Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 27 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Zaenal Abidin
Abstrak :
Kajian tentang tingkah laku manusia dari dulu hingga sekarang bahkan mungkin di masa yang akan datang tetap menarik. Para ahli filsafat, psikologi dan ilmu-ilmu sosial terus mendiskusikan apakah manusia pada dasarnya belsifat prososial atau anti sosial, lebih bersifat egoistik atau altruistik, serta cenderung ben-Tuhan (beragama) atau ateis. Stereotipe masyarakat Indonesia adalah prososial, suka menolong, gemar bergotong royong, ramah dan agamis. Bangsa Indonesia meletakkan keTuhamm sebagai sila pertama pada dasar negara, tempat ibadah hampir di semua tempat telah dibangun pengajian keagamaan cukup marak tetapi bagaimana dengan kehidupan sosialnya ? Akhi:-akhir ini di beberapa bagian masyarakat Indonesia tidak hanya menunjukkan tingkat kesetiakawanan sosial yang menurun, tetapi sesama anggota masyarakat saling menyakiti bahkan saling membunuh. Apakah ini dikarenakan religiusitas atau keberagamaan masyarakat Indonesia telah menurun ? Make yang menjadi permasalahan utama penelitian ini adalah apakah ada hubungan yang positif antara religiusitas dengan tingkahlaku prososial ? Tingkah laku prososial sebagai tingkah laku yang menguntungkan atau mensejahterakan orang/pihak lain diduga dipengaruhi oleh faktor endogen dan faktor eksogen Salah satu faktor endogen atau yang ada dalam manusia adalah religiusitas. Religiusitas terdiri dari lima dimensi, yakni; dimensi ideologi, num, ekspenensin,konsekuensial dan intelektual. Adapun yang termasuk faktor eksogen adalah keluarga,sekolah dan masyrakat sekitar atau daerah dimana bertempat tinggal. Hipotesis mayor penelitian ini adalah ada hubugan yang positif dan bermakna antara religiusitas dengan tingkah laku prososial pada mahasiswa Universitas Diponegoro Semarang. Vadabel prediktor penelitian ini adalah religiusitas dengan 5 dimensinya, adapun variabel kriteriumnya adalah tingkah laku prososial, serta yariabel moderatornya adalah religiusitas keluarga, inteusitas pendidikan agama asal sekolah (SMU), asal daerah dan jenis kelamin. Subjek penelitian ini adalah mahasiswa Universitas Diponegoro Semarang yang bemsia 18-21 tahun dan beragama Islam, dengan teknik pencuplikan: stratified random sampling. Enstrumcn yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah skala religimsitas dan skala tingkah laku prososial yang disusun oleh peneliti. Adapun teknik analisis data yang digunakan adalah analisis regresi multivariat. Prosedur pengumpulan data penelitian ini dimulai dengan mencntumkan subjek penelitian dengan cara undian bertingkat. Bertingkat dan undian fakultas, undian jurusan, dan undian untuk mata kuliah yang diikuti mahasiswa. Dari undian dihasilkan total subjek 99 orang dan setelah diseleksi ternyata hanya 88 orang yang memenuhi kriteria sebagai subjek penelitian ini. Setelah subjek mengisi sejumlahh aitem skala, diberi skor, ditabulasi dan dianalisis dengan menggunakan program SPSS versi 7.5. Hasilnya ternyata hanya variabel religiusitas (total), dimensi eksperiensial dan dimensi konsekuensial yang berkorelasi posilif socara signifikan dengan tingkah laku prosossial, sedangkan variabel dimensi ideologi, ritual dan intelektual serta keluarga, asal sekolah, asal daerah dan jenis kelamin koreasinya tidak signifikan. Kesimpulan penelitian ini adalah: ada korelasi yang positif dan signifikan antara re1igiusi!as(total), dimensi eksperiensial dan dimensi konsekuensial dengan tingkah laku prososiai pada mahasiswa Univeritas Diponegoro Semarang Sedangkau untuk dimensi ideologi, ritual dau intelektual serta religiusitas keluarga, asal sekolah, asal daerah dan jenis ke1amin` tidak signifikan korelasinya Terbuktinya hipotesis utama penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian Turmudhi (1991) dan Suhartanto (1994). Saran untuk berbagai pihak yang terkait dengan dunia pendidikan khususnya pendidikan agama, kiranya perlu meninjau kembali mated dan metode khususnya yang berkaitan dengan keimanan, ibadah ritual dan pengetahuan agama. Untuk para peneliti lanjutan, instrumen penelitian ini masih perlu disempurnakan dan jika ingin lebih komprehensif, perlu dipertimbangkan jika pendekatan penelitiannya digabungkan dengan pendekatan kualitatif
Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2000
T38141
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abstrak :
ABSTRAK
The field of medical sociology has developed rapidly in recent years in sophistication of conceptualization and research techniques. Nonetheless, there remains a considerable amount of "unexplained variance" in knowledge about health and illness behaviors. This paper asserts that to grow further, medical sociology should become more interdisciplinary in conceptualization and design of research projects. The application of research findings from the field of psychoneuroimmunology to explain the effects of placebos as a form of magic is used as an illustration.
Washington, D.C.: American Sociological Association , 2018
304 JHS
Majalah, Jurnal, Buletin  Universitas Indonesia Library
cover
Hayaturrohman
Abstrak :
Pokok masalah dalam penelitian ini adalah seberapa besar hubungan wara? dan kecerdasan emosional dengan tingkat konformitas santri Al-Inaayah Islamic Boarding School, Bogor. Ada tiga hipotesis yang akan diuji dalam penelitian ini yaitu: a) terdapat hubungan yang signifikan antara wara? dengan tingkat konformitas, b) terdapat hubungan yang signifikan antara kecerdasan emosional dengan tingkat konformitas dan c) terdapat hubungan yang signifikan antara wara? dan kecerdasan emosional secara bersama dengan tingkat konformitas. Populasi dalam penelitian ini adalah santri Al-Inaayah Islamic Boarding School, Bogor yang berjumlah 80 orang, untuk menentukan sampel digunakan Tehnik Random Sampling. Berdasarkan salah satu teori penelitian, jumlah populasi yang kurang 100 orang dianggap cukup representatif bila diambil 20-25%, maka dalam penelitian ini diambil 40 responden. Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah angket (kuesioner) model Skala Likert dan diolah dengan tehnik analisa Alpha Cronbach. Hasil analisa instrumen tersebut menunjukan validitas dan realibelitas yang cukup dengan r-hitung masing-masing variabel sebagai berikut: 1) variabel wara? (X1) r-hitung 0,779, b) variabel kecerdasan emosional (X2) r-hitung 0,726 dan c) variabel konformitas r-hitung 0,680. Hasil penelitian dalam uji korelasi menunjukan bahwa besar hubungan variabel wara? dengan konformitas adalah -0.580 sedangkan besar hubungan variabel kecerdasan emosional dengan konformitas adalah -0.636, sedangkan nilai R Squer yang menunjukan determinasi atau presentase hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat sebesar 0.410 yang berarti presentase hubungan X1 dan X2 dengan Y adalah sebesar 41 %. Sementara dalam uji regresi ditemukan hasil bahwa konstanta (a) sebesar 85.058, sedangkan koefisien regresi X1 sebesar -0.146 dan koefisien regresi X2 sebesar -0.437. Hal ini menunjukan bahwa variabel X1 dan X2 mempunyai hubungan negatif dengan variabel Y atau wara bisa mengurangi tingkat konformitas sebesar 14% dan kecerdasan emosional mengurangi tingkat konformitas sebesar 43 %.
The root of the matter in this research is what the relation of wara' and emotional quotient with level of conformity student Al-Inaayah Islamic Boarding School, Bogor. There are three hypothesises which will be tested in this research that are: a) there is significant relationship between wara' with level of conformity, b) there is significant relationship between emotional quotient with level of conformity and c) there is significant relationship between wara' and emotional quotient simultantly/together with level of conformity. Population in this research is student Al-Inaayah Islamic Boarding School, Bogor which amounts to 80, to determine sample is applied by Random Sampling technique. Based on one of the research theory, number of populations that is less 100 is assumed by enough representative if taken by 20-25%, hence in this research taken 40 responders. Instrument applied to collect data is questionaire, Likert Scale and analyzed with Alpha Cronbach. Result of the instrument analysis shows validity and reliability that is enough with r-statistic each variable as follows: 1) variable wara' ( X1) r-statistic 0,779, b) emotional quotient variable (X2) r-statistic 0,726 and c) conformity variable r-statistic 0,680. Result of research in testing correlation shows that the relation of variable wara' with conformity is -0.580 while the relation of emotional quotient variable with conformity is -0.636, while assessing R Square which shows determination or percentage relation between independent variable and dependent variables 0.410 meaning the contribution of X1 and X2 with Y is 41%. While in testing regression is found by result that constanta (a) 85.058, while regression coefficient X1 equal -0146 and regression coefficient X2 equal ?0.437. This thing shows that variable X1 and X2 has the negative relation with variable Y or wara? can lessen level of conformity equal to 14% and emotional quotients lessens level of conformity 43 %.
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2008
T25361
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Desiree Marietta A.
Abstrak :
Film Battle Royale produksi Taal Studios yang disutradarai oleh Fukasaku Kinji banyak menimbulkan kontroversi karena adegan-adegan kekerasan yang ditampilkan di dalamnya. Protes bermunculan dari berbagai pihak terutama karena karena pelaku kekerasan dalam film tersebut adalah remaja usia SMP, dan pada saat produksi sampai waktu tiba film tersebut, masalah kekerasan remaja di Jepang sedang menjadi sorotan publik.Hubungan film dengan masyarakat dapat bertolak dari kedudukan film sebagai institusi sosial, kalau tidak dapat dikatakan bahwa film adalah ungkapan perasaan masyarakat. Film sebagai institusi sosial berkaitan dengan konteks sosial masyarakat perfilman, khususnya pembuat film sebagai bagian dari masyarakat. Kedua, konteks film sebagai cermin masyarakat dalam skala kemampuan para pembuatnya dan dengan segala pengaruh yang ada. Dan ketiga adalah konteks fungsi sosial film, yaitu sampai seberapa jauh nilai sebuah film berkaitan dengan nilai sosial, sampai seberapa jauh nilai sebuah film dipengaruhi oleh nilai sosial, dan sampai seberapa jauh film dapat berfungsi sebagai alat penghibur sekaligus alat pendidikan bagi masyarakat (penonton). Film Battle Royale dalam penceritaannya mengambil apa yang ada dalam masyarakat. Kritik sosial demikian tidak selalu mendapat tanggapan positif, namun terlepas dari itu, dapat menjadi cerminan keadaan sosial masyarakat pada suatu waktu tertentu. Dalam hal ini masyarakat Jepang dan khususnya permasalahan yang dihadapi oleh remaja di Jepang yang dapat menjadi pemicu tindak kekerasan pada remaja. Juga reaksi masyarakat yang umumnya diberikan terhadap kekerasan tersebut.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2003
S13549
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Finishia Desela
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk meneliti hubungan antara pemenuhan kebutuhan dasar psikologis dan kesejahteraan karyawan di tempat kerja pada karyawan administrasi dan karyawan penjualan. Selain itu penelitian ini bertujuan untuk melihat perbedaan pemenuhan kebutuhan dan kesejahteraan karyawa di tempat kerja pada karyawan administrasi dan karyawan penjualan. Responden pada penelitian ini terdiri dari 128 orang dengan rincian 66 orang karyawan administrasi dan 62 orang karyawan penjualan. Metode yang digunakan adalah survey dengan instrumen pengambilan data menggunakan kuesioner. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang positif yang signifikan antara pemenuhan kebutuhan dasar psikologis dan kesejahteraan karyawan di tempat kerja pada karyawan administrasi dan karyawan penjualan (r= 0,608, p<0,01). Dari hasil pengolahan data ditemukan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara karyawan administrasi dan karyawan penjualan baik dalam variabel pemenuhan kebutuhan dasar psikologis maupun variabel kesejahteraan karyawan di tempat kerja. ......The goal of this research is to study the correlation between self-determination and workplace well-being of administration employees and sales employees. This research is also to see the difference between self-determination and workplace well-being of administration employees and sales employees. The number of participants in this study is 128 people, which consists of 66 administration employees and 62 sales employees. The method used in this study is survey with questionnaires as its data collection instrument. The results of this research shows that there is a positive correlation between self-determination and workplace well-being of administration employees and sales employees (r= 0,608, p<0,01). The data analysis also shows that there is a significant difference in the self-determination and workplace well-being scores of administration employees and sales employees.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2013
S47702
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bohannan, Paul
New York: Free Press, 1995
306 BOH h
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Dushkin: McGraw-Hill, 2006
302 TAK
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Guilford: The Dushkin Publishing Group, Inc., 1992
302 TAK
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Naolani Riona Faradilla
Abstrak :
Perilaku prososial adalah tindakan sukarela yang bertujuan untuk membantu dan menguntungkan individu lain, termasuk dalam perilaku membantu saat bencana alam. Salah satu faktor yang mendasari seseorang untuk berperilaku prososial adalah kepribadian. Berdasarkan golongan teori Big Five Personality Trait, beberapa golongan telah diidentifikasi memiliki hubungan dalam memberikan bantuan terkait dengan kecenderungan seseorang dalam berperilaku prososial. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor yang mendasari keputusan individual dalam perilaku prososial saat bencana alam terkait dengan faktor psikologis terfokus kepada tipe kepribadian agreeableness dan neuroticism. Dengan menggunakan metode penelitian korelasional, survey online diberikan kepada pengguna di sosial media (N = 327). Hasil menunjukan bahwa tipe kepribadian agreeableness memiliki korelasi positif dengan perilaku prososial dalam memberikan bantuan secara sukarela, sementara faktor neuroticism tidak terkait dengan keputusan individual dalam berperilaku prososial. Secara keseluruhan, penelitian ini menunjukan kecenderungan seseorang dalam berperilaku prososial, melihat faktor kepribadian yang mempengaruhi intensi dan keterlibatan seseorang dalam melakukan perilaku menolong saat bencana alam. ......Prosocial behaviour characterised as the actions that benefit others, and personality is one of the factors that contribute to the likelihood of engaging in such behaviours including helping during natural disaster. Among the Big Five personality traits, certain traits have been found to have a relationship with prosocial and helping behaviours. This study analyses the underlying factors of helping decision and prosocial behaviour during natural disaster correlating to psychological factors more specifically on personality traits of agreeableness and neuroticism. Using correlational design, the relationship of agreeableness and neuroticism traits with prosocial behaviour is explored by conducting an online survey to the community (N = 327) shared through social media. Overall, these findings suggest that agreeableness and neuroticism correlate to the helping and intentions of prosocial behaviour. The results indicated that agreeableness has a positive correlation with prosocial behaviour while neuroticism was unrelated to individual decision of natural disaster helping behaviour.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Elster, Jon
Abstrak :
In this new edition of his critically acclaimed book, Jon Elster examines the nature of social behavior, proposing choice as the central concept of the social sciences. Extensively revised throughout, the book offers an overview of key explanatory mechanisms, drawing on many case studies and experiments to explore the nature of explanation in the social sciences; an analysis of the mental states - beliefs, desires, and emotions - that are precursors to action; a systematic comparison of rational-choice models of behavior with alternative accounts, and a review of mechanisms of social interaction ranging from strategic behavior to collective decision making. A wholly new chapter includes an exploration of classical moralists and Proust in charting mental mechanisms operating 'behind the back' of the agent, and a new conclusion points to the pitfalls and fallacies in current ways of doing social science, proposing guidelines for more modest and more robust procedures.
United Kingdom: Cambridge University Press, 2015
e20528834
eBooks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3   >>