Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 13 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Luisa Larasati
Abstrak :
Penelitian ini dilakukan untuk melihat gambaran psychological well being pada mahasiswa Indonesia yang belajar di Australia dan Singapura. Untuk pengumpulan datanya, penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan menggunakan kuisioner dan pendekatan kualitatif dengan metode wawancara. Pengolahan data yang diperoleh dilakukan dengan menggunakan teknik statistik deskriptif. Partisipan dalam penelitian ini berjumlah 99 mahasiswa Indonesia yang kuliah di Australia dan Singapura, yang berusia 17-25 tahun. Penelitian ini menggunakan alat ukur Ryff's Scale of Psychological Well Being yang telah diadaptasi oleh payung Psychological Well Being 2010 dan 2011. Hasil dari penelitian menunjukkan perbedaan yang signifikan pada skor mean psychological well being pelajar Indonesia yang kuliah di Australia dan Singapura.
This research was conducted to see the description of psychological well being of Indonesian college students currently studying in Australia and Singapore. To collect the data, this research used quantitative approach using questionnaire and qualitative approach using interview. The data then processed using descriptive statistic technique. The participants are 99 Indonesian college students studying in Australia and Singapore aged 17-25 years old. This research was using Ryff's Psychological Well Being Scale adopted from previous research by psychological well being group of researcher 2010 and 2011. The result shows significant differences of mean score psychological well being of Indonesian college students studying in Australia and Singapore.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Erdur-Baker, Ozgur
Abstrak :
University counseling center staff members have expressed a growing concern about the perceived increasing severity of college students' presenting problems. The main goal of this study was to explore the nature and severity of college students' presenting problems by establishing a baseline measure. The research summarized here was derived from 3 large-scale studies involving 1 nonclinical and 2 clinical samples surveyed by counseling centers that were members of the Consortium of Counseling Psychological Services in Higher Education. The results of this study provided some evidence for the claim that the severity and chronicity of college students' presenting problems has been increasing over time. The results of the study were discussed in light of the existing literature and conclusions were drawn. Suggestions for university counseling centers were provided.
2006
150 PPS 37 (2-3) 2006
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
N.K. Endah Triwijati
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 1987
S2916
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Devita Mayasari
Abstrak :
ABSTRAK
Mahasiswa dituntut mengatur kehidupan akademik dan non akademik secara mandiri. Terlalu banyak kegiatan non akademik mengganggu keterlibatan belajar mahasiswa. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peran regulasi diri dalam belajar sebagai mediator dalam hubungan antara academic buoyancy dan keterlibatan belajar. Sampel penelitian ini adalah 463 mahasiswa S1 Universitas Indonesia laki-laki 25,1 perempuan 74,7 . Keterlibatan belajar diukur menggunakan alat ukur The Student Course Engagement Questionnaire SCEQ . Academic buoyancy diukur menggunakan alat ukur Academic Buoyancy Scale ABS dengan tambahan lima item. Regulasi diri dalam belajar diukur dengan Motivated Strategies for Learning Questionnaire MSLQ dimensi self regulation strategies. Desain penelitian ini adalah non eksperimental dengan tipe korelasional. Uji statistik dilakukan dengan menggunakan regresi linier, dan uji mediasi menggunakan Program Macro PROCESS oleh Andrew Hayes. Hasil penelitian menunjukkan bahwa regulasi diri dalam belajar terbukti memediasi secara parsial dalam hubungan antara academic buoyancy dan keterlibatan belajar. Pada penelitian ini, juga ditemukan adanya kontribusi yang besar dari academic buoyancy terhadap regulasi diri dalam belajar. Saran untuk penelitian selanjutnya adalah untuk meneliti faktor yang memengaruhi hubungan academic buoyancy dan regulasi diri dalam belajar.
ABSTRACT
College students had to manage their academic and non academic life independently. Too many non academic activities could affect their student engagement. The purpose of this study is to determine the mediator role of self regulated learning in the relationship between academic buoyancy and student engagement. There were 463 undergraduate bachelor students in Universitas Indonesia participated in this study male 25,1 and female 74,7 . Student engagement was measured by The Student Course Engagement Questionnaire SCEQ . Academic buoyancy was measured by Academic Buoyancy Scale ABS with five items addition. Self regulated learning was measured by Motivated Strategies for Learning Questionnaire MSLQ with self regulation strategies dimension. The study rsquo s design is non experimental with correlation type. The study used linear regression and tested medation effect by Program Macro PROCESS by Andrew Hayes. The result is self regulated learning has a partial mediation effect in the relationship between academic buoyancy and student engagement. The study also found that there is a huge contribution from academic buoyancy towards self regulated learning. For the future study, it could examine factor influencing the relationship between academic buoyancy and self regulated learning.
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Vina Rachmawati
Abstrak :
Penelitian ini membahas mengenai tingkat kecemasan dan stres yang dialami oleh mahasiswa yang mengikuti OSCE. Penelitian ini menggunakan desain deskriptif dengan tujuan untuk menggambarkan tingkat kecemasan dan stres pada mahasiswa yang mengikuti OSCE. Penelitian ini melibatkan 109 responden dengan kriteria inklusi yaitu mahasiswa aktif dan sudah mengikuti ujian OSCE praktikum anak. Instrumen yang digunakan yaitu Hamilton Rating Scale Anxiety HRS-A dan Perceived Stress Scale PSS. Uji reabilitas instrumen HRS-A memiliki nilai Cronbanch`s Alpa yaitu 0,752 dan uji reabilitas instrumen PSS memiliki nilai Cronbanch`s Alpa yaitu 0,706. Hasil penelitian menunjukkan dari 109 responden didapatkan mahasiswa mengalami kecemasan ringan yaitu 65,1 , kecemasan sedang 17,4 dan kecemasan berat 15,6 dan panik 1,8. Hasil penelitian menunjukkan dari 109 responden didapatkan mahasiswa yang mengalami stres ringan 0,9, stres sedang 71,6 dan stres berat 27,5. Hasil penelitian ini diharapkan bisa memberikan informasi bagi institusi pendidikan mengenai gambaran tingkat kecemasan dan stres pada mahasiswa yang mengikuti OSCE dan hal hal yang dapat membuat cemas dan stres seperti suasana saat OSCE. Peneliti lain dapat mengembangkan penelitian dengan meneliti faktor faktor yang mempengaruhi tingkat stres dan kecemasan serta strategi koping yang digunakan dalam mengatasi kondisi stres yang muncul saat melaksanakan OSCE.
This study discusses the level of anxiety and stress experienced by students who follow the OSCE. This study adopt descriptive design to describe the level of anxiety and stress of students who follow the OSCE. We involved 109 respondents with inclusion criteria are active students and already took pediatric OSCE. The instruments used are Hamilton Rating Scale Anxiety HRS A and Perceived Stress Scale PSS. Reability test of the study showed that from 109 respondents, 65,1 has mild anxiety, 17,4 moderate anxiety, 15,6 sever anxiety, and 1,8 panic. It was found that students who experienced mild stress 0,9, medium stress 71,6 and heavy stress 27,5. The result of this research is expected to inform educational institution about the level on anxiety and stress of students who follow the OSCE. Also, atmosphere of OSCE as contributing factor can be modified to lowering anxiety and stress and coping startegies used to overcome the stressful condition that arise when carrying out the OSCE.
Depok: Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alaitanisa Nabila
Abstrak :
Mahasiswa diketahui menghadapi berbagai macam tantangan dari aspek akademik maupun non-akademik. Dikarenakan banyaknya tantangan yang dihadapi, tidak sedikit dari mereka yang mengalami stres, keadaan depresi, dan juga cemas, dimana ketiga bentuk tersebut adalah bentuk paling umum dari distres psikologis. Munculnya distres psikologis pada mahasiswa diketahui dapat memberikan dampak negatif bagi mereka, diantaranya adalah menurunnya performa akademik, munculnya perilaku tidak sehat, dan juga gangguan klinis. Dikarenakan hal ini, diperlukan variabel yang dapat melindungi mereka dari efek negatif yang muncul akibat distres psikologis. Optimisme dan dukungan sosial diketahui dapat menjadi faktor-faktor yang dapat menurunkan distres psikologis pada mahasiswa. Penelitian ini dilakukan untuk melihat peran optimisme dan dukungan sosial dalam memprediksi tingkat distres psikologis secara bersamaan pada mahasiswa di Indonesia serta melihat variabel apa yang memiliki kontribusi lebih besar. Variabel distres psikologis diukur menggunakan Kessler Psychological Distress Scale (K10), optimisme diukur menggunakan alat ukur Life Orientation Test-Revised (LOT-R), dan dukungan sosial diukur menggunakan alat ukur Multidimensional Scale of Perceived Social Support (MSPSS). Terdapat sebanyak 681 mahasiswa dari daerah- daerah di Indonesia yang menjadi partisipan dalam penelitian ini. Dukungan yang diberikan oleh keluarga memiliki peran yang signifikan dalam memprediksi tingkat distres psikologis. Hasil menunjukkan bahwa optimisme dan dukungan sosial secara bersamaan memprediksi tingkat distres psikologis pada mahasiswa di Indonesia, dimana optimisme memiliki kontribusi yang lebih besar dibandingkan dukungan sosial dalam memprediksi tingkat distres psikologis. ......College students are known to face several academic and non-academic related challenges, therefore they are prone to experience stress, depressive state, and feel anxious, in which these are the two most common forms of psychological distress. The emergence of psychological distress in college students is linked to several adverse effects, including poor academic outcomes, problematic health behaviors, and clinical disorder. Optismism and social support are known to be the two factors that can help reduce the level of psychological distress in college students. This study investigates the role of optimism and social support simultaneously in predicting the level of psychological distress in college students in Indonesia and to find out which variables between both is the bigger predictor. Psychological Distress is measured using Kessler Psychological Distress Scale (K10), Optimism is measured using Life Orientation Test-Revised (LOT-R), and Social Support is measured using Multidimensional Scale of Perceived Social Support (MSPSS). Total of 681 college students from various universities across Indonesia are the participants of this study. Support from family significantly predicts the level of psychological distress. Results reveal that both optimism and social support simultaneously predicts the level of psychological distress in college students, with optimism is the bigger predictor.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nendra Yelena Sarina
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan antara stres akademis dengan psychological well being pada mahasiswa tahun pertama Universitas Indonesia. Partisipan dalam penelitian ini berjumlah 122 mahasiswa tingkat pertama berusia 17-20 yang sedang menempuh semester dua di Universitas Indonesia. Pengukuran psychological well-being menggunakan alat ukur Ryff?s Psychological Well- Being Scale (1995) yang telah diadaptasi oleh Yorike dan rekan-rekan payung penelitian psychological well-being tahun 2011. Pengukuran stres akademis menggunakan alat ukur Student-Life Stress Inventory yang dikembangkan oleh Gadzella (1994) dan telah diadaptasikan ke dalam konteks bahasa Indonesia. Berdasarkan hasil penghitungan korelasi Pearson Product Moment, diperoleh hubungan yang negatif dan signifikan antara stres akademis dan psychological well -being pada mahasiswa tahun pertama Universitas Indonesia. Semakin tinggi skor stres akademis yang dimiliki maka semakin tinggi skor psychological wellbeing, begitu pula sebaliknya. ......The objective of this research is to find the corelation between academic stress and psychological well-being among first-year college students in Universitas Indonesia . The participant for this research were 122 students aged 17-20 whose studied at the second term in Universitas Indonesia. Psychological well-being was measured with Ryff?s Psychological well-being Scale (1995) which was constructed by Carol D. Ryff and had been adapted to Indonesian context by Yorike and colleagues in 2011. Academic stress was measured with Student-Life Stress Inventory which constructed by Gadzella and had been adapted to Indonesian context. The coefficient of Pearson Product Moment correlation showed that there is negative and significant correlation between psychological well being and academic stress among first-year college students in Universitas Indonesia. The more academic stress suffered by first-year college students, the lower score of psychological well being they have and vice versa.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Faridz Aditya Nugraha
Abstrak :
Penelitian ini merupakan replikasi dari penelitian yang dilakukan oleh Itani, (2011) yang bertujuan untuk melihat hubungan antara body image, self-esteem dan prestasi akademik. Pada penelitian ini partisipan yang digunakan adalah mahasiswi Fakultas Psikologi Universitas Indonesia (N=99). Pengukuran body image menggunakan alat ukur Multidimensional Body-Self Relations Questionnaire - Appearance Scale (MBSRQ-AS oleh Cash, dalam Itani, 2011), pengukuran self-esteem menggunakan Rosenberg Self Esteem Scale (RSES oleh Rosenberg, dalam Itani, 2011) sedangkan pengukuran prestasi akademik menggunakan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang positif signifikan antara body image dan self-esteem pada mahasiswi (r= .215, p <.05). Artinya, semakin tinggi body image para partisipan, maka semakin tinggi self-esteem yang mereka miliki. Hasil lain dari penelitian ini menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan antara body image dengan prestasi akademik dan tidak terdapat hubungan yang signifikan antara self-esteem dengan prestasi akademik. Dari hasil penelitian ini dapat dikembangkan lebih jauh penelitian yang lebih terfokus pada partisipan dalam kelompok middle adolescent, berdasarkan pemikiran bahwa middle adolescent menaruh perhatian lebih besar pada penampilan fisik. ...... This study is a replication of a study conducted by Itani,(2011) which aims to find relationship between body image, self-esteem and academic achievement. Participants of this study are female students of the Faculty of Psychology, University of Indonesia (N=99) who are late adolescents. Body image was measured by Multidimensional Body-Self Relations Questionnaire - Appearance Scale (MBSRQ-A by Cash, in Itani, 2011), self-esteem was measured by Rosenberg Self Esteem Scale (RSES by Rosenberg in Itani, 2011) while academic achievement was measured by using Grade Point Average (GPA). The results of this study indicate that there is a significant positive relationship between body image and self-esteem in female student (r= .215, p <.05). It means that the higher the participant’s body image, the higher the self-esteem they have. Then, another result from this research indicate that there is no significant correlations between body image and academic achievement and there is no significant correlation between self-esteem with academic achievement. From the result of this research further research can be developed to focus on middle-adolescent participants, based on previous results that middle adolescents paid more attention to physical appearance.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2014
S57652
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dito Aryo Prabowo
Abstrak :
Mahasiswa merupakan populasi dengan karakteristik perkembangan yang rentan terhadap distres psikologis karena tuntutan sosial dan diri yang berada di sekitarnya. Bentuk tekanan yang dapat menjadi keadaan yang menyulitkan, dapat menghasilkan faktor protektif yang diistilahkan sebagai resiliensi untuk membantu individu menghadapi kesulitan. Penelitian ini merupakan bagian dari payung penelitian psychological distress, dengan menggunakan tipe penelitian kuantiatif dengan desain korelasional, yang bertujuan untuk mencari hubungan antara distres psikologis dan resiliensi. Dua buah kuesioner digunakan untuk pengambilan data, yakni HSCL-25 untuk mengukur distres psikologis dan CD-RISC 10 untuk mengukur resiliensi. Menggunakan teknik convenience sampling dengan metode pengambilan data online dan offline dan uji statistik, dari 1024 respon didapatkan hasil bahwa r = -0,244, n = 1024, p < 0,01, two tailed. Hal tersebut menunjukkan bahwa semakin tinggi tingkat resiliensi, maka semakin rendah tingkat distres psikologis mahasiswa. ...... Students may viewed as population characterized as vulnerable to psychological distress due pressures from self and society. However, the distressful nature of life events can enhance protective factors, named as resilience, to help them overcome the situations. As a part of psychological distress research, this research aims to seeks relationship between psychological distress and resilience among college students, with quantiative method and correlational study design. 1024 responses of two scales measure psychological distress with HSCL 25 and resilience with CD RISC 10, collected in online and offline responses with convenience sampling techniques. From statistical result, obtained r 0,244, n 1024, p 0,01, two tailed, means that as resilience level increased, psychological distress level may decreased.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2016
S66460
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Winda Nuraini Amalia
Abstrak :
Penelitian ini dilakukan untuk melihat kontribusi tiap-tiap dimensi keberfungsian keluarga terhadap stres akademik. Instrumen yang digunakan untuk mengukur keberfungsian keluarga ialah Family Assesment Device FAD versi 3. Instrumen yang digunakan untuk mengukur stres akademik adalah Educational Stress Scale for Adolescents ESSA . Partisipan pada penelitian ini adalah 274 mahasiswa berusia 18- 21 tahun. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat dimensi keberfungsian keluarga yang memiliki kontribusi yang signifikan dalam memprediksi stres akademik. Berdasarkan hasil multiple regression, dimensi keberfungsian keluarga yang memiliki kontribusi signifikan dalam memprediksi stres akademik adalah komunikasi.
This research was conducted to examine the contribution of each dimension of family functioning towards academic stress. The instrument used to measure family functioning was Family Assessment Device FAD version 3. The instrument used to measure academic stress was Educational Stress Scale for Adolescents ESSA . Participants in this study were 274 college students aged 18 21 years. The results showed that there are dimensions of family functioning which had a significant contribution in predicting academic stress. Based on the result of multiple regression, the dimension of family functioning which has a significant contribution in predicting academic stress is communication.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2017
S69409
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>