Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 6 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Jakarta: LP3ES, 2021
307 APA
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Abstrak :
Kebudayaan memberi pemahaman tentang norma-nomia ideal yang menjadi acuan kehidupan masyarakat. Pemahaman budaya memberi peluang realisasi nilai-nilai dan norma-norma ideal yang menjadi acuan bcrperilaku. Sejalan perkembangan zaman, norma-norma ideal itu pun mengalami perubahan, khususnya perubahan pemahaman budaya di kalangan generasi muda. Kajian terhadap budaya ideal sebagai acuan perilaku, bersandar pada pendapat Talcot Parsons bahwa tindakan memiliki empat fungsi penting yakni ; 1) kemampuan adaptasi, 2) pencapaian tujuan, 3) kemampuan mengatur hubungan, 4) memelihara pola- pola budaya. Di Waikabubak, kehidupan masyarakat masih terikat erat dengan adat-istiadat. Pemahaman budaya lokal sebagai acuan perilaku masih stabil dan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Namun, akibat pekembangan teknologi, beberapa pemahaman budaya ideal mengalami perubahan meliputi perubahan pola pikir, perubahan perilaku berpakaian, dan pemakaian barang-barang elekronik.
JPSNT 20:2 (2013)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Weltri Febrian Bakara
Abstrak :
Studi ini bertujuan untuk melihat strategi pembingkaian dan diskursus publik pada gerakan mahasiswa Universitas Indonesia (UI) terkait menolak RUU Cipta Kerja. Gerakan tersebut dibangun oleh aliansi mahasiswa atas sebagian kontribusi buruh dan jaringan masyarakat sipil. Meskipun dipandang memiliki kompetensi akademik sebagai sumber kekuatannya, gerakan tidak serta merta muncul dari kesadaran subjektif individu mahasiswa, melainkan mobilisasi yang diorganisir oleh aktivis mahasiswa. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif yang berfokus pada pembingkaian diagnostik, prognostik, dan motivasional serta diskursus dengan pengumpulan data melalui wawancara mendalam, studi literatur, dan observasi daring. Hasil penelitian menunjukkan gerakan mahasiswa UI menggunakan tiga jenis strategi pembingkaian, yaitu diagnostik yang menggambarkan sasaran lawan dan memacu kesadaran masyarakat terhadap ketidakadilan, prognostik yang membantu akses edukasi dan komunikasi terkait isu RUU Cipta Kerja, dan motivasional yang mendorong partisipasi individu dalam upaya perubahan sosial. Meskipun demikian, pergerakan mahasiswa UI masih bergantung pada kekuatan yang terinstitusionalisasi, yakni Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM), sehingga animo pengawalan isu meredup ketika BEM tidak aktif mengingat pengaruh ideologi gerakan moral yang mengakar. Selain itu, penelitian ini menunjukkan bahwa perhatian terhadap masalah formil dalam RUU Cipta Kerja tampak menghasilkan diskursus-diskursus baru, seperti persoalan material RUU Cipta Kerja, represi aparat dalam aksi-aksi protes, serta praktik lain dengan efek kuasa didalamnya. ......This study aims to see framing strategies and public discourse on the University of Indonesia student movement related to rejecting the Job Creation Bill. The movement was built by a student alliance on part of the contributions of workers and civil society networks. Although seen as having academic competence as a source of strength, the University of Indonesia student movement does not necessarily arise from individual subjective awareness but rather formed by organized mobilization initiated by student activists. This research utilized a descriptive qualitative approach, focusing on diagnostic, prognostic, and motivational framing, as well as discourse analysis, with data collected through in-depth interviews, literature study, and online observations. The results of the study show that the UI student movement uses three types of framing strategies, namely diagnostics which describes opposing targets and spurs public awareness of injustice, prognostic which helps access education and communication related to the Job Creation Bill issue and motivational that encourages individual participation in social change efforts. Nonetheless, the UI student movement still depends on institutionalized forces, namely the Student Executive Body (BEM), so the interest in overseeing the issue dimmed when BEM was inactive referred to the influence of the deep-rooted moral movement ideology. In addition, this research shows that attention to formal issues in the Job Creation Bill generates new discourses, such as material issues in the Job Creation Bill, apparatus repression in protest actions, and other practices with the effect of power in it.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fathul Djanah
Yogyakarta: Lembaga Kajian Islam dan Studi (LKiS), 2003
305 FAT k
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Samiha
Abstrak :
ABSTRAK
Artikel ini membahas penerapannama keluarga dalam sistem penamaan bagi masyarakat di Republik Turki. Sistem penamaan keluarga bagi masyarakat Turki merupakan salah satu reformasi sosial budaya di Turki sejalan dengan gagasan modernisasi sejak awal negara modern Turki dibentuk. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan sejarah penerapannama keluarga, pola serta karakteristik, dan juga pengaruh penggunaan nama keluarga di Turki. Tulisan artikel ini disusun sebagai suatu studi kualitatif deskriptif dengan menggunakan studi pustaka. Hasil penelitian menemukan bahwa pengunaan nama keluarga di Republik Turki telah memberikan identitas baru sistem penamaan bagi masyarakat Turki. Dalam sistem penamaan yang mengacu kepada sistem Eropa, nama keluargaterletak paling belakang dalam deretan nama seorang individu dan mengambil garis dari nama bapak laki-laki mengikuti sistem patrilineal. Nama keluarga Turki ini juga unik karena dapat diklasifikasikan ke dalam beberapa kategori, yaitu nama keluarga terkait fisik ayah, kepribadian ayah, profesi ayah, peristiwa sejarah atau nenek moyang, dan terkait alam semesta. Meskipun penerapan nama keluarga dimunculkan sejalan dengan dukungan terhadap kesetaraan gender yang mengacu kepada feminisme Barat, dan telah melindungi perempuan Turki dari tindakan poligami, namun sistem nama keluarga yang mengacu kepada nama laki-laki masih dianggap sebagai suatu bentuk pembatasan kebebasan hak perempuan dalam menggunakan nama. Kritik ini melahirkan perubahan ke arah pembebasan perempuan dalam menentukan pilihan untuk tetap menggunakan nama belakangnya pada masa gadis sebelum nama keluarga suaminya.
ABSTRACT<>br> This article discusses the application of surnames in a naming system for society in the Republic of Turkey. The surnames system for Turkish society since the beginning is one of the social cultural reforms in Turkey with the idea of modernizing the modern state of Turkey. This article aims to explain the history of the application of surnames, patterns, characteristics, and the influence of the application of surnames in Turkey. the article is structured as a descriptive qualitative study with literature studies. The results found that the use of surnames in the Republik of Turkey has given the new identity of the naming system for Turkish society. In a naming system that refers to the European system, the surname lies at the back of an individual 39 s name and takes from the father male or the patrilineal system. The Turkish surname are unique because it can be classified into several categories, related to the father 39 s personality, physical and profession of father, related historical events or the ancestor of the family, and related to the universe. Although the application of surnames come along with support for gender equality that refers to Western feminism and has protected Turkish women from polygamy, the surname system refers to the male name is still regarded as a form of restricting women 39 s freedom of expression in the name. The criticism spawned a change in the liberation of women in making the choice to keep her surname in the girlhood before the surname of her husband.
Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2018
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Nurul Huda
Abstrak :
Tesis ini mendeskripsikan proses transformasi sosial yang timbul dari penetrasi kapitalisme dan globalisasi di suatu lokasi yang spesifik. Melalui studi kasus Proyek Migas di Lapangan Banyuurip Blok Cepu di Bojonegoro, penelitian ini memperlihatkan bagaimana interaksi antara korporasi multinasional ExxonMobil dan situasi-situasi lokal telah membentuk praktek-praktek sosial, ekonomi dan budaya tertentu dan pada saat yang sama memungkinkan korporasi tersebut mewujudkan agendanya guna mengakumulasi laba. Temuan utama penelitian ini adalah bahwa Proyek Migas Blok Cepu merupakan arena pertarungan, kolaborasi, negosiasi, akomodasi dan bahkan resistensi antar aspirasi dan kepentingan dari para aktor baik pada skala global, nasional dan lokal dengan beragam agenda yang berbeda (ekspansi kapital global, pembangunan, praktek entrepreneural). Tesis ini memanfaatkan konsep ?Friction? yang diajukan oleh Anna Tsing (2005) sebagai suatu kerangka penelitian empiris dalam mengkaji proses-proses global yang sedang berlangsung. ......This research aims to present the case of the Proyek Blok Cepu as illustration of how capitalism and globalization penetrate and arise social transformation in Bojonegoro regency. As this study shows, global interaction between ExxonMobil multinational corporation and local situations forms a spesific social, cultural, and economic practices and processes, as well as allows this capitalist corporation to operate. It is found that Proyek Blok Cepu has been an arena of battles, collaborations, negotiations, accomodations and even resistences between aspirations dan interests of multiscalar actors and agenda (global capital expansion, development, and entrepreneurial activities). This study employs Tsing's "Friction" as a conceptual tool for empirical research to investigate a global processes.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2011
T28587
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library