Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 15 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Rati Farini Srihadi
Abstrak :
Port of Tanjung Priok is one of the ports in Indonesia which has the potential to be developed into an international seaport with the level of activity and the capacity of loading and unloading. This study aims to understand the key variables that determine the service quality of the port, so as to achieve customer satisfaction and loyalty. By using Structural Equation Modeling, this study analyzes the effects of various dimensions of service quality to customer satisfaction, and the relationships formed between perceived value and customer loyalty of the port service industry in Indonesia. The sampling method used was stratified random sampling with a total of 406 respondents. The results show positive relationships between the variables. This implies that service quality is an important aspect to focus on in order for Port of Tanjung Priok to achieve customer satisfaction and loyalty.
Management Research Center (MRC) Department of Management, Faculty of Economics, University of Indonesia and Philip Kotler Center, 2016
pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Jones, Gerre
New York,: McGraw-Hill Book Co., 1983
720.688 JON h
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Listyaningsih
Abstrak :
Skripsi ini bertujuan untuk melihat kekuatan dan kelemahan PT. CLI dan mengkaitkannya dengan kemampuan PT. CLI dalam bersaing serta untuk menentukan strategi generik yang paling sesuai untuk digunakan oleh PT. CLI untuk meraih kesempatan pasar yang semakin berkembang. Penelitian ini menggunakan metode analisa SWOT yang mampu mengidentifikasikan kekuatan, kelemahan, kesempatan dan ancaman yang ada dalam industri yang bersangkutan. Analisa ini dilakukan berdasarkan penelitian kepustakaan dan penelitian langsung ke PT. CLI. Untuk memperoleh data primer, penulis melakukan wawancara terarah berdasarkan kuesioner. Penelitian menemukan kekuatan pada PT. CLI adalah pada bidang keuangan sebagai perusahaan jasa periklanan dengan billing terbesar, staf yang profesional dan hubungan antar karyawan yang baik, klien yang bonafid, merupakan perusahaan yang sudah established. Penelitian juga menemukan kelemahan PT. CLI pada aspek sistem informasi manajemen, sistem operasi dan biaya. Kelemahankelemahan ini mengharuskan manajemen PT. CLI untuk mempersiapkan rencana jangka panjang dan rencana tindakan untuk meningkatkan kekuatan relatif dan menurunkan secara kuantitatif dan kualitatif kelemahan yang ada. Selain itu penelitian juga menemukan kesempatan yang ada, karena perkembangan dunia usaha dan adanya media baru, yaitu televisi swasta. Penelitian juga menemukan ancaman yang berupa bermunculannya perusahaan-perusahaan jasa perikianan baru. Oleh karena itu PT. CLI harus menemukan strategi bersaing yang akan digunakan untuk mempertahankan atau bahkan untuk meningkatkan posisinya dalam industri. Penelitian menyimpulkan bahwa strategi generik yang digunakan oleh PT. CLI adalah diferensiasi jasa dan fokus.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1995
S18885
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kus Sudarsono
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2002
S19402
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Dono Nur Indarto
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2003
S18261
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hilma
Abstrak :
Planetarium Jakarta adalah salah satu tempat wisata ilmiah yang berperan sebagai salah satu sarana untuk pengembangan Ilmu Pengetahuan Bumi Antariksa. Tidak hanya sebagai sarana pendidikan Planetarium Jakarta juga dapat dijadikan tempat hiburan bagi masyarakat. Peranan potensial yang dimiliki oleh Planetarium Jakarta tentu perlu diimbangi dengan pelayanan yang baik kepada masyarakat. Pelayanan yang baik dapat dicapai dengan menerapkan prinsip pemasaran terutama pemasaran jasa. Pentingnya penerapan prinsip pemasaran jasa menjadi latar belakang penulisan skripsi ini. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui bagaimana penerapan unsur-unsur bauran pemasaran jasa di Planetarium Jakarta. Unsur bauran jasa yang diteliti yaitu produk, tempat dan waktu, proses pegawai, promosi, bukti fisik dan harga. Hasil penelitian menunjukkan waktu, bukti fisik dan harga telah cukup baik. Namun untuk unsur proses, pegawai dan promosi masih perlu diperbaiki atau ditingkatkan. Penggunaan ruangan dengan lebih efektif dan adanya sistem antrian yang baik akan meningkatkan proses pelayanan Planetarium Jakarta. Promosi atau komunikasi mengenai Planetarium Jakarta harus lebih ditingkatkan, terlebih jika ingin memposisikan sebagai tempat wisata ilmiah di masyarakat. Promosi dengan mengirimkan brosur-brosur ke daerah dan melakukan promosi kepada guru-guru dan orang tua yang memiliki anak pada usia sekolah dasar dapat dilakukan agar masyarakat mengetahui Planetarium sebagai tempat wisata ilmiah.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2004
S19416
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abstrak :
In the area of multi media communication, people get informed but also get confused to define their needs and wants, because of the multi exposures. As the cost of communication is cheaper, company move from mass communication into one to one dialogue, which is known as targeted communication. For a complex service product such as bancaasurance service, a personalized and customized service is needed. Personal seller as a marketing strategy must be flexible, effective and high capability. The purpose of this study is to use an approach to identity and develop the possible working pattern for personal sellers.
330 TRA 2:1 (2009)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Evi Adelina Dewan
Abstrak :
8ertambahnya berbagai department store yang baru, tentu saja mengakibatkan tingkat persaingan dalam usaha perdagangan eceran semakin tajam. Maka perlu bagi suatu department store (Pasaraya Big & Beautiful) mengusahakan suatu image yang baik di mata konsumen agar konsumen mau datang ke department store tersebut. Untuk itu diperlukan penelaahan sejauh mana Pasaraya Big & Beautiful sudah dapat memberikan image yang baik kepada target marketnya. Penelitian ini menggunakan alat bantu kuesioner dan metode analisa Distribusi Frekuensi, Semantic Differential dan Chi- Square. Dari hasil penelitian diketahui bahwa lokasi merupakan hal yang penting bagi konsumen dalam memilih tempat berbelanja. Lokasi Pasaraya Big & Beautiful yang strategis merupakan pendorong utama bagi konsumen untuk berbelanja di Pasaraya Big & Beautiful. Pasaraya Big & Beautiful memberikan suatu image yang positif akan kelengkapan barang, kualitas barang, pelayanan terhadap konsumen, display dan dekorasi. Pasaraya Big & Beautiful juga mempunyai image yang negatif akan harga, sarana dan prasarana. Oleh karena itu Pasaraya Big & Beautiful disarankan untuk memperbaiki image yang negatif tersebut dan meningkatkan image yang sudah positif. Melihat Pasaraya Big & Beautiful melayani konsumen menengah keatas, maka sangatlah perlu untuk memperhatikan store atmosphere yang tepat.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1992
S18484
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andrianti
Abstrak :
Dengan makin berkembangnya perusahaan-perusahaan jasa, makin dibutuhkan suatu alat penqukuran kinerja yang lebih kuantitatif/lebih bisa diukur. Karena pada dasarnya, seberapa bagus pelayanan sangat subyektif dan sulit diukur, sehingga jarang orang menciptakan patokan untuk pengukuran. Yang ada selama ini, biasanya adalah pengukuran yang ditujukan untuk produk-produk selain jasa. Karena itu dicoba untuk menggunakan suatu metode pengukuran kualitas pelayanan pasa RS MMC. Dalam skripsi, dicoba untuk diterapkan suatu model pengukuran kualitas pelayanan yang diusulkan oleh Parasuraman, dkk., yang disebut analisa gap. Dimana menurut mereka, kualitas pelayanan, secara keseluruhan, adalah perbedaan antara harapan dan persepsi konsumen (gap 5). Dan gap 5 adalah fungsi dari gap 1-4 yang melibatkan manajemen serta bagaimana peqawai menyampaikan apa yang dipersepsikan oleh manajemen tentanq keinqinan konsumen pada pelayanan yang diberikan. Untuk menghitung perbedaan antara harapan dan persepsi konsumen, digunakan kuesioner yang mengandung 5 dimensi. Di mana kelima dimensi itu, menurut Parasuraman adalah faktor-faktor yang biasanya diqunakan oleh konsumen dalam menilai kualitas pelayanan. Bila ternyata didapat angka negatif (gap 5), Baru dicari penyebabnya dari segi manajemen maupun pegawai melalui gap 1-4. Dari penelitian, diperoleh hasil bahwa secara garis besar, perceived service quality berdasarkan responden, adalah -0.30742. Atau bila dirinci menurut dimensinya, yang memiliki nilai tertinggi adalah empathy diikuti tangible, responsiveness, kemudian assurance dan reliability. Secara lebih jauh kemudian diteliti mengapa terjadi nilai yang negatif tersebut. Ternyata terjadi gap 3, yaitu service delivery gap yang mengisyaratkan adanya perbedaan spesifikasi kualitas pelayanan dengan kinerja dalam produksi dan proses penyampaian jasa. Sebabnya antara lain, adalah adanya persaingan yang mengakibatkan sulitnya mencari tenaga yang berpengalaman, dan tidak memadainya lagi reward yang diterima, karena RS lain menawarkan yang lebih tinggi. Juga perlu diwaspadai subyektivitas atas penilaian kinerja meski sistem penilaiannya sudah bagus. Sebab lain adalah kurang adanya penekanan atas kriteria yang ada dalam penilaian kinerja, semua kriteria dianqgap penting. Selain itu terjadi juga gap 2, yaitu spesifikasi kualitas pelayanan yang tidak konsisten dengan persepsi manajemen tentang harapan konsumen. Sebabnya kurang adanya penghargaan lebih baqi tingkat manajerial yang melakukan usaha peningkatan pelayanan. Kesimpulan yang dapat diambil adalah bahwa pada dasarnya pelayanan di rumah sakit ini cukup baik, namun masih bisa ditingkatkan dengan lebih banyak program-program dari manajemennya yang berfokus pada peningkatan kualitas pelayanan. Misalnya, penekanan pada unsur tertentu (satu atau dua unsur) yang ada dalam kriteria penilaian kinerja pegawai, maupun tingkat manajerial. Sehingga mereka jelas akan arah dan tujuan rumah sakit. Tentunya didukunq dengan reward bagi mereka yang memberikan performance yang memuaskan, yang pada akhirnya akan dapat merangsang pegawai untuk memuaskan pasiennya.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1995
S18804
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>