Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

"Penelitian ini bertujuan untuk mengukur efektivitas program psikoedukasi Ceria Bersama Anak Tunarungu dengan Membaca (Cermat Baca) untuk meningkatkan keyakinan membaca orang tua dengan anak tunarungu usia dini (4-8 tahun). Desain penelitian ini adalah one group pretest posttest design. Partisipan dari penelitian ini adalah orang tua mendengar (n=15) dengan anak tunarungu usia 4-8 tahun yang bersekolah di TKLB P di Jakarta. Program psikoedukasi Cermat Baca berlangsung 1 hari selama 4 jam. Keyakinan membaca orang tua diukur dengan menggunakan alat ukur Parent Reading Beliefs Inventory (PRBI) oleh DeBaryshe dan Binder (1994) yang telah diadaptasi oleh Utomo et al. (2021). Hasil olah data pretest dan posttest 1 dengan metode Wilcoxon signed-rank test menunjukkan signifikansi nilai p sebesar 0,012 (p<0,05). Setelah jeda 2 minggu, hasil posttest 2 menunjukkan sedikit penurunan rata-rata skor partisipan dibandingkan posttest 1 namun hasil uji signifikansi tidak menunjukkan hasil yang signifikan. Dari hasil studi ini menekankan perlunya program intervensi yang berkesinambungan, materi program yang sesuai dengan latar belakang pendidikan orang tua yang beragam, serta pemberian umpan balik kepada partisipan selama sesi program untuk meningkatkan keyakinan membaca orang tua dengan lebih baik dan dampak yang lebih lama. Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai referensi ilmiah dalam pengembangan program intervensi serupa untuk orang tua dalam rangka mengembangkan kemampuan bahasa anak tunarungu usia dini.

---

This study aims to measure the effectiveness of the Ceria Bersama Anak Tunarungu Dengan Membaca (Cermat Baca) psychoeducation to increase the parental reading beliefs of early childhood deaf children (4-8 years). The design of this research is a one group pretest posttest design. Participants in this study are hearing parents (n=15) with deaf children aged 4-8 years who attended TKLB P in Jakarta. The Cermat Baca workshop was held in 1 day for a duration of 4 hours. Parental reading beliefs were measured using the Parent Reading Beliefs Inventory (PRBI) measuring tool by DeBaryshe and Binder (1994) which was adapted by Utomo et al. (2021). The results of pretest and posttest 1 data processing using the Wilcoxon sign-rank test method showed a significance value of p of 0.012 (p<0.05). After a 2-week break, the results of posttest 2 showed a slight decrease in the average participant score compared to protest 1 but the results of the significance test did not show significant results. Based on these results, Cermat Baca psychoeducation is effective in increasing parental reading beliefs of parents with early childhood deaf chidlren, although the cause of increasing score after a 2-week gap needs to be looked at more carefully. The results of this study emphasize the need for a sustainable intervention program, program materials that are suitable for parents from diverse educational backgroud, as well as feedback provision to participants during program sessions to increase parents' reading beliefs better and have a longer lasting impact. The results of this research can be used as a scientific reference in developing similar intervention programs for parents in regards to early childhood deaf children’s language skills development."

"Dyslexia merupakan kesulitan belajar khusus daiam membaca. Kegiatan membaca merupakan kegiatan yang penting untuk dikuasai, agar dapat berprestasi di sekolah. Namun kegiatan ini juga merupakan suatu proses yang kompleks, meialui tahap-tahap tertentu. Gangguan pada tabap terlentu akan dapat membuat seorang anak mengalami kesulitan dalam membaca. Gangguan ini dapat terjadi pada kemampuan persepsi visual, auditori-linguistik, maupun kombinasi dari keduanya. Gangguan persepsi visual merupakan gangguan tabap awal yang dapat segera dideteksi. Salah satu alatukur untuk mengukur kemampuan ini adalah Tes Bender Gestalt. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan perkembangan persepsi visual seorang anak, yang tclab didiagnosa Dyslexia, yang terukur oleh Tes Bender Gestalt Berdasarkan babwa setelahbersekolah di sekolab khusus, anak akan mendapat berbagai remedial dan terapi untuk mengatasi kesulitannya, antara lain kesulitan persepsi visual, maka diasumsikan setelah bersekolah di SD Khusus akan terjadi peningkatan kemampuan persepsi visual. Hal ini dapat dilihat dari menurunnya Skor tota) Tes Bender. Ternyata dari 3 subyek yang diteliti, hanya I subyek yang memperlihatkan peningkatan kemampuan persepsi visual, sedangkan 2 lainnya masih memperlihatkan kesulitan yang sama dengan hasil tes mereka l-1 % rabun yang lampau."