Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 11 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ade Munandar
"Direktorat Operasi Sumber Daya - Ditjen SDPPI telah meluncurkan spectraweb maritim, yakni aplikasi pelayanan bagi masyarakat untuk melakukan proses perizinan izin stasiun radio/ISR dinas maritim secara elektronik e-licensing . Masih sedikitnya masyarakat yang memanfaatkan aplikasi ini mengakibatkan menumpuknya berkas permohonan yang masuk melalui loket pusat pelayanan terpadu yang berdampak pada penerbitan ISR lebih dari 7 tujuh hari kerja.
Penelitian ini bertujuan untuk merumuskan rekomendasi perbaikan kinerja perizinan ISR dinas maritim. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah gap analysis dan Kano Model. Dari hasil evaluasi gap analysis, Direktorat Operasi Sumber Daya harus menerapkan perizinan e-licensing ISR dinas maritim secara penuh dengan persyaratan perizinan yang lebih sederhana dan tidak menerima permohonan melalui loket pusat pelayanan terpadu.
Hasil analisis Kano Model spectraweb maritim menunjukkan data entry yang aman merupakan keharusan dan jika atribut entry data lebih cepat, tipe dan kelas kapal pencarian dan pemilihan perangkat radio yang lebih mudah dipahami, serta download ISR dapat berfungsi dengan baik maka kepuasan masyarakat dan jumlah pengguna spectraweb maritim akan semakin meningkat.

Directorate of Spectrum Licensing Directorate General of Resources Management and Equipment Standard of Posts and Information Technology DG SDPPI has launched a web based application called Spectraweb aiming to facilitate their clients obtaining maritime license online from the comfort of their own home as their commitment to improve radio spectrum frequency licensing process. Unfortunately, at present there are a lack of knowledge on this new e licensing process amongst their clients, thus the old way of manual applications submission via postal service or office counters are still the most popular method. This condition caused applications processed more slowly, even exceeds its standard processing time.
This research aims at establishing recommendation to improve the performance of maritime e licensing. The method used in this research is Gap Analysis and Kano Model. This research conclude that Directorate of Spectrum Licensing, must enforce a full e licensing system to all their clients with simpler requirements and cease all manual applications submissions.
The results of analysis based on Kano Model indicates a secured data entry process is necessary. Furthermore, an e licensing process with faster data entry, more simple type and class vessel searching process and more reliable license downloading system are needed to increase their clients rsquo satisfaction which later gain more interest from their clients to take benefit from maritime e licensing system.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
T47665
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Keith, Michael C.
Jakarta: Internews Indonesia, 2000
384.545 3 KEI s
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Keith, Michael C.
Jakarta: Internews Indonesia, 2000
384.545 3 KEI s
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Keith, Michael C.
Jakarta: Internews Indonesia, 2000
384.545 3 KEI rt (1)
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Woodruff, H. Charles
Indianapolis : Howard W. Sams, 1968
621.384 1 WOO s
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Shore, Peter
"Buku yang berjudul "A guide to the world's radio stations" ini ditulis oleh Peter Shore. Buku ini merupakan sebuah buku panduan mengenai stasiun radio dunia."
London: Bernard Babani, 1995
R 621.38416 SHO g
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Asih Pertiwi
"Tujuan dari iklan personalisasi online adalah untuk menyesuaikan konten online agar sesuai dengan kebutuhan pengguna sehingga konsumen dapat mengembangkan pengalaman positif dengan merek. Namun, penelitian mengenai perceived personalization pada perilaku konsumen masih sedikit, terutama pada konteks media sosial. Penelitian mengenai bagaimana iklan personalisasi memengaruhi ekuitas merek juga masih sedikit. Penelitian ini menganalisis bagaimana perceived personalization konsumen memengaruhi ekuitas merek melalui mekanisme consumer brand identification dan self-brand connection dan bagaimana peningkatan dari ekuitas merek memotivasi konsumen untuk mengadopsi atau menggunakan merek yang diiklankan di Instagram. Penelitian ini bersifat kuantitatif dan menggunakan Structural Equation Modelling (SEM) untuk pengolahan data berdasarkan data dari 857 responden yang diperoleh melalui penyebaran kuesioner terhadap pengguna aktif Instagram minimal dua jam per hari yang berada di Indonesia, berusia di antara 18–34 tahun, pernah melakukan pencarian mengenai suatu merek di internet, dan mendapati iklan personalisasi dari merek tersebut di Instagram (iklan berlabel "sponsored" pada IG Story, IG Suggested Post, atau IG Explore Page) dalam satu minggu terakhir sebelum menerima pertanyaan kuesioner. Penelitian ini menunjukkan hasil bahwa perceived personalization berpengaruh secara positif terhadap consumer brand identification dan self-brand connection. Selain ituconsumer brand identification dan self-brand connection berpengaruh secara positif terhadap brand equity, baik perceived quality, brand loyalty, dan brand association dan awareness. Selanjutnya, brand equity, baik perceived quality, brand loyalty, dan brand association dan awareness berpengaruh secara positif terhadap brand usage intent. Terakhir, consumer brand identification dan self-brand connection juga memediasi hubungan antara perceived personalization dan brand equity, baik perceived quality, brand loyalty, dan brand association dan awareness. Implikasi manajerial serta saran bagi penelitian selanjutnya akan dibahas lebih lanjut pada penelitian ini.

The purpose of online personalization advertising is to tailor online content to suit the needs of users by adapting to these needs so that consumers can develop a positive experience with the brand. However, there is little research on perceived personalization in consumer behavior, especially in the context of social media. There is also little research on how personalized advertising affects brand equity. This study analyzes how consumer’s perceived personalization affect brand equity through consumer brand identification mechanisms and self-brand connection and how the brand equity motivates consumers to adopt or use brands advertised on Instagram. This research is quantitative and uses Structural Equation Modeling (SEM) for data processing based on data from 857 respondents obtained through distributing questionnaires to active Instagram users at least two hours per day who are in Indonesia, between 18-34 years old, conducted a prior search on a brand on the internet, and found personalized ads from that brand on Instagram (ads labeled "sponsored" on IG Stories, IG Suggested Posts or IG Explore Pages) in the past a week to receiving the questionnaire questions. This study prove that perceived personalization has a positive effect on consumer brand identification and self- brand connection. In addition, consumer brand identification and self-brand connection have a positive effect on brand equity: perceived quality, brand loyalty, brand association and brand awareness. Furthermore, brand equity: perceived quality, brand loyalty, brand association and brand awareness have a positive effect on brand usage intention. Lastly, consumer brand identification and self-brand connection also mediate the relationship between perceived personalization and brand equity: perceived quality, brand loyalty, brand association and brand awareness. The managerial implications and suggestions for further research will be discussed further in this study."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andi Wahbi
"Operator-operator jaringan seluler Indonesia saling bersaing dengan ketat untuk menjadikan populasi Indonesia sebagai pelanggan, sambil tetap mempertahankan pelanggan lama untuk menghindari churn, dan mempertahankan atau meningkatkan pendapatan mereka dengan pembelian produk yang berkelanjutan dari pelanggan mereka. Diluar dari kombinasi jangkauan jaringan, harga, brand image, Digital channels, and kualitas jaringan untuk memenangkan kompetisi tersebut; ada kemungkinan shutdown jaringan 2G 3G pada roadmap kedepannya, yang pada akhirnya mengakibatkan persaingan langsung pada jaringan 4G dengan kuantitas yang hampir sama dari masing-masing operator, sehingga perlu mencari adanya keunggulan kompetitif. Digital channel memainkan peranan strategis karena komponen-komponen lainnya bisa menjadi kecil dampaknya dalam perang memperebutkan pasar jika value proposition dan atau informasi mengenai produk tidak disalurkan dengan tepat melalui Digital channel. Selain itu, Pandemi COVID-19 yang mungkin terus berlanjut dan adanya protokol new normal yang mengharuskan jaga jarak semakin memperkuat Digital channel sebagai keunggulan kompetitif untuk menyalurkan value proposition dan informasi mengenai produk dengan tepat. Oleh karena itu, tujuan penelitian ini adalah untuk melihat faktor-faktor yang mempengaruhi keinginan pelanggan untuk menggunakan Digital channel dan akhirnya melanjutkan pembelian produk melalui Digital channel. Untuk hal itu, peneliti mengkaji empat teori utama yaitu DeLone and McLean IS Success, TAM, TTF, dan UTAUT; dan juga mengkaji beberapa penelitian sebelumnya yang berkaitan; kemudian memutuskan menggunakan UTAUT2 tetapi dengan pengurangan dan juga penambahan construct berdasarkan penelitian sebelumnya. Lebih lanjut, peneliti menggunakan metode analisis SEM-PLS dengan menggunakan software SmartPLS 3.0 untuk menguji hipotesis dalam kerangka teori dan SPSS untuk melakukan uji Kruskal-Wallis H test untuk membandingkan distribusi sampel dari grup-grup yang terbentuk dari operator-operator dan semua Digital channel (ada delapan grup dari kombinasi dari operaror-operator dan semua Digital channel. Hal lainnya, penelitian ini menggunakan kuesioner untuk mengumpulkan data yang mana responden-nya mencakup pelanggan Operator-operator jaringan seluler Indonesia dengan menggunakan metode convenient survey dengan total 501 sampel yang terkumpul. Adapun hasil analisisnya, semua faktor dari kerangka teori memiliki ‘pengaruh positif yang signifikan’ terhadap Intention to Use dalam grup-grup tertentu, yaitu Habit (pada 100% grup), Hedonic Motivation (pada 62.5% dari grup), Price Value (pada 50% dari grup), Social Influence (pada 37.5% dari grup), Application Design (pada 25% dari grup), dan Service Quality (12.5% dari grup).

Indonesian Mobile network operators (MNOs) are facing tight competition among them to convert the Indonesian population into subscribers, while retaining the existing subscribers to prevent churn, and maintain or increase their revenues by having subscriber to continue the purchase of the products they offer. Despite the combination of the coverage, price, brand image, Digital channels, and network quality to win the competition thereof; future roadmap provides the possibility of shutting down their 2G 3G networks, to eventually come face to face with 4G networks with almost the same quantity, leading into the pursuance of competitive advantage. Digital channels play a strategic role as the other key components might have a small effect on the market war if the value proposition and or information about products are not delivered properly through Digital channels. Besides, the COVID-19 Pandemic that might be prolonged and the new normal protocol enforcing the physical distance has strengthened the position of Digital channels as one of the competitive advantages. Therefore, this research goal is to examine the factors influencing the intention of the subscribers to use the Digital channels. For that goal, the researcher studied the four grand theories, i.e., DeLone and McLean IS Success, TAM, TTF, and UTAUT; and also studied some previous related researches; then decided to adapt UTAUT2 but partially embrace its constructs, and even also added some relevant constructs found from the previous related researches. Furthermore, this research used the PLS-SEM analysis method using SmartPLS 3.0 to test the hypotheses in the theoretical framework, and SPSS for Kruskal-Wallis H test to compare samples’ distribution of the groups of MNOs and Digital channels (there are eight groups as the combination of MNOs and Digital channels). Else, this research applied a questionnaire to collect the data with the respondents covering subscribers of Indonesian MNOs using a convenient survey method, with total of 501 samples collected. As for the result of the analysis, all such factors have ‘significantly positive influence’ toward the Intention to Use within certain groups, i.e., Habit (to 100% of the groups), Hedonic Motivation (to 62.5% of the groups), Price Value (to 50% of the groups), Social Influence (to 37.5% of the groups), Application Design (to 25% of the group), and Service Quality (to 12.5% of the groups)."
Jakarta: Fakultas Ilmu Kompter Universitas Indonesia, 2021
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
"Berlatar belakang fenomena penggunaan amatir radio dan komunikasi radio antar penduduk yang berkaitan dengan faktor layanan publik dan monitor frekuensi radio, dimana peneliti memfokuskan pada permasalahan kondisi pelayanan publik yang diberikan oleh pemerintah tentang penggunaan radio non komersial yang digunakan oleh perorangan. Penelitian ini memperlihatkan penggiat amatir radio dan komunikasi radio antar penduduk bervariasi, mulai yang tidak mempunyai izin sampai yang memiliki izin. Begitu juga peran tokoh yang selalu memelopori tentang berkembangnya potensi amatir radio dan radio antar penduduk ini untuk mengatasi kemaslahatan yang ada dalam masyarakat. Dengan metode kualitatif, peneliti melakukan wawancara mendalam untuk mendapatkan kondisi yang sebenarnya dari layanan publik yang telah dilakukan pemerintah maupun pihak organisasi yang membangkitkan potensi untuk menjadi suatu daya yang besar dalam memberikan dukungan komunikasi berkaitan dengan tanggap darurat terkait dengan bencana dan keadilan sosial lainnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa layanan publik diberikan oleh pemerintah di bidang penertiban sangat kurang sehingga frekuensi radio yang digunakan oleh radio perorangan ini tidak kondusif untuk digunakan, hal ini akan mempunyai dampak kemampuan organisasi untuk mengembangkan diri, pengabdian masyarakat dalam mendukung komunikasi tanggap darurat yang setiap saat bisa terjadi."
BPT 12:1 (2014)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>