Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Riska Aulia
Abstrak :
Karya akhir ini membahas manajemen persediaan suku cadang yang permintaannya cenderung bersifat intermitten pada salah satu perusahaan pupuk milik negara yang terletak di provinsi Aceh. Jumlah suku cadang pada perusahaan rekayasa kimia seperti perusahaan pupuk dapat berjumlah ratusan hingga ribuan, sehingga diperlukan klasifikasi untuk mempermudah pengelolaannya. Pada penelitian ini, pengelompokkan item suku cadang dilakukan menggunakan metode Multi-Criteria ABC dengan pembobotan Exponential Smoothing. Penentuan model peramalan juga dilakukan pada item suku cadang dengan klasifikasi A menggunakan tiga metode yaitu metode Single Exponential Smoothing, metode Croston, dan metode Syntetos-Boylan Approximation. Ketiga metode peramalan dibandingkan berdasarkan Mean Absolute Deviation (MAD), Mean Squared Error (MSE) dan Mean Absolute Percent Error (MAPE) untuk mendapatkan metode peramalan yang optimal. ......This thesis discusses the management of spare parts inventory, which demand tends to be intermittent, in one of the state-owned fertilizer companies located in the province of Aceh. The number of spare parts in chemical engineering companies, such as fertilizer companies, can be in the hundreds to thousands, classification is needed to facilitate the management. In this study, the classification of spare parts is conducted using the MultiCriteria ABC method with Exponential Smoothing weighting. Demand forecasting is also carried out on class A using three forecasting models, namely the Single Exponential Smoothing method, the Croston method, and the Syntetos-Boylan Approximation method. The three forecasting models are compared based on Mean Absolute Deviation (MAD), Mean Squared Error (MSE) and Mean Absolute Percent Error (MAPE) to obtain the appropriate model for the spare parts.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Duwi Retno Wulansari
Abstrak :
Pengelolaan persediaan suku cadang untuk kegiatan pemeliharaan peralatan menjadi hal penting bagi perusahaan terutama industri manufaktur. Ketidaktersediaan suku cadang mengakibatkan potensi terjadinya breakdown peralatan yang berdampak pada biaya atas waktu henti peralatan. Sebaliknya, kelebihan persediaan mengakibatkan biaya penyimpanan yang cukup tinggi dan terjadinya dead stock material yang belum dimanfaatkan. Selain itu perusahaan harus mampu mengelola material persediaan agar tetap terjaga kualitasnya sehingga siap digunakan kapanpun material dibutuhkan. Pengelolaan suku cadang melibatkan baik aspek pemeliharaan maupun aspek persediaan karena keduanya saling berhubungan. Dalam penelitian ini akan dibahas klasifikasi berdasarkan kedua aspek tersebut. Klasifikasi dibagi menjadi dua tahapan, yang pertama adalah klasifikasi suku cadang berdasarkan fungsinya dalam suatu peralatan, dilanjutkan dengan klasifikasi berdasarkan dampaknya terhadap produksi, health, safety, dan environment menggunakan risk assessment matrix. Tahap kedua, klasifikasi multi kriteria menggunakan Analytical Hierarchy Process (AHP) berdasarkan kriteria lead time, unit price, probability of failure, dan availability of equipment. Kedua tahapan ini akan dikombinasikan dalam decision diagram untuk mengetahui criticality level suku cadang. Metodologi ini dikembangkan di salah satu industri pengolahan minyak di Indonesia dan dapat diimplementasikan sebagai langkah dalam menetapkan kebijakan persediaan. Hasil penelitian menunjukkan, dengan pengembangan metodologi tersebut dapat diketahui tingkat kekritisan suku cadang sehingga dapat ditentukan prioritas penyediaannya di gudang.
Management of spare parts in maintenance activities is indispensable for companies. The insufficiency of spare part, resulting in equipment failures which has an impact on costs. Otherwise, inventory excess may result in high storage costs and dead stock of materials. The company should be able to manage the inventory level so that their quality is maintained. Spare part management involves both maintenance and inventory aspect because they are interrelated. In this research, we determine how to classify spare parts considering these two aspects. This classification is divided into two parts; classification based on the function of spare parts and impact in terms of production, health, safety, & environment using risk assessment matrix; and multi-criteria classification using Analytical Hierarchy Process with the criteria of lead time, unit price, probability of failure, and availability of equipment. Then combined in decision diagram to determine the criticality level of the spare part. The methodology was developed in the oil processing industries in Indonesia and can be implemented as a step in establishing inventory management policies. From the research, it is known that the development of the methodology can obtain the criticality level of spare parts so that the priority of supply can be determined
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agung Kurniawan
Abstrak :
ABSTRAK PT XYZadalah perusahaan yang bergerak di industri otomotif dan dikenal sebagai agen tunggal pemegang merk (ATPM) untuk merk kendaraan niaga kelas dunia asal negara Jermanserta memiliki jaringan dealerdiseluruh Indonesia. PT XYZsangat menaruh perhatian khusus dalam hal layanan purna jual terutama pada suku cadang kendaraannya. Pada industri otomotif terutama pada kendaraan niaga itu sendiri pengelolaan suku cadangmenjadi faktor penting keberhasilan penjualan unit kendaraan tersebut. Dari hal ketersediaan, penjualan, hingga pendistribusianke dealer-dealerseluruh Indonesia. Jumlahdata yang besardalam pengelolaannyamenyulitkan PT XYZdalammemproses analisis data dan juga membutuhkan waktu yang lama. Penelitian ini dilakukan untuk memberikan solusi pada permasalahan tersebut melalui implementasi datawarehousedan menggunakan business intelligencedalam membuat dashboard monitor. Pendekatan data warehousedigunakan adalah pendekatan Kimballyang dikemukakan oleh Kimballdan Ralph. Pengumpulan data didapatkan dari hasil observasi lapangan, dan wawancara dengan dengan narasumber dari unit kerja yang berkaitan dengan pengelolaan suku cadang di perusahaan.Hasil dari penelitian ini adalah implementasi data warehouseserta dashboardbusiness intelligenceyang dapat menjawab kebutuhan informasi dari PT XYZ.
ABSTRACT PT XYZis mainly distributor in the automotive industry aswell known as sole brand agent (ATPM) for a world class commercial vehiclesbrand from Germanyand has a dealer network throughout Indonesia. PT XYZis very particular in terms of after-sales services specifically for vehicle spare parts. In the automotive industry the most important thing in commercial vehicles is that sparepart managementis an important factor in the sale of the vehicle units. From things that are approved, sales prices, to distributors to dealers throughout Indonesia. The large volume of data makes it difficult for PT XYZto process data analysis and also requires a long time. This research was conducted to provide problem solution with implementation of data warehouses and using business intelligence tools to create dashboard monitors. The suggestion for the data warehouse as suggested by Kimball and Ralph. Data collection is obtained from the results of fieldobservations, and interviews with management from business unitrelated to management spare partsat the company. The results of this study are the implementation of a data warehouse and business intelligence dashboard that can answer the information needs of PT XYZ.
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2019
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
I Dewa Made Wahyu Wiraduta
Abstrak :
ABSTRAK
Spare part merupakan komponen yang esensial yang menunjang perangkat utama, ketika perangkat utama mengalami kerusakan, maka ketersediaan spare part merupakan hal yang sangat krusial. Sebagai contoh spare part dalam bisnis telekomunikasi dimana perangkat telekomunikasi memiliki batasan down time yang di hitung dalam jam, sehingga kebutuhan spare part harus di supply dalam waktu jam. Untuk memenuhi kriteria ini dengan biaya yang optimal, optimasi dalam proses distribusinya sangat diperlukan. Telah banyak penelitian yang dilakukan dalam bidang optimasi jaringan distribusi, namun kecenderungan mengarah pada perpindahan materialnya tanpa mempertimbangkan lokasi-lokasi pendukung dari distribusi, atau lebih sering diteliti secara terpisah. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendesain jaringan distribusi ang optimal dengan mengoptimalkan perpindahan material dan juga mempertimbankan lokasi-lokasi pendukungnya.
ABSTRACT
Spare part is an essential component that support the main equipment once it down and become an outage once the spare part is not available. With that case the spare part availability become an important point. In some cases of business, the down time of the main equipment is crucial. For example, in the Telecommunication business where the down time tolerance calculated in hours, which is impact in delivery time. To achieve the service level requirement at the appropriate cost, optimization is required. In other research, to achieve the required service level at appropriate cost, optimization mostly considering only material movement cost or transportation cost where building right facility in the location is also very important to ensure the spare parts are delivered on time to the demand location. But building the facility location in demand area will take a huge cost of logistics, without proper planning and understanding demand location. This study aims to design an optimal distribution network by considering not only the material movement cost but also the demand location, facility location, and facility cost
2019
T54252
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library