Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 41 dokumen yang sesuai dengan query
cover
I. Darma J.
Abstrak :
Keterlambatan studi akibat panjangnya proses penyelesaian skripsi masih kerap ditemukan. Keterlambatan ini mungkin disebabkan rendahnya kemampuan mahasiswa dalam melakukan self-management. Self-management dapat dilakukan dengan mengikuti sebuah payung penelitian untuk mengatasi hambatan yang ditemui bila melakukan skripsi individual. Penelitian ini bertujuan untuk melihat perbedaan antara mereka yang melakukan skripsi secara individual dengan mereka yang melakukan skripsi dalam sebuah payung pada aspek selfmanagement serta pencapaian mereka pada skripsi. Dengan menggunakan alat ukur berupa kuesioner lapor diri yang mengukur self-mcmagement seorang mahasiswa dalam mengerjakan skripsi, peneliti melakukan analisa perbedaan skor pada kedua kelompok (payung penelitian dan skripsi individual) dengan menggunakan Alann-li'hitney Test pada aplikasi SPSS. Dengan metode yang sama peneliti juga melihat perbedaan pada pencapaian dalam skripsi (melalui nilai, waktu yang dibutuhkan, kepuasan terhadap skripsi, dan kecepatan menyelesaikan) pada kelompok untuk melihat apakah perbedaan dalam self-management dapat menjelaskan perbedaan prestasi dalam skripsi. Hasil dari penelitian ini gagal menunjukkan adanya perbedaan selfmanagement serta hasil pencapaian dalam penyelesaian skripsi pada dua kelompok. Oleh karena itu keterlambatan dalam penyelesaian skripsi sulit untuk dijelaskan dalam kerangka self-management. Kendati demikian, aplikasi selfmanagement dalam kehidupan sehari-hari dapat memberikan kesempatan pada diri kita untuk mengenali dan menguasai diri lebih baik untuk mencapai tujuan yang telah kita tetapkan sebelumnya.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2004
S3421
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Natasha Anindita
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2004
S3440
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fitri Arlinkasari
Abstrak :
Pada beberapa fakultas di Universitas Indonesia, salah satu prasyarat penyusunan skripsi adalah dengan telah mengikuti seluruh rangkaian tugas akademik seperti kerja praktik. Pada Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia ditemukan bahwa kerja praktik dilaksanakan dalam satu semester yang sama dengan waktu untuk memulai penyusunan skripsi bagi mahasiswanya, yakni di semester 8. Penyusunan skripsi dan pelaksanaan kerja praktik dalam satu waktu yang bersaman bukanlah hal mudah untuk dijalani mahasiswa, terlebih jika keduanya harus dikerjakan di luar Pulau Jawa, tempat dimana mereka biasa tinggal dan menjalani aktivitas keseharian. Dalam O'Keefe dan Berger (1999), aspek-aspek dalam selfmanagement seperti afeksi, tingkah laku, dan kognisi diarahkan untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Afeksi, tingkah laku, dan kognisi saling berinteraksi dan saling mempengaruhi pada aktivitas kerja praktik dan skripsi yang dijalani oleh mahasiswa. Peneliti menggali lebih dalam bagaimana mahasiswa yang menyusun skripsi sambil kerja praktik di luar Pulau Jawa melakukan self-management agar mereka dapat mencapai tujuannya. Penelitian dilakukan terhadap dua mahasiswa FKM UI melalui pendekatan kualitatif dengan metode wawancara mendalam. Pikiran bahwa skripsi dan kerja praktik sebagai dua hal yang penting merupakan pemicu utama yang mempengaruhi perasaan dan perilaku di dalam interaksi ABC sehingga mendorong mahasiswa untuk melakukan self management agar dapat menyelesaikan keduanya dengan baik.
In some faculties of University of Indonesia found one of pre-conditions before writing theses is already have conducting an internship and its report. In Public Health Faculty of Indonesia University, found that time for internship is conducted at the same time for theses writing. Writing theses and conducting an internship at the same time are not easy things to do for students. Moreover if those activities proceed out of Java Island, place where students living and do their daily activities. In O'Keefe and Berger (1999,) aspects of self management like affection, behavior and cognition are directed to reach student's purpose. Affection, behavior and cognition have some interactions and affecting each other on student's activities, both writing theses and internship. By self management students can organize their action priority, time and role in order to manage their activities well. Reseacher were want to know more about student who writing theses and conducting an internship in context of their self management to reach their purposes. This research participated by two undegraduate students of public health faculty of Indonesia University and used qualitative approach with depth interview methode. Cognition about theses and internship as important things affects their affection and behavior in ABC interaction, which drives students to do self management to accomplish both activites as good as they could.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2008
658.3 ARL s
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Bagus Takwin
Abstrak :
Big cities are characterized by their dense population, limited space, and high mobility. Past research has shown that the citizens of DKI Jakarta feel quite unhappy. Therefore it is necessary to improve the happiness (subjective well-being) level of DKI Jakarta?s population. Subjective well-being relates to how an individual self-manages his/her activities. Individuals with good subjective well-being tend to engage in activities of high productive values. This research aims to understand the role of self-management in the subjective well-being of the population of DKI Jakarta. 638 citizens of DKI Jakarta (males = 329, females = 309; mean age = 36) participated in the study. Data was collected through five sets of questionnaires, i.e., the satisfaction with life scale (SWLS), the positive affect and negative affect schedule scale (PANAS), The domains of life satisfaction scale, self-management questionnaire, and the demograhic questionnaire. Analysis of data using multiple regression confirmed that self-management is positively associated with life satisfaction (R = 0.391, p = 0.05) and positive affects (R = 0.108, p = 0.05).
Kota besar ditandai dengan populasinya yang padat, ruang terbatas, dan mobilitas tinggi. Riset terdahulu menunjukkan bahwa warga DKI Jakarta merasa cukup bahagia. Oleh karena itu perlu untuk meningkatkan kebahagiaan (subjective well-being) warga DKI Jakarta. Subjective well-being berkaitan dengan bagaimana individu mengelola dirinya dalam menjalankan berbagai kegiatan. Individu dengan subjective well-being yang baik cenderung untuk terlibat dalam aktivitas bernilai produktif tinggi. Riset ini bertujuan untuk memahami peran manajemen-diri dalam subjective wellbeing warga DKI Jakarta. Sejumlah 638 warga DKI Jakarta (laki-laki = 329, perempuan = 309; usia rata-rata = 36) berpartisipasi dalam studi ini. Data dikumpulkan melalui lima set kuesioner, yaitu skala kepuasan hidup (SWLS), skala afek positif dan negatif skala (PANAS), skala ranah kepuasan, kuesioner manajemen-diri, dan kuesioner demografi. Analisis data menggunakan regresi berganda mengkonfirmasi bahwa manajemen-diri secara positif berhubungan dengan kepuasan hidup (R = 0,391, p = 0,05) dan afek positif (R = 0,108, p = 0,05).
Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2012
PDF
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Khusnul Khotimah
Abstrak :
ABSTRACT
Masyarakat menjadi salah satu sumber potensial untuk membangun kekompakan, kekuatan maupun kekukuhan bagi bangsa Indonesia. Akan tetapi, membangun kondisi soliditas bangsa Indonesia di tengah arus globalisasi saat ini memiliki banyak tantangan. Salah satunya dengan upaya mengkondisikan masyarakat yang bersatu dalam menjaga soliditas bangsa. Metode penelitian pada kajian ini menggunakan studi literatur dan observasi penelitian penulis sebelumnya. Hasilnya adalah analisis peranan soliditas masyarakat dalam swakelola energi terbarukan menuju kemandirian energi pendukung kekuatan pertahanan Negara, melalui penerapan dasar swakelola energi mencakup: (1) kesadaran pentingnya soliditas warga dalam swakelola energi terbarukan melalui partisipasi masyarakat yang solid dalam suatu komunitas sehingga menjaga kesoliditasan bangsa bukan hanya imbauan yang bersifat normatif, namun perlu ada regulasi yang jelas tentang keterlibatan aktif masyarakat dalam mendukung program pencapaian bauran energi terbarukan 23% pada Tahun 2025; (2) masyarakat menjadi penggerak kesoliditasan swakelola energi yang berhasil memfasilitasi masyarakat lainnya dalam menyediakan energi secara mandiri serta ikut menggerakkan tumbuhnya ekonomi kerakyatan mendukung pertahanan negara.
Bogor: Universitas Pertahanan Indonesia, 2019
345 JPBN 9:2 (2019)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Herlina Lidiyawati
Abstrak :
Hipertensi merupakan penyebab penyakit kardiovaskular terbanyak. Kejadian hipertensi di Kota Sukabumi mencapai 750 kasus pada 2013. Penyebab secara umum antara lain usia, jenis kelamin, pendidikan, dan pekerjaan, kurangnya motivasi penderita hipertensi untuk datang ke pelayanan kesehatan. Angka kejadian hipertensi tertinggi di Kota Sukabumi terjadi di Puskesmas Sukakarya. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui hubungan antara self-management dengan tingkat kejadian hipertensi pada agregate dewasa di Kota Sukabumi. Metode penelitian kuantitatif dengan desain deskriptif korelasi dilakukan dengan pendekatan cross sectional. Pengambilan sampel menggunakan proporsional random sampling dengan jumlah sampel 102. Analisa data menggunakan uji gamma. Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan yang signifikan antara self-management dengan tingkat kejadian hipertensi. Penelitian ini merekomendasikan agar deteksi dini hipertensi dan sosialisasi self-management pada hipertensi dilakukan melalui Posbindu PTM. Perawat di komunitas juga dapat meningkatkan kemampuan self-management pada hipertensi melalui proses kelompok di masyarakat. ...... Hypertension is the most causes of cardiovascular disease. The incidence of hypertension in the city of Sukabumi reached 750 cases in 2013. The causes generally include age, sex, education, and employment, lack of motivation from hypertensive patients to come to the health service. The highest incidence of hypertension in Sukabumi occurred in Sukakarya Health Center. This research purposes to determine the relationship between self-management and the hypertension incidence level among adults in Sukabumi. A descriptive correlation design applied with cross sectional method. A proportional random sampling applied. There were 102 respondents joined. Data was analyzed by gamma test. The results showed a significant relationship between self-management and the hypertension incidence level. This study recommends that early detection of hypertension and socialization of self-management for hypertension is done through Posbindu PTM. The community health nurses can also improve self-management of hypertension through the support or self-help groups in society.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2016
T45393
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Zulfikar Aspa
Abstrak :
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis peran nilai-nilai Personal terhadap Orientasi Kewirausahaan Individu dan Intensi Kewirausahaan. Nilai-Nilai Personal dikategorikan berdasarkan kategori yang disampaikan oleh Schwartz (1992) yang terdiri atas Openness to Change, Conservation, Self Enhancement, dan Self Transcendence. Unit analisis penelitian ini adalah peserta Management Trainee (Officer Development Program) yang sedang menjalani masa pelatihan di Corporate University PT Bank xxx (Persero) Tbk. Metode penelitian yang digunakan adalah Structural Equation Modelling (SEM). Hasil penelitian menunjukkan bahwa hanya Conservation yang tidak menunjukkan pengaruh terhadap Orientasi Kewirausahaan Individu. Kategori Nilai-Nilai Personal lainnya yang terdiri atas Openness to Change, Self Transcendence, dan Self Enhancement menunjukkan ada pengaruhnya terhadap Orientasi Kewirausahaan Individu. Selanjutnya untuk pengujian antara Nilai-Nilai Personal terhadap Intensi Kewirausahaan, diketahui bahwa Self Enhancement dan Conservation berpengaruh terhadap Intensi Kewirausahaan, sedangkan dua kategori lainnya tidak menunjukkan hasil yang sama. Kemudian pengujian terakhir dilakukan dengan hasil Orientasi Kewirausahaan Individu tidak berpengaruh terhadap Intensi Kewirausahaan.
ABSTRACT
This study discusses the role of Personal Values on entrepreneurship, especially Individual Entrepreneurial Orientation and Entrepreneurial Intention. The study conducted on the individual level with the respondents being participants of the Management Trainee (Officer Development Program) who were undergoing training at Corporate University PT Bank xxx (Persero) Tbk. The research method used is Structural Equation Modeling (SEM). The results show that there is no influence of Conservation on Individual Entrepreneurial Orientation. Other Personal Values categories of Openness to Change, Self-Transcendence, and Self Enhancement indicate that there is an effect on Individual Entrepreneurial Orientation. Furthermore, for testing the impact of Personal Values on Entrepreneurial Intention, the results obtained that Self Enhancement and Conservation affect Entrepreneurial Intention, while the other two categories do not show the same results. Finally, we found that no effect of Individual Entrepreneurial Orientation on the Entrepreneurship Intention.
2018
T54507
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rumahorbo, Hotma
Abstrak :
Prediabetes merupakan prakondisi Diabetes dengan risiko absolut DMT2 sebesar 2 10 kali Diabetes merupakan faktor risiko penyakit Jantung dan Stroke yang merupakan penyebab utama kematian di Indonesia Diabetes dapat dicegah dengan memperbaiki pola makan dan pola latihan fisik penyandang Prediabetes Penelitian bertujuan untuk memperoleh model pemberdayaan yang dapat memperbaiki pola makan dan pola latihan fisik sebagai upaya mengendalikan glukosa darah penyandang Prediabetes Pengembangan model segitiga kerjasama SESAMA dilakukan dengan studi fenomenologi dan divalidasi Efektivitasnya dengan quasi experiment with control group design "selama 16 minggu Jumlah sampel penelitian adalah 151 penyandang Prediabetes Hasil penelitian menunjukkan penurunan AKG sebesar 25 186 risiko pola latihan fisik sebesar 29 kali dan kadar glukosa darah menurun sebesar 5 734 mg Dl Direkomendasikan kepada pihak terkait agar model ldquo SESAMA "dapat digunakan sebagai salah satu model pencegahan diabetes di masyarakat. ......Prediabetes constitutes a diabetic precondition with absolutely relative risk 2 10 times Diabetes is the risk factor of heart disease and stroke as the main cause of death in Indonesia Early handling of Prediabetes is important that take cares in the form of lifestyle shift especially improving eating and physical exercise pattern The aim of study was to develop empowerment model in improving eating and physical exercise pattern of prediabetes patients in order to control blood glucose level By Fenomenology study the empowerment model of segitiga kerjasama SESAMA have been developed The "SESAMA" model is validated in improving eating and physical exercise pattern as well as controlling blood glucose level of Prediabetes patients using quasi experiment with control group design The validation model conducted for 16 week period with 151 subjects The result of this study showed that the model could decreased AKG in amount of 25 186 risk of physical exercises pattern 29 times and decreasing of blood glucose level in amount of 5 734 mg Dl This study recommended to related parties so that the model "SESAMA" could be implemented in preventing diabetes patients in community.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2012
D2027
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sinaga, Harez Porma
Depok: Universitas Indonesia, 1989
S2724
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nurul Rizkia
Abstrak :
Hipertensi merupakan komorbid yang dapat menyebabkan perburukan prognosis pasien COVID-19. Pasien hipertensi perlu menerapkan perilaku manajemen diri meliputi integrasi diri, regulasi diri, interaksi dengan tenaga kesehatan, monitoring tekanan darah, dan mematuhi regimen pengobatan. Namun, pasien hipertensi belum menerapkan perilaku manajemen diri secara adekuat yang menyebabkan tidak terontrolnya tekanan darah hingga menyebabkan komplikasi. Penelitian ini dilakukan untuk mengidentifikasi perilaku manajemen diri pasien hipertensi pada masa pandemi COVID-19. Penelitian ini melibatkan 144 responden dengan desain penelitian cross sectional yang diseleksi menggunakan systematic random sampling. Perilaku manajemen diri klien hipertensi diukur menggunakan Hypertension Self-Management Behavior Questionnaire (HSMBQ). Hasil penelitian menunjukkan 65,9% perilaku manajemen diri pasien hipertensi dalam kategori cukup. Sekitar 70,1%, 66%, 63,2%, 74,3%, 85,4% pasien hipertensi memiliki kategori cukup dalam intergrasi diri, regulasi diri, interaksi dengan tenaga kesehatan, monitoring tekanan darah, dan kepatuhan regimen pengobatan. Pandemi COVID-19 berkontribusi dalam perilaku manajemen diri pasien hipertensi, dimana pasien menyadari perilaku manajemen diri penting sebagai upaya perawatan diri. Peran edukator dan konselor perawat komunitas perlu dimaksimalkan untuk meningkatkan perilaku manajemen diri pasien dengan memanfaatkan berbagai teknologi digital. ......Hypertension is a comorbid condition that can worsen the prognosis of COVID-19. Hypertensive patients need to apply self-management behaviors including self-integration, self-regulation, interaction with health workers, monitoring blood pressure, and complying with treatment regimens. However, hypertensive patients have not implemented adequate self-management behavior which causes uncontrolled blood pressure to cause complications. This study was conducted to identify the self-management behavior of hypertensive patients during the COVID-19 pandemic. This study involved 144 respondents with a cross sectional using systematic random sampling. Management behavior of hypertensive clients was measured using Hypertension Self-Management Behavior Questionnaire (HSMBQ). The results showed that 65.9% of the self-management behavior of hypertensive patients was in the sufficient category. Approximately 70.1%, 66%, 63.2%, 74.3%, 85.4% of hypertensive patients had sufficient category in self-integration, self-regulation, interaction with health workers, blood pressure monitoring, and adherence to medication regimens. The COVID-19 pandemic has contributed to the self-management behavior of hypertensive patients, where patients realize that self-management behavior is important as a self-care effort. The role of community nurse educators and counselors needs to be maximized to improve patient self-management behavior by utilizing various digital technologies.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5   >>