Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 30 dokumen yang sesuai dengan query
cover
I Nyoman Surna
"ABSTRAK
Pengajuan masalah ini bersumber dari pengamatan, ungkapan kalangan pemakai jasa pendidikan, pengamat pendidikan di mana kemampuan mengajar guru khususnya guru MIPA tamatan FPMIPA program S1 IKIP Manado yang sudah mengajar pada SLTA di Kotamadya Manado dan Kabupaten Minahasa, belum menampakkan kemampuan mengajar yang diharapkan. Mereka siap untuk ditatar dan bukan siap untuk mengajar. Isu yang dilekatkan juga adalah menurunnya prestasi belajar siswa SMTA dalam bidang studi matematika dan ilmu pengetahuan alam. Terbukti dari hasil ujian tulis sipenmaru tahun 1988/1889, di mana hasilnya menempati urutan yang kurang menguntungkan jika dibandingkan dengan hasil belajar siswa SMTA dari daerah lainnya di Indonesia.
Setelah ditelusuri lebih jauh diambil kesimpulan sementara bahwa ruang hidup (life space) guru dianggap mempunyai hubungan tertentu dengan kemampuan mengajarnya. Life space adalah inti teori Lewin. Life space adalah hasil interaksi antara pribadi dan lingkungan psikologisnya yang dihadapi sekarang ini (prinsip kekinian Lewin).
Ada dua variabel yang diamati dalam ruang hidup psikoiogis yaitu: penghayatan terhadap pekerjaan guru dan kebutuhan hidup guru dan kedua variabel tersebut dilihat kontribusinya terhadap kemampuan, mengajar guru. Tujuan penelitian ini adalah mencari keterkaitan antara ketiga variabel tersebut.
Sebagai instrumen pengumpul data digunakan angket yang telah teruji kesahihan dan keandalannya. Subjek penelitiannya adalah guru-guru lulusan FPMIFA program S1 IKIP Manado yang sudah mengajar mulai tahun 1985/1986 pada SMA Negeri di Kotamadya Manado dan Kabupaten Minahasa. Jumlah anggota populasi adalah 92 orang (teknik sensus). Untuk memperoleh informasi mengenai kemampuan mengajar guru yang dipandang.lebih objektif diambillah 10 orang siswa secara acak untuk menilai 1 orang guru. Analisa data yang digunakan adalah analisa regresi sederhana dan jamak dan korelasi sederhana dan jamak. Analisa tersebut digunakan setelah terlebih dahulu diuji asumsi statistiknya.
Setelah data hasil penelitian dianalisis, ternyata penghayatan terhadap pekerjaan guru dan kebutuhan hidup guru mempunyai hubungan yang bermakna terhadap kemampuan, mengajar guru baik secara sendiri-sendiri maupun secara bersama-sama. Dan ternyata variabel kebutuhan hidup guru mempunyai pengaruh yang lebih menonjol terhadap kemampuan mengajar guru jika dibandingkan dengan pengaruh penghayatan terhadap pekerjaan guru terhadap kemampuan mengajar guru. Salah satu konsekuensi hasil penelitian ini yakni: jika ingin meningkatkan kemampuan mengajar guru haruslah dibarengi dengan upaya peningkatan kesejahteraan hidup guru dan upaya penumbuhan penghayatan terhadap pekerjaan guru.
"
Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 1990
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lechte, John
London: Roudledge, 1994
R 921 LEC f
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
Detroit: Thomson Gale, 2004
R 150.922 PSY II
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
Riko Jayasaputra
"Dewasa ini terdapat berbagai macam alat tes diagnostik. Alat-alat tes diagnostik tersebut sangat membantu para psikolog untuk melakukan pemeriksaan psikologis bagi individu yang membutuhkan jasa profesi psikologi. Dari berbagai macam alat tes diagnostik yang telah ada, penulis tertarik untuk mendalami dan mengembangkan salah satu diantata alat tes diagnostik tersebut, adalah Hand Test. Salah satu fenomena yang menarik bagi penulis adalah keberadaan individu berbakat intelektual. Selama ini keberadaannya masih jarang menjadi kajian bagi profesi psikologi klinis Sebagaimana individu pada kelompok lain, mereka juga memiliki masalah, hambatan dan konflik-konf1ik yang terjadi dalam kehidupannya sehari-hari Karena kemampuan intelektualnya yang unggul tersebut maka permasalahan yang munculpun bisa saja berbeda. Tapi mungkin juga walaupun masalah yang harus dihadapi sama, namun penanganan dan pendekatan yang dilakukan terhadap masalah oleh individu berbakat intelektual dan kreatif sangat boleh jadi berheda dengan individu lainnya. Jadi remaja berbakat intelektual dapat memiliki konsep diri yang baik dan hidup bahagia atau sebaliknya mereka juga tidak lepas dari masalah sosial, cemas dan depresi. Remaja berbakat intelektual memiliki suatu kondisi yang berbeda dengan kelompok remaja lainnya baik secara kognitif, afektif maupun psikomotoriknya Perbedaan ini dapat melahirkan suatu kepribadian yang khas dan unik Karena remaja berbakat dan kreatif tidak hanya hidup sendiri dan tentunya mereka menempati posisi dalam lingkungan kehidupannya, maka dengan menggunakan Hand Test penulis ingin mengetahui lebih jauh bagaimana pola interaksi yang dikembangkan oleh remaja berbakat intelektual. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif untuk dapat menganalisis dan mengolah data. Peneliti membandingkan jumlah respon Hand Test pada kelompok remaja berbakat intelektual dan mereka yang tidak diidentifikasi sebagai remaja berbakat intelektual. Subyek penelitian yang digunakan adalah 60 siswa SMUN 8 dan Labschool Jakarta. Hasil pengolahan dan analisis data secara statistik, didapat bahwa jumlah total respon, respon affection, communication, direction, acquisition, active, tension, dan fear pada remaja berbakat intelektual lebih banyak dari mereka yang selama ini tidak diidentifikasi sebagai remaja berbakat inteiektual Selain itu karena remaja berbakat intelektual telah mendapatkan pelayanan pendidikan yang sesuai dengan keunggulan yang dimilikinya maka respon crippled tidak cukup menonjol jika dibandingkan dengan mereka yang selama ini tidak diidentifikasikan sebagai remaja berbakat intelektual. Begitu pula dengan kecenderungan remaja berbakat intelektual yang memilili gagasan-gagasan yang berbeda dengan lingkungannya masih berada dalam batas-balas realita yang ada sehingga tidak memunculkan respon bizarre. Dari hasil penelitian ini, penulis memberikan saran-saran kepada penelitian selanjutnya agar ada penelitian lain tentang Hand Test pada remaja berbakat intelektual yang dikaitkan dengan variabel Iainnya dan juga diharapkan ada penelitian lain tentang Hana test pada kelompok individu normal lainnya yang memiliki ciri khusus."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2003
T38302
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Psychologists bring much benefit for the PHC program. Among which are mental health service provision, consultation, support the public health program. They are competent to improve the patients' and their families' behaviour for better health. Also is very useful to support the promotive, preventive, and curative to encourage community for independent better health."
BULHSR 15:3 (2012)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Surwillo, Walter W.
New Jersey : Ablex, 1990
152 SUR p
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Philips, Beeman N.
San Francisco: Jassey-Bass , 1990
370.15 PHI s
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Veer, Rene van der, 1952-
Oxford UK: Blackwell, 1991
150.92 VEE u
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
R. Slamet Iman Santoso
Jakarta: UI-Press, 1992
921.719 2 SLA w
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Made Wahyu Arthaluhur
"Skripsi ini membahas mengenai tanggung jawab psikolog klinis terhadap kewajibannya untuk menjaga kerahasiaan rekam dan hasil pemeriksaan psikologi pasien dengan menganalisis kasus pengungkapan hasil konseling yang melibatkan keluarga yang dilakukan oleh seorang psikolog klinis dalam putusan Nomor 463/PDT.G/2013/PN.Jkt.Sel. Penelitian ini bersifat deskriptis analitis dengan metode pendekatan yuridis normatif. Hasil penelitian menunjukan psikolog klinis hanya dapat mengungkapkan kerahasiaan rekam dan hasil pemeriksaan psikologi kepada pihak-pihak tertentu dengan tujuan tertentu berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan dan Kode Etik Psikologi Indonesia secara teliti dan hati-hati agar tidak menimbulkan konflik dan kerugian diantara pasien dan para pihak yang terlibat dalam pelayanan psikologi klinis. Kemudian untuk pengungkapan yang dilakukan dengan memberikan laporan psikologi harus dilakukan dengan metode-metode tertentu. Selain itu, informed consent dalam pelayanan psikologi klinis juga memiliki peran penting dalam menjaga kerahasiaan pasien. Majelis Hakim yang dalam pertimbangan hukumnya menggunakan ketentuan-ketentuan Kode Etik Psikologi Indonesia, dalam hal ini sudah tepat. Namun Majelis Hakim seharusnya juga mempertimbangkan mengenai pelaksaaan informed consent yang terjadi dalam kasus tersebut. Dalam hal ini, diperlukan pengaturan lebih jelas mengenai kerahasiaan pasien, pembuatan laporan psikologi, serta mengenai pelaksanaan informed consent dalam pelayanan psikologi klinis.

This thesis discusses about clinical psychologist liability regarding their duty to safeguard the psychological records and psychological notes confidentiality by discussing cases of disclosures of counseling involving families results based on court decision Number 463 Pdt.G 2013 PN.Jkt.Sel. This study is an analytical descriptive study which used normative juridical approach. The results showed that clinical psychologist can only disclose psychological record and psychological notes to specific person with specific purposes based on law and regulations along with Indonesian Ethical Code of Psychology Profession. Clinical psychologist must also do it cautiously and thoroughly so that no conflict and no loss occur to patient and the people involved in clinical psychology services. If disclosure is done by using a psychological report, clinical psychologist must ensure that the psychological report are made with the correct methods. Informed consent also has an important role to ensure patient confidentiality. It is recommended to have spesific regulations about confidentiality in clinical psychologist services, about how to make a psychological report, and about how to do informed consent in clinical psychology services.
"
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3   >>