Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 20 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Boedi Prihandono
Abstrak :
Berbagai gejolak di bidang politik, ekonomi, dan sosial kemasyarakatan yang terjadi dalam kurun waktu terakhir ini telah menimbulkan berbagai permasalahan termasuk gejolak perubahan di bidang transportasi darat khususnya angkutan Kereta Api. Dalam pelayanan jasa yang diselenggarakannya, PT. Kereta Api (Persero) dituntut untuk meningkatkan efisiensi dalam usahanya. Oleh karena itu, dibutuhkan kajian mendalam mengenai strategi yang akan diterapkan.

Penelitian ini mengambil latar belakang kondisi angkutan Kereta Api yang semakin menjadi tumpuan bagi transportasi darat. Dengan menggunakan pendekatan SWOT (Strength, Weakness, Opportunity, Threats) yang meliputi analisis lingkungan internal dan eksternal akan diperoleh posisi bisnis PT. Kereta Api (Persero) yang selanjutnya diketahui strategi yang harus ditempuh. Diharapkan dengan strategi tersebut, PT. Kereta Api (Persero) akan lebih mampu meningkatkan kualitas pelayanan jasa, peningkatan daya saing, kemampuan memupuk laba, juga lebih mampu menjalankan misi pelayanan umum.

Dengan pendekatan kuantitatif melalui penghitungan program expert choice version 8 akan diperoleh posisi bisnis PT. Kereta Api (Persero). Sementara itu pendekatan kualitatif digunakan untuk mengetahui lebih mendalam mengenai strategi dan kebijakannya yang akan dilakukan. Dalam penelitian ini, data primer diperoleh melalui teknik wawancara dan kuesioner, sedangkan untuk data sekunder digunakan pengumpulan data dan informasi dari berbagai macam sumber dokumen.

Berdasarkan matriks I-E posisi perusahaan terletak pada kuadran I yaitu strategi pertumbuhan stabil dengan skor nilai faktor lingkungan internal 0.561 dan skor nilai faktor lingkungan eksternal 0.8107. Posisi ini memberikan pilihan kepada PT. Kereta Api (Persero) untuk melakukan strategi integrasi vertikal, integrasi horizontal, diversifikasi, serta mergers dan joint venture. Guna melakukan strategi, maka perusahaan dapat bekerjasama dengan pihak lain atau swasta dalam bentuk kerjasama penanaman modal, merger dan joint venture, kerja sama operasi (KSO), kerja sama manajemen (KSM) dengan kepemilikin saham mayoritas tetap di tangan pemerintah. Selanjutnya Departemen Perhubungan diharapkan masih berperan dalam kesuksesan program privatisasi PT. Kereta Api (persero) untuk membuat pedoman pelaksanaan privatisasi yang menguntungkan dari sisi bisnis dan harus pula memperhatikan kepentingan publik. Kebijakan tersebut antara lain diarahkan untuk melaksanakan program swastanisasi dengan melalui berbagai tahap yaitu masa konsolidasi, era pra persaingan dan era persaingan sehat dengan perkiraan waktu kurang lebih 10 tahun (2000-2010).
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2001
T5710
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siagian, Shantonio
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1998
S35067
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jamin Jacub
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1990
S35352
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dedy Dewanto
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1991
S35377
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
A. Doddy Widyantoro
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1995
S36383
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Enny Sri Haerani
Abstrak :
Pada jalur kereta api Bogar Jakarta Kota di pagi hari pada jam-jam sibuk arus penumpang naik terlihat jauh lebih tinggi menuju Jakarta dibandingkan menuju Bogar. Hal ini menggambarkan adanya pola asal dan tujuan perjalanan. Menurut White (1983 103) adanya arus perjalanan tidak terlepas dari daerah yang merupakan asal dan tujuan perjalanan. Dengan demikian dapat diidentifikasi stasiun-stasiun yang merupakan stasiun asal dan stasiun tujuan di sepanjang jalur tersebut. Pada kenyataannya jumlah penumpang naik di stasiun asal tidak selalu memperlihatkan kecenderungan yang semakin rendah mendekati tujuan perjalanan dan jumlah penumpang turunpun tidak selalu memperlihatkan kecenderungan yang semakin tinggi mendekati akhir perjalanan. Hal ini tentunya berkaitan dengan karakteristik daerah asal dan daerah tujuannya. Berdasarkan hal tersebut, maka masalah yang di teliti adalah : Bagaimana karakteristik daerah asal dan daerah tujuan sehubungan dengan distribusi penumpang naik dan turun di stasiun-stasiun kereta api jalur Bogar - Jakarta Kota.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1991
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Zidane Alfaiz
Abstrak :
Kopling virtual adalah suatu teknik yang digunakan untuk menghubungkan dua kereta atau lebih secara virtual, tanpa adanya koneksi fisik langsung antara keduanya. Penggunaan pengendali fuzzy PID pada kopling virtual dapat memberikan kemampuan adaptif yang lebih baik terhadap perubahan kondisi kereta dibandingkan dengan pengendali PID biasa. Penelitian ini bertujuan untuk menguji kinerja kopling virtual yang menggunakan pengendali fuzzy-PID. Penelitian dilakukan dengan aplikasi matlab, dan mengujikan 4 metode, yaitu Mamdani dan sugeno dengan masing masing tipe 1 dan 2. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengendali fuzzy PID mampu mengontrol sistem dengan lebih baik dibandingkan dengan pengendali PID biasa, dengan deviasi posisi yang lebih kecil untuk mencapai set poin yang diinginkan ......Virtual coupling is a technique used to connect two or more trains virtually, without a direct physical connection between them. The use of fuzzy PID controllers in virtual coupling can provide better adaptive capabilities to changes in train conditions compared to ordinary PID controllers. This research aims to test the performance of virtual coupling using fuzzy-PID controller. The research was conducted with the Matlab application, and tested 4 methods, namely Mamdani and Sugeno with types 1 and 2 respectively. The results showed that the PID fuzzy controller was able to control the system better than the ordinary PID controller, with a smaller position deviation to achieve the desired set point.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Zubair
Abstrak :
ABSTRAK

Salah satu moda transportasi yang sedang berkembang pesat di wilayah Jabodetabek adalah Kereta Rel Listrik (KRL) Commuter Line. Saat ini, Commuter Line menjadi best choice for urban transport. Tren peningkatan jumlah penumpang setiap tahun membuat PT. KCI selaku pengelola KRL Commuter Line kerap memperbaiki pelayanan yang diberikan. Sayangnya, proses peningkatan pelayanan yang dilakukan tidak diiringi dengan perubahan perilaku penumpang. Observasi menunjukkan bahwa masih banyak ditemukan perilaku menyimpang penumpang di dalam ruangruang stasiun dan gerbong kereta. Oleh karena itu, tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui proses dan faktor-faktor perilaku menyimpang penumpang Commuter Line serta untuk mengkaji pola ruang perilaku melalui pendekatan sosiologi perkotaan. Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan mixed methods baik secara kuantiatif maupun kualitatif. Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis triangluasi yang dilengkapi oleh analisis keruangan serta regresi linier berganda. Hasil penelitian ini berupa kajian mendalam mengenai bentuk dan faktor perilaku penumpang serta visualisasi pola penyebaran ruang perilaku tersebut dalam ruang stasiun dan gerbong kereta.


ABSTRACT


One of the fastest growing modes of transportation in the Jabodetabek area is the Commuter Line Electric Rail (KRL). At present, Commuter Line is the best choice for urban transport. The trend of increasing passengers number every year makes PT. KCI as the manager of the Commuter Line often improves the services provided. Unfortunately, the service improvement process carried out is not accompanied by changes in passenger behavior. Observations indicate that there are still many deviant behaviors found in station spaces and train cars. Therefore, the purpose of this study is to determine the processes and factors of commuter line passenger deviant behavior and to examine patterns of behavior through urban sociology approaches. This research was carried out with a mixed methods approach both quantitatively and qualitatively. The analysis used in this study is a triangulation analysis technique that is complemented by spatial analysis and multiple linear regression. The results of this study are in the form of an in-depth study of the shape and factors of passenger behavior and visualization of the patterns of behavior distribution in the station space and train cars.

2019
T54117
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sitorus, Syndi Yohana
Abstrak :
Angka penggunaan transportasi KRL cukup tinggi dibandingkan transportasi umum lainnya. Metode pembayaran tiket KRL yang umum digunakan adalah tap card, namun mulai muncul metode pembayaran tiket KRL yang baru, yaitu QR code. Hal ini disebabkan oleh meningkatnya penggunaan dompet digital di Indonesia. Peningkatan jumlah penggunaan metode pembayaran QR code dapat dilihat dari jumlah penggunaan pada salah satu penyedia layanan QR code, yaitu GoTransit, yang meningkat sebanyak 20 kali hanya dalam jangka waktu 1 bulan setelah diluncurkan. Penelitian ini bertujuan untuk meneliti faktor-faktor yang memengaruhi niat beralih seseorang dari penggunaan tap card ke QR code sebagai metode pembayaran transportasi KRL dengan memanfaatkan teori Push Pull Mooring (PPM). Melalui framework ini, faktor-faktor yang memengaruhi niat beralih pengguna dikelompokkan menjadi tiga faktor, yaitu faktor yang mendorong (push), menarik (pull), dan menghambat (mooring). Responden pada penelitian ini berjumlah 605 responden yang setidaknya pernah menggunakan metode pembayaran tap card dan QR code. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor push, yaitu perceived risk dan faktor pull, yaitu application usefulness, ease of use, dan public influence, secara positif memengaruhi niat beralih dari penggunaan tap card ke QR code sebagai metode pembayaran tiket KRL. Sedangkan untuk faktor mooring ditemukan bahwa habit, past investments, dan perceived threats secara negatif memengaruhi niat beralih seseorang dari penggunaan tap card ke QR code dalam pembelian tiket KRL. Penelitian ini memberikan faktor baru yaitu perceived threats pada faktor mooring dan memberikan ide baru kepada penyedia layanan tap card, seperti menerapkan pemindahan atau pemblokiran saldo pada kartu yang hilang atau rusak dan kepada penyedia layanan QR code, seperti menambah promo yang diberikan, meningkatkan multifungsionalitas produk, dll. ......The usage of KRL is significantly higher compared to other public transportation options. The most common method of payment for KRL tickets is through tap cards. However, a new payment method for KRL tickets has emerged, which is the QR code. This development is attributed to the increased adoption of digital wallets in Indonesia. The rise in the usage of QR code payment can be observed through the usage data of one QR code service provider, GoTransit, which experienced a twentyfold increase within just one month after its launch. This research aims to investigate the factors that influence individuals' intention to switch from using tap cards to QR codes as a payment method for KRL transportation, utilizing the Push Pull Mooring (PPM) theory. Within this framework, the factors affecting users' switching intention are categorized into three groups: push factors, pull factors, and mooring factors. This study involved 605 participants, all of whom had experience with both tap card and QR code payment methods at least once. The research findings indicate that push factors, such as perceived risk, and pull factors, including application usefulness, ease of use, and public influence, positively influence individuals' intention to switch from using tap cards to QR codes as a payment method for KRL tickets. On the other hand, mooring factors, specifically habit, past investments, and perceived threats, negatively impact individuals' switching intentions. This study proposes a new factor which is perceived threats on the mooring factors and new ideas for tap card service providers, such as implementing balance transfer or blocking for lost or damaged cards and suggestions for QR code service providers, such as offering promotions, enhancing the multifunctionality of their products, and more.
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ginting, Eba Br
Abstrak :
Angka penggunaan transportasi KRL cukup tinggi dibandingkan transportasi umum lainnya. Metode pembayaran tiket KRL yang umum digunakan adalah tap card, namun mulai muncul metode pembayaran tiket KRL yang baru, yaitu QR code. Hal ini disebabkan oleh meningkatnya penggunaan dompet digital di Indonesia. Peningkatan jumlah penggunaan metode pembayaran QR code dapat dilihat dari jumlah penggunaan pada salah satu penyedia layanan QR code, yaitu GoTransit, yang meningkat sebanyak 20 kali hanya dalam jangka waktu 1 bulan setelah diluncurkan. Penelitian ini bertujuan untuk meneliti faktor-faktor yang memengaruhi niat beralih seseorang dari penggunaan tap card ke QR code sebagai metode pembayaran transportasi KRL dengan memanfaatkan teori Push Pull Mooring (PPM). Melalui framework ini, faktor-faktor yang memengaruhi niat beralih pengguna dikelompokkan menjadi tiga faktor, yaitu faktor yang mendorong (push), menarik (pull), dan menghambat (mooring). Responden pada penelitian ini berjumlah 605 responden yang setidaknya pernah menggunakan metode pembayaran tap card dan QR code. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor push, yaitu perceived risk dan faktor pull, yaitu application usefulness, ease of use, dan public influence, secara positif memengaruhi niat beralih dari penggunaan tap card ke QR code sebagai metode pembayaran tiket KRL. Sedangkan untuk faktor mooring ditemukan bahwa habit, past investments, dan perceived threats secara negatif memengaruhi niat beralih seseorang dari penggunaan tap card ke QR code dalam pembelian tiket KRL. Penelitian ini memberikan faktor baru yaitu perceived threats pada faktor mooring dan memberikan ide baru kepada penyedia layanan tap card, seperti menerapkan pemindahan atau pemblokiran saldo pada kartu yang hilang atau rusak dan kepada penyedia layanan QR code, seperti menambah promo yang diberikan, meningkatkan multifungsionalitas produk, dll. ......The usage of KRL is significantly higher compared to other public transportation options. The most common method of payment for KRL tickets is through tap cards. However, a new payment method for KRL tickets has emerged, which is the QR code. This development is attributed to the increased adoption of digital wallets in Indonesia. The rise in the usage of QR code payment can be observed through the usage data of one QR code service provider, GoTransit, which experienced a twentyfold increase within just one month after its launch. This research aims to investigate the factors that influence individuals' intention to switch from using tap cards to QR codes as a payment method for KRL transportation, utilizing the Push Pull Mooring (PPM) theory. Within this framework, the factors affecting users' switching intention are categorized into three groups: push factors, pull factors, and mooring factors. This study involved 605 participants, all of whom had experience with both tap card and QR code payment methods at least once. The research findings indicate that push factors, such as perceived risk, and pull factors, including application usefulness, ease of use, and public influence, positively influence individuals' intention to switch from using tap cards to QR codes as a payment method for KRL tickets. On the other hand, mooring factors, specifically habit, past investments, and perceived threats, negatively impact individuals' switching intentions. This study proposes a new factor which is perceived threats on the mooring factors and new ideas for tap card service providers, such as implementing balance transfer or blocking for lost or damaged cards and suggestions for QR code service providers, such as offering promotions, enhancing the multifunctionality of their products, and more
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>