Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Farah Fairuz Mumtaz
Abstrak :
Ide bunuh diri menjadi tanda krusial sebelum terjadinya upaya bunuh diri. Pengalaman buruk di masa kecil dilihat sebagai faktor yang berpengaruh pada munculnya ide bunuh diri. Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan antara pengalaman buruk di masa kecil dan ide bunuh diri pada mahasiswa. Partisipan pada penelitian adalah 476 mahasiswa Indonesia berusia 18-25 tahun. Pengukuran ide bunuh diri menggunakan Depressive Symptom Index – Suicidal Subscale (DSI-SS) sementara pengukuran pengalaman buruk di masa kecil menggunakan World Health Organization Adverse Childhood Experiences International Questionnaire (WHO ACE-IQ). Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan positif yang signifikan antara ide bunuh diri dan pengalaman buruk di masa kecil pada mahasiswa Indonesia (r=0,194, n=476, p<0,01). ......Suicidal ideation was a crucial sign before a suicide attempt occurs. Adverse childhood experience was seen as a factor that influenced the emergence of suicidal ideation. This study aims to examined the relationship between adverse childhood experience and suicidal ideation in college students. Participants were 476 Indonesia college students aged 18-25 years. The suicidal ideation was measured with Depressive Symptom Index – Suicidal Subscale (DSI-SS) while the measurement of adverse childhood experience used the World Health Organization Adverse Childhood Experiences International Questionnaire (WHO ACE-IQ). The results showed that there was a significant positive relationship between suicidal ideation and adverse childhood experience in Indonesian college students (r=0,194, n=476, p<0,01).
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dwiyanti Nur Annisa
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk melihat apakah terdapat peran efikasi diri dalam memengaruhi kemunculan ide bunuh diri pada mahasiswa. Berdasarkan hasil survei, dikatakan bahwa kelompok usia mahasiswa merupakan kelompok yang rentan mengalami ide bunuh diri, sehingga diperlukan upaya yang dapat mencegah kemunculan ide bunuh diri. Salah satu upaya tersebut yaitu meningkatkan efikasi diri. Partisipan pada penelitian ini merupakan 694 mahasiswa aktif perguruan tinggi. Data diolah dan dianalisis menggunakan analisis regresi linear sederhana untuk melihat seberapa besar peran efikasi diri terhadap ide bunuh diri dan independent sample t-test untuk melihat apakah ada perbedaan skor ide bunuh diri pada jenis kelamin, sumber dukungan sosial, dan riwayat diagnosis gangguan kesehatan mental. Partisipan diukur dengan menggunakan alat ukur General Self-Efficacy Scale (GSES) dan Depressive Symptom Index - Suicidality Subscale (DSI-SS). Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat peran efikasi diri terhadap ide bunuh diri, sehingga dapat dikatakan bahwa efikasi diri dapat memprediksikan kemunculan ide bunuh diri. Pada penelitian ini ditemukan bahwa tidak terdapat perbedaan tingkat ide bunuh diri pada jenis kelamin laki-laki maupun perempuan. Mahasiswa yang tidak memiliki sumber dukungan sosial dan memiliki diagnosis gangguan kesehatan mental ditemukan memiliki tingkat ide bunuh diri yang lebih tinggi. Berdasarkan hasil penelitian ini, ditemukan bahwa efikasi diri dapat menjadi faktor protektif ide bunuh diri, sehingga mahasiswa disarankan agar meningkatkan efikasi diri supaya dapat mengurangi kemunculan ide bunuh diri. ...... This study was conducted to see whether there is a role for self-efficacy in the emergence of suicidal ideation in college students. Based on the survey, it was said that the student age group is a group that is prone to experiencing suicidal ideation, so efforts are needed to prevent the emergence of suicidal ideation. One of the effort is to increase self-efficacy. Participants in this study were 694 active college students. The data were processed and analyzed using simple linear regression analysis to see how big the role of self-efficacy on suicidal ideation and independent sample t-test to see differences in suicide ideation scores on gender, sources of social support, and history of mental health disorder diagnosis. Participants were measured using the General Self-Efficacy Scale (GSES) and Depressive Symptom Index - Suicidality Subscale (DSI-SS). The results show that there is a role of self-efficacy in suicidal ideation, so it can be said that self-efficacy can predict the emergence of suicidal ideation. In this study, there was no difference between male and female suicidal ideation. Students who did not have a source of social support and had a diagnosis of a mental health disorder had higher rates of suicidal ideation. Based on this study, it was found that self-efficacy is a protective factor for suicidal ideation, so students are advised to increase self-efficacy so to reduce the emergence of suicidal ideation.
Depok: Fakultas Psikologi Univeraitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agung Tri Yuwono
Abstrak :
Remaja harus dapat mencapai tugas perkembangan Remaja harus dapat mencapai tugas perkembangan identitas diri agar tidak terjadi kebingungan peran yang dapat memunculkan ide bunuh. Tujuan dari penelitian ini menerapakan Terapi Kelompok Terapeutik dan Family Psychoeducation Therapy (FPE) sebagai upaya pencegahan ide bunuh diri pada remaja dengan pendekatan model adaptasi stres Stuart. Penelitian ini menggunakan desain operational research dengan jumlah sampel 42 individu yang dibagi menjadi 20 remaja dalam kelompok kontrol dan 22 remaja dalam kelompok intervensi. Hasil analisis Mann-whitney menunjukkan bahwa terdapat perbedaan antara kelompok kontrol yang diberikan TKT, pendampingan, dan latihan mandiri dengan kelompok intervensi yang diberikan TKT, FPE, pendampingan, dan latihan mandiri secara bermakna (p value < 0,05). Penerapan TKT dan FPE direkomendasikan karena dapat menurunkan ide bunuh diri, meningkatkan tugas dan aspek perkembangan, serta meningkatkan kemampuan keluarga dalam merawat remaja. ......Adolescents must be able to achieve the task of developing self-identity so that role confusion does not occur which can give rise to suicidal ideation. The aim of this research is to apply Therapeutic Group Therapy and Family Psychoeducation Therapy (FPE) as an effort to prevent suicidal ideation in adolescents using the Stuart stress adaptation model approach. This research used an operational research design with a sample size of 42 individuals divided into 20 teenagers in the control group and 22 teenagers in the intervention group. The results of the Mann-Whitney analysis showed that there was a significant difference between the control group that was given TKT, mentoring, and independent training and the intervention group that was given TKT, FPE, mentoring, and independent training (p value < 0.05). The implementation of TKT and FPE is recommended because it can reduce suicidal ideation, improve tasks and developmental aspects, and increase the family's ability to care for adolescents.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2024
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library