunakan uji regresi logistik. Hasil penelitian membuktikan bahwa sikap terhadap brand placements secara keseluruhan memiliki hubungan positif terhadap sikap pada brand, dengan variabel yang memiliki hubungan dengannya berupa variabel penerimaan. Maka, untuk membuat brand placements dalam akun @maghfirare lebih efektif, diperlukan konten promosi yang sangat terintegrasi dengan jalan cerita agar khalayak tidak terganggu dengan apa yang mereka pahami sebagai usaha promosi. Penelitian selanjutnya dapat menggunakan model yang sama untuk melihat brand placements dalam media baru lainnya.

This research's focus is the new form of brand placements in Instagram online comic strip and the variables that shaped it, in regard to maghfirare's Instagram account. These variables are attention, acceptance, reference, ethics and regulation. Based on further study, this research used logistic regression to test on the relationship between said variables toward audiences' brand attitude. The result of this research found that audiences' general attitude toward brand placement could influence attitude towards the placed brands positively. Furthermore, brand attitude could be affected by audiences acceptance towards the brand placements. Thus, to make a brand placement in maghfirare's comic strip more effective, it's important to think about the integration between promotion content so that audiences won't be bothered by what they thought as promotion attempt. Further research could test the model for brand placements in other medium, especially those classified as new media."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2017
S66838
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Puwakanti Wastu
"Perkembangan teknologi memberikan andil terhadap pembentukan ragam bahasa. Salah satu bentuk ragam bahasa adalah slang. Slang merupakan kosakata tidak resmi yang tidak ada di dalam kamus. Meskipun bersifat tidak resmi, slang tetap banyak digunakan oleh beberapa kalangan untuk kepentingan yang berbeda-beda. Penelitian ini membahas tentang bentuk slang dalam webtoon Chamgyoyuk. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis bentuk slang yang terdapat dalam webtoon Chamgyoyuk. Adapun metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif-analitis dengan pendekatan kualitatif. Kajian dari penelitian ini adalah bentuk slang yang ada di dalam 45 episode webtoon Chamgyoyuk. Hasil dari penelitian ini adalah ditemukan 27 slang dengan kategori: (1) Pembentukan kata majemuk sebanyak 5 kata, (2) derivasi sebanyak 6 kata, (3) leksikalisasi sebanyak 1 kata, (4) penyingkatan sebanyak 11 kata, (5) proses gabungan sebanyak 1 kata, dan (6) proses lainnya sebanyak 3 kata
Technological developments contribute to the formation of various languages. One form of language variety is slang. Slang is an informal vocabulary that is not in the dictionary. Although informal, slang is still widely used by several groups for different purposes. This study discusses the form of slang in the webtoon Chamgyoyuk. This study aimed to analyze the forms of slang in the Chamgyoyuk webtoon. The research method used is a descriptive-analytical method with a qualitative approach. This research study is the form of slang in the 45 episodes of the webtoon Chamgyoyuk. The results of this study were found 27 slang with categories: (1) Formation of compound words of 5 words, (2) derivation of 6 words, (3) lexicalization of 1 word, (4) abbreviation of 11 words, (5) combined process of 1 word, and (6) other processes of 3 words."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2021
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Sherrish Serafinna Tanudirdjo
"Inovasi telah membawa peradaban melalui berbagai perubahan. Di antara banyaknya perubahan yang ada, globalisasi memiliki dampak yang paling besar, terutama dalam hal hubungan sosial dan struktur. Globalisasi telah memicu budaya-budaya yang berbeda untuk saling bersinggungan, menyebabkan adanya hibridisasi antar budaya. Glokalisasi muncul saat budaya local berpadu dengan budaya popular. Melihat komik digital, makalah ini bertujuan untuk
menganalisis adaptasi manhwa Korea dalam Webtoon sebagai bagian dari glokalisasi dalam komik digital Indonesia berjudul 7 Wonders. Makalah ini menggunakan konten analisis kualitatif untuk pengumpulan data dan menggunakan paradigma interpretif. Unsur glokalisasi dalam serial Webtoon “7 Wonders” dapat dilihat dari penggunaan budaya
lokal Indonesia di dalam konten dari serial tersebut. Sementara itu, layout dan gaya menggambar mengikuti budaya popular Korea. Berdasarkan penemuan, serial Webtoon “7 Wonders” mengandung unsur glokalisasi seperti terlihat dalam penggabungan budaya Indonesia dan Korea di dalamnya. Serial tersebut mengambil gaya dan layout dari manhwa Korea popular dan memperkayanya dengan konten budaya lokal.

Innovations have led humanity to numerous changes. Amongst the many shifts and changes, globalisation was deemed
to have the most consequential impact in human history, especially in social relationships and structures. As
globalisation leads to different cultures intersecting, some cultures may start to create a hybrid. Glocalisation exists
when a local culture is mixed with a popular culture. Looking at webcomics, this paper aims to analyse the adaptation
of Korean manhwa in Webtoon as a part of glocalisation in an Indonesian webcomics titled “7 Wonders”. This
research paper will use qualitative content analysis for data collection and adopts an interpretive paradigm. The presence of glocalisation in the Webtoon series “7 Wonders” can be identified in the usage of local Indonesian culture as the content of the series. Meanwhile, the layout and style largely adopts that of the popular Korean culture. Based on the findings, the presence of glocalisation can be seen in the Webtoon series “7 Wonders” through the mixture of Indonesian and Korean culture within the series. The series adopts the style and layout of popular Korean manhwa, while enriching the content with local culture.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2021
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library