Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 12 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ahyar Mulyana
Abstrak :
ABSTRAK
Pelayanan keperawatan bagian integral dari pelayanan kesehatan merupakan pelayanan professional yang diberikan oleh perawat yang professional pula. Kualitas pelayanan yang diberikan oleh perawat dapat dinilai dari kinerja yang ditampilkan oleh perawat tersebut. Pada umumnya penilaian kinerja perawat dilakukan oleh kepala ruangan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat gambaran dan pengambilan keputusan dari kepala ruangan dalam menilai penampilan kinerja perawat pelaksana di ruang rawat inap RSUD Kota Bandung. Desain penelitian ini menggunakan riset kualitatif dengan pendekatan kelompok diskusi terfokus/fokus group diskusi (FGD), partisipan sebanyak 5 orang perawat di 5 ruang rawai inap RSUD Kota Bandung, Jawa Barat bulan April 2007. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara melalui kelompok diskusi terfokus. Hasil penelitian diperoleh informasi bahwa: 1) penilaian kinerja yang dilakukan berdasarkan obyektif subyektif skoring dan musyawarah 2) Kriteria menilai kinerja yang dilakukan berdasarkan renumerasi dan ketentuan pegawai negeri sipil 3) Pembuatan perankingan berdasarkan keterampilan dan senioritas, 4) system penghargaan terdiri dari ketentuan penghargaan finansial dan non finansial. Kesimpulan penelitian adalah diperoleh informasi cara penilaian kinerja, kriteria-kriteria penilaian, pembuatan perankingan dan system penghargaan di RSUD Kota Bandung, Saran dari penelitian ini adalah manajer puncak dapat tetap terlibat dalam penentuan system penghargaan pada staf keperawatan di tiap unit pelayanan di rumah sakit.
2007
T22854
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gita Fedora Ramdhani
Abstrak :
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh perceived organizational support terhadap task performance yang dimediasi individual readiness for change dan psychological capital. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain cross sectional. Sampel penelitian ini adalah karyawan yang bekerja di perusahaan telekomunikasi seluler di seluruh Indonesia yang didapatkan dengan menggunakan purposive sampling. Total sampel berjumlah 275 karyawan. Metode analisis yang digunakan yaitu structural equation modeling dengan menggunakan aplikasi LISREL. Hasil penelitian menunjukkan bahwa psychological capital memediasi pengaruh perceived organizational support terhadap individual readiness for change dan task performance. Akan tetapi, perceived organizational support dan individual readiness for change tidak memiliki pengaruh signifikan secara langsung terhadap task performance. ......This study aims to determine the effect of perceived organizational support in task performance mediated by individual readiness for change and psychological capital. This research is a quantitative study with a cross-sectional design. The samples of this study were employees who work in cellular telecommunication companies throughout Indonesia, obtained using purposive sampling. The total samples were 275 employees. The analytical method used is structural equation modeling using the LISREL application. The results showed that psychological capital mediated the effect of perceived organizational support on individual readiness for change and task performance. However, perceived organizational support and individual readiness for change do not have a direct significant effect on task performance.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ika Mulatsih Fauziah
Abstrak :
Tantangan perekonomian Indonesia saat ini semakin kompleks sehingga peran regulator industri keuangan menjadi sangat penting karena kebijakan yang diambil berdampak pada seluruh rakyat dan kredibilitas pemerintah. Dalam melaksanakan peran tersebut diperlukan karyawan yang kompeten sehingga harus dipastikan pengembangan karyawan melalui talent development dilakukan dengan perencanaan dan strategi yang baik. Pelaksanaan talent development dan persepsi keadilan yang dirasakan karyawan dapat mempengaruhi job satisfaction, task performance, dan affective commitment karyawan. Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh implementasi talent development terhadap job satisfaction, task performance, dan affective commitment dengan distributive justice sebagai mediator dan procedural justice sebagai moderator di Lembaga Regulator Industri Keuangan (LARIK) Indonesia dengan Stuctural Equation Modeling (SEM). Data penelitian didapatkan dari 464 karyawan LARIK dengan kuesioner online. Penelitian menemukan bahwa talent development berpengaruh positif terhadap job satisfaction, task performance, dan affective commitment. Penelitian juga mengungkapkan bahwa distributive justice memediasi parsial pengaruh dimaksud. Hasil lainnya yaitu procedural justice memoderasi hubungan distributive justice terhadap job satisfaction, task performance, dan affective commitment. Selanjutnya, implikasi manajerial dan praktikal dari temuan tersebut didiskusikan. ......The challenges of the Indonesian economy are currently increasingly complex, so the role of the financial industry regulator is very important because the policies taken have an effect on all people and the credibility of the government. In carrying out this role, competent employees are needed so it must be ensured that employee development through talent development is carried out with good planning and strategy. The application of talent development and perceptions of employee fairness can effect job satisfaction, task performance, and affective commitment. This research purposes to determine the impact of talent development implementation on job satisfaction, task performance, and employee affective commitment with distributive justice as a mediator and procedural justice as a moderator in the Indonesian Financial Industry Regulatory Institution (LARIK) with structural equation modeling. The research data were obtained from 464 LARIK employees using an online questionnaire. Research has found that talent development has a positive effect on job satisfaction, task performance, and affective commitment. Research also reveals that distributive justice mediates this partial effect. Another result is procedural justice moderating the relationship of distributive justice to job satisfaction, task performance, and affective commitment. Next, the managerial and practical implications of these findings are discussed.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisinis Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fani Ristanti
Abstrak :
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji dampak work autonomy dan workplace spirituality terhadap innovative work behavior dan work engagement untuk selanjutnya menguji dampak dari work engagement terhadap task performance melalui mediasi innovative work behavior. Data dikumpulkan melalui kuesioner dan dianalisis menggunakan Structural Equation Modeling (SEM) untuk memeriksa kecocokan keseluruhan model menguji kausalitas antar konstruk. Sebanyak 716 karyawan Milenial di berbagai industri di Indonesia berpartisipasi menjadi sampel penelitian. Hasil penelitian ini mengungkapkan bahwa workplace spirituality memiliki efek positif pada innovative work behavior karyawan baik secara langsung maupun tidak langsung melalui work engagement. Namun, work autonomy tidak memiliki pengaruh langsung yang signifikan terhadap innovative work behavior, sehingga hanya dapat dipengaruhi secara tidak langsung melalui work engagement. Secara lebih lanjut, terdapat pengaruh yang signifikan antara work engagement dan task performance melalui innovative work behavior baik secara langsung maupun tidak langsung. Studi ini menunjukkan bahwa work autonomy dan workplace spirituality yang tinggi akan meningkatkan work engagement dan mempromosikan innovative work behavior yang pada akhirnya dapat meningkatkan kinerja tugas karyawan. Implikasi manajerial terkait dengan work autonomy, workplace spiritualtity, work engagement, innovative work behavior dan task performance juga akan dibahas dalam penelitian ini. ......The aim of this study is to examine the effect of work autonomy and workplace spirituality on innovative work behavior and work engagement to further consider the impact of work engagement on task performance through mediating innovative work behavior. Data were collected through an online questionnaire and analyzed using Structural Equation Modelling (SEM) to test the overall fitness of model and causality between each construct. A total of 716 Millennial employees in various industries in Indonesia participated as research sample. The results of this study revealed that workplace spirituality had a positive effect on innovative work behavior of employees both directly and indirectly through work engagement. However, work autonomy had no significant direct effect on innovative work behavior. Thus, it can only be affected indirectly through work engagement. Moreover, there was significant effect between work engagement and task performance through innovative work behavior both directly and indirectly. This study indicated that high level of work autonomy and workplace spirituality will improve the level of work engagement and promote innovative work behavior which ultimately enhance task performance of employee. Managerial implications related to work autonomy, workplace spirituality, innovative work behavior, and task performance will also be discussed in this study.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Michael Sidhi Triswandana
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk menentukan jumlah optimal dari operator pemindahan unit mobil pada Vehicle Logistic Center di sebuah perusahaan manufaktur otomotif. Hal ini dilatar belakangi oleh tingkat persentase produktifitas operator pemindahan unit mobil area storage yard (73,33%) yang berada paling rendah dan memiliki jumlah operator paling banyak daripada bagian unit kerja yang lain dengan jenis kerja yang sama. Dalam penelitian ini akan dilakukan perhitungan jumlah operator optimal menggunakan pendekatan Workload Analysis dimana pengukuran kerja dilakukan terlebih dahulu kepada seluruh (5 orang) operator pemindahan unit mobil area storage yard VLC menggunakan metode work sampling untuk mendapatkan nilai waktu baku. Sedangkan data beban kerja diperoleh dari data rencana produksi tahunan perusahaan. Hasil analisis beban kerja menunjukan bahwa jumlah operator masih belum optimal. Hal ini dikarenakan berdasarkan perhitungan didapatkan jumlah operator yang optimal adalah sebanyak 3 orang yang artinya terdapat kelebihan jumlah operator adalah sebanyak 2 orang. ......This research is aim to determine optimum number for car moving operators at Vehicle Logistic Centre in an automotive manufacturing company. Observation data shows that productivity rate of storage yard car moving operator is the lowest (73.33%) than the other and it also has the most number of operators than the other working area. In this research, workload analysis approach is used to calculate optimum number for the operator. Work sampling is done to all car moving operators (5 persons) at storage yard area in order to determine working operation standard time. The result shows that this number is not optimal yet. From calculation, there are 2 excess operators; because the optimum number for car moving operator at vehicle logistic centre of an automotive manufacturing company is 3 persons.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
S771
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Idzhar Jaya Nugraha
Abstrak :
Perubahan dinamika lingkungan pada suatu perusahaan baik dari sisi internal maupun eksternal membutuhkan tindakan yang mengintegrasikan manajemen stratejik dengan kepemimpinan. Sejauh mana seseorang dapat dipercaya menjadi pemimpin yang secara langsung dapat mempengaruhi lingkungan dan memiliki dampak substansial terhadap persepsi lingkungan dan rekasi terhadapnya. Peran pemimpin sebagai penghubung kedua sisi tersebut untuk mewakili kepentingan dari pandangan internal organisasi terhadap kepentingan dan pandangan kelompok luar serta mampu menyeimbangkan keduanya (boundary spanner). Pada sektor perbankan kompleksitas wewenang yang menjadi tanggungjawab pimpinan cabang dapat menimbulkan perilaku-perilaku yang tidak konsisten dan perannya semakin tidak terarah. Sebagai kepanjangan tangan dan membawa image dari perbankan, kantor cabang merupakan tempat terjadinya interaksi antara pegawai dengan nasabah. Aspek operasional dan marketing menjadi tugas pokok bagi branch manager untuk memadukan keduanya agar seimbang dan mencapai target yang telah ditetapkan oleh kantor pusat (headquarter). Menggunakan perspektif strategic leadership, melalui tipe kepemimpinan authentic leadership penelitian ini menyelidiki apakah terdapat pengaruh kepemimpinan otentik (authentic leadership) terhadap konflik peran (role conflict), ambiguitas peran (role ambiguity) dan kinerja tugas (task performance). Penelitian ini dilakukan di PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, yang melibatkan 100 kepala cabang dari regional I hingga XII dengan model cabang yang berbeda. Penelitian ini menggunakan metode SEM, dengan tingkat respons lebih dari 66.7%. Hasil penelitian menunjukkan Authentic leadership memiliki pengaruh negatif terhadap tingkat role conflict dan role ambiguity namun dalam penelitian ini tidak berpengaruh secara signifikan. Sementara Authentic leadership memiliki terbukti memiliki pengaruh yang signifikan terhadap peningkatan task Performance. Serta role ambiguity memberikan pengaruh positif terhadap ketidakjelasan peran (role conflict). Penelitian ini memberikan keterbaruan, dimana peran kepemimpinan sebagai boundary spanner pada perusahaan perbankan yang besar memiliki tingkat konflik peran dan ambiguitas peran yang tidak begitu signifikan. Hal ini dikarenakan melalui pengembangan authentic leadership, pemimpin harus terbuka untuk beradaptasi terhadap lingkungan organisasi merupakan indikator terkuat dalam pencapaian kinerja. ......Changes in environmental dynamics in a company both internally and externally require actions that integrate strategic management with leadership. The extent to which a person can be trusted to be a leader who can directly influence the environment and have a substantial impact on environmental perceptions and reactions to them. The role of the leader as a liaison between the two sides is to represent the interests of the organization's internal views on the interests and views of the outside group and to be able to balance the two (boundary spanner). In the banking sector, the complexity of the authority that is the responsibility of branch managers can lead to inconsistent behaviors and the role is increasingly undirected. As an arm and carry the image of the bank, the branch office is the place where interaction between employees and customers occurs. Operational and marketing aspects are the main tasks for branch managers to integrate the two to balance and achieve the targets set by the headquarter. Using the perspective of the leadership strategy, through the authentic leadership type this study investigated whether there was an influence of authentic leadership on role conflict, role ambiguity and task performance. These variables become a research material in the banking sector and have a relationship with banking performance. This research was conducted at PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, which involved 100 branch heads from regional I to XII with a branch model consisting of: Branch Offices (KC), Sub-Branch Offices (KCP) and Sub-Branch Offices of Business Partners (KCP MMU ). This research used the SEM method, with response rate of more than 66.7%. The results showed that authentic leadership has a negative effect on the role conflict and role ambiguity, but in this research hasn’t significant effect. While Authentic leadership has proven to have a significant effect on improving task performance and Role ambiguity has a positive influence on increasing role conflict. This study provides renewal, where the role of leadership as a boundary spanner in large banking companies has a level of role conflict and role ambiguity that is not too significant. Through the authentic leadership development with openness and willingness to adapt the organizational environment is the strongest indicator of performance achievement.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2018
T51881
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ayu Resita
Abstrak :
Skripsi ini menganalisis tentang kinerja Polwan Unit PPA dalam organisasi kepolisian yang bergender maskulin dengan menggunakan teori Gendered Organization. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah Gendered Organization Theory yang di dalamnya berisi lima proses yang membentuk organisasi bergender yaitu, (a) pembagian divisi berdasarkan gender; (b) konstruksi simbol dan citra; (c) interaksi antar individu; (d) pemahaman individu mengenai organisasi yang ditempatinya; (e) logika organisasi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif, dengan tipe penelitian studi kasus yang secara khusus berfokus pada pendeskripisian dan pemahaman serta pengalaman individu. Informan dalam penelitian ini terdiri dari dua orang Polwan Unit PPA sebuah Polres, satu orang Polisi Laki-laki Unit PPA, dan dua orang psikolog. Penelitian ini berusaha untuk mengungkapkan kinerja Polwan Unit PPA yang berada dalam sebuah lingkungan kerja bergender maskulin, terutama ditinjau dari sisi sensitivitas dan empatinya sebagai Polwan Unit PPA. Hasil temuan data menunjukkan bahwa masih adanya budaya maskulin yang berjalan dalam tubuh kepolisian, termasuk dalam Unit PPA yang khusus menangani masalah anak dan perempuan. ......This thesis tries to analyze about Unit PPA Policewomen's working performances in police organization which has strong masculinity culture using Gendered Organization Theory. The theory used in this research is Gendered Organization Theory which contains five gendering process in organization, that is, (a) gendering practices; (b) construction of symbols and images; (c) individual interaction; (d) internal gender constructions; (e) organizational logic. The method used in this research is qualitative research with case study as its type, which focused on describing, understanding and also the experiences of each subjects inside. The subjects in this research consist of two policewomen that work in Unit PPA, one policemen, and two psychologists who have work experiences with police or policewomen. This research tries to reveal Unit PPA Policewomen's working performance, mostly reviewed from their sensitivity and empathy, considering that police organization have their masculinity culture run in their blood, including Unit PPA which is particularly handling children and women's problems.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2016
S62636
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ramadhan Safari
Abstrak :
Efek audiens menyatakan bahwa kinerja seseorang mungkin dipengaruhi oleh kehadiran orang lain. Penelitian ini bertujuan untuk menguji hipotesa bahwa individu lebih canggung tampil dalam kondisi outgroup (orang yang tidak dikenal) dan akan kurang canggung dalam kondisi di dalam kelompok yang dikenal. Penelitian ini berfokus pada aspek model evaluation apprehension dari efek audiens. Penelitian ini memiliki hipotesis bahwa peserta dalam kondisi ingroup akan menunjukan performa yang lebih baik dibandingkan saat bersama orang yang tidak dikenal, kondisi sendirian akan berkinerja lebih baik daripada kondisi bersama orang yang tidak dikenal, dan kondisi sendirian akan menunjukan performa lebih buruk daripada kondisi di dalam kelompok. tiga puluh peserta yang bersedia mengikuti penelitian ini dibagi dalam tiga kelompok eksperimen (masing-masing N=10) dengan kondisi yang berbeda (bekerja sendiri, bersama orang asing, bersama ingroup). Peserta dari setiap kelompok diminta untuk mengerjakan tugas pencarian kata dalam batas waktu yang ditentukan. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa tidak ada pengaruh yang signifikan terhadap kinerja seorang individu di tiga kondisi. ......Audience effects state that an individual's performance might be affected by the presence of another. This study aims to confirm a study which focuses on how individuals were more embarrassed performing in an outgroup condition and would be less embarrassed in an ingroup condition. This study focuses on evaluation apprehension model aspect of audience effect. This study’s hypotheses that participants in ingroup condition will perform better than the stranger condition, the alone condition will perform better than the stranger condition, and alone condition will perform worse than the ingroup condition. Thirty participants were chosen to be in the experiment, where they were divided into groups of 10 across conditions (alone, ingroup, and stranger), and asked to perform a word search task within a time limit. The result showed no significant effect on performance across three conditions. In conclusion, the results did not support the hypotheses.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2020
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Audrey Ayudia
Abstrak :
Secara umum, assesmen, seperti test, seringkali dilakukan dibawah pengawasan oleh ahli. Namun, sejumlah penelitian menunjukkan bahwa kehadiran audiens ahli dapat mempengaruhi performa individu menjadi buruk. Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh keberadaan audiens ahli pada performa kerja. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental yang melibatkan tiga kelompok, yakni kelompok diawasi audiens ahli, kelompok diawasi audiens pemula dan kelompok tidak dalam pengawasan audiens. Pada penelitian ini, diprediksikan bahwa individu yang berada diawasi audiens ahli akan menampilkan performa lebih buruk dibandingkan dengan individu yang tidak berada diawasi audiens ahli. Sebanyak tiga puluh mahasiswa University of Queensland direkrut secara sukarela sebagai partisipan. Peserta diminta untuk menjawab persoalan matematika dalam format jawaban pendek dengan benar di bawah batas waktu. Hasil penelitian lintas kelompok eksperimen menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan dalam performa kerja antara kondisi audiens ahli, audiens pemula dan tanpa audiens. Studi ini menunjukkan bahwa kehadiran audiens ahli tidak berpengaruh dalam performa individu dalam menyelesaikan persoalan matematika. Oleh karena itu, adanya perubahan pengawasan asesmen melalui pemula sebagai pengawas tidak memiliki perbedaan karena tidak ada pengaruh yang signifikan antara pengawasan asesmen terhadap performa pengerjaan masalah.
Assessments are generally conducted under the supervision of experts (e.g. test). However, the presence of an expert audience might result on a poor individual performance. The current study aimed to test whether the presence of an expert audience have an effect on individual performance. This study is an experimental study that with three group (i.e. expert audience group, novice audience group, and no audience group). It is predicted that those who are under the expert audience condition would perform worse compared to those in the novice audience or no audience condition. A total of thirty University of Queensland students are voluntarily recruited as participants. The participants are asked to answer correctly math equations with short answer format under a time limit. The result showed there are no significant difference between the expert audience conditions, the novice audience conditions, and no audience conditions. This current study suggests that the presence of an expert audience have no effect on the individual performance. Thus, it argues that changing the supervisor of assessment to novice instead of experts would have no difference, as it held no significant effect on task performance.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2020
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Dina Ramadhani
Abstrak :
ABSTRAK Performa tugas adalah hal yang penting di dalam sebuah organisasi karena menjadi salah satu indikator penentu dari outcome (luaran) organisasi khususnya pada individual level outcomes. Salah satu variabel yang diduga penting adalah self-efficacy khususnya dalam konteks pekerjaan, yaitu Role-Breadth Self-Efficacy (RBSE). Penelitian ini terdiri dari dua studi. Studi 1 bertujuan untuk mengetahui pengaruh role-breadth self-efficacy terhadap performa tugas pegawai di Institusi X. Pengambilan data dilakukan dengan menyebarkan kuesioner kepada 42 pegawai di level pelaksana dan 12 kepala sub-bagian. Data dianalisis dengan teknik korelasi Pearson dan regresi linier sederhana. Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan yang signifikan antara role-breadth self-efficacy dan performa tugas pegawai di level pelaksana dengan nilai r= 0,44; R2= 19; p value < 0,05. RBSE memiliki pengaruh terhadap performa tugas pegawai sebesar 19%. Kekuatan hubungan RBSE dan performa tugas termasuk ke dalam kategori sedang. Kemudian, penelitian dilanjutkan dengan studi 2 untuk mengetahui efektivitas dari program intervensi yang diberikan yaitu pelatihan pengenalan konsep role-breadth self-efficacy. Jumlah responden yang mengikuti pelatihan sebanyak lima orang. Analisis efektivitas intervensi dilakukan dengan menggunakan teknik Wilcoxon Signed Rank Test. Hasil analisis menunjukkan terdapat perbedaan RBSE yang signifikan antara responden sebelum dan sesudah diberikan pelatihan dengan nilai Z= -2,03; Asymp. Sig.(2-tailed) = 0,04. Selain itu, hasil analisis perubahan pengetahuan menunjukkan nilai Z = -1,62 dengan Asymp. Sig (2-tailed) sebesar 0,10 sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan pengetahuan yang signifikan terhadap responden sebelum dan sesudah diberikan pelatihan. Dengan demikian, perlu ada evaluasi mendalam agar Institusi X dapat memanfaatkan pelatihan ini untuk meningkatkan pengetahuan RBSE pada pegawai, salah satunya dengan mengembangkan materi pelatihan yang lebih sesuai dengan karakteristik Institusi X.


ABSTRACT Task performance is necessary for organization because it is one of organizational outcomes factors, especially individual outcomes. One variable that is considered to be important is self-efficacy especially in the context of work, namely Role-Breadth Self-Efficacy (RBSE). This research consists of two studies. Study 1 aims to examine the impact of employee role-breadth self-efficacy on employee task performance at Institusi X. Data were obtained by distributing questionnaire to 42 staffs and 12 head of subsections. Pearson correlation and simple linear regression techniques were carried out to analyze data. The results showed that there was a significant relationship between role-breadth self-efficacy and task performance of employees with r= 0.44; R2= 19.6; p value <0.05. Role-breadth self-efficacy has an impact on employee task performance by 19%. The degree of this relationship was categorized as moderate. Hereafter, study 2 was conducted to examine the effectiveness of intervention program provided, i.e. the introduction of role-breadth self-efficacy concept training. The number of respondents who attended training were five people. The effectiveness of the intervention analysis was carried out using Wilcoxon Signed Rank Test technique. The results showed there were significant differences between role-breadth self-efficacy before and after training with Z=-2,03; Asymp. Sig (2-tailed) = 0,04. Further analysis was carried out to examine change of respondents' knowledge before and after training. There was no significant difference of respondents' knowledge before and after training with Z= -1,62; Asymp. Sig. (2-tailed) = 0.10. Accordingly, Institusi X needs to do in-depth evaluation so that it can take advantage of the training to improve RBSE knowledge for employee, one of them is by developing training materials that are more in line with characteristics of Institusi X.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2019
T52598
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>