Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 14 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Juli Komalasari
Abstrak :
ABSTRAK
Aksi mogok kerja yang dilakukan oleh para buruh mendatangkan masalah dan kerugian yang tidak sedikit, baik bagi pihak perusahaan maupun bagi para buruh itu sendiri. Aksi mogok kerja sebagai salah satu bentuk reaksi agresi, termasuksalah satu cara yang digunakan oleh buruh untuk memperbaiki keadaan yang dipersepsikan tidak setimpal. Kendala dalam mendapatkan responden yang sedang atau baru mengikuti aksi mogok kerja mengakibatkan permasalahan untuk melihat hubungan antara persepsi ketidaksetimpalan dengan aksi mogok kerja menjadi bergeser. Variabel yang kemudian dipilih untuk diteliti adalah variabel sikap, karena sikap dapat menjadi determinan penting bagi terjadinya tingkah laku agresi, termasuk aksi mogok kerja. Penelitian ini kemudian berusaha untuk menelaah hubungan antara persepsi ketidaksetimpalan dengan sikap terhadap aksi mogok kerja. Diasumsikan buruh yang memiliki persepsi ketidaksetimpalan tinggi akan memillki sikap yang positif terhadap aksi mogok kerja. Lalu, jika buruh yang melakukan aksi mogok kerja dapat dikatakan menampilkan bentuk reaksi agresi, apakah buruh yang bersikap positif terhadap aksi mogok kerja juga akan cenderung menampilkan bentuk reaksi agresi ? Sebaliknya, apakah buruh yang bersikap negatif terhadap aksi mogok kerja akan cenderung menampilkan bentuk reaksi lain, yaitu reaksi substitusi atau reaksi melarikan diri ? Penelitian ini bertujuan untuk memberi kemungkinan agar aksi mogok kerja ini dapat diantisipasi. Penelitian ini dilakukan terhadap 77 orang buruh produksi yang bekerja di pabrik-pabrik di wilayah Tangerang. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah teknik incidental sampIing.AIat ukur yang digunakan berupa kuesioner berbentuk skala Likert, terdiri dari skala sikap terhadap aksi mogok kerja, skala persepsi ketidaksetimpalan, dan skala bentuk reaksi frustrasi. Hasil utama penelitian ini menunjukkan adanya korelasi yang positif dan signifikan antara persepsi keidaksetimpalan dengan sikap terhadap aksi mogok kerja. Hasil utama lainnya adalah tidak ada perbedaan bentuk reaksi frustrasi antara kelompok buruh yang bersikap positif dengan kelompok buruh yang bersikap negatif terhadap aksi mogok kerja. Saran untuk penelitian berikut adalah melanjutkan penelitian, tetapi bukan lagi sekedar meneliti sikap, melainkan kecenderungan tingkah laku mogok kerja.
1995
S2393
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nina Puji Lestari
Abstrak :
ABSTRAK
Hubungan Industrial tidak dapat dipisahkan dari perselisihan yang terjadi antara pekerja dan pengusaha. Perselisihan yang terjadi di antaranya ialah menyangkut hak, kepentingan, PHK, dan antar serikat buruh/serikat pekerja dalam suatu perusahaan. Pemutusan hubungan kerja menduduki trend tertinggi dalam perselisihan hubungan industrial. Melihat hal tersebut, maka penyelesaian PHK perlu melibatkan pemerintah (tripartit) sebagai salah satu bentuk dari pelayan publik untuk masyarakat dengan menjadi pihak ketiga yang berperan sebagai mediator. Penyelesaian perselisihan pemutusan hubungan kerja yang terjadi pada PT. Panarub Dwi Karya Benoa (PT. PDK) yang berada di Kota Tangerang dilakukan oleh Kementerian Ketenagakerjaan melalui quasi mediasi. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan teknik pengumpulan data dengan wawancara dan studi literatur. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa adanya quasi mediasi yang dilakukan oleh Kementerian Ketenagakerjaan sebagai salah satu penyelesaian perselisihan pemutusan hubungan kerja yang terjadi pada PT. PDK. Mediasi mulai dilaksanakan setelah ada rekomendasi surat dari ILO dengan sebelumnya penyelesaian melalui forum-forum nasional dan internasional. Proses mediasi dalam penyelesaian pemutusan hubungan kerja ditemukan hambatan yang mendukung penyelesaian menjadi lama seperti pada segi sumber daya manusia, pemahaman pihak pekerja dan pengusaha dalam melihat penyelesaian perselisihan, dan lambatnya pelayanan yang diberikan Dinas Ketenagakerjaan. Saran yang diajukan berupa perlunya pengoptimalan sosialisasi dan pembinaan kepada hubungan industrial, meng-upgrade keterampilan mediator dan bekerja sama dengan masyarakat. Kata kunci: Hubungan Industrial, Mediasi, Mogok Kerja, Pemutusan Hubungan Kerja, Tripartit.
ABSTRACT

Industrial relations cannot be separated from the occur between workers and employers. The conflicts that occur might be related to rights, interest, layoffs, and labour unions within an enterprise. Related to that, termination of employment occupies the highest trend in industrial relations conflicts. Seeing this case, a tripartite layoff is needed as a from of public service for the citizens with third parties as intermediaries. The settlement of labour relations conflict that occur PT. Panarub Dwi Karya Benoa (PT. PDK) located in Tangerang City was carried out by the Ministry of Manpower through quasi mediation. This study used qualitative data collection techniques with interviews and literature studies. The result of this study indicate the fact that there was a quasi mediation conducted by the Ministry of Manpower as one of the settlement in conflict termination that occurred at PT. PDK. The mediation was implemented after an agreement from the ILO was previously approved through national and international forums. Through the mediation process in resolving termination of employment faced some obstacles, such of as in human resources, the comprehension of the workers and employers in seeing the settlement conflict, and the slow services provided by the Ministry of Manpower in handling the conflict settlement. Some suggestions related to this matter are about the need to optimize socialization and guidance for industrial relations, upgrade mediator skills, as well as increasing cooperation with the citizen.

2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Satfitri
Abstrak :
Hubungan Industrial tidak dapat dipisahkan dari perselisihan yang terjadi antara pekerja dan pengusaha. Dalam perselisihan tersebut menimbulkan permasalahan mogok kerja yang dilakukan oleh pekerja atau serikat pekerja. Permasalahan mogok kerja membutuhkan peran pemerintah sebagai mediator dimana salah satu tugasnya adalah menjaga hubungan industrial berjalan dengan harmonis. Penyelesaian mogok kerja di wilayah kota administratif Jakarta Utara dilakukan oleh suku Suku Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Jakarta Utara dengan melalui cara mediasi. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui wawancara dan studi literatur. Hasil dari penelitian ini menunjukan adanya mediasi yang dilakukan Suku Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Jakarta Utara sebagai penyelesaian permasalahan mogok kerja. Mediasi tersebut melalui empat tahapan yaitu pemberitahuan mogok kerja, pemanggilan para pihak, peundingan mogok kerja, pembuatan keputusan. Pada pelaksanaan proses mediasi untuk menyelesaikan mogok kerja tersebut juga menemui hambatan diantaranya dari segi sumber daya manusia, lemahnya pengawasan, dan perbedaan pandangan antara pihak dalam permasalahan mogok kerja. ......Industrial relations can not be separated from disputes between workers and employers. In such disputes a problem arises of a strike by a worker or a union. The problem of strikes requires the role of the government as a mediator in which one of its duties is to keep the industrial relations going harmoniously. The completion of a strike in the administrative municipality of North Jakarta is carried out by the North Jakarta Sub-dept. Of Manpower and Transmigration tribe by means of mediation. This research used a qualitative approach with data collection techniques through interviews and literature studies. The results of this study indicate the existence of mediation conducted by the Sub-Office of Manpower and Transmigration of North Jakarta as a solution to the problem of strike. Mediation is through four stages of notification of strikes, calling parties, negotiating strikes, decision-making. In the implementation of the mediation process to resolve the strike also encountered obstacles such as in terms of human resources, lack of supervision, and differences of views between parties in the problem of strikes.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2018
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bambang Sulistyo
Yogyakarta: Tiara Wacana, 1995
331.88 BAM p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Luxemburg, Rosa
Yogyakarta: Gelombang Pasang, 1986
331.89 LUX mt
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Yeoman, John
North Sydney, N.S.W.: Random House, 2009
823.914 YEO w
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Matthew Haskel Anggiat
Abstrak :
Skripsi ini membahas mengenai penyelesaian perselisihan hubungan industrial mengacu kepada ketentuan hukum Indonesia yang diimplementasikan dalam keberlakukan Lembaga Kerja Sama Bipartit untuk mengatasi mogok kerja yang timbul dari kasus PT. Adhimix Precast Indonesia dengan para pekerjanya mengacu pada putusan nomor register 167/PDT.SUS-PHI/2020/PN.JKT.PST. Skripsi ini ditinjau melalui metode penelitian yuridis normatif menggunakan data sekunder yang diperoleh melalui studi kepustakaan dan dianalisis secara kualitatif. Penelitian ini mendeskripsikan urgensi Lembaga Kerja Sama Bipartit sebagai sarana hubungan industrial dalam penyelesaian perselisihan hubungan industrial yang mampu mengakomodasikan pandangan-pandangan dan mampu menjadi bahan pertimbangan sebelum dilakukan mogok kerja. Peraturan perundang-undangan yang berlaku telah menyatakan kriteria mogok kerja sebagai bagian hak fundamental pekerja/buruh dengan pelaksanaan yang dapat menjadi tidak sah. Dengan demikian, penegakan atas anjuran pendirian Lembaga Kerja Sama Bipartit diperlukan untuk diberlakukan secara optimal. ......The discussion in this thesis is the settlement of industrial relations disputes referring to the provisions of Indonesian law which are implemented in the implementation of the Bipartite Cooperation Institution resolve the strike that in the case of PT. Adhimix Precast Indonesia and its employees refer to court decision number 167/PDT.SUS-PHI/2020/PN.JKT.PST. The research method in writing this thesis is through the use of normative juridical writing methods using secondary data obtained from literature study and qualitative analysis. This study examines the urgency of the Bipartite Cooperation Institution as a means of industrial relations in the settlement of industrial relations disputes that provides an opportunity to share views and can be considered before a strike is carried out. The applicable legal provisions have stated the criteria for a strike as part of the fundamental rights of workers/laborers with the implementation of which may become invalid. It can be said that enforcement of the recommendation for the establishment of the Bipartite Cooperation Institution is needed to be implemented optimally.
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Johnstone, Megan-Jane
Sydney: W.B. Saunders , 1994
174.957 JOH b
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Tambun, Arnold H.
Depok: Universitas Indonesia, 1992
S21930
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aloysius Uwiyono
Abstrak :
Legal aspects of strikes and labor disputes in Indonesia
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2001
331.8 ALO h
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>