Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 8 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Anggreita Shaskia Noerjannah Rohhadi Putri
Abstrak :
Sejak resmi dilantik sebagai Presiden Amerika Serikat ke-45, Donald Trump tidak henti menjadi sumber kontroversi berkaitan dengan kebijakan, perilaku, dan cara bermedia sosialnya. Meskipun demikian, belum banyak penelitian yang dilakukan mengenai Trump dan disrupsinya atas kelaziman American Presidency. Penelitian ini menganalisis tentang konsep American Presidency dan kepemimpinan Donald Trump dilihat dari penggunaan akun Twitter pribadi @realDonaldTrump. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan melakukan teknik konten analisis. Sampel penelitian yang digunakan adalah tweets Donald Trump dari akun Twitter pribadinya sejak ia resmi dilantik sebagai presiden pada tanggal 20 Januari 2017 hingga 20 Juni 2020. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Trump adalah sosok presiden yang telah memunculkan disrupsi pada tradisi dan norma-norma kepresidenan Amerika. Selain itu, Trump juga merupakan sosok pemimpin populis kanan (right-wing populist) yang mengklaim dirinya sebagai presiden modern dengan penggunaan media sosialnya. ......Since being officially inaugurated as the 45th President of the United States, Donald Trump has been a constant source of controversy regarding his policies, behavior and ways on social media. Even so, there has been limited research on Trump and his disruption of American Presidency prevalence. This study analyzes the concept of Donald Trump’s American Presidency and leadership through his personal Twitter account @realDonaldTrump. This research uses qualitative methods by conducting content analysis technique. The research sample used is Donald Trump's tweets from his personal Twitter account since he was officially inaugurated as president on January 20, 2017 to June 20, 2020. The results show that Trump is a president who has caused disruption to the traditions and norms of the American presidency. In addition, Trump is also a right-wing populist leader figure who claims to be a modern president with his use of social media.
Depok: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Svaradiva Anurdea Devi
Abstrak :
Pada September 2019, setelah melalui masa pemilihan umum dan menuju pergantian anggota DPR yang baru, terdapat aksi politik anak muda yang dikenal dengan sebutan #ReformasiDikorupsi. Penelitian ini meneliti pengguna-pengguna Twitter Indonesia dalam partisipasi mereka terhadap kasus #ReformasiDikorupsi. Terdapat empat variabel dalam penelitian ini: (1) Partisipasi politik digital, (2) Social Technographic Profile, (3) Generasi, (4) dan Tingkat Pendidikan. Untuk variabel partisipasi politik digital, peneliti menggabungkan lima konsep partisipasi politik digital oleh Segesten dan Bosetta (2017), Bakker dan Vreese (2011), dan dua penelitian terpisah yang dilakukan oleh Pew Research (2018). Penelitian ini menggunakan metode survei dengan sampel convenience karena tidak adanya data lengkap seluruh pengguna Twitter di Indonesia. Jumlah sampel yang terkumpul sebanyak 1.098 responden. Setelah hasil survei terkumpul, peneliti melakukan uji Chi-Square dan Crosstab. Hasil uji Chi-Square menunjukkan terdapat Hubungan antara (1) Variabel Social Technographic Profil dengan Kategori Promosi, (2) Variabel Social Technographic Profil dengan Kategori Instruksi, (3) dan Variabel Generasi dengan Kategori Promosi. Hasil analisis Crosstab menunjukkan semakin tinggi kategori Social Technographic Profile seseorang, maka semakin besar kemungkinan ia melakukan 4 dari 5 indikator Partisipasi Politik Digital. Kemudian, semakin tinggi/tua kategori Generasi seseorang, maka semakin besar kemungkinan ia melakukan 2 dari 5 indikator Partisipasi Politik Digital, yakni kategori Promosi dan kategori Instruksi. Dan terakhir, semakin tinggi kategori Tingkat Pendidikan seseorang, maka semakin besar kemungkinan ia melakukan indikator kategori Promosi. ......In September 2019, after going through the general election period and heading for the replacement of new members of the DPR, there was a youth political action known as #ReformasiDikorupsi. This study examines Indonesian Twitter users in their participation in the #ReformasiDikorupsi case. There are four variables in this study: (1) Digital political participation, (2) Social Technographic Profile, (3) Generation, (4) and Education Level. For the digital political participation variable, researchers combined five concepts of digital political participation by Segesten and Bosetta (2017), Bakker and Vreese (2011), and two separate studies conducted by Pew Research (2018). This study used a survey method with a convenience sample because there was no complete data on all Twitter users in Indonesia. The number of samples collected was 1,098 respondents. After the survey were collected, the researchers conducted a Chi-Square and Crosstab test. Chi-Square test results show that there is a relationship between (1) Social Technographic Profile Variable with Promotion Category, (2) Social Technographic Profile Variable with Instruction Category, (3) and Generation Variable with Promotion Category. The results of the Crosstab analysis show that the higher a person's Social Technographic Profile category, the more likely s/he is to do 4 out of 5 indicators of Digital Political Participation. Then, the higher / older a person's Generation category is, the more likely s/he is to do 2 out of 5 Digital Political Participation indicators, namely the Promotion category and the Instruction category. And finally, the higher a person's Education Level category, the more likely s/he will do the Promotion category indicator.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Eldo Novan Pratama
Abstrak :
Menggambarkan bagaimana meme politik yang viral di media sosial Twitter melalui tiga dimensi dan faktor penyebaran konten apa saja yang muncul dalam meme politik viral di media sosial Twitter pada saat demonstrasi mahasiswa pada September 2019. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode analisis isi (content). Data yang dianalisis adalah dari hasil dokumentasi lapangan pada media Twitter. Dari hasil penelitian ini diketahui bahwa meme mengandung tiga dimensi, yang mana setiap meme memiliki karakteristik dimensinya masingmasing. Viralnya sebuah meme dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya ialah enam faktor konten viral yang dikemukakan oleh Shifman (2014). Setiap meme pasti memiliki dua atau lebih faktor tersebut. Faktor positivity (humour) merupakan salah satu faktor yang sangat digemari dan dapat menjadi hal krusial dalam membantu penyebaran meme tersebut. Selain itu, setiap meme juga memiliki fungsi komunikasinya masing-masing yang dapat membantu bagaimana meme tersebut dapat diterima baik dalam masyarakat. Meme yang viral juga bisa dibuat oleh akun yang memiliki pengikut yang sedikit
Describes how viral political memes on Twitter social media through three dimensions and what content distribution factors appeared in viral political memes on Twitter social media during student demonstrations in September 2019. This study uses a qualitative approach with content analysis methods. The data analyzed is from the results of field documentation on Twitter media. From the results of this study, it is known that memes contain three dimensions, where each meme has its own characteristic dimensions. The virality of a meme is influenced by several factors, including the six factors of viral content stated by Shifman (2014). Every meme has two or more of these factors. The positivity (humor) factor is one factor that is very popular and can be crucial in helping the spread of these memes. In addition, each meme also has its own communication function which can help how the meme can be well received in society. Memes that are viral can also be created by accounts that have a small following
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wulandari Anindya Kana
Abstrak :
Studi eksperimen ini bertujuan untuk menguji pengaruh keberadaan isyarat identitas dalam tweet pencarian dukungan pada kualitas pesan dukungan yang didapatkan dalam konteks akun Twitter auto base. Kualitas pesan dukungan diukur dalam tingkat person-centeredness dan jumlah strategi politeness yang digunakan. Konsep yang digunakan untuk menjelaskan hubungan antara keberadaan isyarat identitas dan kualitas pesan dukungan yang didapatkan adalah persepsi pemberi dukungan terhadap kehadiran sosial (social presence) dan trustworthiness pencari dukungan. Studi eksperimen ini dilakukan terhadap 5 kelompok pengguna akun Twitter auto base, masing-masing kelompok terdiri dari 38 hingga 41 responden. Setiap responden diminta untuk membalas sebuah tweet pencarian dukungan, dengan desain isyarat identitas yang berbeda-beda untuk masing-masing kelompok. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keberadaan isyarat identitas tidak dapat menjelaskan perbedaan dalam kualitas pesan dukungan serta social presence dan trustworthiness yang dirasakan. Namun, ditemukan bahwa tingkat person-centeredness dalam pesan dukungan yang diberikan kepada pencari dukungan perempuan lebih tinggi daripada yang diberikan kepada laki-laki. Penelitian ini juga menemukan bahwa social presence pencari dukungan yang dirasakan pemberi dukungan dapat memprediksi jumlah strategi politeness yang digunakan dalam pesan dukungan; serta persepsi pemberi dukungan terhadap trustworthiness pencari dukungan dapat memprediksi jumlah strategi politeness yang digunakan dalam pesan dukungan dan tingkat person-centeredness pesan dukungan. ......This experimental study aims to test the effect of the presence of identity cues in support-seeking tweets on the quality of the support messages received in the context of Twitter auto base accounts. Quality of support messages is measured by its person-centeredness level and the number of politeness strategies used. The concepts used to explain the relationship between the presence of identity cues and received support messages quality are support providers perception of support-seekers social presence and trustworthiness. This experimental study is done to 5 groups of Twitter auto base account users, with each of the groups consisting of 38 to 41 respondents. Each respondent was asked to reply to a support-seeking tweet, with different identity cue designs for each group. The results of the study show that the presence of identity cues cannot explain the difference in support messages quality, perceived social presence, and perceived trustworthiness. Instead, it is found that the person-centeredness level of support messages given to women are significantly higher than those given to men. This study also found that support-seekers perceived social presence can predict the number of politeness strategies used in a support message; and that support-seekers perceived trustworthiness can predict the number of politeness strategies used and the person-centeredness level of a support message.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2020
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nikita Angela Gunawan
Abstrak :
Twitter menjadi salah satu media sosial terpopuler yang digunakan penggunanya untuk berinteraksi, berkolaborasi, berkomunikasi, berbagi, dan membentuk jaringan komunitas. Salah satu komunitas dan aktivitas yang terbentuk melalui Twitter adalah roleplay. Roleplayer membentuk identitas virtual sesuai dengan persona yang diinginkannya. Makalah ini disusun untuk mendeskripsikan komunitas roleplay di Twitter Indonesia dan hubungannya dalam membentuk identitas virtual. Teori dan konsep yang digunakan dalam makalah ini meliputi identitas virtual dan computer mediated communication (CMC) dengan metode pengumpulan data yang terinspirasi dari etnografi digital dan studi literatur. Studi ini menemukan, praktik roleplay di Twitter Indonesia tidak hanya sebatas pada roleplayer yang memainkan karakternya sesuai dengan identitas virtual yang dibangunnya, tetapi juga memfasilitasi roleplayer untuk melakukan banyak hal. ......Twitter is one of the most popular social media used by its users to interact, collaborate, communicate, share, and form a community network. One of the communities and activities formed through Twitter is roleplay. The roleplayer forms a virtual identity according to the persona he wants. This paper is prepared to describe the roleplay community on Twitter Indonesia and its relationship in forming a virtual identity. The theories and concepts used in this paper include virtual identity and computer mediated communication (CMC) with data collection methods inspired by digital ethnography and literature studies. This study found that the practice of roleplay on Twitter Indonesia is not only limited to roleplayers who play their characters according to the virtual identity they have built, but also facilitates roleplayers to do many things.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2022
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Rio Yunia Pratama
Abstrak :
Ancaman siber saat ini dapat terjadi sebagai akibat dari penyalahgunaan TIK yang dapat dilakukan oleh aktor negara sesuai dengan kepentingan nasionalnya, akan tetapi dapat juga dilakukan oleh aktor nonnegara sesuai kepentingannya masing-masing. Begitu luasnya jangkauan ruang siber maka potensi ancamannya pun juga semakin besar, salah satunya adalah penyalahgunaan jaringan sosial online. Penyalahgunaan media sosial seperti adanya unsur provokasi dapat menimbulkan terjadinya misinformasi dan disinformasi di kalangan masyarakat dan lebih parah mengarah pada terciptanya instabilitas keamanan nasional dan terganggunya keutuhan negara. Salah satunya adalah penyalahgunaan media sosial untuk menyebarkan pesan propaganda Papua merdeka. Menjadi penting bagi pemerintah Indonesia untuk dapat membaca peta polarisasi dan narasi pesan propaganda Papua merdeka yang disebar melalui jaringan sosial. Salah satunya dengan mengetahui jaringan kelompok dan aktor kunci pada jaringan tersebut. Pada penelitian ini, penulis meneliti jaringan kelompok dan aktor kunci propaganda Papua merdeka dengan pendekatan social network analysis pada jaringan sosial Twitter. Eksperimen yang digunakan adalah pemanfaatan kombinasi berbagai kata kunci berupa frasa sebagai masukan awal pada proses crawling data Twitter dengan tool NodeXL. Penggunaan kata kunci frasa bertujuan memfokuskan ruang lingkup pencarian kelompok dan aktor agar lebih akurat dengan topik propaganda Papua merdeka dibandingkan penggunaan satu atau lebih kata kunci berupa kata tunggal. Berdasarkan hasil pengukuran nilai community dan centrality, penggunaan berbagai kata kunci frasa berpengaruh pada pembentukan kelompok dan aktor yang dihasilkan. Dengan ditentukan threshold>2 kata kunci, terbentuk lima aktor kunci berpengaruh kuat pada jaringan yaitu aktor_051, aktor_001, aktor_042, aktor_059, dan aktor_040. Hasil juga menunjukkan sebesar 80% dari kelima aktor kunci tersebut tervalidasi sebagai aktor yang memiliki peran pro Papua merdeka di jaringan sosial Twitter. Aktor aktor_051 merupakan aktor pro Papua merdeka yang menjadi aktor kunci paling berpengaruh kuat dalam jaringan dengan rentang 4 kata kunci yaitu ‘papua freedom’, ‘papua independence’, ‘papua merdeka’, dan ‘west papua’ atau berpengaruh sebesar 40% terhadap keseluruhan kata kunci frasa yang diproses pada penelitian ini. Selain itu juga diketahui bahwa kata kunci ‘papua merdeka’ dan ‘tolak otsus’ menjadi area kata kunci yang 100% dipengaruhi oleh aktor-aktor pro Papua merdeka. ......Current cyber threats can occur due to misuse of ICTs that state actors can carry out by their national interests, but can also be carried out by non-state actors according to their respective interests. As wide as cyberspace's reach is, the potential threats are also getting bigger, one of which is the abuse of online social networks. Misuse of social media, such as an element of provocation, can lead to misinformation and disinformation among the public and worse, lead to national security instability and disruption of the state's integrity. One of them is the misuse of social media to spread the propaganda message of an independent Papua. The Indonesian government needs to read polarizing maps and the narrative of an independent Papua's propaganda message disseminated through social networks. One of them is by knowing the network of groups and key actors in the network. In this study, the authors examined the networks of groups and key actors of Free Papua propaganda using a social network analysis approach to the Twitter social network. The experiment used various keywords in the form of phrases as initial input in the Twitter data crawling process with the NodeXL tool. The use of keyword phrases aims to focus the scope of the search for groups and actors to be more accurate on the topic of Free Papua propaganda compared to using one or more keywords in the form of a single word. Based on measuring the value of community and centrality various keyword phrases affect the formation of the resulting groups and actors. By determining the threshold > 2 keywords, five key actors strongly influence the network, namely actor_051, actor_001, actor_042, actor_059, and actor_040. The results also show that 80% of the five key actors are validated as actors who have a pro-independence role on the Twitter social network. Actor actor_051 is a pro-Free Papuan actor who is the most influential key actor in the network with a range of 4 keywords, namely 'papua freedom', 'papua independence', 'papua merdeka', and 'west papua' or has an influence of 40% on all words key phrases that were processed in this study. Besides, it is also known that the keywords 'papua merdeka' and 'tolak otsus' are the keyword areas 100% influenced by pro-Free Papuan actors.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dyah Ayu Setyorini
Abstrak :
ABSTRAK
Penelitian ini berfokus pada memahami Gerakan Digital Opini dari hashtag Twitter #TangkalASNRadikal sebagai reaksi terhadap gerakan sosial yang sangat termediasi dan emosional yang terjadi, dengan menciptakan pendapat monolitik yang muncul dari media sosial. Penelitian ini bertujuan untuk menunjukkan sifat, pra syarat dan karakter warganet Indonesia. Penelitian ini menggunakan Methodologi Analisis Jaringan Sosial. Dalam hasil pengumpulan data menggunakan NodeXL didapatkan pula aktor-aktor media sosial yang berperan dalam menggemakan tagar sehingga menjadi trending topics Indonesia. Penelitian ini menangkap beberapa karakteristik khusus warga negara Indonesia saat ini, yaitu kemudahan membuat orang melihat masalah baru menggunakan tagar.
ABSTRACT
This research focuses on understanding the Digital Movement of Opinion from the Twitter hashtag #TangkalASNRadikal as a reaction to the highly mediated and emotional social movements that occur, by creating monolithic opinions that emerge from social media. This study aims to show the nature, pre-requisites and character of Indonesian citizens. This research uses Social Network Analysis Methodology. In the results of data collection using NodeXL, social media actors also played a role in echoing the hashtag so that it became Indonesia's trending topics. This research captures some special characteristics of Indonesian citizens today, namely the ease of making people see new problems using hashtags
2020
T55100
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ferdiza Barthelemy
Abstrak :
Di era ini, seluruh masyarakat dapat bebas mengemukakan pendapat. Khalayak dapat berkomentar di media sosial milik mereka berdasarkan pandangan yang mereka miliki. Dalam hal ini Twitter sebagai platform media sosial berbasis teks mengizinkan setiap orang untuk mengutarakan pendapat mereka. Pandangan pengguna Twitter ini dirasa dapat membentuk citra dari seluruh perusahaan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pandangan pengguna twitter terhadap suatu isu dalam pembentukan citra perusahaan dalam hal ini yang terjadi dalam kasus NET TV. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode pengumpulan melalui wawancara, observasi, dokumentasi, dan studi kepustakaan. Dalam pembahasan dan analisis data digunakan kerangka konsep teoritis mengenai pandangan khalayak media dalam pembentukan citra perusahaan Dalam penelitian ini dibuktikan bahwa pandangan pengguna Twitter terhadap isu bangkrut NET TV dilihat dapat membentuk perusahaan televisi nasional NET TV. ......In this era, all people can freely express their opinions. Audiences can comment on their social media based on the views they have. In this case Twitter as a text-based social media platform allows everyone to express their opinions. This Twitter user appearance can be felt to form the image of the entire company. This study aims to analyze the user's view of a problem in shaping corporate image in this case which occurs in the case of NET TV. This study uses qualitative methods that are collected through interviews, observation, documentation, and literature studies. In the discussion and analysis of data, a discussion about the opinion of media audiences is used in describing the company's image.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library