Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 7 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Kenia Trideria
"ABSTRAK
Perusahaan startup adalah perusahaan yang dirancang untuk dapat tumbuh cepat dan berada dalam fase pertumbuhan dan riset pasar. Secara umum, perusahaan startup, tetapi tidak selalu, terkait dengan teknologi. IT Startup berfokus pada penciptaan produk dan layanan
inovatif menggunakan teknologi tinggi, tetapi jenis startup ini dikenal memiliki risiko tinggi dilihat dari tingkat kematian yang tinggi dari startup. Pembahasan penelitian ini akan menekankan dinamika sistem perusahaan startup Indonesia untuk dapat mempelajari strategi yang memungkinkan perusahaan startup untuk bertahan di tengah persaingan pasar dengan menggunakan pendekatan sistem dinamis untuk dapat mensimulasikan keputusan pertumbuhan perusahaan. Penelitian ini menemukan bahwa startup harus memperhatikan faktor dominan yang diperoleh dalam strategi mereka (paid engine of growth, staff yang dibutuhkan, viral engine of growth, sticky engine of growth, depresiasi aset, biaya bisnis, dan inovasi). Faktor dominan akan membantu perusahaan menemukan strategi yang tepat untuk tumbuh dan bertahan serta mengembangkan bisnisnya dengan berfokus pada fitur yang mampu memberikan keutungan kepada perusahaan, dan tidak hanya berfokus pada pengembangan basis pelanggan.

ABSTRACT
A startup company is a company that is designed to grow quickly and is in a phase of growth and market research. In general, startup companies, but not always, are related to technology. IT Startup issues on the priority of innovative products and services using high technology, but this type of startup is known to have a high risk seen from the high mortality rate of startups. The discussion of this research will discuss the dynamics of Indonesian startup company systems to be able to support strategies that enable startup companies to survive in
market competition using dynamic systems to be able to succeed in corporate competition. This research found that startups must concern the dominant factors acquired in their strategies (paid growth engines, needed staff, viral growth engines, sticky growth engines, asset depreciation, business costs, and innovation). The dominant factors will help the company find the right strategies to grow and survive and develop its business by focusing on features that can benefit the company, and not just focusing on developing a customer base."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ratri Febriani Pratiwi
"Keberadaan perusahaan startup kini memiliki peranan pada perekonomian Indonesia, khususnya startup unicorn yang telah memiliki valuasi diatas satu milyar USD. Untuk mencapai title "startup Unicorn"perusahaan startup di Indonesia harus memiliki pertumbuhan yang pesat dan pendanaan yang cukup. Namun, perusahaan startup di Indonesia masih dihadapi dengan permasalahan kekurangan sumber daya sehingga perusahaan startup sulit untuk memiliki pertumbuhan dan mendapatkan pendanaan. Aktivitas internal dan external support yang dilakukan oleh perusahaan modal ventura sebagai investor terbesar pada perusahaan startup di Indonesia dianggap dapat membantu perusahaan startup untuk mencapai pertumbuhan dan pendanaan yang diinginkan. Selain itu, kegiatan akuisisi yang selalu dikaitkan dengan kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan besar, kini dilakukan oleh perusahaan startup untuk mengatasi permasalahan kekurangan sumber daya yang dihadapi sehingga perusahaan startup dapat mencapai pertumbuhan dan pendanaan yang diinginkan. Penelitian ini telah mengumpulkan 64 responden perusahaan startup di Indonesia yang telah mendapatkan pendanaan dari perusahaan modal ventura. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini yaitu PLS-SEM, dimana penelitian ini tidak hanya menekankan hubungan langsung antara internal support, external support, dan akuisisi terhadap pertumbuhan perusahaan startup, namun penelitian ini juga menekankan hubungan tidak langsung antara internal support, external support, dan akuisisi terhadap pendanaan perusahaan startup yang dimediasi oleh pertumbuhan perusahaan.

Startup has a role in the Indonesian economy, especially unicorn startups that have valuations above one billion USD. To achieve the title "startup Unicorn", it's required for startups to have rapid growth and sufficient funding. However, startups in Indonesia are faced with resource slack, thus it is difficult for startups to achieve rapid growth and sufficient funding. Internal and external support activities provided by venture capital are considered to help startups to achieve the desired growth and funding. In addition, the acquisition activity, that is always associated with mature companies, is now performed by startups to overcome resource slack. This research has collected 64 respondents startup companies in Indonesia that have received funding from venture capital. The research method used in this research is PLS-SEM, where this research not only emphasizes in the direct effect between internal support, external support, and acquisition of startup growth and funding, but this study as well emphasizes in the indirect effect between internal support, external support, and acquisition in startup funding mediated by firm growth."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dinda Gupitararas
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan antara work-life balance terhadap komitmen perubahan karyawan pada perusahaan rintisan berbasis digital. Work-life balance terdiri atas dimensi work interference with personal life (WIPL), personal life interference with work (PLIW), work enhancement of personal life (WEPL), dan personal life enhancement of work (PLEW). Komitmen perubahan terdiri atas dimensi komitmen perubahan afektif, kontinu, dan normatif. Penelitian menggunakan alat ukur Commitment to Change Inventory (Herscovitch & Meyer, 2002) dan Work/Nonwork Scale (Fisher et al., 2009) yang diadaptasi oleh Khairan (2015) dan Askandar (2011). Penelitian ini menggunakan sampel sebanyak 112 karyawan yang bekerja dalam perusahaan rintisan berbasis digital. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara dimensi WEPL terhadap komitmen perubahan normatif (r = 0,24, p < 0,05). Hasil penelitian dapat berkontribusi bagi perusahaan sebagai pertimbangan untuk memerhatikan work-life balance karena berkaitan dengan komitmen perubahan karyawan.

ABSTRACT
The purpose of this study is to identify the relationship between work-life balance and employee commitment to change in digital-based startup company. Work-life balance was comprised of work interference with personal life (WIPL), personal life interference with work (PLIW), work enhancement of personal life (WEPL), and personal life enhancement of work (PLEW) dimensions. Commitment to change comprised of affective commitment to change, continuance commitment to change, and normative commitment to change dimensions. This study used Commitment to Change Inventory (Herscovitch & Meyer, 2002) and Work/Nonwork Scale (Fisher et al., 2009) that had been adapted by Khairan (2015) and Askandar (2011). This study used 112 employees who work at digital-based startup company as a sample. Results indicated there was a significant relationship between WEPL and normative commitment to change (r = 0,24, p < 0,05). Results of this study could contribute to company as a consideration to attend to work-life balance, since it was related to employee commitment to change."
2016
S63297
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Raihan Amir Perdana
"ABSTRAK
Permasalahan paling dominan yang dialami sub sektor ekonomi kreatif di Indonesia adalah pembiayaan. Crowdfunding adalah cara baru untuk mendapatkan pendanaan melalui internet. Berdasarkan pengamatan, hampir semua reward-based crowdfunding di dunia ditujukan untuk kampanye industri kreatif, sehingga reward-based crowdfunding diyakini mampu membantu perkembangan industri kreatif di Indonesia. Tujuan penelitian ini yaitu mendapatkan rancangan situs web reward-based crowdfunding yang sesuai dengan kebutuhan pengguna di Indonesia. Pendekatan Lean Product Process, yang merupakan pengembangan dari Lean Startup, digunakan untuk mendapatkan rancangan situs web yang tepat. Terdapat enam tahapan pada kerangka kerja Lean Product Process dengan masing-masing metode yang berbeda disetiap tahapannya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu Persona untuk menentukan target pengguna, Kano Model untuk mengidentifikasi kebutuhan pengguna, Product Value Proposition untuk menentukan nilai tambah, User Stories untuk menentukan fitur set MVP, User Experience Design Framework untuk membuat rancangan purwarupa, dan Usability Testing untuk menguji purwarupa. Penelitian ini melakukan dua kali iterasi. Pada iterasi pertama diperoleh rancangan situs web clickable mockup, sedangkan pada iterasi kedua diperoleh rancangan situs web interactive prototype.

ABSTRACT
The most dominant problem experienced by sub sector of creative economy in Indonesia is funding. Crowdfunding is a new way to get funds via internet. Based on observations, almost all of the world 39 s reward based crowdfunding is intended for creative industry campaigns, so reward based crowdfunding is believed to help the development of creative industry in Indonesia. The purpose of this research is to get the design of reward based crowdfunding website that suits user needs in Indonesia. The Lean Product Process approach, which is the development of Lean Startup, is used to get the appropriate website design. There are six stages in the Lean Product Process framework with different methods in each stage. The methods used in this study were Persona to determine user target, Kano Model to identify user needs, Product Value Proposition to determine the added value, User Stories to determine the feature set of MVP, User Experience Design Framework to create prototype design, and Usability Testing to test the prototypes. This study conducted two time iteration. In the first iteration, website design of clickable mockup was obtained, while in the second iteration web site design of interactive prototype was obtained."
2017
T48666
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Joy Gabriel
"Pengembangan software yang semakin masif ini memunculkan peluang baru berupa bisnis digital. Bisnis digital merupakan perusahaan yang menggunakan teknologi untuk menciptakan nilai baru dalam model bisnis, pengalaman pelanggan, dan kemampuan internal yang mendukung operasi intinya. Perusahaan sebagaimana living organism memiliki fase kehidupan, salah satunya adalah startup. Fase startup unik karena perusahaan masih dalam bentuk mencari model bisnis yang tepat. Startup juga identik dengan membuat pelanggan sebagai pusat operasi, pengembangan produk, dan pemasaran sehingga startup berlomba menghasilkan produk berkualitas tinggi dengan cepat demi memenuhi kebutuhan pengguna yang terus berubah. Melihat fakta tersebut, startup rentan untuk berubah. Untuk meminimalkan resiko perubahan, startup dikembangkan dilakukan secara iteratif. Startup memiliki banyak jenis, salah satunya adalah startup teknologi. Salah satu startup teknologi adalah ChatAja, startup bidang komunikasi dengan produk instant messaging buatan lokal terbesar di Indonesia. Sebagai startup, ChatAja dituntut untuk menghasilkan produk dengan kualitas sebesar 99% tanpa kerusakan (crash-free user). Namun, pada Oktober 2020, didapatkan crash- free user di angka 95,89%. Setiap penurunan 1% crash-free user, maka ChatAja kehilangan 4% pengguna. Penelitian sebelumnya menemukan bahwa manajemen pengetahuan dapat menjembatani pengelolaan pelaporan dan penanganan software defect secara maksimal terutama dalam startup. Penulis memberikan solusi untuk menciptakan strategi manajemen pengetahuan pengelolaan pelaporan dan penanganan software defect yang spesifik untuk startup khususnya startup teknologi. Penelitian ini menghasilkan 4 (empat) KM Processes dan 2 (dua) KM Enablers yang kemudian diturunkan ke dalam aksi konkrit. KM Process tersebut adalah Knowledge Creation, Knowledge Storing, Knowledge Sharing, dan Knowledge Utilizing. Sedangkan pada KM Enabler adalah Technology Infrastructure dan People Competency.

Nowadays, increasingly massive software development creates new opportunities in the form of digital business. Digital businesses are companies that use technology to create new value in the business model, customer experience, and internal capabilities that support their core operations. Companies, like living organisms, have phases of life, one of which is a startup. The startup phase is unique because the company is still in the form of looking for the right business model. Startups are also synonymous with making customers the center of operations, product development, and marketing so that startups compete to produce high-quality products quickly to meet the changing needs of users. Seeing this fact, startups are vulnerable to change. To minimize the risk of change, startups are developed in an iterative way. There are many types of startups, one of which is a technology startup. One of the technology startups is ChatAja, a communications startup with the largest locally made instant messaging product in Indonesia. As a startup, ChatAja is required to produce products with 99% quality without damage (crash-free users). However, in October 2020, there were crash-free users at 95.89%. For every 1% drop in crash-free users, ChatAja loses 4% of users. Previous research found that knowledge management can bridge the management of reporting and handling software defects optimally, especially in startups. The author provides a solution to create a knowledge management strategy for managing reporting and handling specific software defects for startups, especially technology startups. This research resulted in 4 (four) KM Processes and 2 (two) KM Enablers which were then translated into concrete actions. The KM Processes are Knowledge Creation, Knowledge Storing, Knowledge Sharing, and Knowledge Utilizing. While the KM Enabler is Technology Infrastructure and People Competency."
Jakarta: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Joy Gabriel
"Pengembangan software yang semakin masif ini memunculkan peluang baru berupa bisnis digital. Bisnis digital merupakan perusahaan yang menggunakan teknologi untuk menciptakan nilai baru dalam model bisnis, pengalaman pelanggan, dan kemampuan internal yang mendukung operasi intinya. Perusahaan sebagaimana living organism memiliki fase kehidupan, salah satunya adalah startup. Fase startup unik karena perusahaan masih dalam bentuk mencari model bisnis yang tepat. Startup juga identik dengan membuat pelanggan sebagai pusat operasi, pengembangan produk, dan pemasaran sehingga startup berlomba menghasilkan produk berkualitas tinggi dengan cepat demi memenuhi kebutuhan pengguna yang terus berubah. Melihat fakta tersebut, startup rentan untuk berubah. Untuk meminimalkan resiko perubahan, startup dikembangkan dilakukan secara iteratif. Startup memiliki banyak jenis, salah satunya adalah startup teknologi. Salah satu startup teknologi adalah ChatAja, startup bidang komunikasi dengan produk instant messaging buatan lokal terbesar di Indonesia. Sebagai startup, ChatAja dituntut untuk menghasilkan produk dengan kualitas sebesar 99% tanpa kerusakan (crash-free user). Namun, pada Oktober 2020, didapatkan crash- free user di angka 95,89%. Setiap penurunan 1% crash-free user, maka ChatAja kehilangan 4% pengguna. Penelitian sebelumnya menemukan bahwa manajemen pengetahuan dapat menjembatani pengelolaan pelaporan dan penanganan software defect secara maksimal terutama dalam startup. Penulis memberikan solusi untuk menciptakan strategi manajemen pengetahuan pengelolaan pelaporan dan penanganan software defect yang spesifik untuk startup khususnya startup teknologi. Penelitian ini menghasilkan 4 (empat) KM Processes dan 2 (dua) KM Enablers yang kemudian diturunkan ke dalam aksi konkrit. KM Process tersebut adalah Knowledge Creation, Knowledge Storing, Knowledge Sharing, dan Knowledge Utilizing. Sedangkan pada KM Enabler adalah Technology Infrastructure dan People Competency.

Nowadays, increasingly massive software development creates new opportunities in the form of digital business. Digital businesses are companies that use technology to create new value in the business model, customer experience, and internal capabilities that support their core operations. Companies, like living organisms, have phases of life, one of which is a startup. The startup phase is unique because the company is still in the form of looking for the right business model. Startups are also synonymous with making customers the center of operations, product development, and marketing so that startups compete to produce high-quality products quickly to meet the changing needs of users. Seeing this fact, startups are vulnerable to change. To minimize the risk of change, startups are developed in an iterative way. There are many types of startups, one of which is a technology startup. One of the technology startups is ChatAja, a communications startup with the largest locally made instant messaging product in Indonesia. As a startup, ChatAja is required to produce products with 99% quality without damage (crash-free users). However, in October 2020, there were crash-free users at 95.89%. For every 1% drop in crash-free users, ChatAja loses 4% of users. Previous research found that knowledge management can bridge the management of reporting and handling software defects optimally, especially in startups. The author provides a solution to create a knowledge management strategy for managing reporting and handling specific software defects for startups, especially technology startups. This research resulted in 4 (four) KM Processes and 2 (two) KM Enablers which were then translated into concrete actions. The KM Processes are Knowledge Creation, Knowledge Storing, Knowledge Sharing, and Knowledge Utilizing. While the KM Enabler is Technology Infrastructure and People Competency."
Jakarta: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Joy Gabriel
"Pengembangan software yang semakin masif ini memunculkan peluang baru berupa bisnis digital. Bisnis digital merupakan perusahaan yang menggunakan teknologi untuk menciptakan nilai baru dalam model bisnis, pengalaman pelanggan, dan kemampuan internal yang mendukung operasi intinya. Perusahaan sebagaimana living organism memiliki fase kehidupan, salah satunya adalah startup. Fase startup unik karena perusahaan masih dalam bentuk mencari model bisnis yang tepat. Startup juga identik dengan membuat pelanggan sebagai pusat operasi, pengembangan produk, dan pemasaran sehingga startup berlomba menghasilkan produk berkualitas tinggi dengan cepat demi memenuhi kebutuhan pengguna yang terus berubah. Melihat fakta tersebut, startup rentan untuk berubah. Untuk meminimalkan resiko perubahan, startup dikembangkan dilakukan secara iteratif. Startup memiliki banyak jenis, salah satunya adalah startup teknologi. Salah satu startup teknologi adalah ChatAja, startup bidang komunikasi dengan produk instant messaging buatan lokal terbesar di Indonesia. Sebagai startup, ChatAja dituntut untuk menghasilkan produk dengan kualitas sebesar 99% tanpa kerusakan (crash-free user). Namun, pada Oktober 2020, didapatkan crash- free user di angka 95,89%. Setiap penurunan 1% crash-free user, maka ChatAja kehilangan 4% pengguna. Penelitian sebelumnya menemukan bahwa manajemen pengetahuan dapat menjembatani pengelolaan pelaporan dan penanganan software defect secara maksimal terutama dalam startup. Penulis memberikan solusi untuk menciptakan strategi manajemen pengetahuan pengelolaan pelaporan dan penanganan software defect yang spesifik untuk startup khususnya startup teknologi. Penelitian ini menghasilkan 4 (empat) KM Processes dan 2 (dua) KM Enablers yang kemudian diturunkan ke dalam aksi konkrit. KM Process tersebut adalah Knowledge Creation, Knowledge Storing, Knowledge Sharing, dan Knowledge Utilizing. Sedangkan pada KM Enabler adalah Technology Infrastructure dan People Competency.

Nowadays, increasingly massive software development creates new opportunities in the form of digital business. Digital businesses are companies that use technology to create new value in the business model, customer experience, and internal capabilities that support their core operations. Companies, like living organisms, have phases of life, one of which is a startup. The startup phase is unique because the company is still in the form of looking for the right business model. Startups are also synonymous with making customers the center of operations, product development, and marketing so that startups compete to produce high-quality products quickly to meet the changing needs of users. Seeing this fact, startups are vulnerable to change. To minimize the risk of change, startups are developed in an iterative way. There are many types of startups, one of which is a technology startup. One of the technology startups is ChatAja, a communications startup with the largest locally made instant messaging product in Indonesia. As a startup, ChatAja is required to produce products with 99% quality without damage (crash-free users). However, in October 2020, there were crash-free users at 95.89%. For every 1% drop in crash-free users, ChatAja loses 4% of users. Previous research found that knowledge management can bridge the management of reporting and handling software defects optimally, especially in startups. The author provides a solution to create a knowledge management strategy for managing reporting and handling specific software defects for startups, especially technology startups. This research resulted in 4 (four) KM Processes and 2 (two) KM Enablers which were then translated into concrete actions. The KM Processes are Knowledge Creation, Knowledge Storing, Knowledge Sharing, and Knowledge Utilizing. While the KM Enabler is Technology Infrastructure and People Competency."
Jakarta: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library