Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 10 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1993
S38351
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Pusat Informasi Bisnis dan Pembangunan Indonesia (PIBI) , 1997
384 PRO
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Parantean, Richard Christian Somalinggi
Abstrak :
ABSTRAK
Kompleksnya persaingan antara operator telekomunikasi seluler saat ini seharusnya mendorong para pelakunya untuk menyusun strategi-strategi baru guna mempertahankan dan meningkatkan pangsa pasarnya. Telkomsel sebagai salah satu pemain di dalamnya juga kiranya perlu memperhatikan hal ini agar posisi saat ini sebagai pemimpin pasar tidak terancam dan pada akhirnya bisa tergantikan oleh operator telekomunikasi lainnya. Dalam upaya memenangkan persaingan, strategi menerapkan marketing mix (bauran pemasaran )di channel distribution (saluran distribusi), yang lebih dikenal saat ini dengan istilah trade marketing, adalah strategi yang pantas untuk dilaksanakan oleh Telkomsel. Strategi ini pada dasarnya merupakan jembatan antara bidang penjualan dengan bidang pemasaran, yang tujuannya tentunya lebih mengefektifkan kedua bidang tersebut di point of purchase (outlet atau gerai). Penelitian yang dilakukan dalam hal ini adalah dengan menggunakan metode survey dengan pengambilan sample secara random sampling. Adapun yang menjadi sample dari penelitian ini adalah para frontliner Telkomsel yang terdapat pada outlet atau gerai resmi Telkomsel di daerah DKI Jakarta. Diperoleh sebanyak 162 responden yang berada di seluruh DKI Jakarta di mana dari responden tersebut terdiri atas 64 responden pria dan 98 responden perempuan. Adapun masa kerja responden berkisar antara 1 hingga 4 tahun dengan tingkat pendidikan sekolah menengah hingga sarjana. Hasil penelitian ini menggunakan metode Structural Equation Modeling (SEM). Dari pengujian terhadap seluruh konstruk yang ada, dinyatakan bahwa seluruh konstruk tersebut valid dan reliable. Selain itu, dengan penggunaan indeks Goodness Of Fit (GOF) dapat dinyatakan bahwa model yang ada telah menunjukkan kecocokan yang baik. Berdasarkan penggunaan metode ini pula dapat dinyatakan bahwa konstruk PLACE memberikan pengaruh terbesar terhadap konstruk PROMOTION, sementara konstruk PRODUCT dan PRICE tidaklah menunjukkan hubungan yang signifikan dengan konstruk PROMOTION. Kesimpulan dari penelitian ini ialah bahwa konstruk PLACE memberikan kontribusi yang terbaik terhadap konstruk PROMOTION. Begitu pula dengan konstruk PROMOTION juga sudah dapat memberikan kontribusi yang baik terhadap konstruk KINERJA. Namun, secara menyeluruh, kinerja dari pelaksanaan strategi marketing mix di channel distribution ini masih belum optimal. Artinya bahwa, Telkomsel kiranya masih perlu mengkaji kembali strategi serta pelaksanaannya sehingga penerapan strategi tersebut menjadi optimal dan membawa dampak yang positif bagi para frontliner yang ada di outlet atau gerai.
ABSTRAK
The competition complexity between cellular telecommunication operators nowadays should encourage all performers to build new strategies in order to maintain as well as to improve their market. Telkomsel as one of those performers should also concern about it in order to retain its position as a market leader not to be threaten and finally not to be replaced by any other telecommunication operators. In order to win a competition, implementing the marketing mix strategy on the distribution channel, which is for the time being known as trade marketing, is a proper strategy to be conducted by Telkomsel. Basically, this strategy is a link between a sale and a marketing division whose aim is surely to make those two divisions effective at every point of purchase (outlet or counter). The method used in this research is a survey method with random sampling. The samples of this research are Telkomsel frontliners at the official outlets or counters of Telkomsel in DKI Jakarta area. There are 162 respondents who are spread in DKI Jakarta: there are 64 male respondents and 98 female respondents. The working period of those respondents is between 1 and 4 years and they are from high school graduates or university graduates. The method used in this research is Structural Equation Modeling (SEM). From the analysis on the whole constructs, it can be stated that the whole construct is valid and reliable. Besides, by using Goodness of Fit (GOF) index, it can be stated that the applied model fits well. Based on the method, it can be also stated that PLACE construct gives the greatest impact to PROMOTION construct, meanwhile PRODUCT and PRICE construct does not show any significant relation to PROMOTION construct. The summary of this research is that PLACE construct gives the best contribution to the PROMOTION construct. Meanwhile, PROMOTION construct also gives good contribution to WORKING ABILITY construct. However, overall, the working ability of the marketing mix strategy implementation on the distribution channel has not been optimally done yet. It means that Telkomsel needs to reevaluate its strategy and its implementation so that the application of that strategy becomes optimal and brings positive impact to the frontliners at their outlets or counters.
Jakarta: Universitas Indonesia Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, 2007
T22920
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Indah Wulandari
Depok: Universitas Indonesia, 2005
T36609
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dian Anggrini
Abstrak :
Untuk menjamin bahwa kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan oleh suatu perusahaan selaras dengan tujuan umumnya, maka setiap perusahaan membutuhkan suatu sistem pengendalian manajemen. Untuk memantau kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan, digunakan perangkat pengukuran kinerja atas unit-unit usaha yang menjalankan kegiatan tersebut. Dalam menerapkan sistem pengendalian manajemen daan penilaian kinerja unit usaha, perusahaan acapkali menemukan kesulitan-kesulitan. Kesulitankesulitan tersebut disebabkan karena sistem pengendalian manajemen ini berhubungan langsung dengan perilaku berbagai individu yang berbeda-beda. Dalam perusahaan yang merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN), kesulitan tersebut ditambah dengan adanya komitmen perusahaan terhadap pemerintah yang tertuang dalam tujuan pokok perusahaan, baik dalam jangka panjang maupundalam jangka pendek. Skripsi ini bertujuan untuk memberikan suatu gambaran atas sistem pengendalian manajemen dan pengukuran kinerja yang dijalankan perusahaan. Studi kasus dilakukan pada PT Telkom, Persero, dengan menggunakan data Pedoman Penilaian oleh suatu suatu BUMN yang berbentuk Kinerja Unit PT Telkom yang telah disesuaikan dengan Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No: 826/ KMK00/ 1992. Dari informasi tersebut dapat dilihat apakah sistem penilaian kinerja unit usaha yang berlaku dapat dijadikan sebagai alat pengendalian atas pencapaian tujuan umum perusahaan.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1994
S18815
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abstrak :
"Routing bergantung pada asal panggilan (Origin-dependent routhig/ODR) dan routing bergantung pada waktu (Time-dependent roating/TDR) merupakan salah satu dari beberapa feature tambahan dari layanan bebas pulsa internasional yang bersifat optional (dapat diaktifkan atau boleh juga tidak diaktifkan). Kedua feature tambahan tersebut merupakan kelebihan dari layanan bebas pulsa interasional dengan sistem berbasis jaringan cerdas dibandingkan dengan layanan bebas pulsa yang sudah ada sebelumnya (sistem collect call). Skripsi ini merupakan simulasi dari kedua feature tambahan tersebut (ODR dan TDR) serta feature jasa (service feature) One Number yang merupakan salah satu inti (core) dari feature jasa layanan bebas pulsa Internasional berbasis jaringan cerdas disamping feature jasa Reverse Charging. Simulasi dilakukan dengan menggunakan dua buah komputer dimana komputer pertama sebagai Jaringan Cerdas dan komputer lainnya sebagai jaringan telepon yang mewakili jaringan sentral dan terminal telepon. Dari uji coba simulasi dapat dilihat bahwa layanan bebas pulsa internasional dengan sistem berbasis jaringan cerdas lebih menguntungkan dibandingkan layanan bebas pulsa internasional biasa (collect calf) baik untuk pihak penyelenggara maupun pibak pelanggan serta dapat mengurangi beban kerja dari sentral penyambung karena penambahan fungsi ""kecerdasan"" tersebut ke dalam jaringan dan feature-feature jasa yang ditawarkan seperti yang akan disimulasikan. Simulasi ini dibuat dengan menggunakan bahasa program Borland Delphi for Windows."
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1997
S38889
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abstrak :
Pada skripsi ini dirancang bangun prototype modulator w/4 DQPSK yang dapat digunakan untuk keperluan laboratorium dengan menggunakan komponen-komponen lojik (berbasis TTL dan CMOS) dan op-amp serta komponen pasif lai mya. Penggunaan IC-IC lojik dikarenakan harganya yang relatif murah dan mudah didapat di pasaran. Pada rancangan ini terdapat dua modul utama yaitu Fungsi Lojik (berupa rangkaian kombinasional) dan Penggeser Fasa. Dengan mengetahui urut-urutan keadaan sekarang (present state) dan keadaan mendatang (next state), dengan mudah dapat dibuat rangkaian kombinasionalnya (fungsi lojik) yang didapat dengan menggunakan tabel eksitasi (tabeI rangsangan) dan Pemetaan Karnaugh (Q-map). Sedangkan untuk penggeser fasanya dibuat dengan menggunakan op-amp (IC 301) dan komponen pasif lainnya. Masukan dari modulator adalah data paralel (A1 dan B 1). Data paralel yang masuk ke Fungsi Lojik Modulator akan menghasilkan 3 bit paralel, yang kemudian akan masuk ke dekoder 1 ke 8. Selanjutnya dekoder memilih Penggeser fasa yang dapat menggeser fasanya sesuai dengan data yang masuk. Penggeser Fasa ini mendapat masukan dari oscillator berupa gelombang sinus dengan tegangan 1 Vpp dan frekwensi 1 kHz. Dengan demikian keluaran modulator adalah gelombang sinus dengan tegangan dan frekwensi yang sama, hanya saja fasanya yang berubah-ubah sesuai dengan data masukannya. Keluaran sinyal dari modulator dapat dilihat pads oscilloscope dan konstelasi sinyalnya diperagakan oleh tampilan LED. Alat ini hanya mampu beroperasi pada tegangan 1,04 volt, diatas tegangan tersebut sinyal sudah carat. Sedangkan alat ini dapat digunakan pads berbagai frekwensi, tetapi pergeseran fasanya harus dikalibrasi kembali.
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1997
S38873
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Geunta Geumasih Sifa
Abstrak :
PT. A adalah sebuah perusahaan yang bergerak dalam industri telekomunikasi di Indonesia. PT. A memiliki produk fisik berupa sim card yang digunakan oleh seluruh masyarakat Indonesia. Dalam produksinya PT. A mengandalkan seluruhnya kepada pihak ketiga atau vendor. Hal tersebut membuat penting bagi PT. A untuk melakukan manajemen risiko. Pada penelitian ini PT. A memiliki enam permasalahan utama yang berdampak pada 10 akibat. Berdasarkan hal tersebut, penelitian ini bertujuan untuk mencegah permasalahan tersebut terjadi dengan melakukan analisis pada ke seluruhan aliran rantai pasok PT. A. Identifikasi menunjukan bahwa terdapat 20 tahapan pada proses bisnis PT. A yang memiliki 53 risk event dan 80 risk agent. Hasil pengolahan dari HOR fase 1 didapatkan 16 risk agent prioritas yang akan ditanggulangi oleh PT. A dengan melakukan identifikasi terhadap preventive action. Identifikasi menunjukan terdapat 17 preventive action yang dapat mitigasi risk agent prioritas. Hasil pengolahan HOR fase 2 didapatkan empat preventive action prioritas dan akan dilakukan pembobotan dengan menggunakan AHP dengan kriteria yang telah ditentukan. Hasil pembobotan AHP adalah preventive action prioritas yang memenuhi ketiga kriteria. ......PT. A is a company engaged in the telecommunications industry in Indonesia. PT. A has a physical product in the form of a sim card that is used by all Indonesian people. In the production of PT. A rely entirely on third parties or vendors. This makes it important for PT. A to do risk management. In this study PT. A has six main problems that have 10 effects. Based on this, this study aims to prevent these problems from occurring by analyzing the entire supply chain fl ow of PT. A. Identification shows that there are 20 stages in the business process of PT. A which has 53 risk events and 80 risk agents. The results of the processing of HOR phase 1 obtained 16 priority risk agents which will be handled by PT. A by identifying the preventive action. Identification shows that there are 17 preventive actions that can mitigate priority risk agents. The results of HOR phase 2 processing obtained four priority preventive actions and will be weighted using AHP with predetermined criteria. The results of the AHP weighting are priority preventive actions that meet the three criteria.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fitri Yuli Zulkifli
Abstrak :
Kebutuhan akan jasa telekomunikasi yang besar pada High !live Building (HRB) di Gatot Subroto - Kuningan Jakarta, menyebabkan PT TELKOM sebagai operator telekomunikasi di Indonesia melaksanakan Proyek Gatsu yang berdasarkan perkiraan kebutuhan tahun 1993. Proyek ini didukung dengan teknologi tekrtik transmisi Synchronous Digital Hierarchy (SDH) yang berkemampuan menyaiurkan sinyal dengan kecepatan tinggi dan sistem fiber In The Loop (F1TL) sebagai jaringan lokal akses ke pelanggan. Analisis penerapan proyek Gatsu menghasilkan beberapa masukan berupa sistem pada proyek belum digunakan secara maksimal, masih dapat ditingkatkan kemampuan dalam melayani kebutuhan telekomunikasi di HRB terutama dalam pemenuhan kebutuhan berdasarkan perkiraan akhir tahun 1998 (Rencana Eskalasi Maksimum). Adanya perkiraan kebutuhan jenuh tiap HRB juga memerlukan kapasitas yang besar di luar kemampuan kapasitas proyek Gatsu (yang menggunakan STM-4).
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1997
S38901
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover