Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 33 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Lia Astari
Abstrak :
Saat ini operator telekomunikasi menghadapi berbagai tantangan yang mempengaruhi profit. Untuk menghadapi tantangan-tantangan tersebut operator memerlukan strategi yang tepat. Strategi kepeminpinan biaya dapat direalisasikan dalam efisiensi capex dan opex. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan efisiensi penggunaan biaya investasi BTS tanpa mengesampingkan kualitas layanan. Untuk tercapainya laba bersih yang diharapkan, dibutuhkan perancangan ambang batas kapasitas sebagai pedoman ekspansi BTS. Investasi yang berlebihan dapat menyebabkan penurunan laba bersih. Sebaliknya investasi yang terlambat dapat menyebabkan rendahnya Quality of Experience (QoE). Perhitungan ambang batas menggunakan teori Probabilistic Risk Analysis Discrete Random Variables, dengan membandingkan probabilitas tingkat pengembalian investasi dan risiko antar alternatif agregasi utilisasi menggunakan mean 80%, mean 90%, peak 80%, dan peak 90%. Hasil analisis menunjukkan berdasarkan analisis probabilitas tingkat pengembalian investasi dan tingkat risiko, maka agregasi mean dengan threshold 90% lebih baik. ...... Nowadays, the operators have faced some challenges which impact to net profit. To overcome the challenges, operators need proper strategy. Cost leadership strategy can be realized in efficient capex and opex. This research is purposed to make BTS investment cost efficient without set the quality of service aside. To get the expected profit, operators need to design the capacity threshold as BTS expansion guidance. Over investment can cause net profit decrement. Otherwise, late investment can cause low Quality of Experience (QoE). Threshold design uses Probabilistic Risk Analysis Discrete Random Variables theory, with comparing return of investment probability and risk between alternatives using mean 80%, mean 90%, peak 80%, dan peak 90%. The result shows that base on return of investment probability and risk, mean aggregate with threshold 90% is better than others.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
T42516
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Azhari
Abstrak :
Tesis ini membahas Pengalokasian risiko yang sesuai antara Pemerintah dan Swasta dengan pola Public Private Partnership pada infrastruktur jalan tol di Indonesia. Faktor-faktor risiko dikategorikan berdasar siklus hidup proyek mulai dari Studi kelayakan, Pengadaan, Disain, Pelaksanaan, Operasional & Pemeliharaan, dan Penyerahan aset. Penelitian dilaksanakan dengan mengumpulkan data melalui survey kuesioner, selanjutnya diolah dengan metode statistik menggunakan uji validitas dan realibilitas, dilanjutkan dengan penggunaan matrik tingkat risiko dan penggunaan metode Analytical Hierarchy Process (AHP) dalam pengalokasian risiko yang sesuai antara Pemerintah dan Swasta. ......This thesis discuss an appropriate risk allocation between Government and Private sector with scheme of Public Private Partnership on toll road infrastructure in Indonesia. Risk factors categorized based on lifecycle project started from Feasibility study, Procurement, Design engineering, Construction, Operation & Maintenance and Asset Transfer. This research is done by collecting data through quisionaire survey, then processed with statistical method (validity and realibility test), risk level matrix and using Analitycal Hierarchy Process (AHP) in allocating appropriate risk between Goverment and Private.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
T42567
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Farid Akbar
Abstrak :
Pemanfaatan gas bumi sebagai sumber energi mengalami peningkatan yang cukup signifikan setiap tahunnya memiliki dampak terhadap berkembangnya industri LNG di Indonesia. Kegiatan utama dalam industri LNG adalah mengolah gas bumi yang didapat melalui proses eksplorasi kedalam bentuk cair hingga dikirimkan ke pembeli LNG dimana pada tiap fase rantai proses LNG tersebut memiliki sejumlah risiko. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengevaluasi risiko-risiko pada rantai proses LNG yang paling kritikal dan pemilihan mitigasi risikonya dengan menggunakan metode RFMEA dan AHP. Dari hasil penelitian ini diketahui bahwa risiko operasional merupakan risiko yang paling utama pada rantai proses LNG dimana kebocoran pipa gas menjadi faktor risiko yang paling kritikal dan menempatkan detektor gas di tempat yang tepat serta pemeriksaan jalur pipa gas secara berkala merupakan usulan mitigasi risiko yang paling diusulkan untuk mengelola dan mengendalikan risiko paling kritikal tersebut. ......Utilization of natural gas as one of energy resources which improving significantly every year has impacted to the growth of LNG industry in Indonesia. The main activity in LNG industry is to liquify the natural gas obtained from exploration process into its liquid form until the LNG is delivered to LNG Buyer where in each phase of the LNG supply chain has certain several risks. The objective of this research is to identify any possible risk at LNG supply chain which categorized as critical and its mitigation proposal by using RFMEA and AHP methods. Based on this research, it was found that Operation risk is the most important risk in LNG process chain where gas pipeline leakeage become the most critical risk factor. Two risk mitigations mostly proposed to manage and control such critical risk were place the gas detector in the right place and regularly check gas pipeline.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Indra Mulyana
Abstrak :
Pengoperasian pipa transmisi minyak mentah sering mengalami kegagalan disebabkan oleh faktor korosi eksternal, dan internal dari kandungan spesifik minyak yang dialirkan. Dari trending kegagalan operasional tersebut, perusahaan operator pipa harus menyiapkan Sistem manajemen risiko yang dirancang untuk memperkirakan tingkat risiko untuk mencegah dan mitigasi kegagalan pipa tersebut. Berdasarkan tingkat risiko pipa minyak mentah onshore diameter 20” yang tertanam dan telah beroperasi melebihi umur pakai nya didapati kegagalan yang disebabkan faktor eksternal dan lingkungan. Beberapa ancaman yang mungkin berpotensi menyebabkan kegagalan terkait kondisi lingkungan teridentifikasi dari adanya temuan korosi karena kondisi tanah dan korosi dari permukaan luar pipa.  Analisis Risiko yang telah dilakukan dengan menghitung nilai PoF dan CoF menggunakan metodologi yang sesuai dengan metode Risk Based Inspection yang dikembangkan untuk setiap segmen jalur pipa darat. Perhitungan dilakukan dengan menggunakan perangkat lunak asesmen resiko yang menghasilkan PoF, CoF, tingkat risiko, status integritas, dan kerugian yang diharapkan untuk memberikan rekomendasi pencegahan kegagalan yang bergantung pada waktu. Dari hasil analisis RBI diperoleh karakteristik pemeriksaan (jadwal, metode dan tingkat efektivitas). Inspeksi interval empat tahun harus dilakukan dengan kisaran jumlah segmen inspeksi antara 800 hingga 1500 segmen. ...... Instead of technical operation of the operation of the crude oil transmission pipeline often fails due to external and internal corrosion factors due to the specific content of the oil being delivered. From the trend of operational failures, the pipeline operator company must prepare a risk management system designed to estimate the level of risk to prevent and mitigate the failure of the pipeline. Based on the risk level of the onshore crude oil pipe with a diameter of 20” which is embedded and has been operating beyond its service life, it is found that failure is caused by external and environmental factors. Several threats that may have the potential to cause failure related to environmental conditions were identified from the findings of corrosion due to soil conditions and corrosion of the outer surface of the pipe. Calculations were conducted using risk asesment software which results PoF, CoF, risk level, integrity status, and expected loss to provide recommendations for time dependent failure prevention. Based on RBI analysis result, characteristic of inspection (schedule, method and effectivity level) was obtained.  Furthermore, four years interval inspection should be conducted with amount range of inspection segment between 800 to 1500 segments
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dawina Isack
Abstrak :
Penelitian ini membahas tentang analisis risiko keselamatan dan kesehatan kerja di PT X yang memproduksi perhiasan bernilai jual tinggi di Indonesia. Penelitian ini menggunakan metode analitik deskriptif dan mengacu pada AS/NZS 4360:2004 tentang Manajemen Risiko. Penelitian ini menggunakan skala pengukuran nominal dan ordinal. Untuk perhitungan tingkat risiko mengacu pada formula matematika Fine (William T. Fine, 1971) yang menggunakan faktor konsekuensi, probability dan exposure. Dari penilaian tingkat risiko tertinggi dibahas lima bahaya yaitu proses kerja yang menggunakan Asam sulfat, bahaya ergonomi, penggunaan mesin laser, Silicone Mold Release dan bahan abrasif pada proses poles. ......This research is about the risk analysis of occupational safety and health in PT X, a company manufacturing high end jewelry in Indonesia. The research is composed with descriptive and analytical writing and it refers to AS/NZS 4360:2004 regarding Risk Management. The research uses nominal and ordinal scale of measurement. For the calculation on the level of risk, it refers to mathematical formula of Fine (William T. Fine, 1971) that uses assessment factors: Consequence, Probability and Exposure. After assessing the level of risk, there are top five hazards that are further elaborated namely: the use of Sulfuric Acid, ergonomic hazard, the use of lasers, Silicone Mold Release and abrasive materials for polishing process.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2015
S61707
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Faizurrahman
Abstrak :
Analisis risiko pada aktivitas pekerjaan WBS Green Retrofitting berbasis GBCI dan Permen PUPR Nomor 21 Tahun 2021 pada Aspek EEC dan Aspek IHC masih belum dilakukan. Pelaksanaan Green Retrofitting merupakan konsep yang relatif baru di negara berkembang, sehingga sehingga risiko proyek Green Retrofitting kemungkinan lebih besar dan kompleks dibandingkan risiko pada proyek konvensional. Penelitian bertujuan untuk mengidentifikasi pengaruh estimasi biaya pada pekerjaan Green Retrofitting yang dipengaruhi oleh faktor risiko yang dominan. Penelitian menggunakan metode regresi linier, melalui aplikasi SPSS. Diketahui beberapa risiko dominan yang berpengaruh terhadap biaya Green Retrofitting adalah kelangkaan material serta fluktuasi harga material Green Products. ......Risk analysis on green retrofitting WBS work activities based on GBCI and PUPR Regulation Number 21 of 2021 on EEC and IHC aspects has not yet been carried out. The implementation of Green Retrofitting is relatively a new concept in developing countries, so that the risks of Green Retrofitting are likely to be greater and more complex than those of conventional projects. This study aims to identify the effect of cost estimation on Green Retrofitting work which is influenced by the dominant risk factors. This research uses linier regression method, through the SPSS application. It is known some of the dominant risks that affect the cost of Green Retrofitting are material scarcity and fluctuations in the price of Green Product’s materials.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Almas Kurnia L
Abstrak :
Proses pengadaan material pada proyek adalah proses pengadaan material dari luar proyek guna terlaksananya proyek. Risiko-risiko yang tidak dilakukan tindakan selama proses pengadaan dapat menyebabkan penyimpangan biaya proyek sehingga kinerja biaya proyek tidak tercapai. Maka tujuan dari penelitian ini adalah menganalisa risiko pada tahap pengadaan proyek EPC yang berpengaruh pada biaya proyek. Dalam penelitian ini digunakan data primer hasil dari kuesioner terhadap responden yang kemudian dianalisa dengan menggunakan qualitative risk analysis untuk memperoleh risiko dengan level tertinggi untuk setiap fasenya dari 30 faktor risiko. Dari hasil penelitian ini, diperoleh 6 faktor risiko tertinggi dari 3 fase pada pengadaan proyek EPC. ......Material procurement processes is the process of carry resource from outside for success of project. Unmitigated risk on the processes will result the discrepancy of Cost Performance Index. Therefore, this research will analyse all the associated risk on the Procurement Process that take effect to Cost Performance Index. The study uses primary data from questionnaires ‎and analysed using Qualitative Risk Analysis to generate the highest level of risk for all procurement phases from 30 risk factors. Form the study, 6 highest risk factors coming from 3 phases of Procurement.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Denny Firmansyah
Abstrak :
ABSTRAK Ruang di bawah permukaan tanah (underground) kini telah dieksploitasi untuk pengembangan sarana transportasi, utilitas dan kepentingan publik lainnya. Underground telah menjadi rumah bagi banyak jaringan, pipa bahkan terowongan hingga membuat sarang laba - laba yang sukar dipetakan. Padahal, atas nama proyek pengembangan, wilayah di atas dan di bawah permukaan tanah ini sangat dibutuhkan baik untuk dibangun atau sebagai penopang bagi bangunan di atasnya seperti jalan raya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor - faktor risiko apa saja yang mungkin muncul dalam penanganan utilitas bawah tanah pada pembangunan jalan sehingga risiko tersebut dapat dikelola dengan baik dan potensi keterlambatan akibat utilitas bawah tanah dapat dihindari.
ABSTRACT The underground space are now being exploited for transportation development, utility and the other public use. Underground become homeland for many instalation, pipe even tunnel and make spider web that very difficult to mapped. Eventhough, in the name of development project, the space above and underground are needed to be built or become a supporting/foundation for the construction above, for example highway. The goal of this research is to find the risk factors of underground utility handling on highway project, so the risks can be well managed and the potensial of delay caused by underground utility can be avoided.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
T44908
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Errik Yusnadi Saleh
Abstrak :
PT. X merupakan salah satu perusahan yang bergerak bidang Eksplorasi danProduksi minyak dan gas yang beroperasi di Gresik, Jawa Timur mengalirkan gaskering dari fasilitas pengolahan darat ke Pembangkit Jawa Bali PJB . Berdasarkancatatan internal PT.X dari tahun 2007 sampai tahun 2016, terdapat 1 satu kalikejadian kebocoran pipa penyalur gas pada bulan Agustus tahun 2015 disebabkanoleh faktor ekternal. Selain terjadinya kecelakaan tersebut, beberapa kegiatanmasyarakat yang dekat dan bersinggungan dengan jalur pipa penyalur PT. Xterpantau semakin meningkat seiring dengan perkembangan kegiatan industri danpemukiman padat penduduk di daerah Gresik.Berdasarkan kondisi ini maka diperlukan kajian risiko untuk mendapatkangambaran profil serta tingkat risiko pipa apabila terjadi kebakaran dan ledakanterutama di daerah padat penduduk. Hasil penelitian dengan menggunakan kajianrisiko semi kuantitatif menunjukkan bahwa terdapat beberapa segmen jalur pipapenyalur yang mempunyai nilai Relative Risk RR yang rendah dengan nilai 0.7dan 1.8 dari nilai rata rata RR sebesar 2.4 serta dengan nilai probability of surviveberkisar antara 66.9 sampai 69.4 yang menunjukan risiko terjadinya kecelakandan adanya konsekuensi terhadap lingkungan paling besar dibanding segmen jalurpipa yang lain.Kajian risiko secara kuantitatif dilakukan terhadap beberapa segmen pipa tersebutdan hasilnya menunjukkan bahwa segmen pipa tersebut masih dalam tingkat risikoyang ACCEPTABLE dan TOLERABLE. Berbagai upaya pencegahan dan mitigasiharus dilakukan oleh PT. X untuk mempertahankan dan menurunkan tingkat risikopipa penyalur gas sampai tingkat ACCEPTABLE. ......PT. X is one of the oil and gas exploration and production companies operating inGresik, East Java, transporting dry gas from Onshore Processing Facilities OPF to the Java Bali Plant PJB through pipeline. Based on internal records of PT.Xfrom 2007 to 2016, there was 1 one time occurrence of pipeline failure in August2015 caused by external factor. In addition to the occurrence of the accident, someactivities close to and intersect with the pipeline channel PT. X is observed toincrease in line with the development of industrial activities and densely populatedin the Gresik area.Based on this condition, an assesment is required in order to obtain a descriptionof the risk profile and the risk level of the pipeline in case of fire and explosion,especially in dense populated areas. From the results of research by using semi quantitative risk analysis showed thatthere are several segments of the pipelines that have low Relative Risk RR withthe value of 0.7 and 1.8 of the average RR value of 2.4 and with probability ofsurvive value ranges from 66.9 to 69.4. It shows that the risk of accidents andthe impact of environmental consequences is greater than the other pipelinesegment.Quantitative risk assessments were conducted to the pipeline segments and theresults show that the pipeline segment is still at risk level ACCEPTABLE andTOLERABLE. Various mitigation and prevention efforts must be performed byPT. X to maintain and lower the risk level of gas transmission pipeline to ACCEPTABLE levels.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2017
T48725
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4   >>